Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KEBIJAKAN KOPI ROBUSTA DALAM UPAYA MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PENGUATAN REVITALISASI PERKEBUNAN Suwandari, Anik; Soetriono, Soetriono
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 4, No 3 (2010)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.66 KB)

Abstract

The research concerning Robusta coffee policy has been carried out in Sidomulyo Village, Silo District, Jember Regency. The resylt of the research shows that : (1). The people’s coffee farming has competitive and comparative excellence; (2). The government’s policy to the tradable input has positive impact whereas to the non tradable input has negative impact; (3). The increasing of import tariff in 10 % and 15 % can cause the in creasing of domestic price of coffee, while the decreasing of import tariff in 5 % causes the decreasibg of domestic price of coffee, so this condition has negative impact for the people’s coffee farming and positive impact for coffee industries; (4). The higer the value of rupiahs (in 10 % ang 15 %) becomes the lower the price of tradable social input and tradable coffee output has, as a result the comparative excellence of poople coffee farming tends to be lower; (5). The lowers the value of rupiahs (in 5 %) becomes the higher the price of tradable social input and tradable coffee output has, as a result the comparative excellence of people’s coffee farming tends to be higher; (6). The plantation revitalization especially Robusta coffee farming and agribusness can be done by looking for special market, inventing new business, changing the rules by using information technology, and revitalizing agribusiness institution especially cooperation. So that is way the government has to decide a flexible policy of import tariff of coffee.Key words : Policy; Competitive; Revitalization.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER Wahyu, Ermadita; Suwandari, Anik
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 6, No 3 (2012)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.677 KB)

Abstract

The aim of the research are: (1) To know factors influence the income of  farmers’, (2) To know average income of coffee farm management, (3) To know trend production and the field size of coffee. Research site was choosen by purposive. The sampling technique used simple random sampling. The data analysis used multiple linier regression, income, and trend analysis.The result of this research shows that: (1) Selling price, production, labour cost, fertilizer cost and farmers’ experience are significantly influence the income, otherwise field size and family member are unsignificantly influence the income (2) The income of coffee farm management is profitable and (3) Trend production and field size of coffee farm management in Sumberbulus Village will be increase for the next years. Keyword : coffee, income of coffee, trend production and the  field size of coffee.  
ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO Putri, Erryka Aprilia; Suwandari, Anik; Ridjal, Julian Adam
Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.941 KB)

Abstract

Maesan District is the largest tobacco producer in Bondowoso. The ​​number of tobacco’s rajangan production in Maesan District is 1,311 tons with a total area of ​​1900 ha. The majority of residents in the Maesan District are planting tobacco. The largest tobacco producer in Maesan District is Gunungsari Village. Types of tobacco plantation in the Gunungsari Village are Tobacco Maesan 2. The study was conducted in the Gunungsari Village Maesan Regency intentionally (purposive method). The sampling method used in this research is the purposive sampling with 30 respondents. The datas used are primary data and secondary data. The analytical methods used are: (1) the analysis of income, and (2) the analysis of R / C ratio. The results shows that: (1) Maesan 2 tobacco farming in the Gunungsari Village Maesan District Bondowoso is beneficial to farmers, with the average income received by the farmers was Rp 12.387.619,90/ha/season; (2) The use of Maesan 2 tobacco farming costs production in the Gunungsari Village, Maesan District  Bondowoso has been efficient, with the average of R/C ratio is more than one that is equal to 1.81.
Analisis Pendapatan Dan Strategi Pengembangan Usaha Tani Tembakau Rajang Samporis Munawaroh, Wiwik; Raharto, Sugeng; Suwandari, Anik
AGRIBEST Vol 1, No 1 (2017): Maret
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.478 KB)

Abstract

Tembakau rajang samporis merupakan tembakau dari persilangan sompor dan moris, di daerah Kecamatan Jelbuk yang sudah terjadi persilangan secara alami namun bagian kedinasan perkebunan dan kehutanan menyebutnya dengan tembakau maesan 1 sementara masyarakat tetap menyebutnya dengan sebutan tembakau samporis.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan petani tembakau rajang samporis di Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember; (2) efisiensi biaya usahatani tembakau rajang samporis di Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember; (3) strategi pengembangan usahatani tembakau rajang  samporis di Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Penentuan daerah penelitian menggunakan purposive method. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis. Metode pengambilan contoh menggunakan total sampling dengan responden sebanyak 31 petani. Analisis data menggunakan analisis pendapatan, analisis efisiensi biaya dan analisis SWOT . Hasil analisis menunjukkan bahwa:(1) usahatani tembakau samporis di Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember adalah menguntungkan dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 2.089.242/ha/musim. (2) Penggunaan biaya produksi pada usahatani tembakau samporis di desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember adalah efisien dengan nilai sebesar 1,44. (3) Analisis SWOT pada usahatani tembakau samporis di Desa Jelbuk Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember berada pada posisi White Area (Bidang Kuat-Berpeluang).
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEMBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO Fika P.W, Marwatin; Suwandari, Anik; Hartadi, Rudi
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.937 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i2.434

Abstract

Lele merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang memiliki prospek cukup tinggi. Lele dihargai oleh masyarakat karena merupakan makanan bergizi yang mudah untuk dilayani sebagai lauk. permintaan tinggi menyebabkan harga ikan lele meningkat. Ini menjadi insentif bagi petani untuk menanam lele intensif. Jember merupakan salah satu kabupaten yang memiliki populasi ikan lele cukup besar di provinsi Jawa Timur. Pusat budidaya ikan lele di Desa Mojomulyo Kecamatan Puger. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secara simple random sampling dengan jumlah sampel adalah 34. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) lele Budidaya di Desa Mojomulyo Puger Jember Kabupaten layak secara finansial usaha dengan NPV positif kriteria investasi 130,113,461.00, Net B / C 2.29, Gross B / C 1.12, PR 3,38, IRR adalah 30,22% dan jangka waktu pengembalian modal (periode ulang) modal 3,65 tahun atau 3 tahun 8 bulan (tingkat bunga 12,3%) 12 hari; (2) Budidaya lele tidak sensitif dengan perubahan yang meningkat harga pakan sebesar 5% dan penurunan produksi ikan patin adalah 5% (3) Kontribusi dari budidaya ikan lele pada petani ikan lele pendapatan rumah tangga di Desa Kecamatan Mojomulyo Puger Jember adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata kontribusi budidaya ikan lele di pendapatan rumah tangga dengan 70,56%.
Motivasi dan Kontribusi Pendapatan Pedagang Sayur Wanita Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Perumahan Kabupaten Jember Prayitno, Teguh; Soejono, Djoko; Suwandari, Anik
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.457 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.01.17

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui motivasi wanita bekerja sebagai pedagang sayur, 2) mengetahui alokasi waktu kerja pedagang sayur, 3) mengetahui kontribusi pendapatan pedagang sayur wanita terhadap pendapatan rumah tangga. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Daerah penelitian ditentukan secara purposive method. Metode pengambilan sampel menggunakan incidental sampling. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan penelusuran data secara online. Metode analisis data yang digunakan yakni sala likert, presentase alokasi waktu, dan presentase kontribusi pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) motivasi wanita bekerja sebagai pedagang sayur adalah adanya kebutuhan dasar dan kebutuhan hubungan, 2) Alokasi waktu kerja pedagang sayur wanita untuk kegiatan ekonomi masih lebih kecil dibandingkan dengan kegiatan domestik, 3) kontribusi pendapatan pedagang sayur wanita terhadap pendapatan rumah tangga tergolong dalam kategori sedang dan tinggi, perbedaan ini dipengaruhi oleh metode penjualan, rincian pedagang sayur wanita tergolong berkontribusi tinggi adalah pedagang dengan metode penjualan  (membuka lapak dan berdagang keliling menggunakan motor) dan (membuka lapak dan keliling  jalan kaki), pedagang sayur wanita yang tergolong berkontribusi sedang adalah pedagang dengan metode penjualan (berdagang keliling dengan menggunakan motor).
Analisis efisiensi biaya dan prospek pengembangan Usaha pembibitan jeruk siam di Desa Bangorejo Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi Amalah, Nur; Suwandari, Anik; Kuntadi, Ebban Bagus
AGRIBEST Vol 1, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.559 KB) | DOI: 10.32528/agribest.v1i1.1250

Abstract

Tanaman jeruk siam merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, dalam pengusahaan bibit jeruk siam yang berkualitas, ketersediaan entres di BPMT berperan penting terhadap keberlangsungan usaha pembibitan jeruk siam dalam memenuhi permintaan konsumen. Tujuan penelitian ini untuk menetukan efisiensi biaya dan prospek pengembangan usaha pembibitan jeruk siam. Penetuan lokasi penelitian dengan menggunakan purposive method. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analitis. Analisis data menggunakan R/C Ratio, Pendapatan, dan Analisis SWOT. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan biaya dalam satu kali produksi pada usaha pembibitan jeruk siam adalah efisien dan pendapatan petani menguntungkan. Berdasarkan analisis SWOT usaha pembibitan jeruk siam berada pada posisi White Area.
FARMERS’ SATISFACTION TOWARD ARRANGEMENT AND PERFORMANCE OF SUGARCANE CONTRACT FARMING IN WONOLANGAN SUGAR MILL, PROBOLINGGO, EAST JAVA Rondhi, Mohammad; Ratnasari, Devyana Dwi; Supriono, Agus; Hapsari, Triana Dewi; Kuntadi, Ebban Bagus; Agustina, Titin; Suwandari, Anik; Rokhani, Rokhani
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 26, No 2 (2020): December, 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v26n2.2020.58-68

Abstract

The sugarcane supply chain needs to be efficient and highly coordinated to ensure quality and quantity. Contract farming is an instrument used to achieve efficiency and high coordination of the sugarcane supply chain. The efficiency of contract farming depends on how the contract's arrangement satisfies the requirements and characteristics of each party involved. This study aimed to analyze the arrangement and farmer's satisfaction toward the implementation of contract farming. This study was conducted at PG Wonolangan in Probolinggo, East Java, on March, April, and September 2018. The samples used in this study consisted of 100 sugarcane contract farmers in PG Wonolangan and seven employees of PG Wonolangan. Descriptive and rank Spearman correlation analyses were employed to analyze the arrangement and farmer's satisfaction toward contract farming. The results of this study showed that there was a change in the contractual arrangement between PG and farmers. Currently, the role of PG changed from acting as farm credit and inputs supplier into a market guarantor for farmers; the changes reduced the risk and capital requirements of PG. In general, farmers were satisfied with the implementation of contract farming. The farmers' satisfaction increased as farm extension, scheduled planting and harvesting times, and the quickest harvest and transport management. However, they have concerns regarding farm inputs provision and profit-sharing mechanism.Keywords: Sugarcane agribusiness, correlation analysis, supply chainAbstrakKEPUASAN PETANI TERHADAP POLA DAN KINERJA KEMITRAAN USAHATANI TEBU DI PABRIK GULA WONOLANGAN, PROBOLINGGO, JAWA TIMURRantai pasok agribisnis tebu perlu efisiensi dan keeratan koordinasi yang tinggi untuk menjaga kualitas dan kuantitas gula yang dihasilkan. Kemitraan adalah salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi dan koordinasi rantai pasok agribisnis tebu. Efisiensi kemitraan tergantung pada bagaimana pola kemitraan tersebut bisa memuaskan kebutuhan dan karakteristik pihak yang bermitra. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kemitraan usahatani tebu dan kepuasan petani terhadap kinerja kemitraan. Penelitian dilakukan pada Pabrik Gula (PG) Wonolongan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada bulan Maret, April, dan September 2018. Responden terdiri dari 100 petani mitra PG Wonolangan dan 7 pegawai PG Wonolangan. Analisis deskriptif dan korelasi rank spearman digunakan untuk menjelaskan pola kemitraan dan kepuasan petani terhadap kemitraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan pola kemitraan antara PG dengan petani. PG berubah peran dari yang sebelumnya sebagai pemberi kredit dan input usahatani menjadi penjamin pasar, perubahan ini menurunkan risiko usaha PG serta modal awal yang harus dikeluarkan PG. Secara umum, petani mitra merasa puas dengan kemitraan yang dijalankan PG Wonolangan. Faktor yang memperkuat kepuasan petani adalah adanya bimbingan teknis dari PG, teraturnya jadwal tanam dan panen, serta cepatnya proses tebang dan angkut. Akan tetapi fasilitas saprodi, sistem bagi hasil dan penentuan rendemen dengan sistem hamparan merupakan faktor yang menjadi perhatian petani.Kata kunci : Agribisnis tebu, analisis korelasi, rantai pasok.
Assessing Determinants of Farmer’s Participation in Sugarcane Contract Farming in Indonesia Rokhani, Rokhani; Rondhi, Mohammad; Kuntadi, Ebban Bagus; Aji, Joni Murti Mulyo; Suwandari, Anik; Supriono, Agus; Hapsari, Triana Dewi
AGRARIS: Journal of Agribusiness and Rural Development Research Vol 6, No 1: January-June 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.928 KB) | DOI: 10.18196/agr.6187

Abstract

The integrated value chain is a prerequisite for the successful industrialization of the agricultural sector. Contract farming (CF) is a useful instrument to integrate the agricultural value chain in developing countries such as Indonesia. The purpose of this study was to identify the determinants of farmer participation in sugarcane contract farming. The data utilized in this study was obtained from the Indonesian Plantation Farm Household Survey 2014 for Sugarcane. The data consists of 8.831 farmers distributed in 8 provinces. Logistic regression was used to estimate the determinants of farmer participation in sugarcane CF. The result shows that age, education, and type of cultivated land negatively affect farmer participation in sugarcane CF. Meanwhile, land tenure, cultivation area, cropping system, certified seed, membership in a cooperative, access to extension services, and membership in farmer’s association positively affect farmer participation in sugarcane CF. The policy implication for increasing farmer participation in CF is to intensify the information of CF to the farmer with a large cultivation area. Since these farmers tend to participate in CF to anticipate marketing risks.
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN HARGA POKOK PADA AGROINDUSTRI TAPIOKA DI DESA POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Entri Yhonita; Triana Dewi Hapsari; Anik Suwandari
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.927 KB)

Abstract

Kabupaten Trenggalek merupakan kabupaten kedua dengan produksi ubi kayu tertinggi di Jawa Timur yang memiliki sentra produksi tapioka yang berada di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Agroindustri tapioka diwilayah ini terdiri dari pola musiman dan pola non musiman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) karakteristik agroindustri tapioka di Desa Pogalan Kabupaten Trenggalek; (2) penentuan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual tapioka; (3) nilai tambah pada proses pembuatan tapioka untuk mengetahui balasan terhadap faktor produksi yang dihasilkan serta kesempatan kerja yang bisa ditambahkan dari adanya penambahan nilai pada pengolahan ubi kayu menjadi tapioka Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) karakteristik agroindustri tapioka di Desa Pogalan Kabupaten Trenggalek terdiri dari dua pola produksi, dengan masing-masing pola memiliki proses perbedaan pada proses pengadaan bahan baku, proses produksi dan pemasaran; (2) perhitungan harga pokok produksi tapioka pada agroindustri tapioka di Desa Pogalan dengan metode variable costing untuk pola non musiman dan musiman berturut-turut sebesar Rp 3,879.58 dan Rp 4,362.86, dengan persentase terbesar dalam penentuan harga pokok adalah biaya bahan baku ubi kayu yaitu rata-rata sebesar 80%; serta (3) pengolahan ubi kayu menjadi tapioka pada agroindustri tapioka di Desa Pogalan mampu memberikan nilai tambah positif pada agroindustri tapioka pola non musiman dan musiman berturut-turut sebesar Rp 224.97 dan Rp 186.58 per kg ubi kayu.
Co-Authors Achlan Bakhtiar Agus Supriono Agustina, Titin Ahmad Fatikhul Khasan Ahmad Zainuddin Amalah, Nur Amam, Amam Anggaraeni, Meirisa Ari Wahyu Diarsa Ariq Dewi Maharani Ayudya, Resi Berilisda Jepatrika Dirga Buana Devyana Dwi Ratnasari Dian Permata Sari Diar Iswardhani Dimas Bastara Zahrosa Djoko Soejono Dwi Setyati Ebban Bagus Kuntadi Entri Yhonita Entri Yhonita Ermadita Wahyu Erryka Aprilia Putri Erryka Aprilia Putri, Erryka Aprilia Eva Tyas Utami Evita Soliha Hani Fika P.W, Marwatin GALIH WICAKSONO Galih Wicaksono Hapsari, Triana Dewi Haris Cahyono Harwoto, Wahyu Rizki Ibanah, Indah Jani Januar Joni Murti Mulyo Aji Julian Adam Ridjal Kintani Sekarkundi Lahitani Krisnamurti Krisnamurti Luh Putu Indah Budyawati Luh Putu Ratna Sundari Luh Putu Suciati Lutfiyah, Lenny Maharani, Ariq Dewi Marwatin Fika P.W maya eka nurvitasari Mega Puspita Sari Mohammad Rondhi Mohammad Rondhi Muhammad Nazil Dwi Ramadhan mukhamad fakhrur roziq Munawaroh, Wiwik Mutmainah, Laily Nindia Megareta Noerkumala Nineng Puspito Ratih Nur Amalah Nurul Dwi Novikarumsari, Nurul Dwi Prabowo, Rachmat Udhi Prisya Niken Mahardika Putri Puspaningrum, Diah Ratnasari, Devyana Dwi Rena Yunita Rahman, Rena Yunita Rendy Setiawan Resi Ayudya Riza Oktafiyani Rizkia Nailir Rahma Rizqa Nurmalia Rokhani Rokhani Rokhani, Rokhani Rudi Hartadi Rudi Wibowo Rudi Wibowo Soetriono Soetriono Soetriono Soetriono Sofia Sofia Sugeng Raharto Syafira Lailatul Ulfa Marfuah TEGUH PRAYITNO Tiffany Rahma Abdillah Trisna Hariyanti Winda Amilia Wiwik Munawaroh Wulandari, Lilik Dwi Yanuarti, Rizky Yoga Yuniadi Yuli Hariyati Zahrosa, Dimas Bastara