Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Tingkat Pemahaman Permainan Bola Tangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Se-Provinsi Bengkulu Prabowo, Andika; Ilahi, Bogy Restu; Septiarko
SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/gymnastics.v6i1.37956

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pendidikan jasmani di Kota Bengkulu terhadap permainan bola tangan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah belum adanya data yang menggambarkan tingkat pemahaman mahasiswa pendidikan jasmani di Kota Bengkulu terhadap permainan bola tangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah mahasiswa pendidikan jasmani di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 3,7% (2 responden) mahasiswa memiliki pemahaman dalam kategori sangat tinggi, 55,55% (30 responden) dalam kategori tinggi, 40,74% (22 responden) dalam kategori sedang, sedangkan tidak ada mahasiswa yang berada dalam kategori rendah maupun sangat rendah (0%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa program studi pendidikan jasmani di Kota Bengkulu memiliki tingkat pemahaman yang relatif tinggi terhadap permainan bola tangan Abstract Study aims to determine the level of understanding of physical education students in Bengkulu City towards the game of handball. The main problem in this study is that there is no data that describes the level of understanding of physical education students in Bengkulu City regarding the game. This research used a qualitative method with a descriptive approach. The research subjects were physical education students in Bengkulu City. Data collection techniques were carried out through the distribution of questionnaires, interviews, and documentation. Data analysis was carried out through three stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. Based on the results of the analysis, it was found that 3.7% (2 respondents) of the students had an understanding in the very high category, 55.55% (30 respondents) were in the high category, 40.74% (22 respondents) were in the medium category, while there were no students in the low or very low category (0%). From these results, it can be concluded that students of physical education programs in Bengkulu City have a relatively high level of understanding of handball games
Pelatihan Sport Massage Berbantuan Dual Vibration Untuk Tindakan Preventif Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) Bagi Tenaga Pengajar SMAN Keberbakatan Olahraga Bengkulu Yarmani, Yarmani; Raibowo, Septian; Ilahi, Bogy Restu; Rizky, Oddie Barnanda; Prabowo, Andika
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat (JPOM) Vol 6, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v6i1.20552

Abstract

One of the many contributing elements to Bengkulu Province's declining sporting accomplishments is the teaching staff at SMANKO's ignorance of managing and recovering from sports injuries. Increasing knowledge and proficiency in dual vibration-assisted sports massage for the goal of preventing delayed onset muscle soreness (DOMs) is the aim of this community service project. The training materials are delivered in a manner that combines direct practice and demonstration techniques. The population that was utilized of all 35 teaching staff members of SMAN Keberbakatan Sport Province in Bengkulu. As a result of this activity, participants' knowledge and proficiency in dual vibration-assisted sports massage increased. However, the majority of pretest results—23 teaching staff members, or 65.7%—were in the extremely poor group the majority of teaching staff—57.1% in the very high category, 17.1% in the high category, and 20% in the medium groups. The paired samples test, or t-test, produced a sig. (2-tailed) value of = 0.001 0.05. According to the findings, dual vibration-assisted sports massage training improves the teaching staff at SMAN Keberbakatan Sport's knowledge and abilities in terms of delayed onset muscle soreness (DOMs) prevention.
PENGARUH LATIHAN VARIASI KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN TINGGI LONCATAN PADA PESERTA DIDIK EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SEKOLAH VOKASI UNGGULAN KOTA BENGKULU Ilahi, Bogy Restu; Rizky, Oddie Barnanda; Permana, Muhammad Aziez; Nuryogatama, Muhammad
Dharmas Education Journal (DE_Journal) Vol 5 No 2 (2024): DE_Journal
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Dharmas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56667/dejournal.v5i2.1676

Abstract

Student sports achievements in schools they are affected by factors such as physical condition., technical skills, and training programs. Male volleyball athletes in the extracurricular program at Bengkulu City Vocational School face a significant challenge: low jump height, which affects their ability to perform smash and block techniques effectively. This issue is linked to insufficient specialized training, weak explosive power in leg muscles, and a lack of motivation during practice. The objective of this research is to assess the impact of knee tuck jump variation training on jump height among these athletes. The research employs an experimental method with a one-group pre-test and post-test design. From a population of 30 athletes, 23 were selected through purposive sampling. The vertical jump test was used as the primary instrument, and hypothesis testing was conducted for data analysis.Results show a significant improvement in jump height following the training. The calculated t-value (27.371) exceeded the critical t-value (1.712) at a significance level of α = 0.05, with a 19.47% increase in jump height. These findings confirm the hypothesis, indicating that knee tuck jump variation training effectively enhances jump height among the athletes.
Hambatan Guru Penjas Dalam Mengimplementasikan P3 Pada Pembelajaran Olahraga Di SMP Se-Kota Bengkulu Oktaviani, Yeni Andika; Sugihartono, Tono; Pujianto, Dian; Ilahi, Bogy Restu; Afrilliyan, Arrendi; Nigrum, Nurul Fajar Muslimah
SPORT GYMNASTICS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Jasmani Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/gymnastics.v6i1.39939

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hambatan guru PJOK dalam mengimplementasikan P3 pada pembelajaran PJOK di SMP se-kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru PJOK di SMP se-kota Bengkulu yaitu SMP Negeri. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dari hasil penelitian terdapat beberapa hambatan guru dalam mengimplementasikan P3 yaitu, kurangnya pemahaman dan kompetensi guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam mata pelajaran, keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana di sekolah-sekolah, serta alokasi waktu yang terbatas dalam kurikulum karena banyak guru merasa bahwa waktu yang dialokasikan untuk PJOK lebih dihabiskan untuk mengajarkan keterampilan dasar olahraga sehingga sulit untuk memasukkan elemen-elemen P3. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil penelitian bahwa yang paling menghambat para guru PJOK dalam mengimplementasikan P3 dalam pembelajaran PJOK yaitu alokasi waktu dan kurikulum. Jadi, hambatan guru PJOK dalam mengimplementasikan P3 dalam pembelajaran olahraga adalah sebesar 72,4% yang artinya bahwa guru sedikit mengalami hambatan dalam mengimplementasikan P3 pada pembelajaran PJOK. Hal ini mengindikasikan adanya pemahaman yang cukup baik di kalangan guru mengenai pentingnya integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran olahraga. Abstract This study aims to determine the obstacles of PJOK teachers in implementing P3 in PJOK learning in junior high schools in Bengkulu city. This research uses a qualitative descriptive approach research method. The subject of this research is PJOK teachers in junior high schools in Bengkulu city, namely State Junior High School. Data collection was carried out using questionnaires and documentation. From the results of the study, there are several obstacles for teachers in implementing P3, namely, the lack of understanding and competence of teachers in integrating character values into subjects, limited facilities and infrastructure in schools, and limited time allocations in the curriculum because many teachers feel that the time allocated for PJOK is more spent teaching basic sports skills so it is difficult to include P3 elements. The results show from the research that what most inhibits the PJOK teachers in implementing P3 in PJOK learning are time allocation and curriculum. So, the obstacles of PJOK teachers in implementing P3 in sports learning are 72.4% which means that teachers experience few obstacles in implementing P3 in PJOK learning. This indicates a fairly good understanding among teachers about the importance of integrating Pancasila values in sports learning.
Pemberdayaan Guru PJOK Sekolah Luar Biasa Berbantuan Teknologi Integrated Circuit Sport Science dalam Persiapan Menuju Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (O2SN-PDBK) Ilahi, Bogy Restu; Raibowo, Septian; Nofrian, Wili; Hiasa, Fina
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6307

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah pelatihan dan pendampingan guru PJOK sekolah luar biasa terhadap penggunaan teknologi Integrated Circuit Sport Science dalam persiapan O2SN peserta didik berkebutuhan khusus. Tujuan dari kegiatan ini untuk menambah dan meningkatkan pemahaman guru tentang penggunaan aplikasi untuk menunjang prestasi O2SN peserta didik berkebutuhan khusus. Metode kegiatan pelatihan dilakukan selama 1 hari, dengan metode demonstrasi. Jumlah responden sebanyak 25 guru. Hasil kegiatan diperoleh peningkatan pemahaman guru dalam penggunaan teknologi integrated circuit sport science sebesar 82%. Dengan adanya kegiatan ini memberikan manfaat kepada guru dalam persiapaan menuju Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (O2SN-PDBK)
Pelatihan Dan Pengampingan Shockwave Therapy (SWT) Sebagai Media Rehabilitasi Cedera Atlet Pada Tenaga Pengajar Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SMANKO) Bengkulu Ilahi, Bogy Restu; Rizky, Oddie Barnanda; Yarmani
DHARMA RAFLESIA Vol 23 No 1 (2025): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v23i1.39089

Abstract

Kegiatan ini berjudul Pelatihan Shockwave Therapy Sebagai Inovasi Rehabilitasi Cedera Siswa Kelas Olahraga Kota Bengkulu Tujuan pengabdian ini untuk untuk menambah pengetahuan dan keterampilan tenaga pengajar di kelas olahraga di Kota Bengkulu tentang bagaimana meningkatkan prestasi melalui pendalaman rehabilitasi cedera saat pra pertandingan dan pasca pertandingan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini yaitu lebih mengedepankan teknologi yaitu Shockwave Therapy (SWT) sebagai media rehabilitasi cedera siswa kelas olahraga. Metode yang kami gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah metode pelatihan dengan cara ceramah dan tanya jawab serta mengadakan praktek langsung bagi para peserta pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan sehingga ada tujuan bisa tercapai maksimal. Kegiatan Pelatihan  dan Pengampingan Shockwave Therapy (SWT) Sebagai Media Rehabilitasi Cedera Siswa kelas olahraga Pada Tenaga Pengajar Kelas Olahraga di SMAN Keberbakatan Olahraga Kota Bengkulu Bengkulu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengajar dalam menjalankan program dan kurikulum sekolah tentang prestasi olahraga dan akan direncanakan pada Juni atau agustus 2024. Peserta kegiatan ini adalah Tenaga Pengajar Kelas Olahraga Kota Bengkulu Bengkulu berjumlah 20 orang. Pelatihan ini menghasilkan peningkatan 43% pengetahuan tenaga pengajar tentang tentang Rehabilitasi Cedera Siswa kelas olahraga Menggunakan Shockwave Therapy (SWT).
Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Interaktif (Edugame) Sebagai Media Pembelajaran Bagi Guru Sekolah Penggerak SD Negeri 149 Seluma Era Merdeka Belajar Hiasa, Fina; Agustina, Emi; Rahayu, Ngudining; Ilahi, Bogy Restu
DHARMA RAFLESIA Vol 23 No 1 (2025): JUNI (ACCREDITED SINTA 5)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/dr.v23i1.40521

Abstract

Kegiatan ini berjudul Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Interaktif Berbasis EduGame Sebagai Media Pembelajaran Bagi Guru Sekolah Penggerak SD Negeri 149 Seluma di Era Merdeka Belajar. Tujuan pengabdian ini untuk menambah kompetensi mengajar tenaga pendidik di Sekolah Penggerak SD Negeri 149 Seluma dalam membuat alat peraga pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan saat ini yaitu lebih mengedepankan teknologi melalui media pembelajaran berbasis EduGame. Metode yang kami gunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah metode pelatihan dengan cara ceramah dan tanya jawab serta mengadakan praktek serta pendampingan langsung bagi para peserta pelatihan sehingga tujuan bisa tercapai maksimal. Kegiatan Pelatihan Pembuatan Alat Peraga Interaktif Berbasis EduGame Untuk Meningkatkan tingkat keterampilan dalam pembuatan bahan ajar pada tenaga pendidik  di Sekolah Penggerak SD Negeri 149 Seluma untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga pendidik dan rencana akan dilaksanakan pada Juni atau Agustus 2024. Peserta kegiatan ini adalah Tenaga Pendidik Sekolah Penggerak SD Negeri 149 Seluma berjumlah 14 orang Dari pelaksanaan kegiatan tersebut bisa menjawab permasalahan yang ada, dimana manfaat yang  setelah mengikuti pelatihan adalah; (1)  Guru mulai menggunakan Alat Peraga Interaktif Berbasis EduGame yang sesuai dengan kebutuhan proses belajar mengajar, (2) Meningkatkan pengetahuan guru mengenai pemanfaatan teknologi untuk menunjang pembelajaran yang interaktif dan komunikatif, (3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam hal mempersiapkan perangkat pembelajaran yang inovatif, dan (4) Membantu guru untuk menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas melalui Alat Peraga Interaktif Berbasis EduGame. Dengan hasil peningkatan sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan 45% meningkat menjadi 83,5%.