Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : OCTOPUS : Jurnal Ilmu Perikanan

PENGARUH PEMBERIAN SINBIOTIK RICA-3 DAN BIO-MOS PADA Artemia sp. UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA UDANG VANAME Islami, Fikrul; Hamsah, Hamsah; Agusanty, Harnita
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 13, No 2 (2024): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi sinbiotik (kombinasi Probiotik dan Prebiotik) merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva udang vaname, serta menghasilkan benih udang yang berkualitas dengan tingkat pertumbuhan yang baik dan memiliki daya tahan terhadap penyakit (specific pathogen resistance) sehingga pada saat benih udang ditebar di tambak pembesaran, telah memiliki respons pertumbuhan dan sistem imun yang lebih baik untuk menghadapi berbagai serangan patogen yang terdapat pada kondisi lapang di tambak. Penelitian ini menggunakan Rencangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing-masing diulang 3 kali. Adapun yang diuji adalah perlakuan A tanpa perlakuan sinbiotik (kontrol), Perlakuan B (10 mg/l probiotik, 6 mg/l prebiotik), Perlakuan C (14 mg/l probiotik, 12 mg/l prebiotik), Perlakuan D (18 mg/l probiotik, 18 mg/l prebiotik). Masing-masing pelakuan diberi pakan Artemia sp. yang telah dikayakan sinbiotik dengan dosis berbeda, Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penambahan sinbiotik Rica-3 dan Bio-mos pada Artemia sp. menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p0.05) setiap dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan berat, panjang, namun belum berbeda nyata pada sintasan larva udang vaname. Hasil terbaik pertumbuhan diperoleh pada perlakuan D (18 mg/l probiotik, 18 mg/l prebiotik).
SINTASAN DAN TOTAL BAKTERI LARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) YANG DIBERI Mannan-Oligosakarida (MOS) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA MELALUI Artemia sp. Hayati, Nur; Hamsah, Hamsah; Darmawati, Darmawati
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 13, No 2 (2024): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MOS (Mannanoligosakarida) melalui artemia terhadap sintasan udang vaname. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dalam upaya meningkatkan produksi udang vannamei. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 di BPBAP Takalar Desa Mappakalompo, Kec. Galesong Selatan, Kab. Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, alat dan bahan yang digunakan Akuarium yang berukuran 30×60×30 cm3 refraktometer, pengukur suhu dan Do, aerator, ember, seser, timbangan elektrik, alat sipon, alat tulis, mikropipet, pipet tetes, Artemia pakan alami, udang dan air payau dan laut. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan 1 (6 gram), perlakuan 2 (12 gram), perlakuan 3 (18 gram) perlakuaan 4 (24 gram). Peubah yang diamati dari hasil penelitian menunjukan bahwa sintasan dan total bakteri pada larva udang vaname yang diberi probiotik berbeda nyata (P0,05) dibanding dengan perlakuan lain dan kontrol. Menunjukan hasil terbaik pada perlakuan 18 mg dengan sintasan (93.00±1.00%), Jumlah total bakteri pada perlakuan 18 mg (5.70 x 109 CFU/0.1g larva) lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya dan kontrol.
PENGARUH PEMBERIAN SINBIOTIK RICA-3 DAN BIO-MOS PADA Artemia sp. UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN LARVA UDANG VANAME Islami, Fikrul; Hamsah, Hamsah; Agusanty, Harnita
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 13 No. 2 (2024): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/o.v13i2.17464

Abstract

Aplikasi sinbiotik (kombinasi Probiotik dan Prebiotik) merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup larva udang vaname, serta menghasilkan benih udang yang berkualitas dengan tingkat pertumbuhan yang baik dan memiliki daya tahan terhadap penyakit (specific pathogen resistance) sehingga pada saat benih udang ditebar di tambak pembesaran, telah memiliki respons pertumbuhan dan sistem imun yang lebih baik untuk menghadapi berbagai serangan patogen yang terdapat pada kondisi lapang di tambak. Penelitian ini menggunakan Rencangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan masing-masing diulang 3 kali. Adapun yang diuji adalah perlakuan A tanpa perlakuan sinbiotik (kontrol), Perlakuan B (10 mg/l probiotik, 6 mg/l prebiotik), Perlakuan C (14 mg/l probiotik, 12 mg/l prebiotik), Perlakuan D (18 mg/l probiotik, 18 mg/l prebiotik). Masing-masing pelakuan diberi pakan Artemia sp. yang telah dikayakan sinbiotik dengan dosis berbeda, Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penambahan sinbiotik Rica-3 dan Bio-mos pada Artemia sp. menunjukkan hasil yang berbeda nyata (p<0.05) setiap dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan berat, panjang, namun belum berbeda nyata pada sintasan larva udang vaname. Hasil terbaik pertumbuhan diperoleh pada perlakuan D (18 mg/l probiotik, 18 mg/l prebiotik).
SINTASAN DAN TOTAL BAKTERI LARVA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) YANG DIBERI Mannan-Oligosakarida (MOS) DENGAN DOSIS YANG BERBEDA MELALUI Artemia sp. Hayati, Nur; Hamsah, Hamsah; Darmawati, Darmawati
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 13 No. 2 (2024): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/o.v13i2.17465

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian MOS (Mannanoligosakarida) melalui artemia terhadap sintasan udang vaname. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dalam upaya meningkatkan produksi udang vannamei. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 di BPBAP Takalar Desa Mappakalompo, Kec. Galesong Selatan, Kab. Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, alat dan bahan yang digunakan Akuarium yang berukuran 30×60×30 cm3 refraktometer, pengukur suhu dan Do, aerator, ember, seser, timbangan elektrik, alat sipon, alat tulis, mikropipet, pipet tetes, Artemia pakan alami, udang dan air payau dan laut. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan 1 (6 gram), perlakuan 2 (12 gram), perlakuan 3 (18 gram) perlakuaan 4 (24 gram). Peubah yang diamati dari hasil penelitian menunjukan bahwa sintasan dan total bakteri pada larva udang vaname yang diberi probiotik berbeda nyata (P<0,05) dibanding dengan perlakuan lain dan kontrol. Menunjukan hasil terbaik pada perlakuan 18 mg dengan sintasan (93.00±1.00%), Jumlah total bakteri pada perlakuan 18 mg (5.70 x 109 CFU/0.1g larva) lebih tinggi dibanding perlakuan lainnya dan kontrol.
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR DOLOMITE DAN KAPUR TOHOR DALAM MEDIA PEMELIHARAAN TERHADAP MOULTING, PERTUMBUHAN DAN SINTASAN UDANG VANAME Yunus, Rusmali; Haris, Abdul; Hamsah, Hamsah
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 9 No. 1 (2020): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v9i1.4000

Abstract

Penelitian ini  bertujuan untuk mengetahui  pengaruh dan dosis terbaik kapur dolomit CaMg(CO3)2) dan kapur tohor (CaO) dalam media budidaya terhadap moulting, pertumbuhan dan sintasan udang vanamei (Litopenaus vannamei). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Pada masing masing perlakuan diberi kapur dolomit dan tohor dengan dosis tiap perlakuan yaitu perlakuan A (Kapur dolomit 0gram dan kapur tohor 0gram), perlakuan B (Kapur dolomit 0,6gram dan kapur tohor 0gram), perlakuan C (Kapur dolomit 0,4gram dan kapur tohor 0,2gram) dan perlakuan D (Kapur dolomit 0,3gram dan kapur tohor 0,3gram). Udang uji dipelihara dalam akuarium 50x60x40 cm3 yang berisi air laut sebanyak 60 L dengan kepadatan tebar 1 ekor L-1. Hewan uji diberi perlakuan selama 60 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan C (Kapur dolomit 0,4gram dan kapur tohor 0,2gram) menghasilkan intensitas molting, pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan harian yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, sedangkan untuk sintasan perlakuan B (Kapur dolomit 0,6gram dan kapur tohor 0gram) lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN PENAMBAHAN MANNANOLIGOSAKARIDA (MOS) TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) Hamsah, Hamsah; Darmawati, Darmawati; Nurhijrah, Siti
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 9 No. 2 (2020): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v9i2.7071

Abstract

Mannanoligosakarida (MOS) merupakan prebiotik yang mampu memacu pertumbuhan mikroflora yang menguntungkan pada saluran cerna sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan organisme. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pakan dengan penambahan MOS terhadap kinerja pertumbuhan udang vaname. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, yaitu penambahan MOS pada pakan komersil masing-masing 1%, 1,5%, 2%, dan kontrol (tanpa penambahan MOS). Pemeliharaan udang uji menggunakan waring berukuran 60x90x100 cm yang diletakkan dalam tambak dengan tinggi air ± 80 cm dengan kepadatan udang uji 60 ekor/waring.  Pemeliharaan dan pemberian pakan dilakukan selama 60 hari dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari (pukul 05:00, 11:00, 17:00, dan 23:00 wita). Parameter uji meliputi specific growth rate (SGR), pertumbuhan mutlak, aktivitas enzim pencernaan, food convertion ratio (FCR) dan kualitas air sebagai data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan penambahan MOS mampu menghasilkan SGR, pertumbuhan mutlak, aktivitas enzim pencernaan, dan food convertion ratio (FCR) yang lebih baik dibandingkan kontrol. Penambahan MOS sebanyak 1% relatif lebih baik dibanding perlakuan lainnya (1,5% dan 2%).
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN PENAMBAHAN Saccharomyces cerevisiae TERHADAP RESPONS IMUN DAN SINTASAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) Maulana, Muh. Amri; Hamsah, Hamsah; Darmawati, Darmawati; Ikbal, Muhamad; Rahmi, Rahmi
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 10 No. 2 (2021): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v10i2.7544

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis S. cerevisiae pada pakan terhadap respons imun dan sintasan ikan kakap putih (L. calcarifer). Pemeliharaan dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Setiap perlakuan diberi pakan komersil yang telah diberi penambahan S. cerevisiae 5 g/kg pakan (perlakuan B); 10 g/kg pakan (perlakuan C); 15 g/kg pakan (perlakuan D) dan perlakuan tanpa penambahan S. cerevisiae (control/perlakuan A). Metode pengambilan darah dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan spluit 1 mℓ, sampel darah diambil melalui intravena ikan uji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan penambahan S. cerevisiae memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap respons imun dan sintasan ikan kakap putih dengan respons imun tertinggi pada perlakuan C (10 g/kg pakan).
EFEKTIVITAS LAMA PERENDAMAN FORMALIN TERHADAP PREVALENSI EKTOPARASIT PADA IKAN PATIN SIAM (Pangasionodon hypopthalamus) Nurhayati, Nurhayati; Burhanuddin, Burhanuddin; Chadijah, Andi; Hamsah, Hamsah; Wahyu, Farhana
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 10 No. 2 (2021): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v10i2.7545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas lama perendaman formalin terhadap prevelensi ektoprasit pada benih ikan Patin Siam (Pangasionodon hypopthalamus). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2021, di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan Balai Budidaya Air Payau Maros. Ikan patin siam yang terserang ektoparasit diperoleh dari BPBAP Maros sebanyak 50 ekor. Perlakuan yang dicobakan adalah perendaman larutan formalin dengan konsentrasi formalin dengan dosis 4 ppm dengan lama perendaman yang berbeda yang terdiri atas 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A 15 menit, perlakuan B 10 menit, perlakuan C 5 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa formalin efektif membasmi ektoparasit dengan hasil terbaik untuk prevalensi pada perlakuan A sebesar 20% dan kelangsungan hidup (SR) pada perlakuan B sebesar 80%.
PENGARUH KONSENTRASI BAKTERI Bacillus SpTERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN NILA SALIN (Oreochromis niloticus) PADA BUDIDAYA SISTEM BIOFLOK Amalya, Islaely; Anwar, Asni; Malik, Abdul; Khaeriyah, A.; Hamsah, Hamsah; Akmaluddin, Akmaluddin
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 12 No. 1 (2023): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/octopus.v12i1.11856

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bakteri bacillus sp terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan nila salin (Oreochromis niloticus) pada budidaya sistem bioflok.  Perlakuan yang diujikan pada penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni berupa pemberian bakteri bacillus dengan konsentrasi berbeda, kemudian peubah yang diamati terdiri dari kepadatan bakteri, keangsungan hidup, pertumbuhan, dan food conversi ratio (FCR).  Hasil pengukuran laju pertumbuhan harian ikan nila salin pada awal hingga akhir penelitian dengan kepadatan bakteri yang berbeda disetiap perlakuan memiliki peningkatan pertumbuhan tiap minggu tertinggi terdapat pada perlakuan D sebesar 4.18% dengan kepadatan bakteri 0,0034ml/1, sedangkan pertumbuhan terendah terdapat pada pelakuan A sebesar 3,79%dengan kepadatan bakteri 0,0028ml/l, seanjutnya tingkat kelangsungan hidup tertinggi terdapat pada perlakuan B dan D sebesar 100%, sedangkan perlakuan terendah terdapat pada perlakuan A sebesar 90%, sedangkan konversi pakan rata rata nilai tertinggi ikan nila salin (Oreochromis niloticus) terdapat pada perlakuan B sebesar 1,6%, sedangkan nilai terendah perlakuan D sebesar 1,43%, dan Berdasarkan hasil uji labolatorium didapatkan hasil logaritma Total bakteri tertinggi pada akhir penelitian terdapat pada pelakuan A sebesar 6,32 CFU/ml, sedangkan hasil logaritma total bakteri yang terendah pada akhir penelitian terdapat pada perlakuan C sebesar 5,65 CFU/ml, dan data kualitas perairan seama penelitian masih berada pada kisaran yang ayak bagi kehidupan ikan nila salin (Oreochromis niloticus)
PEMANFAATAN BUBUK DAUN SAMBILOTO UNTUK MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis niloticus) Hamsah, Hamsah; Malik, Abdul; Hidayatullah, Dendi
OCTOPUS: JURNAL ILMU PERIKANAN Vol. 12 No. 2 (2023): OCTOPUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/o.v12i2.14873

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas bubuk daun sambiloto yang dicampur dalam pakan (pelet) untuk meningkatkan status kesehatan ikan nila Gift dengan mengukur nilai hematokrit dan jumlah leukosit.  Pengukuran nilai hematokrit dan jumlah leukosit darah ikan nila Gift dilakukan setelah ikan uji diberi pakan yang telah dicampur bubuk daun sambiloto (2 g/100 g pakan;  3 g/100 g pakan; dan 4 g/100 g pakan) selama 4 minggu masa pemeliharaan.  Sementara untuk ikan kontrol selama masa pemeliharaan diberi pakan yang tidak dicampur bubuk daun sambiloto.  Nilai hematokrit dan jumlah leukosit ikan nila Gift diukur setiap minggu (selama 4 minggu) dengan cara mengambil darah pada bagian vena caudal (ekor) ikan uji.  Pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan jarum suntik steril yang berukuran 26G, yang terlebih dahulu dibasahi Na-Sitrat 3,8% sebagai antikoagulan. Selanjutnya, darah yang telah diambil ditampung dalam tabung eppendorf yang juga telah dibasahi Na-Sitrat, kemudian dipreparasi lalu diukur nilai hematokrit dan jumlah leukositnya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai hematokrit ikan nila Gift yang diberi pakan yang dicampur bubuk daun sambiloto mengalami peningkatan dari 24,33 % (minggu I) menjadi 32,67 % (minggu IV).  Sementara untuk jumlah leukosit meningkat dari 33.280 sel/mm3 (minggu I) menjadi 37.700 sel/mm3 (minggu IV).