Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

PENGARUH TERAPI GENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PASIEN STROKE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Astuti, Andriani Mei; Krisna, Rakha; Mursudarinah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31812

Abstract

Penyakit degeratif menjadi penyakit yang ditakutkan masyarakat secara global stroke menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi di seluruh dunia. Stroke merupakan kehilangan fungsi otak yang di akibatkkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak. Stroke non hemoragik adalah stroke yang di sebabkan karena penyumbatan pembuluh darah di otak oleh thrombosis maupun emboli sehingga suplai glukosa dan oksigen ke otak berkurang dan terjadi kematian latihan jaringan otak yang disuplai. Thrombus atau bekuan darah terbentuk akibat plak aterosklerosis pada dinding arteri yang akhirnya menyumbat lumen arteri. Sebagian thrombus dapat terlepas dan menjadi embolus yang berjalan lewat aliran darah dan dapat menyumbat pembuluh arteri yang lebih kecil. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Pandan Arang Boyolali didapatkan hasil wawancara dengan perawat dan data dari rekam medis, pasien stroke di poli rehab medik dan poli fisioterapi dari bulan oktober sampai desember 2023 sebanyak 212 pasien, di antara 212 pasien terdapat pasien dengan kelemahan otot sebanyak 113 pasien dengan kelamahan otot di poli rehab medik di ruang poli fisioterapi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh terapi genggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien stroke. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan quasi-eksperiment dengan desain one group design pre dan post, sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling . alat yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu lembar observasi dan hasil kekuatan otot. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap skor kekuatan otot sebelum dan sesudah diberikan intervensi.
ANALISIS IMPLEMENTASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT SEBAGAI INDIKATOR MUTU KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS SAMBUNGMACAN 1 SRAGEN: komunikasi efektif, tingkat kepuasan, perawat ASTUTI, ANDRIANI MEI; Firdaus, Insanul; Probowati, Rovica
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43034

Abstract

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam profesi keperawatan, Komunikasi bertujuan untuk menstransfer pesan kepada pasien atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Terciptanya pelayanan kesehatan yang baik tentunya berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan kesehatan yang diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis dan objektif sebagai salah satu indikator pelayanan kesehatan yang baik dalam meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi perawat terhadap kepuasan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Maret 2024. Sampel penelitian ini sebanyak 34 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik pada kategori terapeutik sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak terapeutik sebanyak 7 orang (20.6%). Tingkat kepuasan pasien pada kategori puas sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak puas sebanyak 7 orang (20.6%). Berdasarkan Uji Statistic Spearman Rank didapatkan hasil nilai p=0.000 maka p-value tersebut <0.05, hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan : penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen.
PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA ORIENTASI PASIEN BARU TERHADAP KEPUASAN PASIEN Zaini, Syakila; Astuti, Andriani Mei; Setyawan, Agus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48623

Abstract

Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kualitas pelayanan rumah sakit. Komunikasi efektif menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang baik antara tenaga kesehatan dan pasien, terutama pada tahap orientasi pasien baru. Orientasi ini memiliki peran penting dalam memberikan informasi awal, membangun rasa percaya, dan menciptakan kesan pertama terhadap pelayanan rumah sakit. Pelayanan orientasi yang dilakukan secara komunikatif dan profesional akan menciptakan pengalaman positif yang berdampak pada peningkatan kepuasan serta loyalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan komunikasi efektif pada orientasi pasien baru terhadap tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Indriati Solo Baru. Penelitian ini menggunakan observasional dengan desain studi kasus pada dua responden pasien baru rawat inap di salah satu bangsal rumah sakit. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara setelah pelaksanaan orientasi pasien baru oleh perawat. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi yang jelas, empatik, dan informatif oleh perawat berdampak positif terhadap kepuasan pasien. Kedua responden menyatakan puas terhadap proses orientasi yang dilakukan. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan komunikasi efektif saat orientasi dengan tingkat kepuasan pasien. Pasien dan keluarga merasa lebih dihargai, dipahami, dan memiliki kepercayaan lebih terhadap layanan yang diberikan. Oleh karena itu, penerapan komunikasi efektif dalam proses orientasi perlu menjadi perhatian utama untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
ANALISA KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS SAMBUNGMACAN 1 SRAGEN Parwanti, Yeni Dwi; Astuti, Andriani Mei; Mulyono, Puput
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30758

Abstract

Komunikasi sangatlah penting dalam profesi keperawatan, Komunikasi bertujuan untuk menstransfer pesan kepada pasien atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Terciptanya pelayanan kesehatan yang baik tentunya berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan kesehatan yang diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis dan objektif sebagai salah satu indikator pelayanan kesehatan yang baik dalam meningkatkan mutu pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi perawat terhadap kepuasan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Maret 2024. Sampel penelitian ini sebanyak 34 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik pada kategori terapeutik sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak terapeutik sebanyak 7 orang (20.6%). Tingkat kepuasan pasien pada kategori puas sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak puas sebanyak 7 orang (20.6%). Berdasarkan Uji Statistic Spearman Rank didapatkan hasil nilai p=0.000 maka p-value tersebut <0.05, hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan : penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen. kan pemberi layanan kesehatan yang memberikan pelayanan perawatan selama 24 jam, sehingga komunikasi sangatlah penting dalam profesi keperawatan. Komunikasi bertujuan untuk menstransfer pesan kepada pasien atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Terciptanya pelayanan kesehatan yang baik tentunya berkaitan dengan kualitas mutu pelayanan kesehatan yang diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis dan objektif sebagai salah satu indikator pelayanan kesehatan yang baik dalam meningkatkan mutu pelayanan. Pada Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen belum dilakukannnya pengukuran indeks kepuasan pada komunikasi terapeutik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komunikasi perawat terhadap kepuasan pasien. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Maret 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen yaitu dari bulan  September - November 2023 dengan total pasien 142 orang. Sampel penelitian ini sebanyak 34 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrument penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi terapeutik pada kategori terapeutik sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak terapeutik sebanyak 7 orang (20.6%). Tingkat kepuasan pasien pada kategori puas sebanyak 27 orang (79.4%) dan tidak puas sebanyak 7 orang (20.6%). Berdasarkan Uji Statistic Spearman Rank didapatkan hasil nilai p=0.000 maka p-value tersebut <0.05, hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Simpulan : penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan pasien rawat inap di UPTD Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen.
PENGERAUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA RELAWAN MAHASISWA TENTANG TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KASUS TERSEDAK Afifah, Ana Nur; Firdaus, Insanul; Astuti, Andriani Mei
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30760

Abstract

Tersedak adalah penyumbatan saluran napas seluruhnya atau sebagian akibat benda asing(makanan, mainan, dll), sehingga korbannya kesulitan bernapas dan dapat menyebabkan kekurangan oksigen. Ppertolongan yang diberikan secara dini dapat membantu tingkat kelangsungan hidup bisa mencapai 95%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap relawan mahasiswa terhadap tindakan pertolongan pertama pada kasus tersedak. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif metode quasi experiment dengan desain penelitian yang digunakan yaitu one group only with pre test-post test design. Populasi sebanyak 60 anggota KRS. Sampel penelitian sebanyak 42 dilakukan uji menggunakan Wilcoxon Signed Ranks. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dari penelitian ini didapatkan pengetahuan relawan mahasiswa sebelum dilakukan Pendidikan kesehatan berpengetahuan cukup yaitu 31 responden (73,8 %) dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan relawan mahasiswa meningkat yaitu 20 (47,6 %) berpengetahuan baik dan cukup. Sikap relawan mahasiswa sebelum dilakukan Pendidikan kesehatan cukup baik yaitu 41 responden (97,6%) dan setelah dilakukan Pendidikan kesehatan sikap relawan mahasiswa meningkat menjadi baik yaitu 42 responden (100 %). Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap relawan mahasiswa terhadap pertolongan pertama pada kasus tersedak dengan nilai 0,00 (p<0,05).
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA NGROMBO KECAMATAN BAKI Maharani, Dewi; Mei Astuti, Andriani; Mustain
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30809

Abstract

Penyakit Hipertensi merupakan tekanan darah sistolik melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg. Tanda dan Gejala yang muncul pada penderita    hipertensi adalah jantung berdebar, mudah emosi, lelah, mata berkunang- kunang, sakit kepala, hidung mimisan, dan penglihatan kabur.  Penyebab tekanan darah tinggi disebabkan terjadinya perubahan pada elastisitas dinding aorta yaang menurun, katup jantung menebal, dan menjadi kaku sehingga kemampuan jantung untuk memompa darah menurun sehingga kontraksi dan volumenya pun ikut menurun. menyebabkan kehilangan elastisitas pembuluh darah karena kurang efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigen, meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. Penyebab lainnya yang dapat memicu peningkatan tekanan darah tinggi adalah stres. dimana stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, sehingga merangsang ginjal untuk melepaskan hormon adrenalin, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Ngrombo. Metode penelitian menggunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasy eksperimental with one design grup pre-post serta pengambilan sampling dengan cara random sampling dengan 60 responden. Hasil yang didapat terapi relaksasi otot progresif dapat menurunkan tekanan darah penderita hipertensi pada usia 15-60 tahun dengan rata-rata sebelum diberikan terapi relaksasi otot progresif tekanan darah sistol 147,67 mmHg dan tekanan darah diastol 86,17 mmHg dan sesudah diberikan terapi relaksasi otot progresif tekanan darah sistol 114,83 dan tekanan darah diastol 72,17. terdapat pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Ngrombo Baki Sukoharjo dengan p value 0,000.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA Rachmawati, Angelina Amalia; Astuti, Andriani Mei; Marni
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30996

Abstract

Latar Belakang: Menarche merupakan siklus menstruasi pertama kali pada masa aw Menarche merupakan siklus menstruasi pertama kali pada masa awal remaja. Dampak dari remaja yang kurang pengetahuan terhadap menarche menjadi penyebab timbulnya gangguan kecemasan pada remaja putri karena tidak semua remaja putri mengetahui mengenai menarche atau menstruasi dan cara menghadapinya. Memberikan informasi secara dini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam menghadapi menarche. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner tingkat kecemasan HARS. Analisis data menggunakan uji spearman rho. Hasil penelitian dari 33 responden yang di teliti, sebagian besar responden berpengetahuan cukup sebanyak 21 responden (63,64%) dan mayoritas responden memiliki kecemasan ringan sebanyak 11 responden (33,3%). Hasil uji spearman rho dengan a = 0,05 diperoleh nilai p-value = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Kesimpulan penelitian ini yaitu secara signifikan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche, oleh karena itu orang tua maupun lingkungan remaja awal putri diharapkan dapat memberikan informasi yang baik agar dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dialami oleh remaja awal putri.   al remaja. Dampak dari remaja yang kurang pengetahuan terhadap menarche menjadi penyebab timbulnya gangguan kecemasan pada remaja putri karena tidak semua remaja putri mengetahui mengenai menarche atau menstruasi dan cara menghadapinya. Memberikan informasi secara dini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam menghadapi menarche. Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Metode:Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain cross-sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner tingkat kecemasan HARS. Analisis data menggunakan uji spearman rho. Hasil:Hasil penelitian dari 33 responden yang di teliti, sebagian besar responden berpengetahuan cukup sebanyak 21 responden (63,64%) dan mayoritas responden memiliki kecemasan ringan sebanyak 11 responden (33,3%). Hasil uji spearman rho dengan a = 0,05 diperoleh nilai p-value = 0,000 < 0,05 maka Ha diterima artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche. Kesimpulan: Secara signifikan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche, oleh karena itu orang tua maupun lingkungan remaja awal putri diharapkan dapat memberikan informasi yang baik agar dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dialami oleh remaja awal putri.
PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP NYERI KANULASI PASIEN HEMODIALISIS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Retno Astuti, Sulistyaningsih; Utomo, Endrat Kartiko; Astuti, Andriani Mei
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.30997

Abstract

Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal menggunakan dialiser yang berfungsi mengeluarkan produk sisa metabolisme dan mengoreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. Pada pasien hemodialisis dilakukan pemasangan alat disebut “kanulasi”. Kanulasi suatu tindakan memasukkan jarum menuju pembuluh darah untuk menghubungkan antara sirkulasi vaskuler dan mesin hemodialisa. Prosedur ini menimbulkan  rasa nyeri disebabkan oleh insersi jarum berukuran cukup besar. Nyeri kanulasi merupakan keluhan utama pasien hemodialisis. Salah satu intervensi yang dilakukan untuk mengurangi nyeri kanulasi yaitu kompres dingin karena menyebabkan vasokontriksi sehingga menimbulkan rasa baal atau mati rasa pada kulit. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompres dingin terhadap nyeri saat kanulasi pada pasien hemodialisis RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode penelitian menggunakan pendekatan two group pretest-posstest with control group desain. Jumlah populasi 167 pasien, 32 pasien menggunakan purposive sampling. Alat ukur nyeri menggunakan Numeric Rating Scale. Didapatkan nilai rata-rata skala nyeri dari kedua kelompok adalah kelompok intervensi 7,25 dengan nilai minimum 6 dan maksimum 8. Sedangkan kelompok kontrol nilai rata-rata 6.875 dengan nilai minimum 6 dan nilai maksimum 8. Berdasarkan hasil penelitian yaitu terdapat perbedaan yang bermakna antara tingkat skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan kompres dingin dengan nilai signifikan 0,000 atau p value < 0,05.