Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Penerapan Hydrogel dan Antimicrobial Dressing terhadap Penyembuhan Luka dan Sensasi Perifer pada Pasien Gangrene Pedis Karina, Grashiva Putri; Sari, Eka Afrima; Harun, Hasniatisari
Jurnal Medika Nusantara Vol. 2 No. 3 (2024): Agustus : Jurnal Medika Nusantara
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/medika.v2i3.1226

Abstract

Gangrene is one of Diabetes Mellitus (DM) complication causing tissue death in wound and decreased peripheral sensation. Priority management of gangrene is through tissue reperfusion and wound care with modern dressing to enhance healing and increase periphery circulation. This research aimed to report wound healing progress and peripheral sensation gangrene in a patient who was given hydrogel and antimicrobial dressing. Research design used a descriptive case study approach. Sample involved one inpatient in West Java regional public hospital who was diagnosed with gangrene, had necrotic wounds, and poor peripheral perfusion, currently treated with modern dressing hydrogel and antimicrobial dressing. The instrument used is Bates Jensen Wound Assessment Tools (BJWAT), lowest score shows significant wound healing progress. Decreasing wound healing score using BJWAT questionnaire from 41 to 29, peripheral sensation (+), and monofilament score from 0/9 to 5/9 after the intervention. Modern dressing improved wound healing and peripheral sensation in gangrene pedis patient. Thus, it is expected to examine effectiveness of hydrogel and antimicrobial dressings on healing scores and peripheral sensation in gangrene pedis patients more extensively.  
OPTIMALISASI KADER KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN DIABETES DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Kurniawan, Titis; Nursiswati, Nursiswati; Harun, Hasniatisari; Hernawaty, Taty
Dharmakarya Vol 13, No 2 (2024): Juni : 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v13i2.49826

Abstract

Diabetes mellitus merupakan masalah kesehatan serius, tidak dapat diobati, banyak menimbulkan komplikasi, dan memiliki banyak faktor penyebab. Karenanya, pencegahan merupakan strategi terbaik untuk mengatasi permasalahan terkait diabetes. Kader kesehatan merupakan garda terdepan dalam upaya pencegahan penyakit diabetes. Sayangnya kebanyakan kader belum cakap dalam mengenali faktor risiko maupun mengidentifikasi tingkat risiko diabetes. Sehingga upaya peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader dalam kedua hal tersebut menjadi sangat penting. Kegiatan pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan dalam mengenali dan mengidentifikasi tingkat risiko diabetes. Untuk itu, kami mengadakan pendidikan dan pelatihan kader kesehatan terkait diabetes, faktor risiko dan upaya pencegahannya, serta simulasi skrining tingkat risiko diabetes menggunakan FINDRISC diabetes assessment tool. Tim juga melakukan mediasi baik dengan pihak Puskesmas maupun kleurahan di wilayah setempat. Kegiatan dijalankan di salah satu keluraran di Wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan melibatkan 88 kader kesehatan. Kader berpartisipasi aktif selama kegiatan, mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, dan berdiskusi terkait materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil evaluasi, ditemukan adanya peningkatan skor pengetahuan sebesar 15% setelah pemberian materi (75% vs. 60%). Dari simulasi skrining tingkat risiko diabetes, peserta menyatakan bahwa pengisian formulir tidak terlalu sulit kecuali pada bagian pengisian indeks masa tubuh. Dari simulasi ini ditemukan juga bahwa setengah (50,72%) kader mengalami peningkatan risiko (peluang terkena diabetes sebesar 4%). Kegiatan pengabdian ini efektif meningkatkan pemahaman dan kemampuan kader dalam mengenal dan menilai tingkat risiko diabetes. Kegiatan serupa perlu secara berkala dijalankan untuk upgrading maupun tindak lanjut temuan terkait tingkat risiko diabetes pada kader.
RISIKO FRAKTUR PADA PARUH BAYA DAN LANSIA Salsabella, Edellweisse Silvia; Harun, Hasniatisari; Pebrianti, Sandra; Pramukti, Iqbal
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i2.2588

Abstract

Paruh baya dan lansia berisiko mengalami fraktur osteoporosis berdasarkan peningkatan angka kejadian fraktur seiring bertambahnya usia, perubahan kebiasaan gaya hidup, terapi farmakologis, dan kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko fraktur osteoporosis. Angka kejadian fraktur osteoporosis diperkirakan terus meningkat di masa yang akan datang. Berdasarkan fenomena tersebut, diperlukan upaya preventif dengan deteksi dini skrining risiko fraktur guna mengurangi dan mencegah fraktur osteoporosis pada paruh baya dan lansia di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko fraktur pada paruh baya dan lansia. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 120 responden  dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah FRAX® Tool tanpa BMD terdiri dari 11 item pertanyaan yang telah dinilai valid dan reliabel menjadi alat skrining risiko fraktur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh paruh baya memiliki risiko fraktur osteoporosis mayor rendah (100%) dan risiko fraktur pinggul rendah (100%). Mayoritas lansia memiliki risiko fraktur osteoporosis mayor rendah (96,7%) dan risiko fraktur pinggul rendah (83,3%). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa risiko fraktur osteoporosis mayor dan fraktur pinggul lebih tinggi pada lansia dibanding paruh baya. Upaya preventif perlu diimbangi dengan mengendalikan berbagai faktor risiko fraktur osteoporosis yang dapat dilakukan dengan menjalani pola hidup yang sehat, seperti melakukan aktivitas fisik teratur, peningkatan asupan nutrisi kalsium dan vitamin D, terpapar sinar matahari yang cukup, dan mengurangi kebiasaan merokok.
Hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan menjalankan pola hidup sehat pada pasien pasca intervensi koroner perkutan di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Harun, Hasniatisari; Ibrahim, Kusman; Rafiyah, Imas
MEDISAINS Vol 14, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v14i1.1040

Abstract

Latar belakang : Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan ancaman serius bagi kehidupan seseorang. Salah satu penatalaksanaan PJK adalah dengan intervensi koroner perkutan (IKP), akan tetapi tindakan IKP tetap mempunyai risiko mengalami kekambuhan, karena adanya faktor risiko PJK yang dimiliki sebelumnya. Dalam menurunkan faktor risiko tersebut, salah satunya dapat diatasi dengan cara menjalankan pola hidup sehat pasca IKP. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan menjalankan pola hidup sehat pada pasien pasca IKP. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah pasien pasca IKP yang sedang berobat di Instalasi Pelayanan Jantung. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling, yaitu sebanyak 48 responden di Instalasi Pelayanan Jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Instrumen yang digunakan terdiri dari; modifikasi instrumen Heart Disease Fact Questionnaire (HDFQ) dan instrumen Medication Adherence Scale (MAS) dengan menggunakan analisis data uji chi-square. Hasil : Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan (x2=12,800, p=0,000) terhadap kepatuhan menjalankan pola hidup sehat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan terhadap kepatuhan dalam menjalankan pola hidup sehat.. Saran dari penelitian ini perawat sebaiknya memperhatikan pengetahuan pasien saat memberikan intervensi dalam meningkatkan kepatuhan menjalankan pola hidup sehat pada pasien pasca IKP. Kata Kunci : Intervensi koroner perkutan (IKP) , kepatuhan, penyakit jantung koroner (PJK), pola hidup sehat.
Hubungan Antara Usia, Kemampuan Akademik dan Bahasa dengan Pengetahuan Terkait Evidence-Based Practice Fa'izah, Bella Nadia; Harun, Hasniatisari; Sari, Eka Afirma; Nursiswati, Nursiswati; Kurniawan, Titis
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v17i1.2704

Abstract

Evidence-based practice (EBP) merupakan salah satu kompetensi yang diperlukan oleh perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan. Meskipun demikian, suatu studi menemukan bahwa perawat memiliki tingkat pengetahuan dan praktik EBP yang rendah. Oleh karena itu, pemahaman faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan EBP mahasiswa keperawatan dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kompetensi EBP mahasiswa keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara usia, kemampuan akademik dan bahasa Inggris dengan pengetahuan terkait evidence-based practice pada mahasiswa program profesi ners. Penelitian kuantitatif korelasional ini dilakukan di salah satu universitas di Jawa Barat dengan menggunakan total sampling sebanyak 106 partisipan. Responden diberikan kuesioner EBPQ untuk mengukur tingkat pengetahuan EBP. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square dengan nilai α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa program profesi ners memiliki pengetahuan EBP yang baik. Usia, IPK sarjana, IPK program profesi ners, dan kemampuan bahasa Inggris tidak memiliki hubungan dengan pengetahuan EBP, sedangkan nilai pada mata kuliah keperawatan medikal bedah memiliki hubungan yang signifikan dengan pengetahuan EBP pada program profesi ners dengan nilai p (0,024) > 0,05. Dari penelitian ini, kami menemukan bahwa partisipan dalam penelitian ini masih memiliki pemahaman yang kurang terkait konsep evidence-based practice. Dengan demikian, fakultas keperawatan dapat menyelenggarakan program pelatihan EBP komprehensif bagi mahasiswa keperawatan dalam mata kuliah keperawatan medikal bedah.
KEYAKINAN MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS TERKAIT PENERAPAN EVIDENCE-BASED PRACTICE Yutantri, Savitri Kartika; Kurniawan, Titis; Sari, Eka Afrima; Harun, Hasniatisari; Nursiswati, Nursiswati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 17 No 1 (2025): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v17i1.2721

Abstract

Evidence-Based Practice (EBP) atau praktik berbasis bukti merupakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berbasis bukti untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Keyakinan individu terhadap EBP dapat secara langsung memengaruhi implementasi EBP. Keyakinan perawat terhadap nilai EBP sangat penting untuk dapat meningkatkan kualitas hasil layanan kesehatan penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keyakinan mahasiswa program profesi ners terkait penerapan EBP. Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan 140 mahasiswa Program Profesi Ners di Universitas Padjadjaran dengan menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan Evidence-Based Practice Belief Scale yang terdiri atas empat domain, 16 item pertanyaan, dengan Cronbach alpha 0,90 dan kemudian data dianalisis secara deskriptif. Dalam keempat domain yang diteliti dalam penelitian ini, Domain dengan tingkat keyakinan terhadap kemampuan mencari sumber EBP memiliki skor yang paling rendah dan domain yang meyakini bahwa EBP itu mudah memiliki nilai yang paling tinggi. Dengan demikian, penting bagi program studi Profesi Ners untuk memperbaiki metode pembelajaran EBP lebih lanjut, terutama untuk memperbaiki domain keyakinan terhadap kemampuan mencari sumber.
Skill and performance to formulate evidence-based practice among nursing students: A qualitative study Nugroho, Carissa Muthia Putri; Kurniawan, Titis; Harun, Hasniatisari; Nursiswati, Nursiswati; Sari, Eka Afrima
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 6, No 8 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v6i8.13392

Abstract

Background: The PICO framework is frequently applied to formulate question for conducting literature searching in the evidence-based practices (EBPs) development. However, students experienced challenges in fitting the clinical questions into PICO's format. In Indonesia, the EBP was mostly taught conventionally through lectures and discussions. There was no specific evaluation for assessing the accuracy of the PICO formula. Previous studies indicated that incorporating visual art in learning effectively improves students' observation skills, self-confidence, communication skills, and promotes transformational learning.Purpose: To describe the implementation of the PICO game and visual art as an EBP learning method and evaluate the accuracy of the PICO formula and the visual art created by nursing students, including their perspectives on the applied EBP learning method.Method: This descriptive study was conducted at a secondary hospital in Sumedang District, West Java-Indonesia, in July 2023. Totally 53 nursing profession program (NPP) students of a University in Indonesia were voluntarily recruited as participants. They divided into 9 groups and received a description of how to play the PICO game and visual art for developing the PICO formula question. Each group required to develop PICO questions from the PICO trigger pictures and keywords on the PICO worksheets and to draw at least one visual art illustration from the developed PICO question. At the end of those sessions, they were also required to provide opinions on this EBP learning approach. The PICO question accuracy was assessed using the PICO formula observation sheet, while the visual art compatibility was measured using the visual art observation sheet. Quantitative data were analyzed descriptively and the students’ perspectives on the EBP learning processes were analyzed by identifying the topic mostly described.Results: There were 63 PICO formulas and 18 visual art illustrations. Most of the PICO formulas (93.7%) were identified as accurate. However, more than one-third (41.3%) of the PICO formula did not include the C (comparison) component. More than half of the developed visual art illustrations (61%) were inappropriately describing the developed PICO formula. Participants reported that using PICO Games and visual art was an interesting and fun approach that enhanced their comprehension of the PICO question formula, EBP, and improved their teamwork capacity.Conclusion: The PICO game and visual art learning method facilitates high accuracy of the PICO question formula and is perceived as an effective and interesting EBP learning method. However, as the “C” (comparison) is the PICO component mostly found uncompleted, it is important to elaborate more on this issue in the EBP learning session. It is also important to extend the duration of the EBP learning method to facilitate students drawing the expected visual art appropriately. Further studies are needed to further confirm and follow up on the findings of this study.
PERAWATAN LUKA DAN MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN DENGAN SELULITIS : STUDI KASUS Amalia, Asna; Pahria, Tuti; Harun, Hasniatisari
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 4 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, April 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i4.2567

Abstract

Selulitis merupakan infeksi bakteri yang mengenai dermis dan jaringan subkutan yang biasanya muncul dibagian yang mengalami kerusakan kulit. Selulitis akan cepat menyebar dan menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan segera. Maka dari itu, pasien dengan selulitis harus mendapat penanganan yang tepat untuk mencegah penyebaran infeksi. Perawatan luka pada selulitis menjadi intervensi yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi bakteri serta mengembalikan fungsi kulit. Respon inflamasi akibat infeksi menyebabkan nyeri yang jika dibiarkan berkepanjangan akan menunda penyembuhan dan mengurangi kualitas hidup pasien sehingga manajemen nyeri sangat diperlukan untuk menunjang kesembuhan pasien. Tujuan: Untuk mendeskripsikan penerapan pengetahuan dan praktik keperawatan pada pasien selulitis dengan masalah keperawatan gangguan integritas kulit dan nyeri akut. Metode: Laporan kasus ini menggunakan single case design melalui pemberian asuhan keperawatan. Manajemen nyeri dievaluasi dengan NRS dan perawatan luka selulitis dievaluasi menggunakan instrumen Bates-Jensen Wound Assessment Tool (BWAT). Hasil: Setelah diberikan intervensi ditemukan jika pasien mengalami penurunan nyeri NRS 4 (0-10)  menjadi NRS 2 (0-10) dan penurunan skor BWAT dari 50 ke 49. Kesimpulan: Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan nyeri dan pemberian perawatan luka infeksi dengan NaCl 0,9% + gentamicin dapat membantu penyembuhan luka.
EVIDENCE-BASED NURSING FOR PREVENTION AND MANAGEMENT OF DELIRIUM IN PATIENTS UNDERGOING CARDIAC SURGERY: CASE STUDIES Fitri, Siti Ulfah Rifa'atul; Maneewat, Khomapak; Herliani, Yusshy Kurnia; Harun, Hasniatisari
Medical-Surgical Journal of Nursing Research Vol. 2 No. 1 (2023): Medical-Surgical Journal of Nursing Research
Publisher : Himpunan Perawat Medikal Bedah Indonesia (HIPMEBI) Regional Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70331/jpkmb.v1i2.20

Abstract

Delirium management is critical to lowering the risk for patients as well as health care providers, such as a nurse who takes complete care of the patient and plays an important role in delirium prevention from the start of post-operative care until the patient is transferred to the ward and then discharged. The purpose of this study was to examine the usefulness of instruments for screening delirium in patients undergoing cardiac surgery as well as the effectiveness of evidence-based nursing interventions for delirium prevention and management in cardiac surgery patients. This study used a case study design with five hospitalized patients who had cardiac surgery, including patients admitted 1-2 days before or within 7 days of the procedure. Based on NICE guidelines, the authors provided data collection methods for screening for delirium and intervention for delirium prevention and management in patients following cardiac surgery. According to data acquired from five responders, two patients in the high-risk age group are already in the delirium phase, while the other three patients have not shown delirium postoperatively. The most typical intervention in all cases is re-orientation and immobility (use cardiac rehabilitation), as well as basic communication. This study attempted to integrate three screening measures for delirium, then evaluated and compared the findings to see if the patient received the same or a different score on each instrument.
Application of Foot Massage Therapy with Lavender Oil and Pursed Lip Breathing in Lung Cancer Patients : A Case Report Safitri, Dania Iva; Pahria, Tuti; Harun, Hasniatisari
Journal of Nursing Care Vol 8, No 2 (2025): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v8i2.64049

Abstract

 Lung cancer is one of the leading causes of cancer-related deaths worldwide. In advanced stages, patients often experience pain and shortness of breath, which significantly reduce their quality of life. Non-pharmacological interventions such as foot massage with lavender essential oil and pursed lip breathing (PLB) exercises offer potential supportive therapy, but evidence on their effectiveness remains limited. This case study aimed to describe the application of foot massage and PLB techniques in reducing pain and dyspnea in a 64-year-old male diagnosed with stage IVA squamous cell lung carcinoma. The intervention was conducted over six consecutive days. Foot massage was performed using five standard techniques—effleurage, petrissage, friction, tapotement, and vibration—while PLB was practiced for 10 minutes prior to each session. Pain intensity and oxygen saturation were measured using the Numeric Rating Scale (NRS) and pulse oximetry, respectively. The results showed a decrease in pain score from 7 to 3 and an improvement in oxygen saturation from 92% to 96%. The patient also reported improved comfort and the ability to perform light activities with assistance. These findings suggest that the combination of foot massage and PLB may be effective in managing pain and respiratory symptoms in advanced lung cancer. Further research with larger sample sizes and controlled study designs is recommended to confirm these outcomes and support broader clinical use.Keywords: Foot Massage Therapy, Lavender Oil , Lung Cancer, Pain, Pursed Lip Breathing, Shortness of Breath