Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

EDUKASI PROSPEK USAHA SEKTOR PETERNAKAN PADA SISWA SMK DI MANGGARAI RAYA Nautus Stivano Dalle; Maria Tarsisia Luju; Yohana Maria Febrizki Bollyn; Wigbertus Gaut Utama; Yohana Nurciyani; Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13229

Abstract

Abstrak: Kesulitan, kebingungan, keragu-raguan dalam mengambilkeputusan untuk melanjutkan studi atau menjadi wirausahawan adalah permasalahan yang sering dihadapi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya siswa yang telah duduk di kelas 12. Tujuan dari PkM ini adalah untuk mengedukasi siswa dibidang peternakan seperti manajemen biosecurity, pengolahan pakan, recording dan juga perhitungan ekonomi serta memotivasi siswa agar dapat melanjutkan studi pada perguruan tinggi khususnya program studi peternakan. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan diskusi untuk menggali dan menambah pengetahuan bidang peternakan serta mempromosikan kelebihan program studi peternakan bagi siswa-siswa dikelas 12. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas XII Jurusan Agribisnis Ternak Ruminansia SMKN 1 Lamba Leda sebanyak 40 orang. Kegiatan kedua dilakukan di SMKN 1 Kuwus diikuti oleh 38 orang siswa kelas XII Jurusan Agribinis Ternak Ruminansi dan di SMKN 1 Lembor Selatan Jurusan Perhotelan diikuti oleh 41 orang siswa kelas XII.. Hasil dari kegiataan ini menunjukan adanya peningkaan pengetahuan dan keinginan anak dalam pemilihan melanjutkan studi dibidang peternakan. Abstract: Difficulties, confusion, hesitation in making decisions to continue their studies or become entrepreneurs are problems that are often faced by students in Vocational High Schools (SMK), especially students who are already in class 12.The purpose of this PkM is to educate students in the field of animal husbandry such as biosecurity management, feed processing, recording and also economic calculations as well as motivate students to continue their studies at universities, especially animal husbandry study programs. The method carried out is counseling and discussion to explore and increase knowledge in the field of animal husbandry and promote the advantages of animal husbandry study programs for students in class 12. This activity was attended by 40 students of class XII of the Ruminant Agribusiness Department of SMKN 1 Lamba Leda. The second activity was carried out at SMKN 1 Kuwus followed by 38 class XII students of the Ruminansi Livestock Agribinis Department and at SMKN 1 South Lembor, the Hospitality Department was attended by 41 class XII students. The results of this activity show a denial of knowledge and desires of children in the selection to continue their studies in the field of animal husbandry.  
Analisis Kelayakan Usaha Ternak Babi di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat Hendrikus Demon Tukan; Wigbertus Gaut Utama; Maria Tarsisia Luju
JAS Vol 8 No 1 (2023): Journal of Animal Science (JAS) - Januari 2023
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.241 KB) | DOI: 10.32938/ja.v8i1.3810

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui besarnya pendapatan peternak yang diperoleh dari usaha ternak babi yang dijalankan di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat dan 2) menganalisis kelayakan finansial dari usaha ternak babi yang dijalankan peternak di Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat. Metode penelitian yang dijalankan menggunakan teknik purposive sampling (dengan sengaja). Metode penentuan sampel dilakukan secara acak sehingga diperoleh sebanyak 20 orang responden dengan kriteria peternak yang dipilih adalah peternak yang telah melaksanakan usaha minimal selama 5 (lima) tahun. Variabel yang dianalisis adalah analisis pendapatan serta analisis kelayakan finansial yang meliputi kriteria NPV, Net B/C, R/C, IRR, BEP Harga, dan PP. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata besar pendapatan yang diperoleh peternak dalam usaha peternakan babi sebesar Rp 9.482.957,00/tahun atau setara dengan Rp 790.246,00/bulan. Analisis finansial memperoleh nilai NPV sebesar Rp 4.914.741,00; Net R/C sebesar 1,32; Net B/C sebesar 1,64; PP selama 2 tahun; BEP Harga sebesar Rp 4.147.718,00; serta IRR sebesar 20%.
POTENSI PENGEMBANGAN PETERNAKAN BABI BERDASARKAN ANALISIS LOCATION QUOTIENT Nautus Stivano Dalle; Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha; Wigbertus Gaut Utama
Jambura Journal of Animal Science Vol 5, No 2 (2023): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v5i2.18889

Abstract

The purpose of this study is to determine areas in Manggarai that have potential in pig development. The method used in this study is secondary data observation of Manggarai Regency and will be analyzed using Location Quotient (LQ) analysis. The results showed that the areas that received LQ 1 scores were Satar Mese, West Satar Mese, Wae Ri'i, Cibal and West Reok districts. This means that the region has not been able to meet the needs of its own territory and is still importing from other regions. While the sub-districts that received LQ 1 scores were North Satar Mese, Langke rembong, Ruteng, Lelak, North Rahong, West Cibal and Reok. This means that the pig farming sector is able to meet the needs of its own region and is also able to export outside the region. Manggarai District, North Satar Mese, Langke Rembong, Ruteng, Lelak, North Rahong, West Cibal and Reok are districts with superior communities in the form of livestock
Perubahan Pola Penguasaan Lahan Pertanian di Sekitar Hutan Lindung Mbeliling Manggarai Barat Wigbertus Gaut Utama
Media Komunikasi Geografi Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v24i1.57219

Abstract

Pola penguasaan lahan pertanian di sekitar hutan lindung sering dipengaruhi kebijakan pengelolaan hutan lindung tersebut. Penelitian ini berfokus pada penguasaan lahan pertanian di sekitar Hutan Lindung Mbeliling Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan perubahan pola penguasaan lahan pertanian dalam korelasinya dengan keberadaan Hutan Lindung Mbeliling. Selain itu penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan alternatif pemenuhan lahan pertanian yang selaras dengan pengelolaan hutan lindung Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini memungkinkan data penelitian diperoleh secara mendalam dan luas pada masyarakat terutama petani di sekitar Hutan Lindung Mbeliling. Data diolah dan dianalisis dengan teknik kategorisasi, serta pengambilan kesimpulan secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan lahan pertanian mengalami perubahan dari penguasaan secara komunal menjadi penguasaan secara privat. Saat ini, lahan pertanian privat diperoleh melalui pewarisan yang dipengaruhi oleh sistem kekerabatan patrilineal. Perubahan luas kawasan hutan secara langsung mengurangi lahan pertanian serta membatasi akses masyarakat pada sumber daya alam hutan. Perlu mengintegrasikan kearifan lokal dalam pengelolaan kawasan hutan dan pembangunan pertanian. Perlu adanya perlakuan khusus pada pewarisan lahan pertanian untuk mempertahankan luas minimal lahan pertanian. Penting pula untuk mengintegrasikan manajemen lahan komunal dalam kebijakan perhutanan sosial.
PENINGKATAN KAPASITAS PETERNAK MELALUI RANCANG BANGUN SOSIAL EKONOMI RUMAHTANGGA Hendrikus Demon Tukan; Elisabeth Yulia Nugraha; Nautus Stivano Dalle; Wigbertus Gaut Utama; Oktofianus Purnama Ndau; Bernadius Mariano Djamin; Veronika Senau; Ambrosius Fandi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16775

Abstract

Abstrak: Pemberdayaan masyarakat melalui perguruan tinggi merupakan sebuah konsep peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui tiga tugas pokok akademika perguruan tinggi yaitu melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan untuk memberikan pemahaman tentang potensi sektor peternakan dan meningkatkan kompetensi masyarakat tentang budidaya ternak babi melalui pemodelan 4 pilar. Subjek penelitian berjumlah 60 orang, terdiri dari masyarakat dan kelompok tani yang berprofesi sebagai peternak babi. Setelah dilakukannya kegiatan 4 pilar, sistem evaluasi dilakukan melalui penyebaran kuesioner untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yakni pada saat sebelum dan setelah berlagsungnya kegiatan. Gambaran kegiatan 4 pilar dapat terkategorikan cukup berhasil karena tingkat pemahaman kelompok tani atas materi yang disampaikan sebesar 72,64 dan strategi pemodelan yang di rekomendasikan karena dianggap sebagai pilar utama yang akan dicapai budaya kewirausahaan dalam pemberdayaan sosial ekonomi rumahtangga masyarakat adalah pilar kedua, ketiga dan keempat.Abstract: Community empowerment through higher education is a concept of improving community welfare through three main tasks of higher education academics, namely through education, research and community service. The aim is to provide an understanding of the potential of the livestock sector and improve community competence on pig farming through 4-pillar modeling. The research subjects numbered 60 people, consisting of communities and farmer groups who work as pig farmers. After the implementation of the 4 pillar activities, the evaluation system is carried out through the distribution of questionnaires to determine the success rate of activities, namely before and after the activity. The description of the 4 pillars activities can be categorized quite successfully because the level of understanding of farmer groups on the material presented is 72.64 and the recommended modeling strategy because it is considered as the main pillar to be achieved entrepreneurial culture in socioeconomic empowerment of community households is the second, third and fourth pillars.
EDUKASI MANAJEMEN PEMELIHARAAN TERNAK KAMBING BAGI PETERNAK DI NUSA TENGGARA TIMUR Nautus Stivano Dalle; Maria Tarsisia Luju; Wigbertus Gaut Utama; Puspita Cahya Achmadi; Roselin Gultom; Aleksius Arwandi Jeramat
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 4 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i4.16186

Abstract

Abstrak: Kambing kacang merupakan ternak unggulan di Desa Nampar Tabang, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena banyak masyarakat banyak pendatang di daerah pelabuhan Reo merupakan mayoritas muslim dan sering dimanfaatkan sebagai qurban saat idul adha dan juga sebagai mahar pernikahan. Namun, pola pemeliharaan yang masih tradisional membuat produksi dari ternak kambing ini belum maksimal karena peternak tidak melihat manajemen pembibitan, manajemen pakan, manajemen perkandangan dan manajemen limbah. Tujuan dari Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk mengedukasi peternak bagaimana manajemen yang baik dalam pemeliharaan ternak kambing ntuk dapat memaksimalkan produksi ternak kambing. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan diskusi untuk menambah pengetahuan tentang manajemen pembibitan, manajemen pakan, manajemen perkandangan dan manajemen limbah yang baik. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peternak kambing di Desa Nampar Tabang dan hasilnya adalah adanya peningkatan pengetahuan peternak dalam pemeliharaan ternak kambing, baik dalam manajemen pembibitan, manajemen pakan, manajemen perkandangan maupun manajemen limbah dengan baik sebanyak 100% peningkatan pengetahuan.Abstract: Peanut goats are the leading livestock in Nampar Tabang Village, East Manggarai Regency, East Nusa Tenggara Province (NTT) because many people in the Reo port area are the majority of Muslims and are often used as sacrifices during Eid al-Adha and also as wedding dowries. However, traditional maintenance patterns make the production of goats not optimal because farmers do not see nursery management, feed management, housing management and waste management. The purpose of this Community Service Program is to educate farmers how good management in raising goats can maximize goat production. The methods used are counseling and discussion to increase knowledge about nursery management, feed management, housing management and good waste management. This activity was attended by 30 goat farmers in Nampar Tabang Village and the result was an increase in farmers' knowledge in raising goats, both in nursery management, feed management, housing management and waste management properly as much as 100% increase in knowledge.
PELATIHAN PEMBUATAN FERMENTASI PAKAN: PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PASAR SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK DI SEKITAR LOKASI PASAR INPRES RUTENG Roselin Gultom; Korbinianus Feribertus Rinca; Maria Tarsisia Luju; Yohana Maria Febrizki Bollyn; Puspita Cahya Achmadi; Wigbertus Gaut Utama
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16971

Abstract

Abstrak: Kelurahan Pitak merupakan satu dari 20 kelurahan di Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Masyarakat di kelurahan ini, diketahui banyak memelihara ternak lokal. Permasalahan saat ini di Kelurahan Pitak adalah peternak kesulitan memperoleh pakan ternak, selain karena harga pakan komersil lebih mahal, juga karena sedikitnya wilayah yang dapat dijadikan lahan pakan ternak. Tim PkM Prodi Peternakan melaksanakan pengabdian kepada peternak dan calon peternakan yang ada di Kelurahan Pitak melalui tiga rangkaian kegiatan, yaitu penyuluhan, pelatihan, dan evaluasi pembuatan fermentasi Limbah Organik Pasar Inpres Ruteng . Rangkaian kegiatan ini bertujuan agar peternak dan calon peternak di Kelurahan Pitak dapat memanfaatkan limbah organik pasar, sebagai salah satu solusi kesulitan memperoleh pakan ternak . Pakan Ternak yang difermentasi diketahui memiliki kelebihan sebagai berikut, yaitu pakan memiliki masa simpan yang lebih panjang, nutrisi dalam pakan yang difermentasi dapat lebih optimal diserap oleh saluran pencernaan, serta tenaga dan waktu yang digunakan dalam mempersiapkan pakan lebih efisien. Berdasarkan hasil evaluasi yang didapatkan dari pelaksanaan PkM ini, didapatkan peningkatan pemahaman pemahaman peternak dan calon peternak sebesar 50% tentang bahan pakan, bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan, dan penggunaan limbah pasar sebagai pakan ternak. Selain itu, produk fermentasi Limbah Organik Pasar yang dihasilkan juga berkualiatas baik dan aman diberikan kepada ternak.Abstract: Pitak subdistrict was one of 20 subdistricts in Langke Rembong District, Manggarai Regency. The community in this subdistrict were known to rearing a lot of local livestock. The current problem in the Pitak subdistrict was that it was difficult for farmers to acquire feed, besides that the commercial feed was more expensive, also because there were very few areas that could be used as forage fields. The community service of Prodi Peternakan team carried out community service for farmers and prospective farmers in the Pitak, through three series of activities, that is counseling, training, and evaluating the making of organic waste fermentation at the Ruteng Traditional Market. This series of activities aimed to enable farmers and prospective farmers in the Pitak to utilize market organic waste, as a solution to the difficulty of obtaining feed. Fermented feed was known to have the following advantages, namely feed has a longer shelf life, nutrients in fermented feed can be more optimally absorbed by the digestive tract, and the energy and time used in preparing feed were more efficient. Based on the evaluation results obtained from the implementation of this community service, there was an increase in the understanding of farmers and prospective farmers by 50% relating to feed ingredients, materials that can be used as feed, and the use of market waste as feed. Besides that, the market organic waste fermented products produced were also in good quality and safe for livestock.
AKSI ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA BUDAYA PADA PERMUKIMAN TRADISIONAL Wahyuni Purnami; Wigbertus Gaut Utama; Fabianus Gangkur
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17232

Abstract

Abstrak: Perubahan iklim telah menyebabkan menurunnya produktivitas pertanian masyarakat perdesaan. Hal ini perlu disikapi dengan menentukan alternatif pendapatan bagi masyarakat. Salah satunya adalah melalui pengembangan desa wisata berbasis budaya. Inovasi tersebut perlu dilakukan dengan menyiapkan generasi muda dalam mempertahankan nilai-nilai budaya. Kegiatan pelatihan torok pada kelompok anak di Desa Golo Wua bertujuan meningkatkan keterambilan keterampilan torok pada anak-anak untuk menunjang proses internalisasi dan pelestarian nilai-nilai budaya. Selain itu, pengabdian ini bertujuan untuk membentuk kelompok minat budaya anak di Desa Golo Wua yang dapat menunjang terbentuknya desa wisata budaya di kemudian hari. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan kepada 20 orang anak di Desa Golo Wua. Keberhasilan kegiatan ini diamati melalui kemampuan yang dialami peserta pelatihan dampingan serta bentuk-bentuk komitmen yang muncul pada komunitas masyarakat di lokasi kegiatan. Hasil Hasil kegiatan menunjukkan 100% peserta kegiatan memiliki keterampilan adanya kemampuan dan keterampilan peserta kegiatan dalam melakukan torok. Selain itu, terbentuk pula kelompok minat budaya anak di Desa Golo Wua atas inisiatif tokoh masyarakat sebagai bentuk komitmen komunitas masyarakat untuk keberlanjutan program..Abstract: Climate change has led to a decline in agricultural productivity in rural communities. This needs to be addressed by identifying alternative sources of income for the community. One of them is the development of culture-based tourism villages. The innovation needs to be done by preparing the younger generation in preserving cultural values. Torok training activities for children's groups in Golo Wua village aim to improve children's torok skills to support the process of internalizing and preserving cultural values. In addition, this service aims to form a children's cultural interest group in Golo Wua Village that can support the formation of a cultural tourism village in the future. This activity was carried out in the form of training for 20 children in Golo Wua Village. The success of this activity is observed through the skills of the trained participants and the forms of commitment that emerge in the community at the site of the activity. The results of the activity showed that 100% of the participants had the skills to perform Torok. In addition, a children's cultural interest group was formed in Golo Wua village at the initiative of community leaders as a form of community engagement for program sustainability.
Sistem Pemeliharaan Babi dan Pemahaman Peternak Terhadap Demam Babi Afrika di Bangka Kenda, Manggarai, Nusa Tenggara Timur Elisabeth Yulia Nugraha; Hendrikus Demon Tukan; Nautus Stivano Dalle; Hilarius Yosef Sikone; Wigbertus Gaut Utama
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.442

Abstract

Demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus DNA, family Asfarviridae dari genus Asfivirus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemeliharaan ternak babi dan tingkat pemahaman masyarakat peternak babi berserta faktor-faktor yang memengaruhi penyebaran penyakit ASF. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni pada bulan Februari-April 2023 di Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah purposive random sampling yakni survei lapangan dan wawancara responden, dalam hal ini para peternak dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Data dianalisis mengggunakan analisis statistika deskriptif dan analisis regresi linear berganda menggunakan aplikasi Jeffrey’s Amazing Statistics Program (JASP). Hasil penelitian sistem peneliharaan ternak babi dan tingkat pemahaman masyarakat peternak babi terhadap penyakit ASF di Desa Bangka Kenda, Kecamatan Wae Ri’i dapat dikemukakan bahwa: (1) Presentase sistem pemeliharan ternak babi, memelihara satu ekor babi (46,7%), sistem usaha penggemukan 64,4% dan tingkat pengetahuan memilih bibit ternak babi yang masih tergololong rendah yakni 28,9%; (2) Presentase tingkat pengetahuan peternak mengenai penyakit ASF masih tergolong rendah yakni sebesar 22,2%; (3) faktor umur dan faktor sumber informasi pengenai penyakit ASF sebesar 11.313 dan 1.452. Persentase pemahaman peternak babi terkait informasi penyakit ASF ini masih cukup rendah yakni sebesar 4,52%. Simpuiannya adalah dalam sistem pemeliharaan babi, kebanyakan peternak memelihara satu ekor, kurang mampu memilih bibit dan umumnya untuk digemukkan di samping itu pengetahuan mereka tentang ASF masih sangat rendah. Umur peternak dan sumber informasi sangat memengaruhi system peternakan babi dan tingkat pengetahuan mereka terhadap ASF. Untuk itu diperlukan peningkatan edukasi terkait penyakit ASF.
Study of the Implementation of Health Management for Pig Breeding in CV Roku, Manggarai, East Nusa Tenggara Rinca, Korbinianus Feribertus; Gultom, Roselin; Luju, Maria Tarsisia; Febrizki Bollyn, Yohana Maria; Achmadi, Puspita Cahya; Utama, Wigbertus Gaut
Jurnal Ilmu Ternak Vol 24, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v24i1.49077

Abstract

The application of health management is a determining factor for the success of a pig farm business. This research was conducted to find out the implementation of pig health management in CV. Roku, Manggarai, East Nusa Tenggara. The data used in this research was secondary data. The secondary data was reconfirmed to the owner using the direct interview method using questionnaires. Secondary data that has been confirmed using the interview method, was then analyzed descriptively. The practice of health management studied was the application of medication, biosecurity, and vaccination to gilts, sows, and piglets. The results of the study showed that the treatment of gilts reared on the farm was in the form of giving antibiotics, vitamins, and anthelmintics; medical measures performed on sows after giving birth in the form of giving antibiotics, vitamins, and anti-inflammatories while medical measures for sows after weaning are in the form of vitamins and antibiotics; as well as medical measures for piglets reared in the farm in the form of iron (Fe), vitamins, and antibiotics. The results of this study could be concluded that CV. Roku has not properly implemented pig health management, as evidenced by CV. Roku only applies medication but didn't apply biosecurity and vaccination at all to gilts, sows, and piglets in health management.