Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

FENOMENA KOTADESASI: WANGAN DAN BLUMBANG PADA PERMUKIMAN MENDUT, JAWA TENGAH, INDONESIA Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri; Made Suryanatha Prabawa
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 5 No. 2 (2017): Desember, 2017
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9265.878 KB) | DOI: 10.22225/undagi.5.2.404.1-8

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai bagaimana ruang sosial-komunal wangan dan blumbang dapat bertahan dalam urbanisme permukiman Mendut. Lokus penelitian yakni permukiman Mendut terletak pada wilayah bagian Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Kecamatan Mungkid terletak di wilayah selatan Kabupaten Magelang. Kelurahan Mendut terletak di wilayah selatan Kecamatan Mungkid. Kecamatan Mungkid merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yakni grounded theory. Data – data dikumpulkan dengan pengamatan, ilustrasi, dan data dokumen-dokumen. Analisis data dilakukan dengan zigzag process. Zigzag process adalah proses menuju lapangan kemudian mengumpulkan data, dan dianalisa, proses ini terus menerus dijalankan hingga menemukan data paling tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa arus perkembangan Permukiman tidak menjadi sesuatu yang dapat menghilangkan nilai budaya wangan dan blumbang akibat dari warga yang menganggap wangan sebagai norma bermukim, sehingga keberadaan blumbang juga tetap terjaga. Terjaganya blumbang juga adanya kebutuhan hidup dan masih terjaganya nilai interaksi. Melalui wangan dan blumbang tersebut menandakan adanya nilai budaya permukiman Mendut yang dipertahankan walaupun lingkungan permukiman telah banyak melalui perbaikan-perbaikan akibat urbanisme. Fenomena Kotadesasi Permukiman Mendut kental tergambarkan pada nilai ruang pada Wangan dan Blumbang yang ada bagi warga permukiman mendut. Kata kunci: Wangan, Blumbang, Urbanisme ABSTRACT This research focused on how social-communal space of wangan and blumbang can exist in the Mendut settlement that got strucked by urbanism. Research located in Keluarahan mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. This research using qualitative approach by grounded theory methods. All Data gathered by observation, illustration, and documents data. Data analysis done by zigzag process. Zigzag process is go to the research location process and then collecting data, and then anlyze it, this cycle of process must be done until got all data that most connected to the research issues. This research findings have gone through conclusion that urbanism in Mendut Settlement do not banishing cultural value of Wangan and Blumbang, because people who live there make wangan as their norm of settlement, so that makes wangan existence keep exist until now. The existence of blumbang on the condition of urbanism gives a mark that there is still a social value of Mendut Settlement that kept by people although urbanism already on the site. There is Kotadesasi Phenomenon that happens through how people kept their environment and preserve their living value that exist until now and can’t banished by urbanism. Keywords: Wangan, Blumbang, Urbanism
Karakteristik Penanda Fungsi di Koridor Jalan Wage Rudolf Supratman, Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Aritama; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 6 No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1764.744 KB) | DOI: 10.22225/undagi.6.2.1020.66-74

Abstract

Expansion various kinds of activities that support the development of a region's development, including economic activities, trade, services, government, education, and other activities. These expansion have led to urban centers of activity the city on the city corridor. The appearance can be in the form of the development of various forms of functions that are accommodated such as shops, shop houses, offices, and shopping centers that are spread linearly along the city corridor. The existence of each function and activity center along the city corridor will utilize various forms of signage and promotional media. Signage and promotional media have an important role to show the existence as well as an advertising agency in advertising to promote products. However, along with the growth and complexity of city activities, the existence of signage and promotional media often cause various visual problems and face the corridor of the region. Looking at the phenomena that occur, the researchers are interested to making the research topic with the characteristics of signage and promotional media. The object of this signage research is focused at the corridor of Wage Rudolf Supratman Street, Denpasar City. Berkembanganya berbagai macam kegiatan yang mendukung perkembangan pembangunan suatu kawasan, diantaranya kegiatan ekonomi, perdagangan, jasa, pemerintahan, pendidikan, dan kegiatan lainnya. Perkembangan tersebut telah memunculkan pusat-pusat kegiatan/aktivitas perkotaan yang berpusat pada koridor kota. Kemunculan tersebut dapat berupa berkembangnya berbagai macam bentuk fungsi yang terakomodasi diantaranya berupa pertokoan, ruko, perkantoran, maupun pusat perbelanjaan yang tersebar linear sepanjang koridor kota. Keberadaan tiap-tiap fungsi dan pusat kegiatan di sepanjang koridor kota akan memanfaatkan berbagai macam bentuk penanda fungsi dan media promosi. Penanda fungsi dan media promosi ini memiliki peranan penting untuk menunjukkan eksistensi sekaligus sebagai agen reklame dalam mengiklankan produk-produk yang dipasarkan. Akan tetapi seiring dengan perkembangan dan tingkat kompleksitas kegiatan kota, keberadaan penanda fungsi dan media promosi kerapkali menimbulkan berbagai permasalahan terkait visual dan wajah koridor kawasan. Melihat fenomena yang terjadi tersebut, maka peneliti berminat untuk menjadikan topik penelitian pemula dengan tajuk karakteristik penanda fungsi dan media promosi. Objek penelitian penanda fungsi ini difokuskan di koridor kawasan Jalan Wage Rudolf Supratman, Kota Denpasar.
Karakteristik Ruang Jalan Melalui Metoda Analisis Kuantitatif Untuk Arahan Rancang Kawasan Pariwisata di Pusat Kota Semarapura Ni Wayan Nurwarsih; I Wayan Wirya Sastrawan; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 8 No. 2 (2020): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.8.2.2914.45-55

Abstract

Semarapura City offers a spatial layout in the City Center which is friendly to tourists who have limited visiting time and has the City Area into four areas with different functions known as Catuspata. In this research, the Catuspata area becomes the center of object orientation where the road space intended for the design direction of the tourism area will be along the road space. How will the strategic potentials in the development of a tourist city, city structure and tourism area as well as road space in the form of street floors and street walls will be defined. The method used is quantitative by collecting data on physical objects in the field objectively, then measuring it with predetermined variables and displaying it in numerical form, then doing a rationalistic analysis. The analysis is based on considerations of categorization, the uniqueness of the place, the shape and situation of the site, as well as certain functions. The results and findings are very visible, in the form of a new form of Semarapura city which is no longer a royal city due to changing activities and needs of the community. The interest of the street space where the trade is more oriented for tourists. The findings from the visual point of view of the area resulted in the solid-void façade characteristics, rhythm and openings that had an effect on the quality of road space. Thus, the analysis of the structure of the city, building variables, street furniture and tourism activities that occur are findings from the characteristics of the road space which can serve as a direction for how the planning of the city's tourism area is made.
Fasilitas Penunjang Literasi Berbasis Creative Hub di Kecamatan Ubud Gianyar, Bali I Wayan Wira Yudha Kristiawan; Agus Kurniawan; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 1 (2021): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.9.1.3482.11-20

Abstract

Keterbatasan wawasan dan keilmuan akan dapat mengkerdilkan pola pikir masyarakat, dikarenakan rendahnya kemampuan berliterasi dan minat baca. Minimnya fasilitas yang memadai menjadi faktor rendahnya minat baca. Perpustakaan merupakan sebuah fasilitas penunjang literasi non-formal yang berperan membuat pikiran masyarakatnya berkembang maju dan kreatif. Ubud terkenal dengan wisata alam dan seni budayanya namun ironinya, sektor pendidikannya tidak diimbangi dengan tersedianya fasilitas penunjang untuk meningkatkan literasi. Selain itu, Ubud terkenal akan seni menjadikannya sebagai salah satu titik tumbuh dari berbagai gerakan kesenian dan memiliki berbagai para pegiat maupun komunitas disegala aspek industri kreatif. Akan tetapi sulitnya menemukan fasilitas Creative Hub yang mampu mewadahi untuk meluapkan kekreativitasannya. UWRF kegiatan tahunan dalam peningkatan literasi dan kreatif yang setiap tahunnya mengalami 10% peningkatan kunjungan. Hal ini, menjadikan penulis untuk merancang fasilitas penunjang literasi berupa perpustakaan yang berbasis Creative Hub di Kecamatan Ubud dengan menggunakan konsep Flexibility Education in Creativity. Perancanaan fasilitas yang dirancang selain berusaha agar dapat memberikan suasana baru bagi penggunanya secara khusus dirancang dapat fleksibel dan mendukung kekreativitasan, tidak hanya sebatas ilmu formal tetapi dapat juga mewadahi kegiatan kreativitas dan kolaboratif dengan ruang-ruang kreatif. Pemanfaatan energi alami yang efisien dan optimal merupakan aspek rancangan Green Architecture untuk menunjang dari fungsi bangunan yang dirancang.
Konsep Perancangan Fasilitas Pusat Pelatihan Bola Basket Kursi Roda di Kota Denpasar I Putu Aldi Mustika Dinata; I Wayan Wirya Sastrawan; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. 2 (2021): UNDAGI : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para penyandang disabilitas saat ini telah bebas untuk beraktivitas ataupun berkarier dalam beberapa bidang, tidak terkecuali pada bidang olahraga. Keterbatasan fisik bukan lagi menjadi halangan untuk menjadi atlet profesional. Bola basket kursi roda merupakan salah satu cabang olahraga bagi atlet penyandang disabilitas yang secara terus menerus mengalami perkembangan dan peningkatan minat untuk beberapa tahun terakhir. Termasuk di Provinsi Bali itu sendiri, untuk cabang olahraga bola basket kursi roda sering kali mengadakan pemusatan latihan di Kota Denpasar. Namun, hingga saat ini hanya terdapat satu sarana pelatihan bola basket kursi roda yaitu di Bali Island School dan kelayakannya juga kurang memenuhi standarisasi yang seharusnya. Sehingga timbulah upaya gagasan sebuah perancangan fasilitas pusat pelatihan untuk cabang olahraga bola basket kursi roda. Bukan hanya sebagai fasilitas olahraga, namun juga dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, komersil, rekreasi hingga kesehatan atlet yang sesuai dengan kebutuhan pusat pelatiahan olahraga. Fasilitas ini merupakan sarana pusat pelatihan yang dikhususkan untuk atlet penyandang disabilitas, sehingga harus menyesuaikan dengan standarisasi internasional unutk aksesibilitas yang lebih ergonomis terutama bagi penggunanya yang merupakan penyandang disabilitas.
Peningkatan Kemampuan Dasar Mahasiswa Arsitektur Melalui Program Magang Di Biro Arsitek I Wayan Darma Yasa; I Made Suryadi; I Wayan Dodik Yasa; Nyoman Ratih Prabandari; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. S1 (2021): UNDAGI: Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa (Special Issue
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program magang sangat penting untuk dilakukan guna meningkatkan potensi diri mahasiswa serta melatih kesiapan kerja. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesiapan kerja yang rendah. Pengaruh pengalaman praktik magang adalah suatu pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari magang di dunia usaha atau industri selama jangka waktu tertentu. Menyiapkan calon lulusan yang profesional dan kompeten di bidangnya merupakan aspek terpenting dalam penerapan program magang bagi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja pengaruh dan hasil yang didapatkan dalam proses magang terhadap mahasiswa arsitektur untuk terjun ke dunia arsitektur. Dalam proses magang, mendapatkan beberapa pembelajaran tentang pekerjaan apa saja yang dilakukan pada biro arsitek (person-job fit) dan organisasi perusahaan (person-organization fit). Setelah menyelesaikan magang, mahasiswa diharapkan mampu untuk memberikan opini terhadap cara kerja dan ruang lingkup perusahaan magang. sehingga faktor-faktor ini akhirnya membentuk persepsi mahasiswa terhadap karir yang akan dijalankan nanti (person-career fit). penelitian ini menggunakan jenis data primer yang diperoleh dengan melakukan observasi langsung dan wawancara pada pengelola, dan mahasiswa tentang pengelolaan PKL yang diterapkan saat ini.
Pendekatan Fotografi Interior Dan Detail Dalam Arsitektur Agreichorna Fleyora Bunga Sau; Donny Boy Selan; Komang Bagus Tirtha Anom; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri; I Putu Hartawan
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 9 No. S1 (2021): UNDAGI: Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa (Special Issue
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.9.S1.4304.117-124

Abstract

Interior and detail photography is a part of architectural photography which is useful for taking pictures related to a building or room. Interior photography is photographing various forms of the inside of a building. The goal is to focus more on shooting indoors to better show the beauty and uniqueness of the room. Detail photography aims to focus more on taking pictures on certain parts that are considered special. The research method uses a qualitative descriptive method. This study aims to understand and dig deeper into the architectural photography approach. This journal will discuss the concept of photography in terms of interior and detail in the room as well as taking techniques in producing good architectural photography. This research was conducted with qualitative and descriptive methods by analyzing sample images based on the principles of architectural photography.
Perancangan Ruang Kolaboratif sebagai Wadah bagi Komunitas Keatif di Denpasar Ida Bagus Alit Arinata; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri; Ni Wayan Meidayanti Mustika
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.10.1.5120.135-141

Abstract

According to the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia, it is stated that the creative economy or creative industry is an industry created from the main production sources, namely creativity and skills from individuals who can provide a job or increase welfare through the work and utilization of creative power and creativity. According to the Denpasar City Tourism Office, there are 68 creative communities in Denpasar with various fields of activity, but Denpasar City lacks facilities for these creative communities to show their creativity and exchange ideas. This problem prompted the author to create a facility that can accommodate the activities of the creative community in the city of Denpasar. This facility will be designed using a Biophilic Architecture approach. The author uses a biophilic approach to make visitors feel more productive, creative and healthy. According to Nelly Shafik Ramzy (2014) Biophilic architecture is an innovative approach that opens the way to a nature-based dialogue between architectural space and the set of human innate affiliations, where natural forms and patterns play the role of vocabulary and grammar of composition. In this approach, incorporating Nature into the built environment is not a luxury, but a sound economic investment in Health and productivity.
Pusat Kesenian Di Desa Bungaya, Karangasem dengan Pendekatan Eco-Cultural Ida Bagus Yoga Artha Wiguna Wiguna; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri; I Wayan Widanan
Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/undagi.10.1.5125.1-12

Abstract

Bungaya Village, is one of the cultural tourism villages because the village has its own uniqueness, and has seven tourism potentials, one of which is historical heritage, unique traditional activities and nature. However, as time goes by, most of the Bungaya Village Area is now untouched by development, which is one of the reasons for the lack of special attractions for tourists, such as dances, weaving and other cultural activities which tend to be rarely carried out. only performed at ceremonies in certain months and not supported by commercial facilities. From this, it results in a decrease in function as a cultural tourism village area which will have an impact on decreasing the number of tourists and causing a loss of existence compared to other cultural tourism villages such as Tenganan village. Therefore, the need to build an object that can maintain and improve this area by establishing an Art Center with an Eco-Cultural Approach arises from the natural potential of the Bungaya Village and the diversity of arts and culture which is a local identity and has been inherited from generation to generation. hereditary. By using the architectural theme of contextualism, you can present buildings that are able to pay attention to the surrounding conditions so that their existence can be harmonious and unified, so that the potential in the environment is not neglected.
TRANSFORMASI DAN POLA SPASIAL PERMUKIMAN PERAJIN PERAK TRADISIONAL DI DESA CELUK, GIANYAR, BALI Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri; Anak Agung Raka Gunawarman; Made Suryanatha Prabawa
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 5, No 3 (2022): Vol 5, No 3 (2022): Jurnal Arsitektur Zonasi Oktober 2022
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v5i3.44204

Abstract

The settlements of traditional silversmiths in Celuk Village, Sukawati, Gianyar cannot be separated from the influence of global modernity and the natural development of its inhabitants such as changes in population, profession, habits/lifestyle and even values. Previous research has shown that Celuk Village has potential in the context of architectural values and spatial patterns of settlements. This condition led researchers to conduct research on the transformation that occurred, both the transformation of the house and its spatial pattern. This research is a research with a qualitative approach in the scope of descriptive research. Determination of the source of this information is done by purposive sampling and snowball sampling by applying the techniques of literature review, observation and interviews in an effort to collect data. In line with the qualitative research approach, data analysis has been carried out since the beginning of data collection by verifying the relevance of the data or completing it. Descriptive data will be analyzed according to its content, to see the transformations and spatial patterns that occur in the silversmiths settlement in Celuk Village, Gianyar.