Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Kadar Perekat Tepung Tapioka Terhadap Kualitas Briket dari Campuran Daun Ketapang dan Tempurung Kelapa Hunsa, Hanan Izdihar Rashif; Dwityaningsih, Rosita; Fadlilah, Ilma; Shadiq, Zhilal; Ningrum, Sari Sekar
Infotekmesin Vol 16 No 2 (2025): Infotekmesin: Juli 2025
Publisher : P3M Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/infotekmesin.v16i2.2483

Abstract

Ketapang leaves are an example of biomass that can be used to make briquettes. However, ketapang leaves produce a low calorific value, so they require additional ingredients to increase the calorific value, one of which is coconut shell. This research aims to evaluate how variations in raw material composition and adhesive content of tapioca flour affect the quality of briquettes on the parameters of calorific value, water content, ash content, volatile substances, fixed carbon content, and density. The method applied in this research involved mixing ketapang leaf charcoal and coconut shell charcoal, then adding adhesive in the form of tapioca flour. The study results showed that all the briquettes tested met SNI 8966-2021 standards except for the density parameter. The conclusion of this study is that the greater the composition of the briquette raw materials and the lower the adhesive content of tapioca flour, the better the quality of the briquettes. The mixed briquettes that produce the best quality are composed of 20% Ketapang leaf charcoal and 80% coconut shell charcoal. The tapioca flour adhesive that delivers the best quality briquettes is at a percentage of 5%.
Biolistrik dari Microbial Fuel Cell (MFC) Dual Chamber menggunakan Aspergillus Niger dengan Substrat Ampas Tebu Ningrum, Sari Sekar; Zulaika, Aidha; Handini, Wike; Prasetyo, Djodi Dwi
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No SpecialIssue (2023): UNRAM journals and research based on science education, science applic
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9iSpecialIssue.6437

Abstract

Electricity consumption is increasing, causing fossil fuels to run out more quickly. Various efforts are needed to develop renewable energy, including generating electricity. One of the developments in renewable energy comes from biomass. There are various types of biomass developed, one of which is biomass of microorganisms which carry out metabolic activities by utilizing organic material to produce metabolites which include energy. Microbial fuel cell (MFC) is a technology that produces electrical energy with the help of microorganisms that degrade organic materials through catalytic reactions or bioelectrochemical mechanisms from microorganisms. In this research, bioelectricity produced from MFC was tested using Aspergillus Niger with sugarcane bagasse as a substrate. The voltage value obtained from observations carried out for 15 days obtained a voltage in the range of 1.3-4.2 mV
STUDI KELAYAKAN TEMPAT PARKIR GEDUNG KULIAH BERSAMA POLITEKNIK NEGERI CILACAP ARDANI, MUHAMAD SOFI; Wardani, Nur Indah; Angeline, Annisa Yuliana; Shadiq, Zhilal; Ningrum, Sari Sekar
Media Bina Ilmiah Vol. 19 No. 10: Mei 2025
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Politeknik Negeri Cilacap sebagai Perguruan Tinggi Negeri tunggal di Kabupaten Cilacap menjadikannya Perguruan Tinggi pilihan favorit masyarakat Cilacap dengan jumlah mahasiswa pertahun yang terus bertambah sehingga dengan sendirinya menuntut ruang parkir yang cukup. Permintaan parkir yang melebihi kapasitas parkir yang tersedia dan terhambatnya manuver kendaraan menyebabkan tertundanya pengunjung yang akan parkir sehingga dapat memicu adanya parkir di bahu jalan.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan tempat parkir di Gedung Kuliah Bersama Politeknik Negeri Cilacap sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dalam mengoptimalisasi ruang parkir yang ada sehingga menjadi lebih baik lagi. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey pengamatan lapangan dan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwwa kapasitas parkir pada hari puncak tidak memenuhi syarat yang dtunjukan dengan jumlah kendaraan yang parkir per jamnya melebihi kapasitas parkir yang ada. Indeks parkir (IP) > 1 artinya kebutuhan parkir masih diatas daya tampung sehingga dapat dikatakan “kurang layak”. Analisa tingkat kepuasan pengguna terhadap kinerja parkir pada saat waktu sibuk dapat dikategorikan “cukup layak”.
Kemelimpahan Larva Chironomidae sebagai Bioindikator Kesehatan Air Sungai Code Yogyakarta Angeline, Annisa Yuliana; Wardani, Nur Indah; Ardani, Muhamad Sofi; Ningrum, Sari Sekar; Shadiq, Zhilal
Jurnal Teknologi Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31479/jtek.v13i1.424

Abstract

Penggunaan lahan yang berbeda pada daerah sekitar Sungai Code tentu akan berdampak pada masukan bahan organik yang masuk ke dalam aliran Sungai Code. Jumlah masukan bahan organik akan mempengaruhi kualitas dari air Sungai Code. Pemetaan kualitas air sungai Code dapat menggunakan bioindikator berupa larva Chironomidae. Penelitian dilakukan pada Bulan Oktober tahun 2022 pada lima stasiun penelitian yang menginterpretasikan daerah sebelum perkotaan, daerah perkotaan, dan setelah perkotaan. Sampel larva Chironomidae cuplik dengan menggunakan alat surber sampler 30x30 cm2 dan dilakukan analisis korelasi Pearson untuk melihat korelasi kemelimpahan larva Chironomidae dan faktor fisik dan kimia sungai Code.  Pada periode penelitian ditemukan dua genus larva Chironomidae yaitu Chironomus dan Cricotopus. Dari keseluruhan stasiun penelitian larva genus Chironomus memiliki populasi tertinggi yaitu 88 individu. Dan berdasarkan penggunaan lahan, stasiun ke IV (daerah perkotaan) memiliki kemelimpahan larva Chironomidae tertinggi yaitu 192,59 ind/m2. Hasil uji korelasi Pearson pada taraf kepercayaan 0,05 menunjukkan bahwa kemelimpahan larva Chironomidae memiliki korelasi positif dengan parameter lingkungan yaitu TDS dengan nilai kontribusi 86,77%. Keywords: Bioindicator, Chironomus, Cricotopus, Stream, TDS
PENGARUH WAKTU TERHADAP HASIL ANTIOKSIDAN DAN VITAMIN C DARI EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia Caseolaris) SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN LOTION Prametha, Novika Mila; Fauziana, Noer Aza; Angeline, Annisa Yuliana; Ardani, Muhamad Sofi; Ningrum, Sari Sekar
Jurnal Teknologi Vol. 13 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi
Publisher : Universitas Jayabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia, khususnya di Cigimbal Park, Cilacap, memiliki ekosistem mangrove yang beragam terutama pedada (Sonneratia Caseolaris). Meskipun memiliki potensi, pemanfaatan buah pedada masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan antioksidan dan vitamin C secara kuantitatif dalam buah pedada sebagai dasar ilmiah pemanfaatannya sebagai bahan baku sediaan lotion. Penelitian ini diawali dengan mengubah buah pedada menjadi tepung buah pedada kemudian dimaserasi selama 2x24 jam, 3x24 jam dan 4x24 jam menggunakan pelarut metanol 96% dengan perbandingan rasio 1:8 pada suhu ± 27 °C disertai dengan pengadukan setelah itu difiltrasi sebanyak dua kali pengulangan dan dievaporasi pada suhu 40-50°C untuk memperoleh ekstrak buah pedada. Hasil penelitian menunjukan bahwa buah pedada memiliki kadar air 10,84%, abu 5,87%, lemak 8,10%, protein 0,61%, karbohidrat 59,09%. Kandungan antioksidan dan vitamin C tertinggi didapatkan pada perlakuan T2 dengan waktu maserasi selama 3x24 jam yang memiliki aktivitas antioksidan sebesar 72,5574% dan kandungan vitamin C sebesar 1648,8458 mg/100gr. Semakin lama waktu maserasi maka akan menurunkan kandungan antioksidan dan vitamin C pada eksrak buah pedada. Ekstrak buah pedada dapat berpotensi sebagai sediaan lotion karena mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi.   Keywords: antioksidan, buah pedada, maserasi, sediaan lotion, vitamin C