Penelitian ini mengkaji sinkretisme nilai ekonomi tradisional Jawa yang diimplementasikan oleh masyarakat Desa Ngadi dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. Praktik ekonomi masyarakat setempat tidak hanya menekankan aspek material, tetapi juga integrasi nilai moral, etika, dan solidaritas sosial, sehingga mencerminkan keseimbangan antara kepentingan individu dan kemaslahatan kolektif. Fokus penelitian ini adalah bagaimana prinsip-prinsip ekonomi Jawa, seperti kehati-hatian, kerja keras, kesederhanaan, dan rasa gotong royong, dapat selaras dengan prinsip etika ekonomi universal, termasuk keadilan, integritas, dan keberlanjutan. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan maqashid syariah dan etnografi. Analisis dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola integrasi nilai luhur Jawa ke dalam praktik ekonomi sehari-hari dan keterkaitannya dengan teori etika ekonomi modern, termasuk konsep ekonomi berkelanjutan seperti doughnut economics Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekonomi Jawa mampu menciptakan sistem ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan sosial dan spiritual sekaligus mengedepankan prinsip rasionalitas ekonomi. Praktik ekonomi berbasis kearifan lokal, seperti Paron, Bawon, dan tradisi menabung, mendorong solidaritas sosial, distribusi adil, serta pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan. Nilai-nilai lokal ini tidak hanya memperkuat kohesi sosial, tetapi juga menunjukkan kompatibilitas dengan prinsip etika ekonomi global. Penelitian ini menegaskan bahwa integrasi antara tradisi lokal dan prinsip moral universal dapat menjadi alternatif model pembangunan ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berbasis masyarakat