Claim Missing Document
Check
Articles

Found 42 Documents
Search
Journal : Geoid - Journal of Geodesy and Geomatics

STUDI PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS Harliyanti, Novi Ika; Sukojo, Bangun Muljo; Jaelani, Lalu Muhamad
GEOID Vol. 7 No. 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sea Surface Temperature (SST) is an important parameter used to determine the quality of water. Many factors could affect the up tide or low tide of SST in a waters. That factors could be observed by comparing the SST in a waters for certain period. Madura Strait which is the estuary for large and small rivers have a SST that changes every season. The pattern of SST changes can be observed by using multi-temporal image. In this study used Terra / MODIS satellite images with 1 km of spatial resolution, so as to provide information on the distribution pattern of SPL in the Madura Strait region. The value of SST obtained from image processing by Brown and Minnet(1999) algoritm. To obtain the temperature value is used bands of 20, 31, and 32 which must be converted into brightness temperature.To get this SST pattern used in image data of Terra / MODIS for six years, from 2005 until 2010. The SST pattern results are the monthly and annual patterns. The results of data processing in the month that same with the month of groundtruth showed that R2= 71.91%. It means that imagery data could showed groundtruth data about 71.91%. Results of data processing for six years showed that the monthly pattern, the highest SST occurred in October, which the results of image processing is 33.87°C. The annual pattern shows that each year varies. The factors that cause SST changes are sunlight intensity, rainfall, and wind.
ANALISIS SEDIMENTASI PANTAI SURABAYA-SIDOARJO PASCA PEMBANGUNAN JEMBATAN SURAMADU DAN PERISTIWA LAPINDO MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SPOT-4 Mayasari , Ratna; Sukojo, Bangun Muljo; Setiyoko, Andie
GEOID Vol. 7 No. 1 (2011)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sedimentation is the process of formation or deposition of sediment. Coastal areas north of East Java, especially Surabaya and Sidoarjo, is an entity that has a different pattern of development of coastal shoreline. This study used data satellite SPOT-4 and Landsat-7 ETM, where medium-resolution satellite has a swath width to the SPOT-4 60km and 185km for the Landsat-7 ETM. Sedimentation can be well described by using the red band of each satellite image was first converted into reflectance values to eliminate the atmospheric effects. The algorithm used is algorithm Budhiman to get the value of TSS (Total Suspended Solid). From the data processing and analysis we found that sedimentation along the coast of Surabaya-Sidoarjo dominated by TSS values 25-125 mg/L. In addition sedimentation can also be seen from the addition of 147.978 ha of land area between the years 2003 and 2006 and 213.888 ha between 2006 and 2009. From these results can be indicated that the sedimentation rate is increasing after the suramadu bridge construction and Lapindo events.
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI KELAUTAN BERBASIS WEB ( Studi Kasus Wilayah Pesisir Dan Pantai Di Selat Madura ) Laksono , Catur Paminto; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 7 No. 2 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan tool yang dapat digunakan untuk pemetaan dan analisa terhadap aktivitas yang terjadi di permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, GIS juga mengalami perkembangan yaitu berbasis Web (WebGIS). Pembuatan sistem informasi kelautan budaya berbasis WebGIS dimaksudkan agar memudahkan inventarisasi, pengawasan, tindak lanjut serta dapat dijadikan acuan untuk penentuan kebijakan yang terkait masalah kelautan dan penanganan daerah pesisir. Dengan adanya sistem informasi, maka pengelolaan serta pengawasan akan lebih efisien. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan prototype Sistem Informasi Kelautan berbasis WebGIS dengan menggunakan peta- peta yang telah dilaksanakan sebelumnya yang mengambil sampel kota Surabaya. Pengolahan data spasial menggunakan MapServer dan pembuatan tampilan web menggunakan Adobe Dreamweaver CS3. Hasil yang diperoleh dari pembuatan Sistem Informasi Kelautan ini adalah program aplikasi berbasis web yang dapat menunjukkan informasi- informasi mengenai kelautan di daerah pesisir yaitu sebaran vegetasi mangrove, perubahan lahan yang disebabkan oleh Total Suspended Material (TSM), daerah rawan banjir, serta curah hujan.
STUDI PASANG SURUT DI PERAIRAN INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DATA SATELIT ALTIMETRI JASON-1 Raharjanto, Lukman; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 8 No. 1 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir 70% wilayah Indonesia adalah wilayah perairan. Indonesia menyimpan potensi kekayaan sumber daya kelautan yang masih belum dieksplorasi dan dieksploitasi secara optimal, bahkan sebagian belum diketahui potensi yang sebenarnya. Hal ini mendasari akan pentingnya informasi spasial di wilayah perairan Indonesia. Fenomena naik atau turunnya permukaan laut atau SLA (Sea Level Anomaly) merupakan hal yang sering mengemuka dengan perubahan gerak relatif dari materi suatu planet, bintang, dan benda-benda angkasa lainnya yang diakibatkan aksi tarik menarik atau yang sering disebut dengan pasang surut. Saat ini telah dikembangkan sistem satelit altimetri Jason-1 yang mempunyai obyek penelitian mengamati pasang surut. Pengolahan data biner dari satelit altimetri Jason-1 dilakukan dengan menggunakan beberapa tahapan, yaitu : konversi data, pembentukan grid, dan pemodelan serta analisa trend pasang surut. Pemantauan SLA beserta trend dan analisa pasang surut dilakukan setiap cycle dalam kurun waktu empat tahun (2008-2011).Hasil pemantauan SLA (Sea Level Anomaly) dengan menggunakan data satelit altimetri Jason-1 mulai dari tahun 2008 sampai 2011 diperoleh terjadinya trend pasang tertinggi dan surut terendah di wilayah perairan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pasang tertinggi pada tahun 2008 terjadi pada cycle 236 yaitu sebesar 1,9982 m di Laut Arafuru dan nilai surut terendah terjadi pada cycle 236 yaitu sebesar -3,6954 m di Laut Arafuru. Nilai pasang tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada cycle 290 sebesar 1,9325 m di Laut Arafuru dan nilai surut terendah terjadi pada cycle 258 sebesar -3,309 m di Laut Arafuru. Nilai pasang tertinggi pada tahun 2010 terjadi pada cycle 308 sebesar 2,1511 m di Laut Arafuru dan nilai surut terendah terjadi pada cycle 297 sebesar -2,8303 m. Nilai pasang tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada cycle 345 sebesar 1,8402 m di Laut Arafuru dan nilai surut terendah terjadi pada cycle 348 sebesar -3,57 m. Dalam waktu empat tahun, wilayah perairan Indonesia yang mengalami nilai pasang tertinggi dan surut terendah yaitu di Laut Arafuru.
ANALISA PERBANDINGAN KONSENTRASI KLOROFIL ANTARA CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA/MODIS DITINJAU DARI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN MUATAN PADATAN TERSUSPENSI (STUDI KASUS : PERAIRAN SELAT MADURA DAN SEKITARNYA) Wardani , Risdina Trisna; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 8 No. 1 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan daerah tangkapan ikan memerlukan pengamatan persebaran konsentrasi klorofil di permukaan laut untuk menentukan tempat berkumpulnya ikan. Pada umumnya untuk mengekstrak informasi mengenai persebaran klorofil metode yang banyak digunakan adalah metode penginderaan jauh.Pemantauan hasil yang terbaik diperlukan dalam melakukan analisa untuk pengamatan daerah tangkapan ikan dari keberadaan klorofil. Analisa tersebut menggunakan citra satelit Terra dan Aqua MODIS. Algoritma menggunakan algoritma Algorithm Theoretical Basic Document Modis  (ATBD) 19 Modis dan O’Reilly (1998) untuk menentukan konsentrasi klorofil pada daerah penelitian, dengan waktu penelitian pada musim timur yang dilakukan pada bulan Juli 2011. Daerah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilayah perairan Selat Madura dan sekitarnya.Dari hasil pengolahan data dan analisa didapatkan citra yang mempunyai hasil yang baik adalah citra Aqua MODIS, dengan rata-rata klorofil tahun 2011 sebesar 0,01692 mg/m3 dengan nilai SPL dan MPT sebesar 31,5 C dan 98,87 mg/l. Uji validasi yang dilakukan bernilai 77,57%, yang menunjukkan klorofil pengolahan citra mempresentasikan kondisi sesungguhnya. Data hasil analisis dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA) Arifin, Dawamul; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 8 No. 1 (2012)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak pemanasan global adalah terjadinya perubahan iklim yang signifikan. Perubahan iklim yang terjadi mengakibatkan bencana hidro-meteorologi yaitu kekeringan dimana salah satu faktor terjadinya adalah peningkatan suhu permukaan tanah. Data suhu permukaan tanah di Indonesia diperoleh dari stasiun pengamat cuaca yang didapatkan dengan menggunakan termometer yang dipasang dalam sangkar cuaca. Data yang diperoleh dari pengamatan termometer ini hanya mewakili daerah sekitar.Dalam penelitian ini, data suhu permukaan tanah didapat dengan mengunakan metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan data citra satelit Terra Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) dan Aqua MODIS serta menggunakan algoritma Li & Becker. Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Malang dan Surabaya.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa selama tahun 2008-2010 terjadi perubahan suhu permukaan tanah di Kabupaten Malang dan Surabya secara dinamis. Dari perbandingan antara data hasil pengukuran lapangan dengan hasil pengolahan data citra satelit MODIS diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) = 0,4774 dan nilai korelasi (R) = 0,6909 (69,09%) dengan nilai RMSE = 3,6 0C untuk data citra satelit Terra MODIS serta R2 = 0,6451 dan R = 0,7906 (79,06%) dengan nilai RMSE = 6,4 0C untuk data citra satelit Aqua MODIS.
ANALISA SEA LEVEL ANOMALY MENGGUNAKAN RETRACKING WAVEFORMS DARI DATA SATELIT ALTIMETRI JASON-2 (STUDI KASUS : PESISIR PULAU BALI) Kusumawardhana , Dwipayana; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 8 No. 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sea Level Anomaly (SLA) adalah perubahan sebenarnya dari topografi laut yang berhubungan dengan arus laut. Teknologi satelit altimetri yang sudah dikembangkan sejak tahun 1975 menjadi salah satu alternatif dalam memperoleh informasi tentang dinamika lautan. Salah satu misi dari satelit ini adalah dengan diluncurkannya satelit altimetri Jason-2 pada tahun 2008.Retracking waveforms merupakan pemodelan kembali bentuk gelombang yang dihantarkan oleh satelit altimetri ke daratan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada dasarnnya satelit altimetri memiliki ketelitian yang baik di lautan lepas, tetapi untuk di daerah pesisir mengalami gangguan dalam penerimaan gelombang di akibatkan oleh ombak, vegetasi dan bentuk pesisir pantai tersebut.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proses retracking waveforms di wilayah pesisir Pulau Bali didapatkan nilai SLA tertinggi pada tahun 2011 adalah 1.1242 m pada bulan Desember dan nilai SLA terendahnya adalah -2.0084 m pada bulan yang sama dan untuk proses tanpa retracking waveforms didapatkan nilai SLA tertinggi pada tahun 2011 adalah 1.6436 m yaitu pada bulan Desember dan nilai SLA terendahnya adalah -1.5690 m pada bulan November dan Desember. Dengan melalui proses retracking waveforms didapatkan nilai SLA yang lebih teliti dan akurat dibandingkan tanpa melalui proses retracking waveforms terlebih dahulu.
STUDI TINGKAT KERAPATAN MANGROVE MENGGUNAKAN INDEKS VEGETASI Kustandiyo, Hernandi; Sukojo, Bangun Muljo; Parwati, Ety
GEOID Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ekosistem mangrove adalah salah satu obyek yang bisa diidentifikasi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Letak geografis ekosistem mangrove yang berada pada daerah peralihan darat dan laut memberikan efek perekaman yang khas jika dibandingkan obyek vegetasi darat lainnya. Efek perekaman tersebut sangat erat kaitannya dengan karakteristik spektral ekosistem mangrove, hingga dalam identifikasi memerlukan suatu transformasi tersendiri. Pada umumnya untuk deteksi vegetasi digunakan transformasi indeks vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran dan luasan vegetasi hutan mangrove; dan menentukan tingkat kerapatan atau kesehatan vegetasi mangrove menggunakan indeks vegetasi NDVI dan EVI dari citra Landsat dan SPOT di daerah Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. Ekosistem mangrove sebagai salah satu ekosistem penting di kawasan pesisir pantai terus mengalami tekanan di seluruh dunia.Lokasi penelitian Tugas Akhir ini berada di Segara Anakan yang terletak di Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah, tepatnya pada 7 30’ - 7 44’ LS dan 109 03’ – 109 42’ BT. Indeks vegetasi merupakan suatu algoritma yang diterapkan terhadap citra satelit, untuk menonjolkan aspek kerapatan vegetasi ataupun aspek lain yang berkaitan dengan kerapatan. Metode analisa indeks vegetasi yang digunakan pada penelitian kali adalah NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan EVI (Enhanced Vegetation Index).Luas  tutupan  lahan  yang didapatkan dari citra Landsat 5 TM tahun 2000 sebesar 50,214.87 ha dan citra SPOT-4 tahun 2008 sebesar 29,774.16 ha. Sedangkan luasan mangrove yang pada tahun 2001 sebesar 5722.74 ha sedangkan pada tahun 2008 sebesar 5453.32 ha. Sehingga bisa disimpulkan terjadi pengurangan luasan mangrove sebesar 269.42 ha.
OPTIMALISASI PEMETAAN FASE PERTUMBUHAN PADI BERDASARKAN ANALISA POLA REFLEKTAN DENGAN DATA HIPERSPEKTRAL STUDI KASUS : KABUPATEN KARAWANG Syafriyyin, Rauf; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan beras sebagai sumber makanan pokok yang dikonsumsi oleh lebih dari 90% masyarakat Indonesia menjadikan padi sebagai komoditas strategis yang berperan penting dalam ketahanan pangan nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan teknologi yang tepat guna dalam memetakan fase pertumbuhan padi sebagai alat untuk memonitor dan mengevaluasi pertumbuhan padi. Teknologi hiperspektral yang memiliki ratusan kanal mampu menyajikan spektral yang kontinu pada setiap objek yang diamati sehingga melalui data hiperspektral perbedaan fase pertumbuhan dapat lebih mudah diamati melalui analisis pola dan karakteristik nilai reflektan spektral yang kemudian diklasifikasikan kedalam fase pertumbuhan padi. Pemetaan fase pertumbuhan padi dilakukan pada citra HyMap dengan metode klasifikasi Spectral Angle Mapper (SAM) dan Support Vector Machine (SVM) yang merupakan metode klasifikasi terbimbing (supervised) yang digunakan untuk mengenali pola nilai spektral dari suatu objek berdasarkan informasi dari piksel citra. Dari hasil pemetaan fase pertumbuhan padi yang dibagi menjadi 9 kelas mewakili setiap stage tumbuh padi yaitu (Seedling, Tillering, Stem Elongation, Penicle Initation to booting, Heading, Flowering, Milk Grain, Dough Grain, dan Mature Grain) diperoleh ketelitian SAM sebesar 82,609 % dan SVM sebesar 54,348 % . Hal ini menunjukkan pemetaan fase pertumbuhan padi dengan metode analisis pola reflektan spektral dengan metode SAM memiliki hasil yang lebih akurat dan signifikan daripada metode SVM.
ANALISA KESEHATAN MANGROVE BERDASARKAN NILAI NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX MENGGUNAKAN CITRA ALOS AVNIR-2 Kusumaningrum, Tyas Eka; Sukojo, Bangun Muljo
GEOID Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesisir Kota Surabaya merupakan daerah lahan basah yang memiliki keanekaragaman ekosistem, baik ekosistem pasir, ekosistem rawa payau, dan ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove adalah salah satu obyek yang bisa diindentifikasi dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra satelit ALOS AVNIR-2 tahun 2009. Dalam menentukan tingkat kesehatan vegetasi mangrove di daerah penelitian, digunakan algoritma Indeks Vegetasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).Berdasarkan hasil penelitian, korelasi antara NDVI dengan nilai Spektral Ground yaitu 0.817. Hasil korelasi tersebut termasuk korelasi sangat kuat (0.80–1.00). Koefisien korelasi bertanda positif artinya hubungan nilai NDVI pada citra dengan Spektral Ground satu arah, sehingga jika nilai NDVI tinggi (kesehatan vegetasi normal), maka nilai Spektral Ground juga semakin tinggi. Dari hasil klasifikasi vegetasi mangrove berdasarkan nilai NDVI didapatkan kelas vegetasi mangrove dengan kondisi kesehatan rusak (70%) yang didominasi pada Kecamatan Krembangan, sangat buruk (17,7%) terletak di Kecamatan Kenjeran, buruk (7%) terletak di Kecamatan Mulyorejo, dan normal (5,3%) terletak di Kecamatan Rungkut dan Gunung Anyar.
Co-Authors Afrinda Dara Kartikasari Afrinda Dara Kartikasari, Afrinda Dara Agita Setya Herwanda Agita Setya Herwanda Agung Budi Cahyono Agus Budi Agus Wibowo Aji, Pujo Akhmad Sigit Aisandy Akhmad Sigit Arisandy Alawy, Moh. Mahfudhdin Alfan Rozy Mahmudi Amalina, Nurul Chayah Andie Setiyoko Andie Setiyoko, Andie Andreas Kelvin Pujianto Antonius B. Wijanarto Anwar, Nadjadji Ardia Tiara Rahmi Ari Santoso Arifin, Irfan Samsul Arindi, Yurike Nisa Asadul Usud Asadul Usud, Asadul Awalin, Lilik Jamilatul B. Realino S. Basori Basori Bayu Aristiwijaya Bayu Aristiwijaya, Bayu Budi , Agus Budi Santoso Budisusanto , Yanto Budisusanto, Yanto Catur Paminto Laksono Chandra, Danang Surya Christiono Utomo Citra Prastika Dawamul Arifin Deni Ratnasari Dewi Masita Dewi Masita Dhanu Prihantoro Trijayanto Dhiyaulhaq Al Majid Diah Susilowati Diah Susilowati, Diah Diah Witarsih Dian Ratnasari Diya Rochima Lisakiyanto Diyah , Chali Matussa Dwipayana Kusumawardhana Erma Suryani Erma Suryani Ety Parwati Ety Parwati Eva Resti Febriani Eva Resti Febriani Farid Irawan Y. P Febriani , Eva Resti Febriani, Eva Resti Feny Arafah Filsa Bioresita, Filsa Friska Melia Ode Binta Ode Binta Hadjoe, Muhammad Nabil Hana Sugiastu Firdaus Hanansyah, Megivareza Putri Hanif Khoirul Latif Harliyanti, Novi Ika Hauzan, Naufal Shidqi Hayati, Noorlaila Hendrata Wibisana Hepi Hapsari Handayani, Hepi Hapsari Hermawan, Raihan Daffa Hernandi Kustandiyo Hernandi Kustandiyo, Hernandi Herwanda, Agita Setya Hidayat, Husnul Husnul Hidayat, Husnul I Nyoman Fegie Inggit Lolita Sari Ipranta Ipranta Ipranta Ipranta, Ipranta Irfan Samsul Arifin Iva Ayu Rinjani Iva Nurwauziyah Iva Nurwauziyah Jaelani , Lalu Muhamad Jaelani, Lalu Muhamad Jaelani, Lalu Muhammad Jefri Ardian Nugroho Kholid Noor Syamsa Kurnia Setiawan W Kustarto, Hendro Kusumawardhana , Dwipayana Laksono , Catur Paminto Lathifah , Rohmatul Latifatul Zahroh Latifatul zahroh Lisakiyanto, Diya Rochima LM. Jaelani Lukman Raharjanto Lukman Raharjanto, Lukman M. Nurcahyadi Mahmudi, Alfan Rozy Mayasari , Ratna Meika Sumarsono Meraty Ramadhini Moh. Mahfudhdin Alawy Muhammad Hanif Muhammad Taufik Muhharama Putra Prayoga Muhsi Munawar Kholil Munawar Kholil Naufal Shidqi Hauzan Niswah Selmi Kaffa Noorlaila Hayati, Noorlaila Nurdin Nurdin Nurdin Nurul Aini Nurul Aini Nurul Chayah Amalina Nurwatik, Nurwatik Nurwauziyah, Iva NYOMAN DITA PAHANG PUTRA, NYOMAN Pratomo, Danar Guruh Prayoga , Muhharama Putra Putri, Regina Verra Santiara Yahya Rahmani, Kania Hana Rahmansyah, Ferdian Zaki Rahmi, Ardia Tiara Ramadhini, Meraty Ratnasari , Dian Rauf Syafriyyin Rauf Syafriyyin, Rauf Regina Verra Santiara Ricko Buana Surya Rif’anuddin, Sep Hamdan Rinjani, Iva Ayu Risdina Trisna Wardani Rizki Ramdhani Rohmatul Lathifah Rudi Firman Setyawan Ruki Ardiyanto Ruki Ardiyanto Santoso Santoso Santoso, Romario Sep Hamdan Rif’anuddin Setiawan, Nanang Siswoyo Siswoyo Siwi , Sukentiyas Estuti Sukentiyas Estuti Siwi Sukentyas Estuti Siwi Sya’roni , Ahmad Imam Taslyanto, Chelsea Alfarelia Putri Tazkiyatunnisa , Hana Teguh Harianto Trisnawati, Agnes Rusnalia Tubagus Solihuddin Tubagus Solihuddin Tyas Eka Kusumaningrum Tyas Eka Kusumaningrum, Tyas Eka Udiana Wahyu Deviantari Udiana Wahyu Deviantari, Udiana Wahyu Umboro Lasminto Utama, Dhira Vivi Diannita Sari Vivi Diannita Sari, Vivi Diannita Wahono Wahono Wahyu Teo Parmadi Wardani , Risdina Trisna Wibowo, Agus Witarsih, Diah Yanto Budisusanto, Yanto Yudi Wahyudi Yudi Wahyudi Yulianti Puspitasari Yurike Nisa Arindi Yusuf S. Djajadihardja, Yusuf S. Zahroh, Latifatul Ziyadatul Rofita