Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Penerapan Metode Seven Tools Untuk Pengendalian Kualitas Biji Kopi Arabika (Studi Kasus Grand Melati Coffee & Roastery Di Kota Langsa) Muhammad Husein, Muhammad Husein; Andriani, Meri; Dewiyana, Dewiyana
Jurnal Industri Samudra Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Industri Samudra
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jis.v6i2.12257

Abstract

Grand Melati Coffee & Roastery is one of the coffee shop SMEs in Langsa City that operates in the field of beverages and coffee bean processing. The products produced are coffee drinks and arabica coffee beans that have been marketed both within and outside Langsa City. The quality control implemented at Grand Melati Coffee & Roastery is not very good, as evidenced by the frequent discovery of defective products and the inability to identify the causes of defects in detail. Efforts that can be made to ensure the quality of a product include taking preventive measures against potential failures in the coffee bean production process. The aim of this research is to identify the factors that cause defects in coffee bean products and to analyze the quality control of the coffee bean production process at Grand Melati Coffee & Roastery. The method used in this study is the seven tools method. Based on the research results, The total coffee bean production at Grand Melati Coffee & Roastery during June 2023 was 112 Kg with the amount of defective coffee products being 19.125 Kg. The dominant causes of these defects are human factors, materials, methods, and machines.
PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI SEREH MELALUI INOVASI PRODUK DI KABUPATEN GAYO LUES DALAM PROGRAM KULIAH KERJA NYATA MAHASISWA Andriani, Meri; Dewi Isda, Irma
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 9 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i9.3727-3735

Abstract

Kabupaten Gayo Lues di Provinsi Aceh dikenal sebagai daerah pegunungan dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah sere. Potensi besar ini menjadikan Gayo Lues mendapat julukan sebagai salah satu sentra penghasil sere baik sere wangi maupun sere biasa di Indonesia Tanaman sere telah lama dibudidayakan oleh masyarakat, terutama sere wangi karena nilai ekonominya yang tinggi sebagai bahan baku minyak atsiri. Minyak sere wangi banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi, kosmetik, aromaterapi, hingga produk rumah tangga, sementara sere biasa belum ada yang dimanfaatkan padahal manfaat dari sere biasa ini juga banyak, diantaranya biasa menjadi bumbu dapur. Sere biasa dikenal luas di masyarakat Indonesia sebagai rempah penyedap makanan dan memiliki nilai ekonomi serta kesehatan. Namun, belum ada yang membuka usaha olahan dari sere biasa ini, hal inilah yang menjadi tantangan seperti penduduk tidak tahu cara mengolah sereh biasa selain hanya sebagai bumbu penyedap makanan, kurangnya pengetahuan berikatan sere biasa ini, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa dapat berperan aktif dalam membantu mengatasi masalah ini dengan memberikan teknologi, pendampingan, pelatihan, dan solusi inovatif. Urgensi dari pengabdian adalah meningkatnya pendapatan Mitra melalui memberdayakan sere biasa menjadi produk olahan, memberikan pelatihan dalam membuat olahan sere biasa. Memberikan pengalaman dan pengetahuan kepada mahasisiwa yang mengikuti KKN dalam kegiatan pengabdian. Tim Pengabdi menyimpulkan bahwa ada tiga permasalahan pada Mitra yaitu bidang produksi, Mitra tidak tahu inovasi dalam mengolah sere biasa, Permasalahan bidang manajemen, tidak tahu membuat perencaan produksi, bidang pemasaran, permasalahan Mitra yaitu Mitra tidak tahu cara memasarkan produk. Tujuan pengabdian yaitu meningkatkan pendapatan mitra melalui inovasi produk olahan berbasis sere biasa.
Analisis Postur Kerja Pada Karyawan Dengan Metode Rapid Office Strain Assessment (ROSA) Guna Memperbaiki Fasilitas Kerja Dengan Pendekatan Antropometri Diana, Diana; Andriani, Meri; Dewiyana, Dewiyana
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 8 No. 1 (2024): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v8i1.10925

Abstract

Bea Cukai Langsa merupakan sebuah instansi yang bertugas melaksanakan pengawasan dan pelayanan di bidang kepabeanan dan cukai. Dalam menjalankan aktivitas perusahaan tiap harinya, para karyawan kantor menggunakan komputer untuk membantu pekerjaan mereka. Setelah dilakukan observasi terhadap 15 orang karyawan merasakan keluhan nyeri pada bagian leher, bahu, punggung, dan pinggang (Musculoskeletal Disorders) Tujuan penelitian Menentukan tingkat risiko postur kerja yang dialami karyawan saat bekerja didepan komputer dan merancang fasilitas kerja untuk perbaikan fasilitas kerja. Metode yang digunakan yaitu ROSA untuk mengukur risiko yang berkaitan dengan penggunaan komputer, antropometri untuk dimensi tubuh, persentil untuk menentukan ukuran rancangan, dan simulasi catia untuk pengaplikasian hasil rancangan, dan perancangan fasilitas kerja menggunakan pendekatan antropometri. Hasil dan pembahasan terdapat 4 karyawan memiliki skor 8, 6 karyawan memiliki skor 7, 4 karyawan memiliki skor 6 artinya berisiko dan 1 karyawan memiliki skor 5 artinya tidak berbahaya. Ada 7 dimensi yang dipergunakan untuk perancangan kursi yaitu Tinggi Lutut, Pantat Poplitieal, Lebar Pinggul, Tinggi Duduk Tegak, Lebar Bahu, Tinggi Siku Duduk, Panjang Lengan Bawah  dan 3 dimensi untuk perancangan meja yaitu Tinggi Siku Duduk, Jangkauan Tangan, Rentang Tangan Siku. Seluruh perhitungan mengunakan persentil 50 dengan beberapa alasan, dikarenakan hasil uji keseragaman data hampir semua seragam. Kesimpulan, tingkat risiko yang dialami 15 karyawan disebabkan dari postur duduk yang berisiko dan kurangnya kesadaran penggunaan fasilitas yang benar, maka dibutuhkan perbaikan postur kerja yang diantaranya yaitu merancang ulang kursi dan meja dengan spesifikasi ukuran dimensi tubuh karyawan menggunakan persentil 50.
Ergonomic redesign of transportation fleet driver seats using anthropometric approaches to minimize musculoskeletal disorders Andriani, Meri; Hamdani, Hamdani; Aziza, Nanda Saleysia
Jurnal Polimesin Vol 23, No 2 (2025): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v23i2.4199

Abstract

The operation of public transportation fleets demands competent drivers to ensure passenger safety and operational reliability. Maintaining an optimal driving posture is a critical factor in supporting driver performance; however, mismatches between seat design and driver anthropometry can result in musculoskeletal disorders (MSDs), reducing driver focus and increasing the risk of traffic accidents. This study aims to determine the ergonomic dimensions of driver seats based on anthropometric data. The methodology integrates anthropometric measurements, percentile analysis, statistical validation, and ergonomic modeling utilizing CATIA software. Key anthropometric dimensions considered include sitting upright height (TDT), chin-to-top-of-head distance (DPK), shoulder width (LB), popliteal-buttock length (PPO), popliteal height (TPO), thigh thickness (TP), and hip width (LP). Data uniformity and adequacy tests confirmed the reliability of the dataset, while normality tests verified that the measurements were normally distributed. Subsequent analysis applied the 50th and 95th percentile values to guide design decisions, ensuring broad user accommodation. Ergonomic modeling was conducted using CATIA software to develop an optimized driver's seat. The resulting design specifications include a seat base height of 92.63 cm, headrest height of 21.7 cm, seat width of 62 cm, seat base length of 46.90 cm, seat height from the floor of 44.00 cm, seat base thickness of 15.07 cm, and seat base width of 38.33 cm. These dimensions are intended to support optimal driver posture, reduce the incidence of MSDs, and enhance overall driving safety and comfort in public transportation fleets.
Redesign of Rice Planting Tools Using an Ergonomics Approach Andriani, Meri; Irwanda, Muhammad Fanny; Nadya, Yusri
Jurnal Polimesin Vol 22, No 1 (2024): February
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jpl.v22i1.4200

Abstract

Farmers' work in planting rice is always with a bent posture, causing complaints of musculoskeletal disorders, this is a problem in research. The aim of the research is to identify farmers' complaints of musculoskeletal disorders when planting rice and determine the size of ergonomic tools. The method used is standard Nordic questionnaires to determine the point of complaint among farmers, anthropometry and percentiles are used to design the tool. Statistical tests are used to see valid, uniform, and normal data. Results and discussion, in the standard Nordiq questionnaire, it was found that farmers experienced more than 50% complaints of severe pain in the waist, left calf, right calf, left ankle, right ankle, left foot, and right foot. The design uses eight anthropometric dimensions: standing elbow height, palm length, palm width, middle finger length, shoulder width, body thickness, upper arm length, and hand length. All anthropometric dimensions were declared uniform, in the data adequacy test they were declared valid, and in the normality test, all data were declared normally distributed. The 5th percentile is used for the dimensions of shoulder width, standing elbow height, and palm length, and the 95th percentile is used for the dimensions of palm width, middle finger length, body thickness, upper arm length, and hand length.In conclusion, complaints of musculoskeletal disorders were identified as very painful, located at the point of complaint of the waist. The rice planting tool has ergonomic dimensions, the height of the tool is 88.1 cm, the diameter of the tool handle is 8.13 cm, the length of the handle is 11.4 cm, and the distance between the handle and the brake is 9.32 cm. The dimensions of the rice seed bag are 33.70 cm wide, the distance between the front and back of the bag is 23.19 cm, the bag height is 35.64 cm, and the bag length is 20.5 cm.
PKM PERBAIKAN KEHIDUPAN PEMULUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM Andriani, Meri; Hasanuddin, Iskandar; Purnama Febri, Suri
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4502-4510

Abstract

Desa Kuala Pusong Kapal dengan luas 188,49 km2 mempunyai 611 jiwa jumlah penduduk. Hampir 80% Kepala Keluarga bekerja sebagai Nelayan, selebihnya Mereka tidak tahan dengan mabuk laut, sehingga bekerja sebagai pemulung, termasuk Mitra. Tim Pengabdi menemukan tiga permasalahan pada Mitra yaitu bidang produksi, Mitra tidak tahu memberdayakan sumber daya alam di daerahnya, Mitra tidak mempunyai ide dan modal dalam membuka usaha. Bidang manajemen, Mitra tidak tahu mengatur perencanaan produksi, Bidang Pemasaran, Mitra tidak tahu membuat kemasan dan   cara memasarkan produk. Tujuan pengabdian pada bidang Produksi, yaitu memberdayakan sumber daya alam yang ada yakni biji pohon manggrove dibuat menjadi kopi mangrove, ikan yang dibuat menjadi kerupuk ikan, memberikan modal, baik dari bahan baku diawal maupun alat/mesin yang ergonomis. Sosialisasi dilakukan kepada Mitra dalam penggunaan alat/mesin. Ada beberapa pelatihan diberikan mulai dari pada bagian produksi sampai pemasaran. Hasil yang dicapai yaitu bidang produksi, pendapatan meningkat (80%), pengetahuan meningkat (100%), keterampilan meningkat (100%), memproduksi kopi manggrove (85%), memproduksi kerupuk ikan (100%), alat/mesin dapat berproduksi 200 bungkus kopi manggrove dan 250 kerupuk ikan (100%). Target bidang manajemen keterampilan mengatur pembagian tugas  dan mengatur perencanaan produksi  meningkat (85%). Target bidang pemasaran, pengetahuan Mitra membuat kemasan meningkat  (85%), melayani konsumen tatap muka dan marketplace minimal 5 orang perbulan (85%).