Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        FINDING THE HARMONY OF FINANCIAL TECHNOLOGY IN ISLAM PERSPECTIVE: A PHENOMENON IN INDONESIA 
                    
                    Narastri, Maulidah; 
Kafabih, Abdullah                    
                     JEA17: Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol 4 No 01 (2019) 
                    
                    Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (337.402 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30996/jea17.v4i01.3290                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRACTThe purpose of this article is to find out how harmony between the era of financial technology is compared with Islamic principles in Indonesia. Financial technology that is intended for humans to meet ever-increasing needs, increasingly rapid human mobilization, as well as increasing human activity. The method used in the discussion of this article is a critique of the phenomenon that developed in the era of financial technology in Indonesia as a developing country that supports the era of financial technology from developed countries. The literature used in this paper is published by national and international scientific journals and is supported by scientific books from various scientists. This article is expected to provide additional knowledge, become an opening point for further research, and be made as a guide in conducting business at various levels that discuss using financial technology. Keyword:  Financial Technology, Islamic Perspective, Regulation
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Peran Modal Sosial Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) terhadap Pengentasan Kemiskinan 
                    
                    Kafabih, Abdullah                    
                     OECONOMICUS Journal of Economics Vol. 3 No. 1 (2018): [Desember] edisi 5 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Ekonomi UIN Sunan Ampel Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (625.45 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15642/oje.2018.3.1.51-70                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran modal sosial Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Serta untuk mengetahui sejauh mana peran modal sosial BUM Desa dalam menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan dan manajemen BUMDes dilandasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, yakni melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat. Salah faktor yang menyebabkan ketimpangan dan kemiskinan di desa yakni terjadinya eksploitasi berlebihan (massive backwash effect) dari desa ke kota, yang berdampak pada peningkatan jumlah kemiskinan. BUM Desa dibangun atas prakarsa (inisiasi masyarakat), serta berdasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif dan emansipatif, dengan dua prinsip yang mendasari, yaitu member base dan self help yang merupakan bagian dari modal sosial. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberadaan BUMDes mendukung usaha kelompok tani dalam penyediaan kebutuhan pertanian, pengelolaan air bersih dan meningkatkan pendapatan Desa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Halal Industry during the Covid-19 Pandemic is The Hidden Blessing: Industri Halal Selama Pandemi Covid-19 Adalah Berkah Tersembunyi 
                    
                    yudha, Ana Toni Roby Candra; 
Kafabih, Abdullah                    
                     El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist 
                    
                    Publisher : Islamic Economic Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
The MSMEs-based halal industry is one of the sources that should be taken into account to be developed. This study aims to provide a comprehensive review and analysis of the halal industry and micro, small and medium enterprises (MSMEs) in their efforts to maintain economic resilience during a Covid 19 pandemic. This analysis focuses on theoretical, established and empirical reviews that focus on the halal industry as a new fiscal source. This study uses a literature study review approach for the halal industry from various literature on the halal industry and MSMEs from Indonesia and overseas. The literature is also limited to the publication of 2015-2020. The findings of this study are that halal industry is the newest source of Islamic economics that can be relied on in raising the country's fiscal. Of course, it is intended for poverty alleviation, distribution of consumption, public service media and other relevant instruments. However, the halal industry integration system can become a "new engine" in economic fundamentals that needs synergy and support from various parties from the government, SMEs, and private sector so that the real issues and conditions for economic recovery amid the pandemic can be better. Keywords: Halal Industry; Post-pandemic; Covid-19; Blessings Abstrak: Industri halal berbasis UMKM merupakan salah satu sumber yang harus diperhatikan untuk dikembangkan. Kajian ini bertujuan untuk memberikan ulasan serta analisis yang komprehensif tentang industri halal dan usaha mikro, kecil dan menengah dalam upayanya menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi Covid 19. Analisis ini fokus pada ulasan teoritis, kebijakan yang telah ditetapkan dan empiris yang menitikberatkan pada industri halal sebagai sumber fiskal baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kepustakaan industri halal dari berbagai literatur industri halal dan UMKM baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri. Literaturnyapun dibatasi dengan durasi terbitan tahun 2015-2020. Penemuan dari studi ini adalah industri halal adalah sumber terbaru ekonomi Islam yang dapat diandalkan dalam menggalang fiskal negara. Tentunya diperuntukkan untuk pengentasan kemiskinan, pendistribusian konsumsi, media layanan publik dan instrumen lain yang relevan. Namun sistem integrasi industri halal untuk menjadi ‘new engine’ dalam fundamental ekonomi perlu sinergi dan dukungan berbagai pihak dari pemerintah, UKM, dan swasata. Sehingga isu dan kondisi riil pemulihan ekonomi di tengah pandemi dapat lebih baik. Kata Kunci: Industri Halal; Pasca Pandemi; Covid-19; Berkah
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Studi Komparasi Kondisi Demografi dan Kualitas Hidup Lansia Pra-Sejahtera di Wilayah Pertanian dan Industri 
                    
                    Mohamad Ridwan; 
Abdullah Kafabih                    
                     Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021 
                    
                    Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.409-418                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Jumlah lansia yang tinggal di rumah tangga miskin mencapai 43,84%. Kondisi ini membuat lansia rentan memiliki kualitas hidup yang rendah. Sedangkan kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh karakteristik demografi dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik demografi dan kualitas hidup lansia di kawasan industri dan pertanian. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain cross sectional pada 175 lansia miskin penerima manfaat PKH. terdiri dari 100 lansia di kawasan pertanian dan 75 di kawasan industri. Variabel kualitas hidup diukur menggunakan WHOQOL-BREF dan data dianalisis menggunakan uji chi square. Berdasarkan kondisi demografis terdapat perbedaan yang signifikan status tempat tinggal, perkawinan, pendidikan, dan kesejahteraan (p <0,05) antara lansia yang tinggal di kawasan industri dan pertanian. Perbedaan yang bermakna (p> 0,05) juga ditemukan pada semua domain kualitas hidup dimana lansia yang tinggal di wilayah pertanian memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan lansia di kawasan industri. Hubungan antara kondisi demografi dan kualitas hidup menunjukkan bahwa jenis kelamin dan status pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan dengan semua domain kualitas hidup. Struktur usia, status perkawinan dan riwayat pendidikan masing-masing hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap domain lingkungan, sosial dan psikologis. Kualitas hidup masyarakat pra sejahtera di kawasan industri lebih rendah dibandingkan di kawasan pertanian. perbaikan kondisi lingkungan dan komunitas ramah lansia harus dilaksanakan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Peran Modal Sosial Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) terhadap Pengentasan Kemiskinan 
                    
                    Abdullah Kafabih                    
                     OECONOMICUS Journal of Economics Vol. 3 No. 1 (2018): [Desember] edisi 5 
                    
                    Publisher : Program Studi Ilmu Ekonomi UIN Sunan Ampel Surabaya 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15642/oje.2018.3.1.51-70                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran modal sosial Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Serta untuk mengetahui sejauh mana peran modal sosial BUM Desa dalam menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pelaksanaan dan manajemen BUMDes dilandasi Undang-Undang No. 6 Tahun 2014, yakni melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat. Salah faktor yang menyebabkan ketimpangan dan kemiskinan di desa yakni terjadinya eksploitasi berlebihan (massive backwash effect) dari desa ke kota, yang berdampak pada peningkatan jumlah kemiskinan. BUM Desa dibangun atas prakarsa (inisiasi masyarakat), serta berdasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif dan emansipatif, dengan dua prinsip yang mendasari, yaitu member base dan self help yang merupakan bagian dari modal sosial. Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa keberadaan BUMDes mendukung usaha kelompok tani dalam penyediaan kebutuhan pertanian, pengelolaan air bersih dan meningkatkan pendapatan Desa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIM CARD TELKOMSEL, INDOSAT OOREDOO DAN HUTCHISON 3 INDONESIA DI WILAYAH JAKARTA TIMUR 
                    
                    Abdullah Kafabih; 
Aloysius Harry Mukti                    
                     JURNAL ILMIAH BISNIS, PASAR MODAL DAN UMKM Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bisnis, Pasar Modal dan UMKM (JIBPU) 
                    
                    Publisher : Magister Manajemen Institut Bisnis Nusantara 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (380.681 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan dua gejala atau lebih. Yang menjadi objek penelitian komparatif dalam penelitian ini yaitu pengguna produk SIM card dari Telkomsel, Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu citra merek, kualitas produk dan promosi, sedangkan variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan data primer (kuesioner) dengan skala likert 1-5 dan data skunder. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dan software yang digunakan untuk analisa data tersebut adalah program Lisrel 8.8. Hasil penelitian menujukan bahwa variabel citra merek dari data Telkomsel dan Indosat Ooredoo mempengaruhi variabel keputusan pembelian, sedangkan dari data Hutchison 3 Indonesia tidak mempengaruhi variabel keputusan pembelian. Untuk variabel kualitas produk dari data Telkomsel dan Indosat Ooredoo tidak mempengaruhi variabel keputusan pembelian, sedangkan dari data Hutchison 3 Indonesia mempengaruhi variabel keputusan. Untuk variabel promosi dari data Telkomsel, Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia semuanya mempengaruhi variabel keputusan pembelian.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Halal Industry during the Covid-19 Pandemic is The Hidden Blessing: Industri Halal Selama Pandemi Covid-19 Adalah Berkah Tersembunyi 
                    
                    Ana Toni Roby Candra yudha; 
Abdullah Kafabih                    
                     El-Qist: Journal of Islamic Economics and Business (JIEB) Vol. 11 No. 1 (2021): el-Qist 
                    
                    Publisher : Islamic Economics Department, Faculty of Islamic Economics and Business, Sunan Ampel State Islamic University, Surabaya Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.15642/elqist.2021.11.1.17-32                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
The MSMEs-based halal industry is one of the sources that should be taken into account to be developed. This study aims to provide a comprehensive review and analysis of the halal industry and micro, small and medium enterprises (MSMEs) in their efforts to maintain economic resilience during a Covid 19 pandemic. This analysis focuses on theoretical, established and empirical reviews that focus on the halal industry as a new fiscal source. This study uses a literature study review approach for the halal industry from various literature on the halal industry and MSMEs from Indonesia and overseas. The literature is also limited to the publication of 2015-2020. The findings of this study are that halal industry is the newest source of Islamic economics that can be relied on in raising the country's fiscal. Of course, it is intended for poverty alleviation, distribution of consumption, public service media and other relevant instruments. However, the halal industry integration system can become a "new engine" in economic fundamentals that needs synergy and support from various parties from the government, SMEs, and private sector so that the real issues and conditions for economic recovery amid the pandemic can be better. Keywords: Halal Industry; Post-pandemic; Covid-19; Blessings Abstrak: Industri halal berbasis UMKM merupakan salah satu sumber yang harus diperhatikan untuk dikembangkan. Kajian ini bertujuan untuk memberikan ulasan serta analisis yang komprehensif tentang industri halal dan usaha mikro, kecil dan menengah dalam upayanya menjaga ketahanan ekonomi di tengah pandemi Covid 19. Analisis ini fokus pada ulasan teoritis, kebijakan yang telah ditetapkan dan empiris yang menitikberatkan pada industri halal sebagai sumber fiskal baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kepustakaan industri halal dari berbagai literatur industri halal dan UMKM baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar negeri. Literaturnyapun dibatasi dengan durasi terbitan tahun 2015-2020. Penemuan dari studi ini adalah industri halal adalah sumber terbaru ekonomi Islam yang dapat diandalkan dalam menggalang fiskal negara. Tentunya diperuntukkan untuk pengentasan kemiskinan, pendistribusian konsumsi, media layanan publik dan instrumen lain yang relevan. Namun sistem integrasi industri halal untuk menjadi ‘new engine’ dalam fundamental ekonomi perlu sinergi dan dukungan berbagai pihak dari pemerintah, UKM, dan swasata. Sehingga isu dan kondisi riil pemulihan ekonomi di tengah pandemi dapat lebih baik. Kata Kunci: Industri Halal; Pasca Pandemi; Covid-19; Berkah
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Sektor Pariwisata Indonesia di Tengah Pandemi Covid 19 
                    
                    Betty Ayu Utami; 
Abdullah Kafabih                    
                     Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan (JDEP) Vol 4 No 1 (2021): JDEP (Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan) 
                    
                    Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (288.294 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.33005/jdep.v4i1.198                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
In recent years, the contribution of the tourism sector has increased significantly, however at the beginning of 2020 the world was shaken by the presence of the Covid-19 virus outbreak. The President of Indonesia, Joko Widodo issued an instruction namely Large-Scale Social Restrictions (PSBB). Ban all countries or cities most affected by COVID-19 from entering their border areas. This research was conducted to see the condition of tourism in Indonesia in the midst of the Covid-19 pandemic and the steps taken by the government to restore the tourism sector using library research methods. The government through the Ministry of Tourism and Creative Economy (Kemenkarekraf) has taken several policy steps to improve the tourism sector and creative economy. The government is preparing another program, namely preparing a tourism grant fund program with a total budget of up to Rp. 3.3 trillion as the government's effort to maintain the economic sustainability of the tourism sector. Increasing exports and digitizing the marketing of creative economy products (Ekraf) are among the government's steps, so it is hoped that it can restore national tourism.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Determinan Ketahanan Pangan dan Status Gizi Lansia Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan 
                    
                    Mohamad Ridwan; 
Abdullah Kafabih                    
                     Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 1 (2022): Januari 2022 
                    
                    Publisher : LPPM STIKES KENDAL 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.32583/pskm.v12i1.1820                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Presentase penduduk lanjut usia di Indonesia telah diatas 7 artinya pada fase transisi menuju ke arah penuaan penduduk. Dari tolal jumlah penduduk lansia 43% diantaranya berada di rumah tangga dengan status sosial ekonomi 40% terendah. Berada dalam keluarga dengan kesejhateraan yang rendah lansia memiliki kerawanan terhadap pangan dan kesehatan. penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kondisi demografis, kesehatan dan ketahanan pangan dengan status gizi lansia prasejahtera penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 100 lanjut usia. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Instrumen menggunakan kuesioner modifikasi dari USDA dan MNA . Hasil penelitian didapatkan 84% lanisa memiliki penyakit penyerta dan 50% lansia mengalami kesakitan dalam satu bulan terakhir. 52% lansia memilki ketahanan pengan rendah dan 35% lansia menderita malnutrisi. Hasil uji korelasi Spearman menunjukan hubungan signfikan antara kondisi demografis dan hipertensi dengan ketahanan pangan lansia, sedangkan status gizi memiliki hubungan signifikan dengan riwayat sakit dan seluruh kondisi demografis kecuali jenis kelamin, Adapun dengan ketahanan pangan juga menunjukan hubungan yang signifikan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) DAN KESEDIAAN VAKSINASI PADA KELUARGA PENERIMA BANTUAN SOSIAL 
                    
                    Mohamad Ridwan; 
Abdullah Kafabih                    
                     Share : Social Work Journal Vol 12, No 1 (2022): Share : Social Work Journal 
                    
                    Publisher : Universitas Padjadjaran 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24198/share.v12i1.33680                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kesediaan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan serta program vaksinasi menjadi salah satu kunci penyelesaian wabah Covid-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan serta hubungannya dengan kesediaan melakukan vaksinasi. Penelitian ini menggunakan metode korelasi pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 100 keluarga. Perilaku hidup bersih dan Sehat pada rumah tangga penerima bansos di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan, kabupaten Madiun cukup baik kecuali kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayur serta keluarga bebas rokok. Begitu juga dalam kepatuhan terhadap protokol kesehatan, dimana pada 3 protokol utama yakni mencuci tangan menggunakan sabun. Memakai masker dan menjaga jarak tingkat kepatuhannya cukup tinggi bahkan dua diantaranya memiliki kepatuhan diatas 90%. Meskipun kepatuhan untuk menghindari fasilitas umum masih dibawah 50%. Mayoritas responden (60,18%) bersedia menerima vaksin dan 27,78% bersedia karena kawatir dengan penerapan sanksi. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara tingkat kesehatan menurut PHBS dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Hal ini menunjukkan sosialiasi dan regulasi terkait vaksinasi cukup efektif untuk meningkatkan pemahaman dan persepsi masyarakat.