Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH TEKNIK JAJAR LEGOWO DAN BERBAGAI JARAK TANAM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG BISI 16 (Zea mays identata) Rahmansyah, Bayu; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.919 KB) | DOI: 10.21776/741

Abstract

Tanaman jagung merupakan komoditas yang sangat dibutuhkan hingga saat ini. Komoditas jagung (Zea mays L) sangat dibutuhkan karena banyak kegunaan dalam kehidupan sehari hari. Dalam budidaya jagung komponen teknologi pengaturan jarak tanam dan system tanam diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tanaman jagung hingga kini masih sangat diminati oleh masyarakat dunia, salah satunya untuk kebutuhan pangan. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42% diantaranya merupakan kebutuhan masyarakat di benua Amerika. Di Indonesia jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Teknologi jarak tanam  diperlukan untuk mendapatkan tingkat populasi yang maksimal mengurangi kompetisi mendapatkan unsur hara antar tanaman serta memaksimalkan penerimaan sinar matahari ketanaman, selain itu sistem tanam jajar legowo ternyata juga dapat diterapkan pada pertanaman jagung. Sistem tanaman jagung sama halnya dengan padi, tanaman jagung membentuk anakan, manfaat menerapkan sistem tanam legowo pada tanaman jagung  adalah memudahkan pemeliharaan tanaman, terutama penyiangan gulma baik secara manual maupun herbisida, pemupukan, serta pemberian air. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem tanam jajar legowo dan berbagai jarak tanam pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 hingga November 2016 di Desa Siyar, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tanam jajar legowo 2 : 1 dengan jarak tanam 35 cm x 70 cm didapatkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi pada tanaman jagung.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ZPT ATONIK PADA PERTUMBUHAN BERBAGAI ASAL BATANG STEK SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Pakpahan, Febry Elvy; Azizah, Nur; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.208 KB) | DOI: 10.21776/750

Abstract

Sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) merupakan tanaman yang bermanfaat sebagai tanaman hias dan obat. Kebutuhan minyak sirih merah di Indonesia sebanyak 2.000 liter per bulan, namun saat ini baru bisa terpenuhi kurang lebih 115 liter per bulan (Sadiman, 2014). Perbanyakan sirih merah untuk meningkatkan produksi sirih merah dapat menggunakan stek batang. Setiap bagian batang sirih merah memiliki potensi yang berbeda sebagai bahan stek dan pemberian ZPT atonik mampu  merangsang pertumbuhan tanaman sirih merah. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi ZPT atonik dan asal bahan tanam pada pertumbuhan stek batang sirih merah dan membandingkan pertumbuhan stek dengan menggunakan ZPT atonik dan asal batang stek. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2016 di Perumahan Bukit Hijau Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor perlakuan asal batang stek (batang tengah dan batang bawah) dan konsentrasi ZPT atonik (0ml.l-1, 1 ml.l-1, 2 ml.l-1 ,3 ml.l-1) dan 3 kali ulangan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada asal batang stek dan konsentrasi atonik terhadap pertumbuhan stek sirih merah. Batang bawah dengan atonik 2ml.l-1 merupakan perlakuan terbaik.
PENGARUH DOSIS PUPUK KASCING DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogea L) Siahaan, Fenni Irene; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/788

Abstract

Kacang tanah ialah tanaman legum terpenting kedua setelah kedelai yang mengandung protein serta minyak nabati. Konsumsi kacang tanah sebagai sumber pangan di Indonesia terus meningkat, namun produksi menurun. Penurunan produksi kacang tanah disebabkan oleh ketidakmampuan ginofor masuk kedalam tanah serta kebutuhan unsur hara yang tidak tersedia bagi tanaman. Upaya mengatasi permasalahan adalah dengan melakukan pembumbunan untuk mempermudah ginofor masuk kedalam tanah dan menggunakan pupuk kasccing yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui interaksi dosis pupuk kascing dan frekuensi pembumbunan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah dan mengetahui dosis pupuk kascing dan frekuensi pembumbunan yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2016 – Juni 2016 di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi (RPT) dengan tiga ulangan. Data dianalisis menggunakan uji F pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil menunjukkan interaksi dosis kascing 16 ton ha-1 dan frekuensi pembumbunan 2x meningkatkan hasil panen (ton ha-1) dan interaksi dosis kascing 16 ton ha-1 dan frekuensi pembumbunan 3x meningkatkan jumlah ginofor non-aerial dan menurunkan jumlah polong hampa dan jumlah ginofor aerial, namun secara terpisah dosis pupuk kascing 16 ton ha meningkatkan tinggi tanaman, luas daun dan berat kering total tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN AGENS HAYATI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum) Firdaus, Gibran Maulana; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/791

Abstract

Tebu membutuhkan unsur hara yang besar selama masa pertumbuhannya. Selama ini pemenuhan unsur hara tebu berasal dari pupuk anorganik. Aplikasi pupuk anorganik terus menerus akan beresiko pada kondisi tanah. Untuk itu diperlukan teknologi baru untuk mengurangi dosis pupuk anorganik seperti agens hayati. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara agens hayati dengan pupuk anorganik dan mencari dosis yang tepat untuk kombinasi agens hayati dengan pupuk anorganik bagi pertumbuhan tanaman tebu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 hingga April 2016 di Desa Pakiskembar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh dari kombinasi pupuk anorganik dengan agens hayati terdapat perbedaan nyata pada tinggi tanaman dan panjang batang mulai umur 139 HST, diameter batang mulai  umur 153 HST dan jumlah anakan mulai umur 97 HST. Perlakuan P5 (NPK 300 kg ha-1 + ZA 400 kg ha-1 +  Pupuk Hayati 30 L ha-1) diketahui memberikan pertumbuhan yang paling baik namun tidak berbeda nyata dengan P1 (NPK 400 kg ha-1 + ZA 600 kg ha-1). Kombinasi agens hayati dengan pupuk anorganik dapat menurunkan dosis pupuk anorganik dan agens hayati dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman tebu sehingga penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi.
PEMANFAATAN MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULA DAN PUPUK HIJAU “PAITAN” UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays var. saccharata Sturt) Arinofa, Danang; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/880

Abstract

Pengembangan jagung manis di Indonesia mempunyai prospek yang cukup baik. Salah satu kendala dalam budidaya jagung manis yaitu sistem pemupukan, dimana jagung manis merupakan tanaman yang memerlukan lebih banyak unsur hara daripada jagung biasa. Penambahan bahan organik pada lahan diharapkan mampu menyuplai hara tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan di Desa Gadungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri. Penelitian dilaksanakan bulan Juni hingga Agustus 2016. Rancangan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial terdiri dari 2 perlakuan yaitu pupuk paitan dan mikoriza.P0 : Tanpa pupuk paitan, P1 : pupuk paitan 10 ton/ha, P2 : pupuk paitan 15 ton/ha. M0 : Tanpa mikoriza, M1 : mikoriza 2,5 g/tanaman, M2 :mikoriza 5 g/tanaman, M3 : mikoriza 7,5 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamatan hasil tanaman terjadi interaksi pada bobot tongkol berkelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, dan hasil panen per hektar. Pemberian pupuk paitan 15 ton/ha dengan 5 gram/tanaman dan pupuk paitan 15 ton/ha dengan 7,5 mikoriza gram/tanaman memberikan hasil panen per hektar terbaik.Pupuk paitan 10 ton/ha dan pupuk paitan 15 ton/ha memberikan pengaruh lebih baik daripada pupuk paitan 0 ton/ha. Pemberian mikoriza 2,5 gram/tanaman, 5 gram/tanaman dan 7,5 gram/tanaman memberikan diameter tongkol lebih baik daripada mikoriza 0 gram/tanaman.
Aplikasi Pupuk Kandang Ayam dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Sari, Dwi Novia; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/944

Abstract

Upaya peningkatan produktivitas tanaman kedelai dapat dilakukan dengan intensifikasi melalui pemupukan, baik pupuk organik maupun anorganik. Kecenderungan dalam penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan akan mengakibatkan produktivitas lahan menurun, Sehingga perlu adanya upaya dalam menjaga keseimbangan lingkungan melalui pemupukan organik. Salah satu pupuk organik yaitu pupuk kandang ayam dan dipacu dengan PGPR. Pupuk organik kandang ayam dapat memperbaiki struktur biologi, kimia dan fisika tanah. PGPR merupakan kelompok mikroorganisme tanah yang menguntungkan secara aktif mengkolonisasi daerah perakaran (rizosfir) dan berkembang dengan baik pada tanah yang kaya akan bahan organik. PGPR memiliki peran utama sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Adanya PGPR akan membantu menyediakan unsur hara terutama bahan organik yang diaplikasikan didalam tanah dapat terserap dengan baik, selain itu bahan organik tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi sehingga aktivitas mikroorganisme didalam tanah akan meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu pada bulan Maret sampai dengan Juli 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Faktorial (RAKF) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara pemberian pupuk Kandang ayam dan interval pemberian PGPR. Interaksi tersebut pada parameter pengamatan pertumbuhan tanaman serta hasil antara lain: luas daun tanaman, indeks luas daun tanaman, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, bobot biji pertanaman, bobot hasil biji perpetak panen dan bobot hasil biji ton ha-1.
Pengaruh Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Edamame (Glycine max (L) Merrill) Muliandari, Nadya; Setiawan, Adi; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/958

Abstract

Edamame (Glycine max (L) Merrill) termasuk kedalam tanaman leguminosa. Masalah utama yang sering terjadi dalam budidaya kedelai edamame yaitu teknik budidaya edamame yang kurang optimal. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara perbaikan teknik budidaya tanamannya, diantaranya melalui pemupukan dengan pupuk organik dan pemberian bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui interaksi dari aplikasi dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR pada peningkatan kesuburan lahan, pertumbuhan dan hasil tanaman edamame. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2017 di desa Wringinsongo Kecamatan Tumpang. Penelitian menggunakan faktorial dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan faktor dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama konsentrasi PGPR yang terdiri dari 3 taraf (A0: tanpa PGPR, A1: konsentrasi PGPR 20 ml L-1, A2: konsentrasi PGPR 40 ml L-1) dan faktor kedua dosis pupuk kandang kambing yang terdiri dari 3 taraf (P0: tanpa pupuk kandang kambing, P1: dosis pupuk kandang kambing 10 ton ha-1 dan P2: dosis pupuk kandang kambing 20 ton ha-1). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara pengaruh dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR. Perlakuan PGPR 40 ml L-1 memberikan nilai hasil panen per hektar yang lebih tinggi yaitu 12,04 ton ha-1 pada perlakuan dosis pupuk kandang kambing 20 ton ha-1, sedangkan nilai hasil panen per hektar lebih rendah sebesar 31,56% pada perlakuan tanpa pupuk kandang kambing dan 41,44% pada perlakuan dosis pupuk kandang kambing 10 ton ha-1. Terdapat peningkatan nilai kandungan unsur hara pada tanah setelah dilakukannya perlakuan PGPR dan pupuk kandang kambing.
Pengaruh Waktu Topping Pada Sistem Tanam Jajar Legowo Terhadap Hasil Tanaman Jagung (Zea mays) Wulandari, Wulandari; Azizah, Nur; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/970

Abstract

Jagung menjadi bahan baku dalam industri pengolahan pangan dan industri pakan ternak. Volume ekspor jagung jauh lebih kecil dibandingkan impor.  Hal ini menunjukkan ketergantungan impor jagung semakin meningkat, sehingga perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan produksi jagung nasional. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi jagung ialah dengan pemotongan bagian tanaman di atas tongkol (topping) dan penerapan sistem tanam jajar legowo. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari dan menentukan waktu topping dan sistem tanam jajar legowo yang tepat, yaitu yang mampu meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2017 di Agro Techno Park UB. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak utama ialah sistem tanam jajar legowo (J) yaitu 25 × (50 × 100) cm, 20 × (40 × 80) cm dan 25 × (40 × 70) cm. Anak petak ialah waktu topping (T) yaitu tanpa topping, topping 75 hst, topping 85 hst dan topping 95 hst. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara sistem tanam jajar legowo dan waktu topping ada bobot 1000 biji. Sistem tanam jajar legowo  20 × (40 × 80) cm dan 25 × (40 × 70) cm mampu meningkatkan hasil pipilan kering per hektar 9,96%-38,52% dibanding 25 × (50 × 100) cm. Perlakuan topping 85 dan 95 hst tidak berbeda nyata dengan tanpa topping pada hasil pipilan kering per hektar, sehingga tanaman yang dilakukan topping atau tanpa topping memberikan hasil pipilan per hektar yang sama.
Analisis Vegetasi Di Perkebunan Kopi Rakyat dan PTPN XII dengan Naungan yang Berbeda Tampubolon, Erwin Parluhutan; Setiawan, Adi; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/983

Abstract

Kopi merupakan komoditas penting dalam perkebunan seiring meningkatnya per-mintaan konsumsi dunia. Perkebunan kopi banyak mengalami gangguan yang sangat merugikan. Salah satu gangguan tersebut disebabkan oleh gulma dan pengelolaan naungan yang tidak tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai penggunaan naungan pada budidaya tanaman kopi robusta terhadap kondisi keberadaan gulma dan produksi kopi. Penelitian berlokasi di dua tempat yaitu Perkebunan Kopi Rakyat di Desa Tawang Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dan PTPN XII di Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-November 2017. Penelitian ini menggunakan metode analisis vegetasi yaitu garis berpetak kemudiaan pengambilan sampel vegetasi dilakukan secara purpose sampling. Penelitian menggunkan 3 penggunaan naungan yaitu naungan lamtoro, naungan pinus dan naungan lamtoro dan sengon. Hasil penelitian menunjukkan indeks ke-anekaragaman (H’) jenis gulma pada semua perlakuan tergolong sedang yaitu naungan pinus (2,33), naungan lamtoro dan sengon (2,48) dan naungan lamtoro (2,48). Nilai SDR pada penggunaan naungan pinus SDR tertinggi ialah Bidens pilosa (18,22%), naungan lamtoro dan sengon SDR tertinggi ialah Imperata cylindrica (17,51%) dan naungan lamtoro SDR tertinggi ialah Cyperus killingia (8,96%). penggunaan naungan pinus produksi kopi mencapai 460,8 kg ha-1, naungan lamtoro mencapai 329,3 kg ha-1 dan naungan lamtoro dengan sengon mencapai 1.512 kg ha-1. Penggunaan naungan pohon dapat menentukan produktivitas buah kopi.
PENGARUH Benzyl Adenin DAN MEDIA DASAR PADA PERBANYAKAN EMBRIO ANGGREK SECARA In Vitro Caecilia Puspita C.P.A; Sudiarso Sudiarso; Tatik Wardiyati
BUANA SAINS Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.818 KB) | DOI: 10.33366/bs.v11i1.173

Abstract

In Indonesia, orchid is one of advanted crop. Crop multiplication of orchids usually produce with seed culture. Each embryo from seed culture can be multiplied by mericlone. The objective of this research is determine the type of media benzyl adenine concentration for growing and embryo’s proliferation of Phaleaenopsis amabilis. The research used complete randomized design factorial consist of 2 factors with 3 replications. First factor is type of media consist of 3 levels which are ½ Murashige and Skoog (½ MS), Vacin and Went (VW), New Phalaenopsis (NP). Second factor is Benzyl adenine concentration consist of 4 levels which are 0 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm and 1.5 ppm. Each bottle are inoculated by 5 embryos/PLB of white Phalaenopsis amabilis. Data had been analyzed with F test in 5% level. The highest number of embryos per explants are shown from combination between ½ MS media with 0.5ppm BA. The results showed that highest number of leaves and roots per explants are from NP media. Media without benzyl adenine produced the highest number of leaves and roots. The highest number of diameter is produced by VW media which combine with 1.5 ppm benzyl adenine
Co-Authors Agus Suryanto Aini, Nurul Akbar M, Rosyad Ali Alim, Ahmad Syahirul Allisa Anastasya Anisa, Khusnul Ardianti, Desi Ariesna, Fitria Dewi Arinofa, Danang Azizah, Nur Bambang Guritno Bayu, Pamungkas Caecilia Puspita C.P.A Cicik Udayana Dalimunte, Taufik Dinata, Aprianto Dwinata, Yoga Andara Eismawan, Adi Eko Widaryanto Elizabeth, Murnita Firdaus, Gibran Maulana Halmedan, Jemy Heddy, Y. B. Suwasono Hidayat, Hakiim Kurniawan Hidayatullah, Hidayatullah Huda, Mukhammad Robitul Irawan, Joni Kartika Yurlisa, Kartika Kumalasari, Septi Nuning Laili, Nur Lamdo, Herfandi Lubis, Perry Ansyari Magdalena, Farisa Marchel Putra Garfannsa Medha Baskara Mudji Santosa Mujahid, Abdullah Muliandari, Nadya Mulyanto, Febri Dwi Ningrum, Mita Kartika Ninuk Herlina Nisaa, Brilliantin Nugroho, Agung Nur Edy Suminarti Nur Edy Suminarti Nurul Aini Pakpahan, Febry Elvy Panggabean, Darma Putra Putri, Aldilla Dezjona Rahmansyah, Bayu Rahmasari, Dewi Ayu Ririen Prihandarini Riyantini, Indah Puspitasari Roedy Soelistyono Rumabutar, Erwin Sartono Santoso, Mudji Sari, Dwi Novia Sari, Ratna Puspita Sari, Winda Ismaya Sebayang, Husni Thamrin Setiawan, Adi Setiawan, Eko Agus Setyawan, Fajar Setyono Yudo Tyasmoro Shadrina Idzni Hanifah Siahaan, Fenni Irene Sinaga, Ayu Sartika Sirot, Titis Ariesa Sisca Fajriani Sitawati Sitawati Tampubolon, Erwin Parluhutan Tatik Wardiyati Titiek Islami Titin Sumarni Titin Sumarni Uma Khumairoh Utomo, Rizky Rachmadi Wardoyo, Ega Fay Putro Wayah, Eriosthafilla Wulandari, Wulandari Yogi Sugito Yunita, Ina