Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha) PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Puguh Santoso; Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Ni Putu Siska Sugiantari
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 3 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v3i2.904

Abstract

Diabetes Mellitus adalah penyakit saat tubuh tidak dapat memproduksi insulin atau jumlah insulin cukup tetapi kerjanya kurang baik ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Sebelum para ahli mengembangkan sistem pengobatan tradisional, para orang tua yang terdahulu sudah memanfaatkan ramuan tradisional dari tumbuh-tumbuhan tertentu yang mudah didapat disekitar pekarangan rumah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari kombinasi daun salam (Eugenia polyantha) dan buah dewandaru (Eugenia uniflora L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Dua puluh ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol hanya diberi makan dan minum, kelompok II diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 1mg/kgBB, kelompok III diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 2mg/kgBB, dan kelompok IV diberi kombinasi ekstrak buah dewandaru dan daun salam dengan dosis 3mg/kgBB. Sebelum diberi perlakuan, tikus diinduksi aloksan dengan dosis 150mg/kgBB secara intraperitoneal. Setelah dilakukan analisis data secara statistika dengan uji anova diketahui bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak dengan diperoleh nilai sig = 0,000 (sig > 0,05).
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI MENCIT YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) Puguh Santoso; Putu Era Sandhi Kusuma Yuda
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v2i2.1093

Abstract

Tanaman dewandaru (Eugenia Uniflora L.) telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan zat kimia yang bersifat toksik terhadap hepar. Metabolisme CCl4 menghasilkan radikal bebas CCl3- yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak etil asetat buah dewandaru pada histopatologi hati mencit yang diinduksi dengan karbon tetraklorida. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan randomized control group post test only design, menggunakan sampel 15 ekor mencit yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi CCl4 1,3 % selama 7 hari pada hari ke 4, kemudian diberi CCl4 1,3% dan ekstrak etil asetat buah dewandaru dengan dosis 0,5 mg/g BB sebanyak 1 ml secara bersamaan selama 7 hari, diberi CCl4 1,3% dan ekstrak etil asetat buah dewandaru dengan dosis 1 mg/g BB sebanyak 1 ml secara bersamaan selama 7 hari. Pada hari ke-11 mencit dikorbankan dan dibedah untuk diambil hatinya, pembuatan preparat histopatologi, dan pemeriksaan histopatologi hati mencit. Data hasil pemeriksaan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gambaran histopatologi hati mencit yang diinduksi karbontetraklorida dan diberikan ekstrak etil asetat buah dewandaru dapat mengurangi degenerasi melemak dengan memperkecil vakuola-vakuola lemak didalam sitoplasma sel hati. Namun, nekrosis pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan ekstrak etil asetat buah dewandaru sudah sebagian menunjukkan adanya perubahan pada sel hati mencit.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BUAH TOMAT Erna Cahyaningsih; Putu Era Sandhi Kusuma Yuda
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v6i2.1108

Abstract

Penambahan bahan pengawet pada makanan merupakan hal yang lumrah saat ini. Selain berdampak buruk terhadap pencemaran lingkungan, bahan pengawet anorganik juga dapat menyebabkan penyakit kanker apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Untuk itu adanya pengawet alami yang bersumber dari bahan alam dapat menjadi pilihan bagi masyarakat. Salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai pengawet alami dan ramah lingkungan yaitu tanaman mimba (Azadirachta indica A. Juss) yang berasal dari keluarga Meliaceae. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan konsentrasi efektif ekstrak daun mimba sebagai pengawet alami pada buah tomat serta menganalisis kandungan fitokimia pada daun tanaman mimba. Pengujian secara reaksi tabung dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terkandung dalam daun mimba .Pengujian aktivitas daun mimba sebagai pengawet alami buah tomat dilakukan secara organoleptis. Berdasarkan hasil penelitian kandungan fitokimia ekstrak etanol daun mimba mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Hasil pengamatan organoleptis menunjukan ekstrak daun mimba efektif sebagai pengawet alami pada konsentrasi 8% dengan lama waktu pengawetan 15 hari.
Aktivitas Analgesik Ekstrak Daun Liligundi (Vitex trifolia L.) Pada Mencit Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Ni Made Wiwik Setiawati; Ni Luh Kade Arman Anita Dewi; Dwi Arymbhi Sanjaya; Erna Cahyaningsih
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.48 KB) | DOI: 10.22236/farmasains.v6i2.5135

Abstract

Penggunaan obat antiinflamasi non steroid (AINS) pada nyeri kronis dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan efek samping terutama gangguan pada saluran pencernaan sehingga diperlukan agen alternatif yang lebih aman terutama dari herbal. Dalam Usada Bali, salah satu tanaman yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah Liligundi (Vitex trifolia L.) famili Lamiaceae. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas analgesik ekstrak daun Liligundi pada mencit. Daun Liligundi diekstraksi menggunakan pelarut alkohol 70% dilanjutkan dengan skrining fitokimia dan uji aktivitas analgesik menggunakan metode induksi panas (hot plate) suhu 55°C pada 20 ekor mencit yang terbagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif diberikan Tween 80, kelompok kontrol positif diberikan Ibuprofen 52 mg/kg BB, dan perlakuan Ekstrak Daun Liligundi (EDL) dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB. Waktu respon nyeri pada mencit diukur pada menit ke-30 ditandai dengan gerakan melompat ataupun menjilat kaki setelah diletakkan diatas hot plate. Data dianalisis secaraOne Way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa EDL mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan terpenoid. EDL dosis 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB mampu memperpanjang respon nyeri secara bermakna dibandingkan kontrol negatif dan menghasilkan waktu respon nyeri yang lebih panjang secara bermakna dibandingkan Ibuprofen (p<0.05).
Aktivitas Anti-Inflamasi Minyak Herbal Tradisional Dari Bahan Usada Bali Pada Mencit Inflamasi Yang Diinduksi Karagenan Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; I Made Agus Mahardika; Erna Cahyaningsih; Maria Malida Vernandes Sasadara; Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka; Ni Luh Kade Arman Anita Dewi
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 7, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v7i3.60529

Abstract

Peradangan sendi atau artritis merupakan salah satu penyakit inflamasi kronis yang memerlukan penggunaan obat jangka panjang. Penggunaan obat artritis seperti metotreksat dan NSAID dalam waktu lama dapat menimbulkan berbagai efek samping serius, sehingga diperlukan alternatif pengobatan yang relatif lebih aman terutama dari bahan herbal. Penelitian ini dilakukan untuk menguji aktivitas anti-inflamasi minyak herbal tradisional Usada Bali dari bahan Jahe (Zingiber officinale), Kunyit (Curcuma longa), Kencur (Kaemferia galanga), Bangle (Zingiber montanum), Cengkeh (Syzigium aromaticum) dan Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) pada mencit inflamasi yang diinduksi karagenan melalui pengujian secara topikal. Mencit dibagi empat kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (pembawa), kontrol positif (Natrium Diklofenak topikal), minyak herbal 150 dan 300 mg/ml. Volume peradangan kaki mencit diukur dengan alat pletismometer setiap jam selama empat jam setelah diinduksi dengan karagenan 0,5% (b/v) subplantar, kemudian diuji secara statistik (Mann-Whitney) dengan taraf kepercayaan 95%. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa minyak herbal mengandung senyawa flavonoid, terpenoid dan steroid. Hasil uji aktivitas anti-inflamasi menunjukan adanya penghambatan peradangan yang signifikan (p<0,05) oleh minyak herbal konsentrasi 150 mg/ml maupun 300 mg/ml dengan persentase penghambatan pada jam ke-4 masing-masing sebesar 16,52% dan 11,30%, serta tidak berbeda bermakna dibandingkan kontrol positif (p>0,05). Hasil tersebut menunjukkan adanya potensi  minyak herbal Usada Bali sebagai anti-inflamasi topikal.
Essential Oil of Alpinia galanga: Effect of Aromatherapy Inhalation in Mice and Physicochemical Characterization Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka; Ni Luh Putu Swari; Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; I Gusti Ayu Agung Kusuma Wardani
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 8 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v8i2.3791

Abstract

Aromatherapy has been used for centuries to maintain body and mental health. In aromatherapy, the inhalation of essential oil provides physical and psychological benefit due to its volatile bioactive compounds. The current study was aimed to determine the effect of the inhalation of Alpinia galanga essential oil in mice using forced swim test. The refractive index, solubility, and Gas Chromatography-Mass Spectrophotometry (GC-MS) profile of AGEO were also investigated. The essential oil from Alpinia galanga showed an anti-depressive-like effect and it was as strong as the positive control (Lavandula angustifolia essential oil). The GC-MS analysis discovered some antidepressant compounds in the oil such as eucalyptol, fenchone, and α-terpineol.
Aktivitas Anti-inflamasi Parem Instant Tradisional dari Bahan Usada Bali pada Mencit Inflamasi yang Diinduksi Karagenan Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Gusti Ayu Putu Yosinta Sasmita; Erna Cahyaningsih
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 20 No 2 (2022): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v20i2.1076

Abstract

The increase of adverse reactions from anti-inflammatory drugs that are used in the long term by rheumatic patients requires a relatively safer alternative therapy. This research was aimed to evaluate the effectiveness of Usada Bali's instant parem (BIO-PAREM) as an anti-inflammatory agent against carrageenan-induced inflammatory mice. The method used was randomized pre-test and post-test with control group design using 24 mice which were divided into 4 treatment groups. The negative control group was given a vehicle, the positive control group was given anti-inflammatory gel of diclofenac sodium, group 3 (P1) was given BIO-PAREM with a concentration of 12.5% and group 4 (P2) was given BIO-PAREM with a concentration of 25%. All groups were induced with 1% carrageenan, then the mice's paw edema volume was calculated using a plethysmometer at 0, 1, 2, 3, and 4 hours. The Kruskal Wallis and Mann Whitney test were used to analyse the relative change of inflammation volume. The BIO-PAREM phytochemical screening assay showed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, steroids and triterpenoids. BIO-PAREM showed significant inhibition of mice's paw edema at concentrations of 12.5% and 25% (p <0.05) indicating its potential as a candidate for topical alternative treatment for rheumatism.
Pengaruh Pemilihan Pelarut dalam Ekstraksi Klorofil pada Rumput Laut Gracilaria sp. dan Caulerpa sp. Segar dan Kering Maria Malida Vernandes Sasadara; Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka; Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Erna Cahyaningsih; Ni Luh Kade Arman Anita Dewi
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v9i1.5344

Abstract

Seaweed is a photosynthetic organism, thus a good source of pigment-producing. Pharmaceutical, food, and cosmetic industries widely use chlorophyll pigments for their products. Bulung Sangu (Gracilaria sp.) and Bulung Boni (Caulerpa sp.) are widely grown seaweeds in the waters of Bali. Pre-extraction steps such as drying and solvent selection can affect pigment extraction. This study aimed to evaluate the effect of solvent selection in the extraction of chlorophyll in fresh and dried Bulung Sangu (Gracilaria sp.) and Bulung Boni (Caulerpa sp.). The solvents used were ethanol, methanol, and acetone. Estimation of chlorophyll content was carried out using UV-VIS spectrophotometry. Data were analyzed statistically using one-way ANOVA with a 95% confidence level. The results showed that the extraction of Bulung Sangu (Gracilaria sp.) on dry samples using acetone produced a total chlorophyll of 574.1 ± 33.2 g/g. Bulung Boni (Caulerpa sp.) extraction of fresh samples using methanol resulted in the highest total chlorophyll (10235.3 ± 50.3 g/g). In conclusion, drying and solvent selection affect the extraction of chlorophyll from Bulung Sangu (Gracilaria sp.) and Bulung Boni (Caulerpa sp.).
Uji Iritasi dan Aktivitas Penumbuh Rambut Hair Tonic dari Tanaman Usada Bali pada Mencit Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Puguh Santoso; Erna Cahyaningsih; Gusti Ayu Made Indah Siantari
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v9i1.5502

Abstract

The existence of side effects from drugs used for hair loss treatment urges the need for safer alternatives, especially from natural ingredients. The purpose of this study was to determine the effectiveness and safety of hair tonic from Usada Bali (containing Polycias scutellaria, Hibiscus tiliaceus, Trigonella foenum graecum, and Cananga odorata) in mice. Experimental animals were divided into four groups: negative control was given a carrier fluid, positive control was given hair tonic on the market, and the treatment group was given hair tonic with simplicia concentration of 10% and 20%. Hair length was measured on days 7 and 21 with the treatment given daily topically on the backs of shaved mice. The irritation test was carried out at 24 and 48 hours. The data obtained were tested statistically by ANOVA test followed by Tukey's test with 95% confidence level. The results showed that the hair tonic formula contained alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and triterpenoids. The irritation test did not show any irritation on the skin of the mice. The hair growth activity test of the herbal hair tonic formula combination of Polycias scutellaria leaf, Hibiscus tiliaceus leaf, Trigonella foenum graecum seed and Cananga odorata flower showed significantly faster hair growth than the negative control at both concentrations and not significantly different from the positive control. This hair tonic formula has the potential to be developed into a natural hair growth agent without irritation to the skin.
ETHNOBOTANICAL STUDY OF MEDICINAL PLANT USAGE DURING COVID-19 PANDEMIC: A COMMUNITY-BASED SURVEY IN INDONESIA Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka; Putu Era Sandhi Kusuma Yuda; Dwi Arymbhi Sanjaya; Desak Ketut Ernawati; Erna Cahyaningsih; Ni Luh Kade Arman Anita Dewi; Maria Malida Vernandes Sasadara
BIOTROPIA - The Southeast Asian Journal of Tropical Biology Vol. 30 No. 2 (2023): BIOTROPIA Vol. 30 No. 2 August 2023
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2023.30.2.1784

Abstract

Before the availability of a vaccine, Indonesian population relied on traditional medicines to prevent COVID-19. Any species used by indigenous people could lead to further investigations in modern pharmacology, to preserve ancient knowledge, and to plan for plants’ conservation. The study aimed to discover and record species, methods of preparation, route of administration, and motivation in using medicinal plants by the Indonesian population during the COVID-19 pandemic. Participants of survey were selected from the people who live in Java and Bali for responding to an online structured questionnaire. Relative Frequency of Citation (RFC) was employed in the quantitative analysis of the collected data. The pharmacological relevance of the five plants with the highest RFC was further reviewed. The results showed that respondents used 59 plants from 28 families. Five species with the highest RFC were Curcuma longa (0.707), Zingiber officinale (0.674), Cymbopogon citratus (0.269), Kaempferia galanga (0.174), and Curcuma zanthorrhiza (0.165). Most plants were prepared by boiling (77.97%) and administered orally as a single ingredient or mixed with other herbals. Respondents believed that the plants were beneficial as immune-booster (71.26%), maintain good health (24.85%) and stamina (12.28%), and prevent viral infection, including COVID-19 (5.39%). The most commonly used plants might be scientifically based to boost immunity. However, their usage against COVID-19 and the medicinal value of herbal mixtures should be further investigated.
Co-Authors Agung Ari Chandra Wibawa Agustini, Ni Putu Dewi Anita Dewi, Ni Luh Kade Arman Apriliani, Ni Luh Putri Darmawan, I Wayan Agus Debby Juliadi Desak Ketut Ernawati Dewa Ayu Ika Pramitha Dewi, Ni Kadek Dwi Purnama Dwi Arymbhi Sanjaya Dwi Arymbhi Sanjaya Elis Suwarni Erna Cahyaningsih Erna Cahyaningsih Erna Cahyaningsih Gusti Ayu Intan Puspita Dewi Gusti Ayu Made Indah Siantari Gusti Ayu Putu Yosinta Sasmita Handani, Dewa Ayu Sri I Made Agus Mahardika I Putu Tangkas Suwantara Indah Muthia Susanthi Indriani, Felia Riska Luh Risma Putri Rahayu Made Agus Deny Mahendra Putra Maria Malida Vernandes Sasadara Maria Malida Vernandes Sasadara Megawati, Fitria Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Kade Arman Anita Dewi Ni Luh Putu Swari Ni Luh Sintya Ni Made Dharma Shantini Suena Ni Made Dwi Mara Widyani Nayaka Ni Made Wiwik Setiawati Ni Nyoman Wahyu Udayani Ni Putu Dewanty Suwirtawati Ni Putu Siska Sugiantari Ni Putu Udayana Antari Ni Putu Yuni Winariyanthi Ni Wayan Budi Sari Pramesti , Luh Ratih Widhia Puguh Santoso Puguh Santoso Puguh Santoso puguh santoso, puguh Putra Hilmi Prayitno Putra, I Made Agus Sunadi Putri, Ni Kadek Dila Pratiwi Putri, Ni Kadek Nisa Leoni Rahadi, I Wayan Surya Sari, Ni Wayan Budi Sasadara, Maria Malida Vernandes Suarnata, I Gede Agus Sugiantari, Ni Putu Siska Sukmayanti, Ni Kadek Susanthi, Indah Muthia Suwantara, I Putu Tangkas Suwarni, Elis Swari, Ni Luh Putu Tirtayasa, Gede Agus Ari Wardani, I Gusti Agung Ayu Kusuma Wardani, I Gusti Ayu Agung Kusuma Widnyani, Dewa Ayu Sri Bintang Widyani Nayaka , Ni Made Dwi Mara Winariyanthi, Ni Putu Yuni Yanti, Ni Kadek Pradnya