Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Antibacterial activity of ethanol extract of Beluntas leaves on Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis Sylvana, Dini; Amir, Masyhudi; Purnamasari, Cicih Bhakti; Iskandar, Abdillah; Asfirizal, Verry
Padjadjaran Journal of Dentistry Vol 33, No 3 (2021): November
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjd.vol33no3.19133

Abstract

Introduction: Individuals with poor oral health have a greater risk factor for systemic diseases. Caries, periodontal disease, and root canal infections are a common dental and oral diseases caused by dominance of Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis bacteria (S. mutans, P. gingivalis, and E. faecalis). An alternative way to prevent dental and oral diseases is to use herbal medicine as one of the active ingredients for mouthwash or toothpaste. One of the herbs that can be used is Beluntas leaves (Pluchea indica (L.) Less leaves). The objective of study was to analyze the antibacterial activity of ethanol extract of Pluchea indica (L.) Less leaves on the growth of Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis. Methods: This research was experimental laboratory with post test only control design, using disk diffusion method. There were five concentrations (2.5, 3.5, 4.5, 5.5 and 6.5%, positive controls, and negative controls. Data analysis was performed using One Way Anova and post Hoc test. Results: The ethanol extract of Pluchea indica (L.) Less leaves has moderate-strong antibacterial activity against Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis. The largest diameter of inhibitory zone in Enterococcus faecalis at a concentration of 6.5% followed by Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis at the same concentration and the smallest diameter of inhibition zone in Porphyromonas gingivalis, followed by Enterococcus faecalis and Streptococcus mutans at 2.5% concentration. Conclusion: The ethanol extract of Pluchea indica (L.) Less leaves with a concentration of 2.5, 3.5, 4.5, 5.5, and 6.5% has antibacterial activity in inhibiting the growth of Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis.
Independent Cadre Training on Periodontal Disease Prevention Behavior (MP4) Purnamasari, Cicih Bhakti; Muthi’ah, Nisa; Puspita Sari, Dela; Agustin, Sylvia
Plakat : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 7, No 2 (2025): Volume 7, Nomor 2, Desember Tahun 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v7i2.21590

Abstract

Periodontal disease is one of the ten biggest dental and oral problems in Indonesia. One of the preventive methods through habituation and independent behavior to prevent this disease. Behavior can persist if done routinely. The purpose of the community service was to provide education to cadres and increase the habituation of independent behavior in preventing the occurrence of periodontal disease starting from oneself. The methods used were counseling, simulation, examination, coaching and evaluation of cadre knowledge. Evaluation was done by pre and post test questionnaire. Pre and post examination also provide to assess the oral health status after 21 days of habituation. The results showed an increase in cadre knowledge before and after counseling by 20%. Meanwhile the examination didn’t provide any data due to zero participant were being assessed.Penyakit periodontal termasuk sepuluh masalah gigi dan mulut terbesar di Indonesia. Salah satu metode preventif dengan pembiasaan dan perilaku mandiri pencegahan penyakit periodontal. Perilaku dapat menetap apabila dilakukan secara rutin. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada kader dan meningkatkan pembiasaan perilaku mandiri dalam mencegah kejadian penyakit periodontal dimulai dari diri sendiri. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan, simulasi, pemeriksaan, pembinaan dan evaluasi pengetahuan kader. Evaluasi dilaksanakan melalui pengisian kuesioner pre dan post edukasi dan pembinaan. Pemeriksaan status kesehatan rongga mulut juga disediakan setelah 21 hari pembiasaan mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader sebelum dan sesudah edukasi sebesar 20%. Sedangkan data pemeriksaan setelah pemeriksaan tidak didapatkan karena tidak ada kader yang melakukan pemeriksaan ulang.
Hubungan Faktor Sosiodemografi Dengan Tingkat Pengetahuan Mengenai Penambalan Gigi Pada Masyarakat Kota Samarinda Azzahra, Muhammad Sultan Aqsha; Ompusunggu, Novelin Yohanna; Sulistiani, Dewi Arsih; Purnamasari, Cicih Bhakti; Kambaya, Portuna Putra
Mulawarman Dental Journal Vol 5, No 2 (2025): MOLAR September 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/MOLAR.v5i2.12799

Abstract

Penambalan gigi adalah salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan gigi agar gigi bisa kembali ke bentuknya semula dan bisa kembali berfungsi dengan baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan faktor sosiodemografi dengan tingkat pengetahuan mengenai penambalan gigi pada masyarakat Kota Samarinda. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain studi cross sectional dan dilakukan uji chi-square dengan nilai signifikansi p<0,05. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden masyarakat Kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75,15% masyarakat Kota Samarinda memiliki pengetahuan mengenai penambalan gigi dalam kategori cukup. Uji chi-square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan mengenai penambalan gigi pada masyarakat Kota Samarinda dengan nilai p=0,02. Sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan tingkat pengetahuan mengenai penambalan gigi pada masyarakat Kota Samarinda dengan nilai p=0,558.