Penelitian ini mengkaji efektivitas layanan mediasi dalam mengelola konflik antara guru dan siswa di lingkungan pendidikan. Konflik guru-siswa sering muncul akibat perbedaan pendekatan pembelajaran, komunikasi tidak efektif, dan ketidakpuasan dalam penilaian. Menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur, penelitian ini menganalisis dinamika konflik guru-siswa dan peran mediasi sebagai strategi resolusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik guru-siswa memiliki dimensi ganda: dapat berfungsi sebagai katalisator perubahan positif yang mendorong inovasi pembelajaran dan peningkatan komunikasi, namun juga berpotensi menciptakan dampak destruktif jika tidak dikelola dengan baik. Layanan mediasi terbukti efektif dalam memfasilitasi dialog konstruktif dan menciptakan solusi win-win, meski efektivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketimpangan kekuasaan, kompetensi mediator, dan dukungan institusional. Kesimpulannya, keberhasilan mediasi dalam konflik guru-siswa membutuhkan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada resolusi jangka pendek, tetapi juga pada pembentukan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berketahanan