Ardiansa A.T Tucunan, Ardiansa A.T
Unknown Affiliation

Published : 63 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Melo, Andinny V.; Kawatu, Paul A.T.; Tucunan, Ardiansa A.T.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres kerja dapat menjadi risiko bagi kesehatan dan keselamatan pekerja ketika pekerjaan yang dilakukan melebihi kapasitas, sumber daya dan kemampuan pekerja. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan stres kerja yaitu beban kerja berlebih. Tanda-tanda beban berlebih yaitu mudah tersinggung, kelelahan fisik dan mental, ketidaktegasan, hilangnya obyektivitas, kecenderungan berbuat salah, kekhilafan dalam ingatan dan hubungan interpersonal yang tegang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional study. Dan dilakukan pada bulan April – Agustus 2019. Dan mengambil sampel sebanyak 90 perawat sebagai responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Perawat yang mengalami sangat stres sebanyak (48,9%). Perawat yang merasakan beban kerja sedang sebanyak (48,9%). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara beban kerja dan stres kerja pada perawat di Rumah Sakit Umum Bethesda Tomohon dengan nilai p value 0,004. Kata Kunci: Beban Kerja, Stres Kerja ABSTRACTWork stress can be a risk to the health and safety of workers when work is done beyond capacity, resources and worker ability. One of the factors that can cause work stress is excess workload. Signs of overload are irritability, physical and mental fatigue, unyielding, loss of objectivity, wrong tendencies, error in memory and tense interpersonal relationships. The purpose of this research is to know the relationship between workloads with work stress on nurses in Bethesda Tomohon General Hospital. This research uses the cross sectional study draft. And done in April – August 2019. And took a sample of 90 nurses as respondents. The measuring instrument used is a questionnaire. Nurses who are experiencing much stress (48.9%). Nurses who feel the workload is being as much as (48.9%). The results of this study showed there was a relationship between workload and work stress on nurses at Bethesda Tomohon General Hospital with the p value of 0.004. Keywords: Workload, Work Stress 
ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA) KOTA BITUNG Marthin, Winda Bellatrix; Kandou, Grace D.; Tucunan, Ardiansa A.T.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun perlu memperhatikan pelaksanaan program penanggulangannya. Keterlibatan pemerintah sangat penting dilakukan mengingat belum adanya kesamaan cara pandang dalam merespons masalah HIV/AIDS, keterbatasan anggaran, belum optimalnya mekanisme koordinasi dalam perencanaan, hingga kurangnya fokus pemerintah baik pusat maupun daerah untuk memprioritaskan masalah HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bitung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bitung, dengan jumlah informan yaitu 5 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam dan observasi dokumen. Analisis data dengan memakai metode analisis isi (content analysis). Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan dalam pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bitung, untuk penguatan kemitraan, sistem kesehatan dan sistem masyarakat, peningkatan koordinasi antara para pemangku kepentingan dan mobilisasi penggunaan sumber dana di semua tingkat, pengembangan intervensi struktural, dan penerapan perencanaan, prioritas dan implementasi program berbasis data sudah berjalan dengan cukup baik.Kata Kunci: Kebijakan, Pencegahan dan Penanggulangan, HIV/AIDSABSTRACKThe increasing cases of HIV/AIDS from year to year need to pay attention to the implementation of the prevention program. The involvement from the government is very crucial given the lack of equal views in responding HIV/AIDS cases, budget constraints and the lack of coordination mechanism in planning, to the lack of focus from the government whether from the central or local government to prioritized HIV/AIDS issues. The purpose of this research is to determine the implementation of HIV/AIDS policies in terms of prevention and treatment programs in the commission for AIDS control or Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) of Bitung City. The type of research used in this study is qualitative research with the aim to gain in-depth information regarding the implementation of the AIDS prevention program and treatment policies in KPA Bitung, in which there are five different research infomants namely the KPA’s secretary of North Sulawesi, the KPA’s secretary of Bitung city, the manager of HIV/AIDS program of Bitung city, and the counselor of PLWHA and PLHIV. Data analysis using content analysis method. Based on the results of this research that has been done, it could be concl.uded that in the implementation of HIV/AIDS prevention and treatment policies in the Commission for AIDS Control or KPA in the city of Bitung, to improving the partnerships, the health and community systems and to enhanced the coordination between the stakeholders and mobilizing the use of funds in every level, the development of structural interventions, and the implementation of the data-based planning, the prioritization and implementation of programs is working well enough.Keywords: Policy, Prevention and Control, HIV/AIDS
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO Sumolang, David Theo; Tucunan, Ardiansa A. T.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Kinerja pegawai menjadi salah satu faktor meningkatnya kinerja rumah sakit karena pegawai menjadi motor penggerak dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk pembangunan kesehatan. Pemberian insentif merupakan salah satu cara rumah sakit dalam meningkatkan kinerja pegawainya. Untuk mencapai keberhasilan maka dalam tubuh organisasi harus ada kepemimpinan yang baik, yang mampu untuk meningkatkan kualitas maupun keterampilannya dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya yakni rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survei analitik melalui pendekatan rancangan potong lintang (Cross-sectional study). Penelitian di lakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado dan waktu pelaksanaanya bulan Juli sampai bulan September tahun 2019. Responden yaitu pegawai yang bekerja di atas 1 tahun. Teknik pengambilan sampel adalah metode quota sampling dengan jumlah sampel 82. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian insentif dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan Chi Square test, untuk tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil penelitian memperlihatkan  pegawai yang merasa baik dalam pemberian insentif sebanyak 92,7% dan untuk kurang baik sebanyak pegawai 7,3%  (p-value = 0,017). Penilaian pegawai untuk kepemimpinan yang baik sebanyak 93,9% dan yang kurang baik sebanyak 6,1%  (p-value = 0,005). Kesimpulan hasil penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara pemberian insentif dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Saran bagi pihak rumah sakit harus mempertahankan kesejahteraan pegawai dengan adanya pemberian insentif bulanan, serta mempertahankan kepemimpinan dari setiap manajerial kepala ruangan. Kata Kunci: Insentif, Kepemimpinan, Kinerja Pegawai. ABSTRACT Hospitals have an important role in the success of health development in Indonesia. Employee performance is one of the factors increasing hospital performance because employees are the driving force in health services to the community for health development. Providing incentives is one way for hospitals to improve the performance of their employees. To achieve success in the body of the organization there must be good leadership, who is able to improve the quality and skills in managing the organization he leads, namely the hospital. This type of research is quantitative using an analytic survey research design through a cross-sectional research approach. The research was conducted at the Third Level Bhayangkara Hospital in Manado and the implementation period was from July to September 2019. Respondents were employees who worked for more than 1 year. The sampling technique is a quota sampling method with a sample size of 82. The purpose of this research was to determine the relationship between providing incentives and leadership with employee performance. Statistical tests are used to analyze the relationship between variables using the Chi Square test, for a significance level of 95% (α = 0.05). The results showed that 92.7% of employees felt good in giving incentives and 7.3% for less good employees (p-value = 0.017). Employee ratings for good leadership are 93.9% and 6.1% are poor (p-value = 0.005). The conclusion of the results of this research is that there is a significant relationship between providing incentives and leadership with employee performance. Suggestions for hospitals to maintain employee welfare with the provision of monthly incentives, as well as maintaining the leadership of each managerial head of the room. Keywords: Incentives, Leadership, Employee Performance
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PENGRAJIN GERABAH DI DESA PULUTAN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA Kattang, Sharon Gladyz Patricya; Kawatu, Paul A. T.; Tucunan, Ardiansa A. T.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan Muskuloskeletal atau keluhan pada otot dan rangka merupakan keluhan yang dirasakan akibat dari pemaksaan gerakan dan penerimaan beban dalam periode waktu yang lama sehingga mengakibatkan timbulnya keluhan dari sangat ringan hingga sangat sakit. Penelitian ini bertujuan yaitu untuk mengetahui hubungan antara masa kerja dan beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pengrajin gerabah di Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Semua pengrajin gerabah yang bekerja di Desa Pulutan merupakan populasi dalam penelitian ini. Sampel pada penelitian sebanyak 96 responden yang memenuhi kriteri inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil analisis univariat terdapat sebagian besar responden memiliki masa kerja >10 tahun, beban kerja sedang dan mengalami keluhan muskuloskeletal tingkat resiko sedang. Uji statistik yang digunakan yaitu uji korelasi Spearman dengan α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai p= 0,017 dan nilai r= 0,244 artinya memiliki kekuatan hubungan yang lemah namun masih memiliki arah hubungan yang positif (semakin lama bekerja maka semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal). Serta terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai p= 0,000 dan nilai r= 0,710 artinya memiliki kekuatan hubungan yang kuat dan arah hubungan yang positif (semakin berat beban kerja maka semakin tinggi tingkat keluhan muskuloskeletal). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara masa kerja dan beban kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada pengrajin gerabah di Desa Pulutan Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa.Kata kunci: masa kerja, beban kerja, keluhan muskuloskeletal.ABSTRACTMusculoskeletal Complaints or muscle and skeletal complaints are perceived complaints due to the forced movement and acceptance of the load over a long period of time resulting in complaints from very mild to very painful. This study aims to determine the relationship between work period and workload with musculoskeletal complaints in pottery craftsmen in Pulutan Village, Remboken District, Minahasa Regency. This study uses an analytical survey approach using a cross sectional research design. All pottery craftsmen working in Pulutan Village were the population in this study. The sample in this study was 96 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Based on the results of the univariate analysis, most respondents have a working period of> 10 years, moderate workload and moderate musculoskeletal complaints. The statistical test used is the Spearman correlation test with α = 0.05. The results showed that there was a relationship between working period with musculoskeletal complaints with a value of p = 0.017 and the value of r = 0.244 means that it has the strength of a weak relationship but still has a positive relationship (the longer it works the higher the level of musculoskeletal complaints). And there is a relationship between workload and musculoskeletal complaints with a value of p = 0,000 and the value of r = 0.710 means that it has a strong relationship strength and a positive direction of relationship (the heavier the workload, the higher the level of musculoskeletal complaints). The conclusion of this study is that there is a relationship between working period and workload with musculoskeletal complaints in pottery craftsmen in Pulutan Village, Remboken District, Minahasa Regency.Keywords: working period, workload, musculoskeletal disorders.
HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD NOONGAN Woran, Irvine L.; Tucunan, Ardiansa A. T.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Supervisi dan Keamanan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja dari perawat. Kinerja perawat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan merupakan masalah yang sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kinerja perawat yang baik merupakan jembatan dalam menjawab jaminan kualitas pelayanan kesehatan yang di berikan terhadap pasien baik yang sakit maupun sehat.Tujuan penelitian I ni untuk mengetahui hubungan antara supervise dan keamanan kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Noongan. Metode penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional study (studi potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah 82 perawat.Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dari masing-masing variable yaitu supervise dan keamanan kerja dengan kinerja perawat. Kesimpulan terdapat hubungan antara supervise dan keamanan kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Noongan. Disanrankan kepada pihak rumah sakit untuk terus meningkatkan supervise dan keamanan kerja dari perawat dan melaksanakan tugas dang tanggung jawab sesuai prosedur yang ada agar tercipta kinerja yang baik. Kata Kunci: Supervisi, Keamanan Kerja dan Kinerja Perawat ABSTRACTSupervision and job security greatly affect the performance of nurses. The performance of nurses as the spearhead of health services is a very important problem to be studied in order to maintain and improve the quality of health services. A good nurse's performance is a bridge in answering the quality assurance of health services provided to patients both sick and healthy. The purpose of this study was to determine the relationship between supervision and work security with the performance of nurses in the inpatient ward of Noongan Hospital. The method of this study was an analytical survey with a cross sectional study design. The population in this study were 82 nurses. The measuring instrument used is a questionnaire. The results of this study indicate that there is a significant relationship of each variable, namely supervision and job security with nurse performance. Conclusion there is a relationship between supervision and job security with the performance of nurses in the inpatient ward of Noongan Hospital. Disseminated to the hospital to continue to improve supervision and work security of nurses and carry out the duties and responsibilities in accordance with existing procedures in order to create good performance. Keywords: Supervision, Work Security and Nurse Performance 
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN SIAU TENGAH KABUPATEN SITARO PROVINSI SULAWESI UTARA Tucunan, Ardiansa
KESMAS Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Upaya peningkatan PHBS pada seluruh kabupaten/kota di Indonesia merupakan bagian dari program Kementerian Kesehatan, yang pada tahun 2015 baru mencapai sekitar 40%, sedangkan sasarannya pada tahun 2019 dapat mencapai 80% tingkat keberhasilannya. Tujuan: menganalisis hubungan antara pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana, penyuluhan petugas kesehatan. Metode: Penelitian bersifat survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 101 responden menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dan quota sampling. Instrumen penelitian ialah kuesioner dengan analisis statistik uji chi-square. Hasil: Pengetahuan responden tentang PHBS 56,4 persen dikategorikan baik, 43,6 persen kurang baik. Sikap 56,4 persen dikategorikan baik, 43,6 persen kurang baik. Sarana dan prasarana yang tersedia 79,2 persen dikategorikan memadai, 20,8 persen kurang memadai. Penyuluhan PHBS 57,4 persen dikategorikan baik, 42,6 persen kurang baik. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dikategorikan baik 66,3 persen, kurang baik sebesar 33,7 persen. Hasil menunjukkan pengetahuan (p= 0,016), sikap (p= 0,001), penyuluhan (p= 0,198) dan ketersediaan sarana prasarana (p= 0,207). Kesimpulan: Pengetahuan dan sikap berhubungan secara signifikan dengan PHBS; ketersediaan sarana dan prasarana dan penyuluhan petugas kesehatan tidak berhubungan dengan PHBS.Kata kunci: pengetahuan, sikap, sarana dan prasarana, penyuluhan, PHBSABSTRACTBackground: An effort of improving the clean and healthy life behavior at all districts/cities in Indonesia ia a part of Health Ministry program, at the year 2015 has been achieved about 40 percents, while its target at the year 2019 can be achieved 80 percent of its succeed. Purpose: to analyse the relationship between knowledge, attitude, facilities and infrastrutures, health workers counseling. Method: this study is an analytic survey with a cross sectional design, total samples are 101 respondents using proportionate stratified random sampling and quota sampling. The instrument of study is questionnaire through use of statistic analysis of chi-square. Result: 56.4 percents of respondents have a good category of knowledge on the clean and healthy life behavior and 43.6 percent was less good category. Attitude of 56.4 percents was good category and 43.6 percents are less good. 79.2 percents have assessed that facilities and infrastructure were adequate and 20.8 percents were less adequate. The illumination of clean and healthy life behavior of 57.4 percents was good category and 42.6 percents are less good category. Clean and healthy life behavior is categorized good in 66.3 percents and less good in 33.7 percents. The result showed the p value of knowledge was 0.016, p value of attitude 0.001, p value of illumination 0.198 and p value of facilities and infrastructure 0.207. Conclusion: knowledge and attitude have a significant correlation toward clean and healthy life behavior; availability of facilities and infrastructure and illumination do not have significant correlation toward clean and healthy life behavior.Keywords: knowledge, attitude, facilities and infrastrucrures, illumination, clean and healthy life behavior
HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN, PENDAPATAN DAN PEKERJAAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MANEMBO-NEMBO BITUNG 2015 Tampi, Jimmy; Rumayar, Adisti A.; Tucunan, Ardiansa A.T
KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Rumah sakit adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Sebagai pelayanan publik, rumah sakit dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana baik itu alat-alat medis maupun tenaga kesehatan yang terlibat didalamnya. Sarana pelayanan kesehatan diadakan berdasarkan asumsi bahwa masyarakat membutuhkannya. Akhirnya masyarakat lebih memilih fasilitas kesehatan yang lebih modern atau tidak menutup kemungkinan beralih ke pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan dengan  pemanfaatan pelayanan kesehatan di  Rumah  Sakit  Umum  Daerah  Manembo -Nembo Bitung  2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Bertempat di wilayah kerja Rumah Sakit Umum Daerah Manembo-nembo Bitung, dan akan dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015 dengan jumlah sampel sebanyak 100 Responden. Variabel yang diteliti adalah tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, dan pemanfaat pelayanan kesehatan. Pengambilan data tingkat pendidikan, pendapatan, persepsi, dan pemanfaat pelayanan kesehatan menggunakan kuesioner. Uji hubungan menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05 dan confidance interval 95%. Responden memanfaatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit   yaitu sebanyak 47 responden (74%). Berdasarkan tingkat pendidikan, pendidikan tinggi berjumlah 63 responden, pendidikan rendah 38 responden dengan p Value 0.002. Berdasarkan tingkat pendapatan, pendapatan > Rp. 2.150.000 52 responden, dan pendapatan ≤ Rp. 2.150.000  48 responden dengan p Value 0.671. Berdasarkan pekerjaan, Bekerja 69 responden, tidak bekerja 31 responden dengan p Value 0.976.Terdapat hubungan antara pendidikann dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan pendapatan dan Pekerjaan tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.   Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan     ABSTRACT The hospital is one of the health-care facility that can meet the needs of the community on the utilization of health services. Public services in hospitals equipped with various facilities and infrastructure both medical devices and health professionals involved. Health care facilities are held based on the assumption that people need. Finally the people prefer a more modern health facilities or does not close the possibility of turning to traditional medicine. This study aims to determine the relationship between education, income, and work with health service utilization in the General Hospital of Manembo-Nembo Bitung 2015. This study is a descriptive analytic research using cross sectional approach. This research was conducted in the region of the Regional General Hospital Manembo-nembo Bitung, and will be held in October 2015 with a sample size of 100 respondents. The variables studied were level of education, income, employment, and health care beneficiaries. Data retrieval education level, income, perception and utilization of health services using a questionnaire. The relationship test using Chi- Square test. The respondents utilize the utilization of health services in hospitals as many as 47 respondents (74%). By level of education, higher education amounted to 63 respondents, respondents with lower education 38 p  Value 0.002. Based on the level of income, income > USD. 2,150,000 52 respondents, and revenue ≤ Rp. 2,150,000 48 respondents with p Value 0671. Based on the job, working 69 respondents, 31 respondents do not work with p Value 0976. There is a relationship between pendidikann with utilization of health services, while revenues and work not related to the utilization of health services.   Key words: Education, Income, Employment, Services Utilization health
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GMIM SILOAM SONDER Ruus, Andreas Aprilio Staygers; Tucunan, Ardiansa A. T.; Mandagi, Chreisye K. F.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam bentuk tindakan medis, diaknostik serta upaya rehabilitasi. Untuk itu, perluh adanya berbagai sumber daya yang harus diatur dengan manajemen yang baik guna dapat memeberikan pelayanan yang berdaya guna dan berhasil guna kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tentang adanya hubungan antara persepsi mutu jasa pelayanan dengan tingkat kepuasan pada pasien rawat jalan di rumah sakit GMIM siloam sonder. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan juli-oktober 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 81 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa  responde dengan mutu pelayanan kesehatan lebih banyak memilih kategori baik dengan persentase 53,1% dan untuk kategori kepuasan pasien lebih banyak responden memilih puas dengan persentase 75,3%, didapatkan juga  p value dengan nilai 0,004 dan odd ratio 4,975. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mutu jasa pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di rumah sakit  GMIM siloam. Kata Kunci : Kepuasan, Mutu, Persepsi  ABSTRACTThe hospital was established to provide health services to the community in the form of medical actions, deacors and rehabilitation efforts. Therefore, there is a variety of resources that must be arranged with good management in order to provide a reliable and successful service to the community.  This study aims to know about the relationship between the perception of the quality of services with level of satisfaction on an outpatient basis in GMIM Siloam Hospital Sonder. This type of research is quantitative with a cross sectional approach method conducted in July-October 2019 with a sample number of 81 respondents. The results of the study came that the Responde with the quality of health services prefer a good category with a percentage of 53.1% and for the category of satisfaction patients more respondents choose satisfied with the percentage of 75.3%, also obtained p value with a value of 0.004 and odds ratio 4.975. So, it can be concluded that there is a significant relationship between the perception of quality of healthcare services with the level of satisfaction of an outpatient in GMIM Siloam Hospital Sonder. Keywords: satisfaction, quality, perception
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SARIO KOTA MANADO Caitom, Chintya D.; Rumayar, Adisti A.; Tucunan, Ardiansa A.T.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pemberian ASI pada bayi sangat penting terutama dalam periode awal kehidupan, oleh karena itu bayi cukup diberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan makanan atau minuman lain. Cakupan ASI eksklusif masih berada dibawah target indonesia yaitu 80% baik pada tingkat nasional, Provinsi Sulawesi Utara maupun di Kota Manado. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Sario Kota Manado. Metode Penelitian : Metode penelitian adalah survei analitik dan desain penelitian dengan rancangan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-September 2019 di wilayah kerja Puskesmas Sario Kota Manado. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sario berjumlah 200. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Analisis data adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi menunjukan p value sebesar 0,065. Hubungan antara sikap dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi menunjukan p value sebesar 0,028. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan pemberian ASI eksklusif sedangkan variabel sikap dengan pemberian ASI eksklusif terdapat hubungan. Saran: Berdasarkan hasil penelitian diharapkan Puskesmas Sario dapat melakukan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif. Penelitian lain juga dapat melanjutkan penelitian ini dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Sario. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, ASI eksklusif, Puskesmas Sario ABSTRACTBackground : Breastfeeding for infants is very important especially in the early period of life, therefore babies should be exclusive breastfed exclusively for the first 6 months without adding or replacing with other food or drinks. Exclusive breastfeeding coverage is still below the target indonesia of 80% at the national level, more over North Sulawesi Province and also Manado City. This research conducted to determine the relation of knowledge and attitudes with exclusive breastfeeding in the Sario Health Center working area, Manado. Methods : The research method is analytic survey and research design with cross sectional design. This research conducted in May-September 2019 in the Sario Health Center working, Manado. The population in this research were all mothers who have babies aged 6-12 months in the working area of Sario Health Center totaling 200. The sample in this study amounted to 67 samples. The sampling technique is purposive sampling. Data analysis is univariate and bivariate analysis. he results showed there was no relationship between mother's knowledge and exclusive actions breastfeeding in infants shows a p value 0,065. The relationship between the mother's attitude to the action exclusive breastfeeding in infants showed p value of 0.028.Conclusion :. This study shows that there is no relationship between knowledge and exclusive breastfeeding while attitude variables with exclusive breastfeeding have a relationship. Suggestions: Based on the results of the study, it is expected that the Sario Health Center can conduct counseling about the importance of exclusive breastfeeding. Other research can also continue this research with other factors that influence exclusive breastfeeding for infants in the working area of the Sario Health Center.. Keywords :  Knowledge, Attitude, Exclusive Breastfeeding, Sario Health Center
ANALISIS PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS MINANGA KOTA MANADO Eman, Shearent D. P.; Mandagi, Chreisye K. F.; Tucunan, Ardiansa A. T.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas adalah upaya pemulihan kesehatan dan pelayanan pengobatan. Dalam melakukan pengobatan dan pemulihan kesehatan, memerlukan ketersediaan obat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Tujuan dari Penelitian adalah untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai proses pelayanan kefarmasian di Puskesmas Minanga, dilihat dari aspek perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan obat. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu rancangan penelitian kualitatif. Informan yang diperoleh dalam penelitian berjumlah 5 orang dengan menggunakan triangulasi. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari pedoman wawancara, alat tulis-menulis, dan alat perekam suara. Hasil penelitian menunjukkan Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Minanga dilihat dari aspek penyimpanan, pencatatan dan pelaporan obat telah memenuhi standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, sementara untuk perencanaan, permintaan, penerimaan, pendistribusian, pemusnahan, pengendalian obat belum sesuai standar pelayanan kefarmasian. Untuk penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan dari Puskesmas. Sehingga dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas Minanga harus lebih ditingkatkan dan menjadi perhatian supaya dapat terlaksana sesuai dengan Permenkes mengenai Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas untuk kelancaran pelayanan kesehatan. Disarankan kepada pihak Puskesmas, agar dapat mempertahankan pelayanan kefarmasian yang sudah sesuai standar dan melakukan perbaikan bagi yang masih kurang. Kata kunci: Kefarmasian, Pelayanan, Puskesmas ABSTRACTOne of the services provided by Puskesmas is health recovery efforts and treatment services. In treatment services and health recovery, requires the availability of drugs that are in accordance with existing service needs. Pharmaceutical Services is a direct and responsible service to patients related to Pharmaceutical Preparations with the aim of achieving definite results to improve the quality of life of patients. The purpose of this research is to obtain more in-depth information out the pharmaceutical service process in Puskesmas Minanga, which is seen from the aspects of planning, demand, receipt, storage, distribution, destruction, control, recording and reporting of drugs. This type of research is a qualitative research design with a descriptive approach. Informants obtained in this study amounted to 5 people using triangulation. Data collection was conducted through interviews and direct observation. The research instrument used consisted of interview guidelines, stationery, and voice recording devices. The results showed that pharmaceutical services in Puskesmas Minanga are seen from the aspect of storage and recording and reporting of drugs that have met the pharmaceutical service standards at the Puskesmas, As for planning, demand, acceptance, distribution, destruction, control of drugs are not in accordance with pharmaceutical service standards. The receipt of the drug is not in accordance with the request from the Puskesmas. So from the results of the study, it can be concluded that pharmaceutical services in Puskesmas Minanga must be further improved and be considered so that they can be carried out in accordance with Permenkes regarding Pharmaceutical service standards at the Health Center for the smooth running of health services. It is recommended to the Puskesmas, in order to be able to maintain pharmaceutical services that are in accordance with the standards and make improvements for those who are still lacking. Keywords: Pharmaceutical, Services, Puskesmas
Co-Authors Adam, Hilman Adisti A. Rumayar, Adisti A. Asep Rahman, Asep Bangsawan, Astrid K. Boseke, Mikael Billy Budi T. Ratag Caitom, Chintya D. Chreisye K.F Mandagi, Chreisye K.F Damopolii, Siti Hartina Doda, Diana V.D. Eman, Shearent D. P. Franckie R. R. Maramis Franckie R.R Maramis, Franckie R.R Goni, Cintiani Silvana Grace Debbie Kandou Grace Korompis Hutauruk, Joshua Imbar, Asri G. Irot, Rahel Falentcia Serafim Jimmy Tampi, Jimmy Kambey, Miracle Abygail Yolwan kandouw, valentsia Karundeng, Intan Kattang, Sharon Gladyz Patricya Kawulur, Arvionita Kolibu, Febi K. Komaling, Pryschilya Puteri Mega Kotajin, Nofita F. Labego, Yulianti Londo, Jenry P. Lontaan, Vitha Lupa, Putra E. R. Maddusa, Sri Seprianto Maino, Irny E. Mamangkey, Gracia Jessyca Paulina Mandagi, Chreisye K. F. Manorek, Lidya Maramis, F. R. Raymond Maramis, Franckie R. Raymond Maramis, Franckie R.R. Marthin, Winda Bellatrix Melissa, Wenur T Melo, Andinny V. Mendila, Meysye Merentek, Volta G. Mino, Zety Salsabilah Mokalu, Gabriella Mukuan, Hizkia Musa, Ester Candrawati Najoan, Gabriella Windy Nelwan, Rixi E. E. ngodu, chesee v. Ontorael, Christopel Pamungkas, Krisna Bayu Pantow, Renaldo J. Paul A. T. Kawatu, Paul A. T. Paul A.T. Kawatu Potabuga, Murdini Pua, Afrizal Ricky C. Sondakh Rumayar, Adisti Rumayar, Adisti Aldegonda Runtuwene, Debora Refinal Runtuwene, Rayclif Ruus, Andreas Aprilio Staygers Sahae, Etlinda Salamu, Sri Maharani Salmon, Yuliana N. Sekeon, Filia Mega Seko, Militia Kristi Solang, Marsela G. Sualang, Janet S. Sulaemana Engkeng, Sulaemana Sumoked, Ade Diana Sumolang, David Theo Telaumbanua, Ika Meisari Tikupasang, Caltha Samanlangi Tulandi, Varen Andrey Tumewu, Violisa S. Tumiwa, Veijenia Irene Wafom, Yohana Wonok, Melvin Josua Woran, Irvine L. Wowor, Ribka Wowor, Ribka E. Wulur, Ribka P.