cover
Contact Name
Ardi Widhia Sabekti, S.Pd., M.Pd.
Contact Email
sabekti.ardi@umrah.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalzarah@umrah.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tanjung pinang,
Kepulauan riau
INDONESIA
Jurnal Zarah
ISSN : 23547162     EISSN : 25492217     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Zarah menerbitkan artikel hasil penelitian, pengembangan, dan kajian literatur tentang berbagai topik dalam bidang Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia.
Arjuna Subject : -
Articles 209 Documents
MEMPERKASA BIOREMEDIASI: INOVASI BAKTERI HIDROKARBONOKLASTIK DALAM MENYELAMATKAN LINGKUNGAN BERAIR Syakti, Agung Dhamar; Vitasari; Willian, Nancy; Viruly, Lily; Lestari, Febrianti
Jurnal Zarah Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senyawa hidrokarbon yang terkandung di dalam minyak bumi sangat berbahaya jika masuk dan mencemari perairan laut. Perlu dilakukannya pendekatan yang dapat menanggulangi terjadinya pencemaran minyak bumi di perairan laut. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan secara biologis dengan bioremediasi. menggunakan bantuan bakteri hidrokarbonoklastik yang dapat mengikat, mengemulsi, mentranspor serta menguraikan bahan cemaran. Riview literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis bakteri hidrokarbonoklastik dari perairan Indonesia.  Beberapa jenis bakteri hidrokarbonoklastik yang ditemukan dalam penelitian bioremediasi 10 tahun terakhir (2012-2022) dalam website https://scholar.google.com adalah Bacillus, Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter, Citrobacter, Alcanivorax, Halomonas, Raoultella, Alphaproteobacteria, Firmicutes, Vibrio alginolyticus, Alcaligenes, Micrococcus, Halobacillus serta Rhodobacteraceae. Bakteri - bakteri ini terbukti dapat mendegradasi cemaran minyak bumi di perairan laut baik secara tunggal maupun konsorsium dengan persentase kemampuan degradasi sebesar 22,2% - 100%. Dengan memanfaatkan bakteri-bakteri ini secara optimal, dapat membuka peluang untuk pengembangan strategi bioremediasi yang lebih efektif.
MODIFIKASI TEORITIK STRUKTUR JEMBATAN π ZAT WARNA TIPE D-π-A SEBAGAI SENSITIZER PADA SEL SURYA BERBASIS FENOL Kusuma, Resin Putra Teja; Imelda; Suryati
Jurnal Zarah Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis teknologi berbasis sel surya ialah Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Pada penelitian terkait DSSC zat warna menjadi topik paling banyak diteliti karena dengan memodifikasi struktur dari zat warna maka akan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi dari DSSC. Zat warna organik merupakan sensitizer (pemeka cahaya) yang sangat cocok digunakan untuk perangkat DSSC karena ramah lingkungan, berlimpah dan minim biaya. Pada penelitian ini menggunakan fenol sebagai basis dan memvariasikan jembatan π dari molekul zat warna tipe D-π-A (Donor – Jembatan π – Akseptor). Jembatan π yang digunakan diantaranya butadiena, heksatriena, antrasena, fenantrena, bifuran dan bithiopen yang disimbolkan dengan Fπ1, Fπ2, Fπ3, Fπ4, Fπ5 dan Fπ6. Penelitian ini menggunakan Gaussian 16W sebagai program utama, Density Functional Theory (DFT) dan Time Dependent-DFT (TD-DFT) merupakan metode perhitungan dengan basis B3LYP/6-31G. Dalam menentukan efisiensi dari molekul zat warna sebagai sensitizer pada perangkat DSSC maka parameter perhitungan yang digunakan ialah serapan panjang gelombang maksimum (λmaks), nilai bandgap, energi eksitasi, ∆Ginj, ∆Greg, momen dipol, oscillator strength (f), tegangan (VOC), dan nilai Light Harvesting Efficiency (LHE). Berdasarkan hasil penelitian, zat warna Fπ6 dengan variasi jembatan π bithiopen merupakan zat warna terbaik untuk dijadikan sebagai sensitizer dengan nilai bandgap 2,77 eV dan λ sebesar 456,96 nm menunjukkan zat warna mampu menyerap energi sinar tampak dari cahaya matahari. Sedangkan nilai momen dipol 9,78 D, energi eksitasi 2,71 eV, ΔGinj -1,39 eV, ΔGreg 0,52 eV, dan nilai VOC 1,44 eV menunjukkan semakin mudahnya proses transfer elektron pada zat warna dan dari zat warna ke perangkat DSSC.
DETEKSI KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA KERANG YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL KOTA BATAM Rahmiati, Sari; Mardiansyah, Yopy; Sabrina, Nadia; Arifin Magna, Raul
Jurnal Zarah Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerang adalah salah satu jenis komoditas yang melimpah di wilayah muara dan pesisir pantai. Kerang digunakan untuk berbagai manfaat, termasuk sebagai sumber protein dalam makanan. Kerang merupakan salah satu seafood yang popular di berbagai daerah, termasuk di kota Batam, kota pesisir yang terkenal dengan keberagamanan kuliner lautnya serta jalur perdagangan. Masyarakat di kota Batam sering mengomsumsi kerang sebagai bahan makanan sehari-hari. Namun, keprihatinan muncul ketika berkaitan dengan keamanan konsumsi kerang, terutama dalam konteks logam berat. Hal ini diketahui bahwa Kota Batam merupakan salah satu jalur perdagangan dunia dan pelabuhan bebas yang memiliki potensi pencemaran di wilayah pesisir, yang memiliki biota laut disekitarnya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan logam berat yaitu Pb, Fe, Hg, dan Cd pada beberapa jenis kerang yang banyak beredar di pasar dan dikonsumsi masyarakat yaitu Kerang Dara, Kerang Hijau dan Siput Gonggong. Penelitian ini dilakukan dengan metode dekstriptif melalui pencampuran sampel dengan larutan standar. Pengujian kualitatif kandungan logam dilakukan pada cangkang dan daging kerang dengan menggunakan larutan standar kalium iodide (KI), kalium sianida (KSCN), ammonium hidroksida (NH4OH), natrium hidroksida (NaOH), ammonia (NH3). Observasi hasil pengujian kualitatif menunjukkan terjadi perubahan warna menjadi merah bata pada semua larutan standar setelah dicampur dengan bagian cangkang dan daging kerang hijau serta siput gonggong sehingga dapat disimpulkan bahwa uji kualitatif menunjukkan positif adanya kandungan logam Fe pada Kerang Dara, Kerang Hijau, dan Siput Gonggong
PENYISIHAN LOGAM BESI DALAM SAMPEL AIR TANAH MENGGUNAKAN BIJI BUAH MATOA (POMETIA PINNATA) DENGAN METODE BIOSORBSI Yandra Putra, Arief; Mairizki, Fitri; Ade Rahma Yulis, Putri
Jurnal Zarah Vol. 12 No. 1 (2024): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan industri telah berkontribusi pada masalah lingkungan karena menghasilkan limbah cair atau padat sebagai produk sekunder setelah pemrosesan industri salah satunya limbah logam berat yang telah menjadi ancaman bagi dunia. Logam berat dapat menyebabkan efek toksik yang lebih serius, termasuk kanker, kerusakan otak, atau kematian, dan dapat merusak lingkungan. Besi adalah varian dari logam berat padat dan beracun yang ditemukan dalam kelompok IVA, terutama berbahaya saat tertelan oleh organisme hidup, terutama spesies manusia. Zat logam ini memiliki kecenderungan untuk menumpuk di dalam ekosistem, dan penghapusannya melalui cara biologis terbukti sangat menantang.  Salah satu metode yang bisa digunakan adalah biosorpsi dengan mengggunakan biji buah matoa (Pometia Pinnata)  sebagai adsorben. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan biji matoa (Pometia Pinnata) dalam mengurangi kandungan Logam besi didalam sampel. Metode biosorpsi yang digunakan didalam penelitian ini secara batch. Hasil yang diperoleh adalah tidak terlihat pengaruh yang signifikan perubahan warna pada air tanah sebelum dan dikontakkan dengan biosorben dari biji matoa. Pada penentuan pHpzc yaitu pada pH 4 dengan waktu kontak optimum 60 menit dan dosis sampel 0,1 g serta kecepatan pengadukan 200 rpm Dimana kecepatan pengadukan sangat mempengaruhi kemampuan daya serap adsorben dengan kapasitas adsorpsi 0,341 mg/L.  Biji buah matoa memiliki kemampuan dalam mengurangi kandungan logam berat Fe didalam air tanah.
MANGROVE CERIOPS TAGAL SEBAGAI PEWARNA BATIK ECOPRINT DENGAN METODA IRON BLANKET Willian, Nancy; Pardi, Hilfi; Fitriyah, Dina
Jurnal Zarah Vol. 12 No. 2 (2024): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove merupakan tanaman pesisir yang memiliki banyak keuntungan, salah satunya digunakan sebagai zat warna. Zat warna alami yang merupakan pigmen warna dari senyawa bioaktif tanaman telah diteliti dengan baik. Bagian tanaman propagul mangrove diambil mangrove jebis ceriops tagal yang tumbuh disepanjang pesisir Pulau Bintan, Kepuluan Riau. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan zat warna alami dari propagul buah tanaman mangrove dan diuji kandungan bioaktif menggunakan metoda skrining fitokimia dan uji karakterisasi dengan FTIR serta implementasi zat warna pada ecoprint menggunakan metoda iron blanket. Hasil skrining fitokimia memperlihatkan positif kandungan alkaloid, flavonoid, polifenol dan tannin sedangkan FTIR memperlihatkan puncak -OH yang dominan sebagai komponen utama metabolit sekunder. Pemanfaatan zat warna dari pigmen tanaman dilakukan dengan mewarnai kain melalui metoda ecoprint dengan berbagai jenis mordant. Dihasilkan bahwa warna pada kain ecoprint menajdi lebih terang tahan lama dan bisa dimanfaatkan sebagai usaha produksi dalam peningkatan ekonomi yang berkelanjutan
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTI-HIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS L.) DAN DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI KAFEIN Yansen, Fatridha; Nanda Putra; Yesi Gusnelti; Heppy Setya Prima
Jurnal Zarah Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Celery plants (Apium Graveolens L) and bay leaves (Syzygium polyanthum) have been used as alternative medicine to treat Hyperuricemia. This study aimed to determine the effectiveness of administration of extracts from celery plants and bay leafs to decrease uric acid levels in blood. This research used a post-test control group only design. A total of 24 male mice (randomly divided into 4 groups; P0, P1, P2 and P3). P0 was the control group (induced with caffeine at a dose of 0.5 mg/kgBW). P1 was induced with caffeine 0.5 mg/kgBW+celery extract 35 mg/kgBW, P2 was induced by caffeine 0.5 mg/kgBW+bay leaf extract 35 mg/kgBW and P3 was induced by caffeine + a combination of celery plant extract and bay leaves 35mg/kgBW. Uric acid levels were measured using an easy touch GCU meter device. The results showed that average of uric acid level for P0, P1, P2 and P4 were 7.1mg/dl; 4.9 mg/dl; 4 mg/dl; and 5.2 mg/dl, respectively. The most significant antihyperuricemia activity was demonstrated by administering 35 mg/kgBW of bay leaf extract. The One Way ANOVA analysis described that the administration of extract ethanol generated significant effects (p-value <0.05). Based on post hoc LSD analysis, it was found that the administration of ethanol extract from bay leaves showed significant differences compared to combination (celery + bay leaves) in lowering uric acid levels. Therefore, it was concluded extract from celery and bay leaves can be used to lower the level of uric acid
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ANALISIS KELAYAKAN AIR TANAH DANGKAL DI TELUK BELITUNG, KEPULAUAN MERANTI, RIAU Mairizki, Fitri; Yandra Putra, Arief; Suryadi, Adi; Zakia Rosyada, Hilwa
Jurnal Zarah Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Belitung berada di pesisir Pulau Padang, Meranti, sangat bergantung pada keberadaan airtanah sebagai sumber air bersih yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari – hari. Namun, airtanah dangkal di permukiman yang berdekatan dengan laut cenderung memiliki rasa payau hingga asin, serta dapat menyebabkan karat pada peralatan makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan kelayakan airtanah dangkal di daerah penelitian. Hasil pengukuran parameter fisikokimia dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang standar kualitas air minum. Hasil penelitian menunjukkan 58% air tanah berwarna keruh, 12% berwarna coklat kemerahan, 12% tidak berwarna, 6% berwarna kuning, 6% berwarna kuning kecoklatan, dan 6% berwarna coklat. 64% air tanah berasa payau, 18% berasa asin dan 18% tidak berasa. TDS air tanah 23,85 mg/L - 10.458 mg/L. DHL air tanah 36,45 μS/cm - 16.970 μS/cm. pH air tanah 6,86 - 7,45. 88% air tanah memiliki kesadahan ≤ 500 mg/L dan 12% memiliki kesadahan > 500 mg/L. 53% air tanah memiliki kadar Cl- > 250 mg/L dan 47% memiliki kadar Cl- ≤ 250 mg/L. Semua stasiun memiliki kadar SO42- ≤ 250 mg/L. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 zonasi, yaitu zona risiko tinggi (tidak layak) sebanyak 35%, zona risiko sedang (berisiko) sebanyak 29% dan zona risiko rendah (cenderung layak) sebanyak 36%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar bagi pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan dan pemenuhan kebutuhan air bersih di Kepulauan Meranti.
PENENTUAN JENIS DAN OPTIMASI AKTIVATOR KARBON BIJI MATOA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM Fe : AKTIVATOR BIJI MATOA YANDRA PUTRA, ARIEF; MAIRIZKI, FITRI; Sari, Fitria Novica; Riska Salsabila; Wulandari, Manja Septi
Jurnal Zarah Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pencemaran air tanah oleh logam berat seperti besi (Fe) merupakan permasalahan lingkungan yang signifikan karena dapat membahayakan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi optimal aktivator kimia pada karbon aktif berbasis biji matoa (Pometia pinnata) dalam proses adsorpsi ion Fe(III) dari larutan. Karbonisasi biji matoa dilakukan pada suhu 400 °C, kemudian diaktivasi secara kimia menggunakan H₂SO₄, HCl, dan NaOH, serta diuji efektivitas adsorpsinya menggunakan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS). Hasil menunjukkan bahwa aktivator H₂SO₄ memberikan performa terbaik dengan konsentrasi optimum sebesar 0,75 M, menurunkan konsentrasi Fe dari 9,498 mg/L menjadi 0,161 mg/L dalam waktu 30 menit, dengan efisiensi mencapai 98,9%. Efektivitas maksimum juga tercapai pada dosis karbon sebesar 0,5 gram, yang menandai kondisi jenuh adsorpsi. Dibandingkan dengan adsorben berbasis biomassa lain seperti kulit pisang dan tongkol jagung, karbon aktif biji matoa menunjukkan kinerja yang lebih unggul, terutama dari segi waktu kontak dan efisiensi penurunan logam. Novelty dari penelitian ini terletak pada eksplorasi pemanfaatan biji matoa—yang belum banyak dikaji sebelumnya—sebagai bahan baku karbon aktif yang efektif dan ramah lingkungan untuk aplikasi pengolahan air tercemar logam berat dalam skala industri.
STUDI EKSPERIMENTAL PEMANFAATAN CuO/ZEOLIT UNTUK DEGRADASI AIR GAMBUT MENGGUNAKAN METODE OZONOLISIS DAN PENGARUH TERHADAP KADAR BESI Zilfa; Yulizar Yusuf; Aufa Zakiyuda
Jurnal Zarah Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peat water is surface water that is generally found in peatland areas and is mostly found in lowlands. Peat water has a low pH (3-5), is brownish-red in color, and contains many organic and inorganic substances. The more intense color of peat water indicates a higher content of chemical compounds. High levels of Fe metal in peat water can disrupt the peat swamp ecosystem itself, such as disrupting the activity of decomposer microorganisms, disrupting plant growth, and causing toxicity to humans and other living things if they consume it. This makes it not meet the requirements of household water and sanitation that is suitable for consumption. This study aims to determine the effect of the use of CuO/Zeolite catalysts on the degradation of peat water by ozonolysis method on Fe levels. After the degradation process at optimum conditions, the Fe level became 0.19 mg/L and was already at the safe limit of the quality standard used. Based on these data, the decrease in Fe metal concentration as well as BOD, COD, Nitrate, Nitrite, and TSS values in peat water by ozonolysis is more effective with the addition of CuO/Zeolite catalysts at optimum conditions.
REDUKSI EMISI PARTIKULAT DARI PELEBURAN LIMBAH PLASTIK: TINJAUAN TEKNOLOGI FILTRASI UDARA BERBASIS BAHAN ALAMI Wan, Ahmad Lutfi; Donny Apdillah; Nancy Willian; Agung Dhamar Syakti
Jurnal Zarah Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Zarah
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emisi gas dan partikel halus hasil dari proses peleburan limbah plastik dalam pembuatan paving block dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Review penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai jenis emisi yang dihasilkan selama proses peleburan dan mengevaluasi teknologi filtrasi yang paling efektif dalam mereduksi polutan udara. Metode penelitian dilakukan melalui studi literatur dari berbagai jurnal terkait emisi dari proses peleburan plastik serta teknologi filtrasi yang tersedia. Hasil kajian menunjukkan bahwa emisi utama mencakup senyawa organik volatil (VOC), dioksin, furan, karbon monoksida (CO), dan partikel halus (PM10 dan PM2.5). Berdasarkan analisis, kombinasi filter HEPA, karbon aktif, dan scrubber basah berbasis larutan alkali merupakan solusi optimal dalam mengurangi dampak emisi. Penelitian ini juga mengusulkan model filtrasi berbahan alami yang dinamakan AIRPUSAKA, yang terdiri dari air kapur, sabut kelapa, dan karbon aktif tempurung kelapa, sebagai solusi alternatif yang ramah lingkungan untuk aplikasi industri daur ulang plastik