Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pola Pemberian Makan yang Tepat dalam Mengurangi Resiko Obesitas pada Balita Mulyana, Laela; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 1 (2022): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i1.51661

Abstract

Latar Belakang: Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Kejadian malnutrisi pada balita umumnya bersifat irreversible (tidak dapat pulih). Obesitas pada balita memiliki dampak buruk bagi tubuhnya. Balita yang mengalami kegemukan atau obesitas beresiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa nantinya. Menurut WHO, terdapat 38 juta anak usia dibawah 5 tahun mengalami obesitas atau kelebihan berat badan pada tahun 2020 (WHO, 2016). Pemberian ASI dan makanan yang benar merupakan cara sederhana dalam mencegah terjadinya obesitas pada balita.Tujuan penelitian: untuk menganalisis pola pemberian makan pada balita serta mengedukasi ibu dalam pemberian porsi makan pada balita obesitas.Metode: Jenis penelitian ini adalah analitikal observasional dengan rancangan kasus kontrol Subjek terdiri dari 4 kelompok kasus (obesitas) dan 4 kelompok kontrol (tidak obesitas) yang dipilih secara matching terhadap usia dan jenis kelamin dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik.Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola pemberian makan terhadap kejadian obesitas pada balita (p<0,05). Pola pemberian makan dapat meningkatkan resiko obesitas pada balita sebesar 1,04 kali, artinya semakin banyak jumlah atau porsi, jenis dan frekuensi makan yang diberikan semakin berpengaruh pada peningkatan resiko obesitas pada balita.Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian obesitas pada balita.
Aktivitas Antidiabetik dan Antioksidan Yoghurt dengan Penambahan Daun Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas var Ayumurasaki) Safitri, Ainun; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): Special Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i2.52243

Abstract

Latar Belakang: Konsumsi makanan atau minuman dari bahan alami yang memiliki potensi sebagai antihiperglikemia atau antidiabetik dapat dijadikan sebagai salah satu upaya penegakan DM, salah satu bahan alami tersebut adalah daun ubi jalar ungu. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan formula yoghurt dengan aktivitas antidiabetik dan antioksidan yang berpotensi sebagai minuman kesehatan bagi penyandang DM.Metode: Jenis penelitian ini penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dimana sampel penelitian terdiri dari yoghurt daun ubi jalar ungu formulasi A1 (0 gr), A2 (2 gr), A3 (4 gr), dan A4 (6 gr). Sampel dilakukan uji penghambatan enzim alfa glukosidase dan uji aktivitas antioksidan DPPH.Hasil: Formulasi A1 memiliki nilai IC50 97,74±0,36 μg/mL dan termasuk kategori kurang aktif daya inhibisinya. Sementara itu nilai IC50 pada Yoghurt A2 , A3, dan A4 secara berturut-turut adalah 25,20±0,58 μg/mL (aktif), 12,22±0,08 μg/mL (sangat aktif) dan 10,65 ± 0,02 μg/mL (sangat aktif). Aktivitas antioksidan dari yang paling rendah hingga tinggi adalah yoghurt A1 (6,897%), A2 (20,908%), A3 (47,481%), dan A4 (53,306%).Kesimpulan: Yoghurt formulasi A4 merupakan yoghurt dengan aktivitas antidiabetes terbaik dengan kategori sangat aktif dan aktivitas antioksidan tertinggi, sementara aktivitas antidiabetik dan antioksidan terendah terdapat pada yoghurt A1.
Kandungan Zat Besi, Vitamin C dan Aktivitas Antioksidan Kombinasi Jus Buah Bit dan Jambu Biji Merah sebagai Minuman Potensial Penderita Anemia Utami, Nurma Astrid; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): Special Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.53428

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi anemia di Indonesia meningkat menjadi 48,9% pada tahun 2018 dengan kejadian anemia gizi besi pada tahun 2017 sebanyak 72,3%. Anemia gizi besi terjadi akibat kekurangan zat besi sehingga sintesis hemoglobin terganggu. Pencegahan dan pengendalian anemia gizi besi secara non farmakologis melalui konsumsi makanan kaya zat besi dan vitamin C yang mendukung penyerapan besi. Buah bit dan jambu biji merah kaya vitamin, mineral dan senyawa aktif, dapat dikonsumsi dalam bentuk jus dan berpotensi mencegah dan mengendalikan anemia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan zat besi, vitamin C dan aktivtas antioksidan kombinasi jus buah bit dan jambu biji merah sebagai minuman potensial penderita anemia.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pengambilan data dengan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan zat besi, vitamin C dan aktivitas antioksidan kombinasi jus buah bit dan jambu biji merah. Perbandingan buah bit dan jambu biji merah yaitu K1 (100%:0%), K2 (75%:25%), K3 (50%:50%) dan K4 (25%:75%). Analisis data kandungan zat besi, vitamin C dan aktivitas antioksidan dilakukan secara deskriptif.Hasil: Hasil uji kandungan zat besi formulasi K1, K2 dan K3 terdeteksi sangat kecil (<0,02 mg/kg) dan K4 1,3 mg/kg. Kandungan vitamin C K1, K2, K3 dan K4 yaitu 0,34 mg/g, 0,33 mg/g, 0,49 mg/g dan 0,63 mg/g. Aktivitas antioksidan dari yang paling rendah hingga tinggi adalah formulasi K1 10,19%, K2 11,51%, K3 13,23% dan K4 14,51%.Kesimpulan: Kombinasi jus buah bit dan jambu biji merah formulasi K4 merupakan kombinasi jus dengan kandungan zat besi, vitamin C dan aktivitas antioksidan tertinggi. Disimpulkan bahwa kombinasi jus buah bit dan jambu biji merah dapat dijadikan alternatif minuman yang berpotensi dalam mencegah dan mengendalikan anemia.
Pengaruh Pemberian Tepung Porang dan Ubi Jalar Ungu terhadap Kadar Kolesterol dan Fungsi Hati Tikus Wistar yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Shabrina, Aulia; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 2 (2022): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i2.54233

Abstract

Latar Belakang: Umbi porang mengandung glukomanan sedangkan ubi jalar ungu mengandung antosianin yang dapat menurukan kadar kolesterol dan fungsi hati. Metode: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pengaruh tepung porang dan tepung ubi jalar ungu terhadap penurunan kadar kolesterol, SGOT, dan SGPT pada tikus wistar.Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental menggunakan rancangan pre and post test randomized control group design trial. Jumlah sampel berjumlah 30 ekor tikus yang diberi pakan tinggi lemak lalu diberikan intervensi campuran tepung porang dan tepung ubi jalar ungu pada kelompok K(-), K(+), P1(25%:75%), P2(50%;50%) dan P3(75%:25%) selama 14 hari. Data analisis dengan menggunakan uji One Way Annova yang dilanjutkan dengan uji post hoc.Hasil: campuran tepung porang dan tepung ubi jalar ungu terbukti menurunkan kadar kolesterol, Sgot dan SGPT secara bermakna pada kelompok perlakuan. Penurunan kadar kolesterol terbesar pada P2 (113,16±6,25c), penurunan SGOT terbesar pada P2 (37,55±1,43), dan penurunan SGPT terbesar pada P2 (17,97±1,63).Kesimpulan: campuran tepung porang dan tepung ubi jalar ungu terbukti menurunkan kadar kolesterol, SGOT, dan SGPT secara signifikan. Intervensi yang paling efektif terdapat pada kelompok P2 yaitu tepung porang dan tepung ubi jalar ungu sebanyak 4,86 gr/hari/200grBB dan 4,49 gr/hari/200grBB.
Sosialisasi Makanan Bergizi Sebagai Upaya Pemantauan Status Gizi Anak Usia Sekolah Dasar Nurmallasari, Anggita; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 2 No 3 (2022): Special Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v2i3.56127

Abstract

Latar Belakang: Persentase status gizi Provinsi Jawa Barat terdiri dari 1,4% status gizi sangat kurus dan 6,1% status gizi kurus, maka diperlukan intervensi kepada anak-anak usia sekolah untuk mencegah status gizi buruk di wilayah Desa Kadumangu Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria sampel yaitu laki-laki dan perempuan usia 6-12 tahun. Tahap pertama pengambilan data adalah pengambilan data tinggi badan, berat badan, dan FFQ. Tahap kedua adalah pengambilan data tinggi badan dan berat badan setelah sosialisasi. Hasil: Persentase perubahan berat badan setelah sosialisasi yaitu 83% berat badan naik, 13% tetap, dan 4% turun. Frekuensi makan anak-anak kurang dari 3 kali dalam sehari. Kebiasaan makan anak-anak adalah mengonsumsi beras (karbohidrat), daging ayam (lauk hewani), tempe serta tahu (lauk nabati), bayam (sayur), dan apel (buah). Jajan yang paling sering dikonsumsi adalah minuman instan dan serbuk serta makanan manis dan gurih. Hasil uji paired sample test menyatakan sig.(2 tailed) sebesar 0,06. Kesimpulan: Secara deskriptif ada perbedaan rata-rata nilai berat badan sebelum dan sesudah sosialisasi. Namun berdasarkan paired sample test, sig.(2 tailed) p > 0,05, sehingga sosialisasi tidak berpengaruh terhadap status gizi anak.
Pengembangan Snack Bar Berbasis Tepung Talas (Colocasia esculenta) dan Tepung Kacang Hijau (Vigna radiata) dengan Penambahan Bubuk Kayu Manis (Cinnamomum) Setianingsih, Ade Nurul Sulis; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 1 (2023): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i1.58369

Abstract

Background: The prevalence of underweight adolescents according to Riskesdas 2018 is 16.8%, which means that it has not reached the target set by WHO, it is said to be normal if the prevalence is below 10%. The factor that causes the high prevalence of underweight in adolescents is an inappropriate diet. In adolescence, snack foods have a big contribution to the total daily caloric intake. This study aims to develop a snack bar product formula as a practical snack for energy content, proximate, and organoleptic quality. This study aims to develop a snack bar product formula as a practical snack for energy content, proximate, and organoleptic quality. Methods: The experimental research design with Completely Randomized Design (CRD) was carried out in three stages, they are (1) making taro flour, mung bean flour, and cinnamon powder, and (2) making snack bars with a ratio of taro flour: mung bean flour 75%:25%(F1), 65%:35%(F2), 55%:45%(F3), cinnamon powder for the three formulations are 1%, (3) snack bar testing consists of nutritional, energy, and organoleptic content tests. The data were analyzed descriptively for nutrient and energy content and the Kruskal Wallis test followed by the Mann-Whitney test for organoleptic analysis. Results: The results of the highest energy content showed an average of 526.36 kcal/100 g, carbohydrates 58.775 g, fat 36.04 g, and protein 7.825 g. The result of the overall organoleptic test that the panelists most favored was F3 (55% taro flour: 45% mung bean flour). Conclusion: There were differences in the calorie, carbohydrate, protein, and fat content of the three formulations, and the overall organoleptic test results were favored by the panelists.
Pengaruh Masa Simpan terhadap Karakteristik Fisik dan Mikrobiologi Yoghurt Sinbiotik Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas L) Majdiyyah, Munifa; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 1 (2023): Regular Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i1.60012

Abstract

Background: In research on the long-term stability and shelf life of yoghurt, it was found that sweet potatoes were the only starch that performed well at three storage times, the sensory viscosity was significantly higher than the control, and samples containing starch were more accepted. The purpose of this study was to determine the effect of shelf life on the physical and microbiological characteristics of yellow sweet potato synbiotic yogurt (Ipomoea batatas L). Methods: Quantitative experimental research with RAL research design factorial pattern 3, with a shelf life difference consisting of 3 levels, duplo repetition. The free variables are the shelf life of yellow sweet potato yoghurt for 0 days, 7 days, and 14 days, and the bound variables are physical characteristics (pH content, viscosity, TAT, TPT) and microbiology (total BAL). Results: Yellow sweet potato synbiotic yoghurt with all three shelf life meets the standards, namely in TAT, TPT and Total BAL and does not meet the standards at pH and viscosity because the pH is too low and the viscosity is too thick. Conclusion: Yoghurt with a shelf life of 14 days still meets the standards and can be consumed.
Pengaruh Tepung Beras Merah (Oryza Nivara) dan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour) terhadap Indeks Glikemik dan Kandungan Gizi Cookies Utami, Padilla Nur; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 3 (2023): Special Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i3.60951

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a non-communicable disease whose prevalence is increasing every year. Riskesdas data recorded a relatively high increase in prevalence of 1.6% from 6.9% in 2013 to 8.5% in 2018. Lifestyle including fondness for consuming snacks is one of the causes of the high prevalence of diabetes mellitus in Indonesia. The purpose of this study was to make cookies with a low glycemic index formulation of brown rice flour and mocaf flour. Methods: Experimental study with the Quasi-experimental Design. The independent variable is the formulation of cookies and dependent variables include glycemic index and nutrient content. This study uses 3 formulations of cookies 65% : 35%, 75% : 25% and 85%: 15%. Analysis of glycemic index values using IAUC (incremental area under the curve). Nutrient content analysis using One-Way Anova and tukeys. Result: The whole formulation of cookies has a low glycemic index of 25,77-31,24. In 100 g of cookies F1 F2 and F3 contains 26,13–26,58 g fat. Protein as much as 5.14–6.06 g, carbohydrates 62.35 – 64.76 g and fiber 2.24-4.56 g. Conclusion: There is no difference in glycemic index and protein values. But there are differences in the content of fats, carbohydrates and fiber.
Pengaruh Tepung Umbi Garut (Maranta aryndinacea) terhadap Kandungan Gizi dan Sifat Organoleptik Mi Kering Zhafira, Andrea Siti; Farida, Eko
Indonesian Journal of Public Health and Nutrition Vol 3 No 3 (2023): Special Issue
Publisher : Center for Public Health Nutrition Studies, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijphn.v3i3.60990

Abstract

Background: Noodles are one of the foods that are popular with the community as an alternative to staple foods. The need for flour, which is the basic ingredient for making noodles is obtained by importing in large quantities, this makes imports of wheat in Indonesia increase. This study aims to obtain the best formulation of dry noodles with the addition of arrowroot flour as an alternative to reduce dependence on wheat flour in terms of nutritional content, dietary fiber content, and organoleptic properties. Methods: This type of research was experimental with a completely randomized design (CRD). The ratio of arrowroot flour and wheat flour in the three formulations was 21,81%:50,90% (T1); 29,09%:43,64% (T2); and 36,36%:36,36% (T3). Nutrient content and dietary fiber data were analyzed by One Way Anova test with a 95% confidence level and then tested by the Duncan test. Organoleptic properties data were analyzed by Kruskal-Wallis test followed by the Mann Whitney test. The best dry noodle formulation was determined by the de Garmo effectiveness index. Result: The results of the energy content of T1 403,63 kcal, T2 386,08 kcal, T3 390,02 kcal, protein T1 7,40%, T2 9.37%, T3 8,39%, T1 fat 11.57%, T2 8, 98%, T3 11.32%, carbohydrates T1 67.47%, T2 66.93%, T3 63,70%, ash content T1 2,82%, T2 2,75%, T3 3,38%, water content T1 10,73%, T2 11,95%, T3 13,19%, and dietary fiber T1 7,44%, T2 8,39%, T3 8,14%. The test results of the preferred organoleptic properties on the color and texture of T2, the aroma of T3, the taste of T1. Conclusion: There are differences in water content, dietary fiber, color, taste, and texture in the three formulations of dry noodles with the addition of arrowroot flour.
The Changes in Hydration Status and Blood Glucose Levels of Young Football Athletes Who were Given Chia Seeds (Salvia hispanica, L.) Based Sports Energy Gel Lestari, Yanesti Nur Avianda; Farida, Eko; Candra, Adiska Rani Ditya; Amin, Nur; Fauzi, Nur
Unnes Journal of Public Health Vol 13 No 1 (2024): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang (UNNES) in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ujph.v13i1.62739

Abstract

An athlete's hydration status is greatly affected by the adequacy of fluids and electrolytes during a workout. This study aimed to formulate a chia seed-based sports drink and analyzed its effect on hydration status and changes in blood glucose levels in football athletes. This experimental study on 46 young football athletes from Tyrex Java Semarang club was selected using a simple random sampling method. There are P(0)=control group (given 300mL placebo); and P(1)=treatment group (given 300 mL chia seed's sport energy gel). Administering placebo and treatment are done 45 minutes before exercise. Bodyweight and blood sugar level measurements are done 30 minutes before exercise and at 120 minutes. There were significant differences in the hydration status of study subjects before and after exercise (p=0.022), but the blood glucose level was not significant (p=0.413). However, the blood glucose level appeared to differ significantly (p=0.0001) between the control and treatment groups. As for changes in hydration status (kg and %) between the control group and treatment showed no sig-nificant differences (p=0.807 and 0.771). The conclusion is that giving chia seed's sports energy drink before exercise can maintain the blood glucose levels even though it does not impact the hydration status of athletes.