Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN PERPUSTAKAAN DENGAN PENERAPAN ETNIK KALIMANTAN DI KOTA SAMARINDA TEMA: ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Dewinta Pratiwi; Gatot Adi Susilo; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menginginkan pembangunan perpustakaan terdapat sistem yang baik dalam menarik masyarakat untuk minat baca. Adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung dengan lengkap dan baik di dalamnya. Karena fasilitas adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan pengunjung tertarik, sehingga akan terwujudnya generasi yang berpengetahuan serta cerdas. Dalam perancangan Perpustakaan Umum ini menerapkan konsep budaya Kalimantan Timur untuk mengangkat desain khas budaya Kalimantan Timur yang akan di aplikasikan pada bangunan. Merupakan respon bangunan terhadap elemen khas Kalimantan Timur dengan mengaplikasikan desain penyederhanaan bentuk pada bangunan yang ada. Memaksimalkan sebuah ruang yang dapat menyesuaikan dengan fungsi perpustakaan, sehingga pengguna diharapkan dengan mudah serta lebih efektif dalam menjalankan fungsi ruang yang ada. Dengan demikian Perpustakaan Umum yang dirancang dapat menjadi wadah informasi bahan pustaka secara fungsi tetapi juga dapat mengekspresikan ciri khas utama dari Kalimantan Timur dari desain Arsitektur.
PUSAT KREATIVITAS DAN PEMBERDAYAAN LANSIA DI KOTA MALANG TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU Wa Ode Rindiyani; Gatot Adi Susilo; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diantara kelompok masyarakat ada kelompok tertentu yang membutuhkan perhatian serta dukungan lebih dari lingkungan sekitarnya, kelompok yang dimaksud adalah kelompok lansia. pada tahun 2020 Pemkot Malang berencana untuk menjadikan malang sebagai kota ramah lansia karena menurut Statistik Daerah Kota Malang jumlah lansia di malang terus meningkat sampai dengan 100 jiwa setiap tahunnya. Pusat kreativitas dan pemberdayaan lansia di kota Malang merupakan salah satu jalan keluar yang bertujuan sebagai tempat bagi lansia yang mengalami tindak kekerasan baik secara verbal oleh keluarganya maupun lansia yang ingin menghabiskan masa tua bersama dengan teman-temannya. Pendekatan desain menggunakan tema arsitektur perilaku dengan mempertimbangkan perilaku dan kebiasaan lansia. Metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan fakta, keadaan serta variabel yang ada dilapangan agar mendapatkan data dan menganalisis data melalui observasi maupun literatur untuk menghasilkan solusi berupa ide desain perancangan. Diharapkan fasilitas ini mampu menjadi wadah bagi lansia untuk mendapatkan pemberdayaan dan pengembangan kreativitas dengan sisa potensi yang dimilikinya. Lansia dapat menghabiskan masa tuanya dengan membuka diri bersama lansia lainnya dengan macam-macam kegiatan yang bersifat produktifitas.
PUSAT KEBUDAYAAN SUKU SASAK DI LOMBOK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR TEMA: NEO VERNAKULAR Muhammad Agung Bahroni; Debby Budi Susanti; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya Sasak yang terdapat di pulau Lombok merupakan sebuah karya seni manusia yang terbentuk dari kebiasaan dengan mempelajari secara menyeluruh dari masyarakat, sehingga tebentuk sebuah kebiasaan yang bernilai budi pekerti yang kemudian diturunkan kepada generasi selanjutnya secara genetis. Beberapa contoh budaya suku Sasak seperti upacara Rebo’ Bontong (ritual adat menolak bala) di kecamatan pringabaya, tradisi bau Nyale (Putri Nyale) di Lombok tengah, Peresean (kesenian bela diri khas Lombok), tradisi Nyongkolan (arak-arakan pengantin) dan lain sebagainya. Dengan demikian dibutuhkan suatu wadah atau pusat kebudayaan untuk menghimpun budaya dan tradisi suku Sasak sebagai mana mempermudah informasi bagi wisatawan untuk melihat dan mengenali kebudayaan suku Sasak. Pendekatan arsitektur tradisional yang digunakan dalam Pusat Kebudayaan Suku Sasak melalui sistem pengolahan ruang yang disesuaikan dengan masa kini. Aspek kebudayaan suku Sasak meliputi adat kesenian, tradisi dan bangunan suku sasak. diharapkan Pusat Kebudayaan Suku Sasak bisa dijadikan sebagai wadah edukasi dan sarana berbagi ilmu tentang kebudayaan suku Sasak, dapat dijadikan suatu ikon bangunan yang megah dan mencitrakan budaya suku Sasak dan ramah bagi wisatawan lokal maupun mancannegara.
PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR RUMAH TUMBUH DAN MIKRO: STUDI KARYA ARSITEK YU SING Muhammad Nelza Mulki Iqbal; Bayu Teguh Ujianto
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 9 No. 2 (2021): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1204.824 KB) | DOI: 10.37971/radial.v9i2.240

Abstract

Abstrak: Prinsip Desain Arsitektur Rumah Tumbuh dan Mikro Karya Arsitek Yu Sing. Angka backlog perumahan membutuhkan solusi tepat untuk menyelesaikannya. Rumah tumbuh adalah gagasan pembangunan rumah bertahap yang bisa dijadikan strategi dalam percepatan penyediaan rumah yang terjangkau. Sayangnya inisiasi dan praktek rumah tumbuh di Indonesia masih terbatas. Arsitek Yu Sing adalah satu dari sedikit arsitek di Indonesia yang mengedepankan aspek keterjangkauan pada karyanya termasuk ide terkait rumah tumbuh dan mikro. Penelitian ini bermaksud menggali prinsip desain rumah tumbuh untuk menggali prinsip desain arsitektur rumah tumbuh yang diinisiasi arsitek profesional di Indonesia. Dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan teknik analisa isi, penelitian ini melakukan penelitian terhadap lima karya rumah tumbuh dan mikro karya Arsitek Yu Sing. Pisau bedah yang digunakan adalah aspek arsitektural pada pendekatan teoritik Housing Based Value Chain yaitu aspek desain tumbuh dan konstruksi. Hasilnya karya Arsitek Yu Sing mengedepankan pentahapan tumbuh dengan melakukan prinsip desain rumah tumbuh sebagai berikut: skenario pemisahan fungsional dan massa, eksplorasi struktur dan material, serta kesatuan bentuk dan partisipasi tumbuh. Kata Kunci: Rumah Tumbuh, Rumah Micro, Incremental, Prinsip Desain, , Arsitek Yu Sing, Housing Based Value Chain Abstract: Architecture Design Principle of Incremental and Micro Housing based on Yu Sing’s Architectural Practice. The high number of housing backlog requires the right solution to be solved. Incremental house is an idea for gradual house construction that can be used as a strategy in accelerating the provision of affordable houses. Unfortunately, the initiation and practice of incremental houses in Indonesia is still limited. Architect Yu Sing is one of the few architects in Indonesia who puts the affordability aspect of his work, and it is including the idea of incremental and micro housing. This research explores the design principles of incremental housing initiated by professional architects in Indonesia. Using a descriptive qualitative method by utilizing content analysis techniques, this study curated five works of the Yu Sing incremental and micro housing works to analyze the design principles. The study based on the architectural aspect of the Housing Based Value Chain approach, namely the design and construction aspects. As a result, Yu Sing Architects' work puts forward the stages of instrumentality by implementing the following design principles: scenarios of functional and mass separation, exploration of structures and materials, unity of form and participation. Keywords: Incremental House, Micro House, Design Principle, Housing Based Value Chain
HOTEL RESORT KUTA MANDALIKA TEMA: NEO VERNAKULAR Rahmad Hidayatullah Ramadani; Suryo Tri Harjanto; Bayu Teguh Ujianto Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 5 No 02 (2021): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuta Mandalika merupakan sebuah daerah destinasi wisata yang terletak di daerah Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Yang merupakan salah satu Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) Yang di tetapkan melalui PERMEN NO 52 Tahun 2014. yang mulai terkenal akibat adanya pembangunan Fasilitas berskala Internasional yaitu sirkuit Motor GP. Maka dari pada itu tujuan dari Perancangan Hotel Resort Kuta Mandalika ini adalah sebagai salah satu dari fasilitas-fasilitas Penunjang yang di tunjukan sebagi tempat menginap dari para wisatawan yang berkunjung ke Kuta Mandalika. Pendekatan desain arsitektur yang digunakan dalam Hotel Resort Kuta Mandalika adalah Arsitektur Neo Vernakular dengan memanfaatkan suasaan dan potensi daerah yang ada. Pemanfaatan potensi yang tepat dan sesuai dapat digunakan sebagai dasar dalam proses Merancang untuk menjawab permasalahan-permasalahan desain yang berfoukus pada Potensi-potensi yang dapat dimanfaatkan sehingga terciptanya sebuah rancangan yang dapat memaksimalkan potensi yang ada.
The Management of Public Facilities Area in Sidomakmur Baru Complex Dau Sub District Malang Regency as a Community Hall and Playground Bayu Teguh Ujianto; Redi Sigit Febrianto; Tutut Nani Prihatmi
ESE International Journal (Environmental Science and Engineering) Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

According to Government Regulation No. 14/2016, every housing and settlement area is required to provide facilities and infrastructure and public facilities. However, in Sidomakmur Baru Complex, the developer has provided the facilities only in the form of empty land that has not been adequately processed and serves only as a water catchment area. The land will be very potential if processed into a place that can accommodate more functional community activities, such as processing its function as a Citizen Hall and Playground for children. Manage the function of the land while maintaining its previous function as a water catchment area. The method used in this activity was field observation and advance plan and a participatory action research strategy. In terms of design, the main focus is to have a decent architecture while still paying attention to the surrounding environment.
PUSAT REHABILITASI ANAK–ANAK KORBAN KEKERASAN DI KOTA DENPASAR TEMA: ARSITEKTUR PERILAKU Chairunnisa; Lalu Mulyadi; Bayu Teguh Ujianto
Pengilon: Jurnal Arsitektur Vol 6 No 01 (2022): Pengilon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Rehabilitasi Anak – anak Korban Kekerasan di Kota Denpasar merupakan sebuah pusat terapi untuk anak – anak yang mengalami trauma akibat kekerasan di Kota Denpasar. Tempat ini memfasilitasi pasien tersebut dengan berbagai macam jenis terapi sesuai dengan hasil asesmen yang telah dilakukan terlebih dahulu. Terapi menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan perkembangan yang diakibatkan oleh trauma. Konsep ruang dan bentuk dengan tema arsitektur perilaku membuat pengguna pusat rehabilitasi menjadi salah satu dasar pertimbangan dalam desain. Lokasi juga berperan penting bagi sebuah pusat rehabilitasi. Perumahan di tengah Kota Denpasar dipilih sebagai lokasi perancangan pusat rehabilitasi karena masih tergolong sepi. Proses pemulihan tidak hanya bergantung pada berbagai macam terapi yang diterima oleh pasien. Pemulihan pada pusat rehabilitasi secara arsitektural juga sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses terapi anak – anak.
KAJIAN BANGUNAN RUMAH KOS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN GREEN ARCHITECTURE: STUDI KASUS: RUMAH KOS JL.BENDUNGAN SENGGURUH N0.19 KEL. SUMBERSARI, KEC. LOWOKWARU KOTA MALANG Bayu Teguh Ujianto; Breeze Maringka
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 01 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.947 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v3i01.125

Abstract

Perkembangan rumah kos di kota Malang saat ini mencapai tingkat perkembangan yang sangat signifikan. Dengan banyaknya pertumbuhan pembangunan rumah kos, alangkah baiknya jika pembangunan tersebut menerapkan prinsip – prinsip arsitekture hijau sebagai langkah awal menuju upaya pencapaian konsep green architecture agar pembangunan tersebut optimal dan lebih baik. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengkaji bagaiman penerapan arsitektur hijau pada suatu bangunan rumah kos. Dimana dalam penerapannya arsitektur hijau yang diterapkan hendaknya dapat meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan yang merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensi suatu bangunan di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan di mana mereka didirikan. Dalam upaya pencapaiannya hendaknya memegang prinsip-prinsip arsitektur hijau antara lain yaitu Conserving energy, Working with climate, Minimizing new resources, Respect for site, Respect for user, Holism dan termasuk penggunaan material yang mendukung tercapainya arsitektur hijau tersebut pada bangunan rumah kos.
KEGIATAN PERANCANGAN KAMPUNG BELIMBING RW.08 – 09, KEL. BLIMBING, KEC. BLIMBING, KOTA MALANG Bayu Teguh Ujianto; Hani Zulfia Zahro
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 02 (2018): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.907 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v2i02.254

Abstract

Kota Malang merupakan salah satu contoh dari ribuan kota yang tersebar di Indonesia yang padat penduduk dan pemukiman. Sedangkan kampung sebagai bagian kecil kota yang memiliki fungsi penting bagi kemajuan kota. Dengan menggali potensi sosial, ekonomi maupun budaya dan karakter bermukim di kampung, maka merupakan dasar bagi pembentukan paradigma baru perancangan permukiman dan pembangunan di Indonesia menuju pada pembentukan urbanitas dan ruang kota yang lebih berkualitas. Kampung tematik pada kegiatan ini merupakan penataan dan pengembangan kawasan berbasis potensi lokal yang unik dan dinamis. Salah satunya adalah Kampung RW.08 dan RW.09 yang merupakan kampung yang terletak di wilayah Kelurahan Blimbing. Globalisasi dan modernisasi menimbulkan tekanan dan ancaman pada kampung. Eksotisme kampung di Kota Malang yang salah satunya adalah Kelurahan Blimbing ini terkikis oleh waktu. Oleh karena itu, kegiatan perancangan ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang nyata pada warga kampung Kelurahan Blimbing, dengan memberikan desain perancangan kampung tematik berupa desain yang telah diprogramkan Kelurahan Blimbing yang mampu memunculkan kembali identitas kampung Kelurahan Blimbing. Metode yang digunakan dalam Kegiatan kampung tematik ini adalah menggunakan metode analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) yang berarti mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perancangan.
KEGIATAN PENDAMPINGAN PERANCANGAN FASILITAS UMUM KOMPLEKS KAVLING SIDOMAKMUR BARU, DESA MULYOAGUNG, KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Bayu Teguh Ujianto; Tutut Nani Prihatmi
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 3 No 02 (2019): PAWON : Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.818 KB) | DOI: 10.36040/pawon.v3i02.862

Abstract

Keberadaan fasilitas umum lingkungan sangat dibutuhkan pada komplek permukiman di Jl. Sidomakmur Baru ini, karena hal tersebut merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Suatu lingkungan kavling yang merupakan permukiman membutuhkan jaringan jalan untuk mobilitas orang dan angkutan barang, serta untuk menciptakan ruang dan bangunan yang teratur. Perancangan fasilitas umum di Jl. Sidomakmur Baru ini, diharapkan mampu memberikan konstribusi yang nyata kepada warga, mengingat kurangnya fasilitas umum tersebut menimbulkan kondisi yang negatif pada lingkungan dan tidak adanya lampu jalan membuat wilayah tersebut rawan pencurian, akses jalan yang banyak mendorong warga untuk membangun gerbang masuk kawasan, balai pertemuan warga, lampu jalan, lanskap pembatas kawasan, pagar tembok pembatas kawasan dan fasilitas umum penunjang lainnya. Metode pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan kegiatan adalah, metode diskusi dan sosialisasi, metode observasi dan analisis data, dan metode partisipasi sosial. Ketiga jenis pendekatan tersebut diharapkan mampu merangkul semua pihak terkait untuk bekerjasama mewujudkan program kegiatan ini, agar dapat bermanfaat bagi warga pada khususnya warga Kavling Sidomakmur Baru dan warga sekitarnya pada umumnya.
Co-Authors Adhi Widyarthara Aditya Yuda S. P Adkha Yuliananda Mabrur Afif Ahmad Al Fandi Alif Dwi Prayogo Alif Rizqi Agung Subekti Alvyan Adi Saputra Amar Rizqi Afdholy Amar Rizqy Afdholy Amorena Ruth Eolia Saragih Anang Bakhtiar Anang Sabtio Winarso Anindya Dewi Afu Novanty Antonio Heltra Pradhana Aulia Husnul Khatimah Aurellia Nabila Putri Bambang Joko Wiji Utomo Breeze Maringka Budi Fathony Bunga Syafirah S. A. N Chairunnisa Clarita Ebigail Lepir Namuronja Daim Triwahyono Debby Budi Susanti Denya Solehma Dewinta Pratiwi Didiek Suharjanto Dwi Kevin Ramadhana Eva Rosianah Farhan Wicaksono Ferdinandus B.V Yusuf Fitriansyah Gaguk Sukowiyono Gatot Adi Susilo Guntur Febri Arianto Putra Haikal Hidayatulah Hani Zulfia Zahro Hawwa Shaira Az Zahra Syam Heickal Muhammad Aqil Biladt Herculanus Livenno Diwataru I Wayan Nicola Kurnia Sartika Indryana Jannatul Lutfiah Binti Khamani Jarot Wahyono Jessy Aprianti Karolus Heru Tandur Pratama Komang Ayu Laksmi Harshinta Sari Laksono Trisnantoro Lalu Mulyadi Ludovino Da Costa M. Fadhillah Aditya P. M.Nelza Mulki Iqbal Manda Kesia Bith Melinda Salsabila Melly Rosita Dewi Mochammad Choirur Rozikin Moh Rikzan Wagianto Moh. Syahru Romadhon Sholeh Mohammad Fais Pratama Muhammad Agung Bahroni Muhammad Hafidh Kafiluddin Muhammad Nelza Mulki Iqbal Muhammad Nur Tirta Amanda Nandia Ayu Pramesti Osa Cevina Andaru Pontivex Kurnia Adi Prabawa Putri Herlia Pramitasari Putu Angga Pramana Yasa Putra Putu Ayu Novita Sari Dewi Rahmad Hidayatullah Ramadani Rania Cyrilla Dwiputri Redi Sigit Febrianto Shafira Rahma Istighfarin Sri Winarni Suryo Tri Harjanto Tri Handoko Tutut Nani Prihatmi Vico Novrialdo Fanani Wa Ode Rindiyani Wahyu Dwi Putranto Satrio Wicaksono