Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

BUDIDAYA MAGGOT: SOLUSI EFEKTIF DALAM PEMANFAATAN SAMPAH DI DESA PANTI Zahrosa, Dimas Bastara; Soejono, Djoko; Prabowo, Rachmad Udhi; Jannah, Wardatul; Khalimah, Zulfa Nur; Irvandika, Fachriza; Alimusaffa, Firman; Yuliantika, Renata
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 6 No 2 (2022): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v6i2.2457

Abstract

Desa Panti merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Permasalahan utama di Desa Panti adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pengolahan sampah, khususnya sampah rumah tangga. Pada umumnya sampah-sampah rumah tangga di Desa Panti dibuang di selokan dan sekitar sungai. Tujuan dari program pengabdian membangun desa adalah untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Panti, berupa pengolahan sampah rumah tangga melalui budidaya maggot lalat BSF. Metode pengabdian membangun desa ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui survey, sosialisasi, pelatihan, pemberian modul panduan, pendampingan budidaya dan pemasaran maggot lalat BSF. Hasil yang didapatkan dari program pengabdian membangun desa adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat dari sampah rumah tangga dan tergeraknya masyarakat untuk melakukan budidaya maggot lalat BSF.
AKTUALISASI PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PEMBERDAYAAN POKMAS BETIRI SEJAHTERA LESTARI DI DESA SANENREJO Prabowo, Rachmat Udhi; Ulviyah, M.R, Atik Qima; Sari, Adelia Juwita; Moretta, Amanda; Maulidya, Ella Prisca; Nurfadilah, Siti; Zahrosa, Dimas Bastara; Soejono, Djoko
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 6 No 1 (2022): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v6i1.1623

Abstract

Desa Sanenrejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tempuejo Kabupaten Jember. Luas wilayah Desa Sanenrejo mencapai 489,461 Ha/m. Desa Sanenrejo meiliki dua dusun, yaitu Dusun Krajan dan Dusun Mandilis. Desa Sanenrejo berbatasan langsung dengan lima desa dan Taman Nasional Meru Betiri. Desa Sanenrejo berada pada ketinggian 425 mdpl dengan intensitas curah hujan mencapai 2,154 Mm sepanjang tahun. Meski berada di dataran yang cukup tinggi, tetapi suhu rata-rata harian Desa Sanenrejo mencapai 30°C yang bisa dikatakan cukup panas. Topografi Desa Sanenrejo terbentang diantara bukit-bukit seluas 33,1 Ha dan dibawah lereng gunung seluas 30 Ha. Desa Sanenrejo disebut sebagai desa penyangga TamanNasional Meru Betiri karena berbatasan langsung dengan kawasan hutan konservasi.. Tujuan dari program pengabdian membangun desa adalah untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Sanenrejo Khususnya Kelompok Masyarakat Masyarakat Betiri Sejahtera Lestari (BSL), berupa Penyuluhan peningkatan referensi dan wawasan alternatif pengolahan produk untuk pengembangan usaha, Sosialisasi Strategi Pemasaran, dan Sosialisasi Pentingnya Kesadaran Manajemen Usaha Yang Baik. Metode pengabdian membangun desa ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif melalui survey, sosialisasi, dan pelatihan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan usaha dari Kelompok Masyarakat masyarakat Betiri Sejahtera Lestari.
Agribisnis Pengembangan Plasma Nutfah Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur: Studi Komoditas Pisang Mas Kirana Suwandari, Anik; Puspaningrum, Diah; Soejono, Djoko; Zahrosa, Dimas Bastara; Maharani, Ariq Dewi; Prabowo, Rachmat Udhi; Amam, Amam
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i1.12101

Abstract

Mas Kirana’s banana is a germplasm as well as an icon of Lumajang District, East Java Province. Mas Kirana bananas are designated as Indonesian genetic resources based on the Decree of the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia Number 516/Kpts/SR.120/12/2005. This study aims to formulate a pattern of business capital formation and development strategy for Mas Kirana banana commodity as an effort to preserve Indonesia's germplasm. Data collection was done by structured interview method. Determination of the sample is done by snowball sampling technique. Data analysis was carried out using qualitative descriptive methods and Force Field Analysis (FFA). The results showed that the pattern of capital business capital formation for Mas Kirana's banana consisted of family capital, financial institution capital, non-financial institutional capital, and personal capital. The identification process resulted in 7 (seven) driving factors and 7 (seven) inhibiting factors for Mas Kirana banana development. Key Success Factors (FKK) for developing Mas Kirana Banana Farmers Groups on the driving factor dimension are the Mas Kirana Banana commodity which has a comparative advantage and is certified Geographically Indication (GI), while the inhibiting factor dimension is the weakness of farmer resources in managing and developing group finances. Based on the FKK value of the driving and inhibiting factors, the recommended strategy is farmer institutional engineering through the formation of the Mas Kirana banana farmer cooperative.
Agribisnis Jamur Tiram dan Strategi Pengembangannya Soejono, Djoko; Soetriono, Soetriono; Zahrosa, Dimas Bastara; Maharani, Ariq Dewi; Prabowo, Rachmat Udhi; Amam, Amam
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 10, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v10i1.12099

Abstract

The concept of oyster mushroom agribusiness is expected to increase the added value of farmers as business actors. This study aims to review the potential of oyster mushroom agribusiness based on challenges and opportunities. The research was conducted at the Oyster Mushroom Farmers Group (KPJT) Manut, Lumajang Regency. The research data were analyzed by descriptive analysis method, income and value added analysis, and SWOT analysis. The results showed that the oyster mushroom agribusiness concept managed by KPJT Manut, which consisted of 14 people, was able to manage 15,500 baglogs with 12 kinds of processed industrial products. Analysis of the added value of several superior mushroom processed products, namely mushroom meatballs by 45.42%, mushroom sticks by 40.87%, crispy mushrooms by 40.34%, mushroom broth 26.84%, and mushroom ice cream by 14.61%. The main strength factor in the form of collective action is cooperatives, while the main weakness factor is limited creativity and innovation. The main opportunity factor is the need for edutourism for the community, while the main challenge or threat factor is the fluctuation in the selling price of fresh mushrooms.
Natural Silk Development Strategy in East Java Province Zahrosa, Dimas Bastara; Setiyono, Setiyono; Slameto, Slameto; Prihatin, Jekti; Maharani, Ariq Dewi; Amam, Amam
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 33 No. 3 (2023): December 2023
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2023.033.03.10

Abstract

One of the objectives of regulating the procurement and distribution of silkworm eggs based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number P.37/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 is to ensure the fulfillment of the need for quality silkworm eggs in sufficient quantities and continuous. The aim of the research is to develop a silkworm business development strategy in East Java Province. The research was conducted using a quantitative descriptive approach. Data collection was carried out using observation methods, Focus Group Discussions (FGD), and surveys. The survey was conducted in 2 ways, namely interviews and filling out questionnaires. Data were analyzed using the Force Field Analysis (FFA) approach, taking into account the driving factors (D) and inhibiting factors (H). The results showed that the main driving factor for the development of the silkworm business in East Java Province was the initiation of silkworm-based educational tourism destinations. On the other hand, the main inhibiting factor was the suboptimal role of the government. The conclusions of the research and policy recommendations based on the consideration of the main driving factors and the main inhibiting factors. The silkworm business development strategy in East Java Province can be implemented by increasing the government's role in formulating policies for the integrated development of silkworm cultivation, aiming for zero waste. This strategy will be complemented by the the concept of educational tourism involving community participation.
Review Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 Tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu Supriono, Agus; Zahrosa, Dimas Bastara; Rosyadi, Mohammad Ghufron; Soetriono, Soetriono; Sari, Sasmita; Muhlis, Abdullah; Amam, Amam
JURNAL PANGAN Vol. 32 No. 3 (2023): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v32i3.679

Abstract

Upaya pemerintah untuk swasembada gula salah satunya ialah menganjurkan petani tebu untuk melakukan sistem budi daya tebu secara intensif, ironisnya sistem budi daya tebu secara intensif yang dilakukan oleh petani tebu terkendala biaya operasional budi daya dan regulasi kebijakan, khususnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mereviu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012. Metode pengambilan data menggunakan Focus Group Discussion (FGD), wawancara dengan responden petani tebu dan pihak manajemen pabrik gula. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Hasil penelitian didapatkan bahwa: 1) munculnya potensi konflik sebagai akibat dari ketidaktransparanan Pabrik Gula (PG) terhadap nilai rendemen tebu, 2) permasalahan sistem kemitraan bagi hasil antara petani tebu dengan PG, di mana pihak pemilik modal atau perusahaan sudah semestinya membiayai operasional budi daya tebu, sedangkan pihak petani sebagai pelaksana usaha tani atau pembudidaya yang hanya mempersiapkan lahan dan tenaga kerja; 3) secara umum petani tebu dan Pabrik Gula (PG) belum mengetahui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012 dengan alasan tidak ada sosialisasi perihal peraturan daerah tersebut, dan 4) pergeseran atau perubahan sistem agribisnis gula dari monopsoni-monopoli ke arah oligopsoni-oligopoli (lebih liberal), ditinjau dari sudut pandang konten (isi) kebijakan, pada kenyataannya telah menyebabkan tidak tercapainya dan/atau tidak terlaksananya amanat dari peraturan daerah tersebut. Kesimpulan kajian penelitian ini ialah merekomendasikan pergantian atau perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 17 tahun 2012 tentang Peningkatan Rendemen dan Hablur Tanaman Tebu.
Optimalisasi Komoditas Marongghi dan Ikan Laut Menjadi Produk Olahan Berbasis Kelompok Tani Soejono, Djoko; Zahrosa, Dimas Bastara; Maharani, Ariq Dewi
Abdi Panca Marga Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Abdi Panca Marga Edisi Mei 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Panca Marga Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.73 KB) | DOI: 10.51747/abdipancamarga.v3i1.982

Abstract

Community Service Program Based on Fostered Village Development, namely utilizing the yard with generative Marongghi/Kelor cultivation. The community in Talango Village has hopes and desires, namely being able to process parts of the marongghi / Moringa plant into food / snack products and by utilizing the potential of fishery resources in Talango Village. The purpose of this community service activity is how to utilize marongghi / Moringa and marine fish commodities into value-added processed products. The method of community service is the activity of socializing the practice of processing marongghi and marine fish, provided assistance for product processing support equipment and assistance for business management of processed products. The results obtained from this activity, among others, motivate the people of Talango Village by trying new things to make samilers combined with marongghi / Moringa plants and marine fish which indeed have very large potential in the Talango area. As well as procurement of equipment grants to increase added value in supporting the processing of maronghi/moringa and marine fish into crackers, samiler, tortilla and stick products
Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Usaha Susu Perah CV. Indo Dairy Fresh Kabupaten Banyuwangi Zahrosa, Dimas Bastara; Wardana, Azizah Mulia; Hani, Evita Soliha; Ibanah, Indah; Sari, Sasmita
KUBIS Vol 5 No 02 (2025): November
Publisher : Program Studi Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/kub.v5i02.4985

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi minat pemuda dalam memulai usaha ternak domba di Kabupaten Jember, mengingat rendahnya regenerasi peternak muda yang menjadi tantangan bagi keberlanjutan sektor peternakan. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis data dilakukan menggunakan regresi logistik biner untuk menguji pengaruh pengalaman, motivasi, dukungan keluarga, modal, dan media sosial terhadap minat berwirausaha ternak domba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi merupakan satu-satunya faktor yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat pemuda. Sementara itu, pengalaman, dukungan keluarga, modal, dan media sosial tidak memberikan pengaruh signifikan, bahkan beberapa menunjukkan kecenderungan negatif. Temuan ini mengindikasikan bahwa tantangan praktis di lapangan, preferensi keluarga terhadap pekerjaan non-agraris, serta paparan media sosial yang kurang mendukung dapat menurunkan minat berwirausaha di sektor peternakan. Penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan motivasi internal generasi muda melalui pembelajaran yang relevan, pengalaman praktik yang lebih konstruktif, serta peningkatan akses informasi dan dukungan permodalan agar minat berwirausaha ternak domba dapat berkembang.