Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KITIN DAN KITOSAN DARI LIMBAH SISIK IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) Sanak, Maria Kotelma; Kolo, Sefrinus M. D; Batu, Matius Stefanus
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i1.5197

Abstract

Kitosan adalah biopolymer alami dengan kelimpahan terbesar kedua setelah selulosa. Kitosan merupakan produk diestilasi kitin melalui proses reaksi kimia. Limbah sisik ikan nila (Oreochromis Niloticus) memiliki potensi untuk disintesis menjadi kitosan. Telah dilakukan isolasi kitosan dari limbah Ikan Nila. Produksi kitin dilakukan dengan proses deproteinasi dan demineralisasi. Biopolimer kitosan dihasilkan dari kitin melalui metode deasetilasi kitin menggunakan larutan basa (NaOH) dengan tujuan untuk menaikkan derajat deasetilasi (DD) dari kitosan. Dari hasil 4,50 g kitin diassetilasi menggunakan NaOH pada konsentrasi 50% diperoleh kitosan sebesar 3,87 g (86%). Deasetilasi kitosan tertingggi yaitu 63,92% pada perlakukan konsentrasi NaOH 50%. Analisa kadar air dan kadar abu serta penentuan viskositas kitosan telah memenuhu standar mutu kitosan. Kitin dan Kitosan diidentifikasi dengan  spektroskopi infra merah (FT-IR) menghasilkan kitosan dengan serapan khas kitosan pada panjang gelombang 3371,56 cm-1 1022,59 cm-1 dan 1454,74  cm-1.  
PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI KUSAMBI (Schleichera Oleosa) SEBAGAI GREEN INHIBITOR KOROSI PADA BAJA KARBON ASTM A36 DALAM MEDIA GARAM Tefa, Maria Selestina; Batu, Matius Stefanus; Edi, Eduardus
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i2.8026

Abstract

Penelitian ini mengenai penggunaan ekstrak biji kusambi (schleichera oleosa) sebagai green inhibitor korosi pada baja karbon Astm A36 dalam media garam telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekuder yang terkandung dalam ekstrak biji kusambi, untuk mengetahui karakteristik morfologi permukaan baja karbon ASTM A36 tanpa inhibitor dan dengan inhibitor dan untuk mengetahui berapa lama waktu perendaman dan suhu optimum pada inhibisi korosi terhadap baja ASTM A36 ekstrak biji kusambi dalam media garam. Proses ekstraksi biji kusambi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunkan pelarut metanol. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak biji kusambi mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid yang memiliki sifat antioksidan dan anti korosif. Analisis FTIR (Fourier Transform Infra Red) menunjukkan bahwa ekstrak biji kusambi mengandung gugus hidroksil O-H, gugus CH alifatik, gugus karbonil C=O, gugus C-O. Analisis SEM (Scaning electron microscopy) menunjukkan perbedaan morfologi permukaan baja yang dilapisi oleh ekstrak biji kusambi dibandigkan dengan baja yang tidak dilapisi, terlihat bahwa permukaan baja yang dilapisi ekstrak biji kusambi lebih tertutup dibandingkan dengan baja yang tidak dilapisi ekstrak biji kusmabi walaupun masih ada gumpalan dan lubang-lubang kecil yang tidak merata. Hasil optimum pada proses inhibisi korosi didapatkan pada waktu perendaman 9 hari dengan efisiensi inhibisi sebesar 88,19% dan laju korosi sebesar 0,8819 mmpy dan pada suhu 30oC dengan efisiensi inhibisi sebesar 88,40% dan laju korosi sebesar 0,8840 mmpy.  
PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI KUSAMBI (Schleichera oleosa) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA ASTM A36 DALAM MEDIA ASAM Manikin, Gerosa Risa Vianey; Batu, Matius Stefanus; Adu, Risna Erni Yati; Gelyaman, Gebhardus Djugian
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i2.8482

Abstract

Korosi merupakan proses degradasi dari material logam yang disebabkan oleh reaksi elektrokimia logam dengan lingkungannya. Proses korosi menyebabkan penurunan sifat mekanik logam sehingga dapat menyebabkan kerugian dalam aspek ekonomi dan keselamatan. Salah satu material yang mengalami korosi yaitu baja ASTM A36. Laju korosi logam akibat pengaruh lingkungan tidak bisa dihentikan namun lajunya dapat dikurangi. Salah satu solusi pencegahan korosi yang sangat populer adalah dengan cara penambahan zat inhibitor yang diperoleh dari ekstraksi bahan alam. Penelitian ini menggunakan inhibitor dari biji Kusambi dengan tujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak biji Kusambi yang didapatkan dengan cara ekstraksi maserasi dengan pelarut metanol, untuk mengetahui kondisi optimum (waktu perendaman dan suhu), serta analisis FTIR untuk mengetahui gugus fungsi. Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji kusambi (Schleichera oleosa) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid dan triterpenoid. Penelitian ini menggunakan metode pengurangan berat yang dilakukan dengan cara merendam logam ke dalam media HCl tanpa inhibitor, dan dengan inhibitor dilakukan dengan cara di coating lalu direndam dalam media HCl, dengan memvariasikan waktu perendaman yaitu 3, 6, 9, 12 dan 15 hari dan suhu 30oC, 35oC, 40oC, 45oC dan 50oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum pada proses inhibisi korosi didapatkan pada waktu perendaman 6 hari dengan efisiensi inhibisi sebesar 90,62% dan laju korosi sebesar 0,1059 mm/tahun dan pada suhu 35oCdengan laju efisiensi inhibisi sebesar 77,77% dan laju korosi 0,0697 mm/tahun.   
Bioremediasi Amoniak Feses Ayam Menggunakan Nitrobacter-Nitrosomonas di Kelompok Wanita Tani Nunapa Jaya, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur Gelyaman, Gebhardus Djugian; Kolo, Sefrinus Maria Dolfi; Benu, Didi Prasetyo; Christanti, Cindy Claudia; Edi, Eduardus; Batu, Matius Stefanus; Mere, Janrigo Klaumegio; Adu, Risna Erni Yati; Talan, Veronika Sofia Jaquelin
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): JIPPM - Juni 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jippm.799

Abstract

Ketergantungan petani di Kabupaten Timor Tengah Utara terhadap pupuk urea sangat tinggi, namun ketersediaannya terbatas. Selain itu, pemahaman petani dalam mengolah bahan mentah menjadi pupuk substituen urea masih rendah sehingga meningkatkan kelangkaan pupuk dan menurunkan produktivitas petani. Pupuk urea dapat digantikan dengan nitrat hasil olahan amoniak dari limbah feses ayam broiler melalui teknologi bioremediasi dengan bakteri Nitrobacter dan Nitrosomonas. Tujuan pengabdian ini adalah memperkenalkan teknologi bioremediasi Nitrobacter-Nitrosomonas kepada Kelompok Wanita Tani Nunapa Jaya Kefamenanu. Metode yang digunakan meliputi survei, sosialisasi, praktik, dan evaluasi pada 12 responden dengan analisis deskriptif. Pengabdian dilaksanakan pada bulan maret – mei 2025. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi persentase perubahan pengetahuan terhadap pemanfaatan Nitrobacter dan Nitrosomonas yaitu 100% responden mengenal teknologi bioremediasi. Persentase perubahan pengetahuan responden terhadap dampak negatif tingginya kadar amonia bagi lingkungan adalah 83%. Perubahan responden yang mengetahui teknik pengolahan feses ayam menjadi pupuk adalah 67%. Perubahan pengetahuan terhadap jenis dekomposer feses ayam sebanyak 67%. Perubahan presentasi intensitas Odor (sangat tinggi menjadi tidak ada) feses ayam menurut responden adalah sebanyak sebesar 91,67%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berkontribusi penting dalam mengatasi kelangkaan pupuk di daerah pertanian dengan pendekatan inovatif, ramah lingkungan. Implikasi dari kegiatan ini adalah pemberdayaan petani secara langsung, potensi substitusi urea, pengolahan limbah ternak, pengembangan teknologi lokal dan dampak positif terhadap lingkungan.
THE POTENTIAL OF FALOAK BARK (STERCULIA QUADRIFIDA R.BR.) as an ACTIVATED CARBON PRODUCT THROUGH PHYSICAL-CHEMICAL ACTIVATION METHOD Bobu, Fetronela Rambu; Tea , Marselina Theresia Djue; Donuata, Pujianti Bejahida; Batu, Matius Stefanus
Indonesian Physical Review Vol. 8 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ipr.v8i2.448

Abstract

Faloak is a plant species native to the East Nusa Tenggara region and Australia, widely used by the local community in NTT as an herbal medicine, particularly in treating liver disease, digestive disorders, and fatigue. However, this study presents a new application by analyzing its physical-chemical properties and evaluating its effectiveness in the synthesis of activated carbon. This study aims to explore and analyze the potential of Faloak bark as a source of activated carbon, which has not been examined in previous research. This research uses a quantitative approach by conducting controlled laboratory experiments to measure and analyze the variation in activator concentration on the water and ash content of activated carbon. The research applied the physical-chemical activation method. The physical activation process involved heating at temperatures ranging from 250°C to 450°C, while chemical activation was conducted using ZnCl₂ and NaOH at concentrations of 1 N, 2 N, and 3 N. This method was selected to determine the optimal conditions for converting Faloak bark into activated carbon, focusing on temperature and chemical activators. The findings indicate that the optimum temperature for activated carbon formation is 300°C. Additionally, tests using chemical activators showed that Faloak bark performs best with a 2 N NaOH solution, as evidenced by ash and water contents of 0.03% and 0.65%, respectively. Functional group analysis through FTIR testing identified the presence of  (hydroxyl), aromatic C=C, and carbonyl C=O groups, further supporting the potential of Faloak bark as a viable material for activated carbon production. The findings suggest that Faloak bark has significant potential to be developed into an activated carbon product.
Pelatihan Konversi Sampah Plastik Menjadi Paving Block sebagai Solusi Penanggulangan Sampah Plastik di Perumahan Biinmaffo Benu, Didi; Wiguna, I Gede Arya; Christanti, Cindy Claudia; Adu, Risna Erni Yati; Gelyaman, Gebhardus Djugian; Batu, Matius Stefanus
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5217

Abstract

Pengolahan sampah plastik masih menjadi tantangan besar di Kabupaten Timor Tengah Utara, khususnya di Kota Kefamenanu. Melalui kegiatan pengabdian ini, pelaksana pengabdian mengusulkan metode yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah sampah plastik. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di perumahan Biinmaffo, salah satu perumahan di Kota Kefamenanu yang aktif memproduksi sampah plastik. Solusi permasalahan yang diusulkan adalah mengkonversi sampah plastik menjadi paving block. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mitra Kelompok Taruna Tani Jabalfarm Milenial yang berlokasi di Perumahan Biinmaffo. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari sosialisasi dan pengumpulan sampah plastik dari rumah warga, serta memberikan pelatihan dan pendampingan kepada warga untuk mengkonversi sampah plastik menjadi paving block. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, paving block dengan struktur yang kokoh telah berhasil difabrikasi dari limbah plastik. Kegiatan yang telah dilakukan telah memberikan pengetahuan bagi warga dan mitra tentang pentingnya pemilahan sampah, serta potensi pengolahan sampah plastik menjadi paving block. Mitra juga telah diberdayakan melalui pengetahuan tentang tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi paving block. Selain mengatasi masalah sampah plastik di perumahan Biinmaffo, kegiatan ini juga memberikan alternatif untuk memperoleh pendapatan dari pembuatan paving block berbahan plastik.