Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pengaruh Self Control dan Penggunaan Gadget Pada Perilaku Prokrastinasi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Fifin Dwi Purwaningtyas; Starry Kireida Kusnadi; Ressy Mardiyanti; Tutus Risda Sabila; Rosvita Gamul
Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam dan Kemasyarakatan Vol. 8 No. 2 (2024): Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam & Kemasyarakatan
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/7my2y912

Abstract

This research aims to try to find out how students can balance the use of gadgets with self-control so that they can minimize the occurrence of procrastination behavior. One of the causes of the problem of procrastination is self-control, students who have activities other than academics predominantly have low self-control. Low self-control can impact academic procrastination, and students consciously use time for other more enjoyable activities, namely by playing with gadgets, and using gadgets without limits, making it difficult for students to control these actions. This research method is non-experimental research because no manipulation of the independent variables was carried out. The variables studied are Problem self-control, use of gadgets, and procrastination. The participants in this research were 202 students (95 men and 107 women) aged 20-26 years, residing in Surabaya; and is currently completing his Thesis (Final Student). The research results show that the level of self-control, level of gadget use, and level of procrastination are moderate, and the F-test analysis hypothesis testing in this research is in the form of a known Sig value. Amounting to 0.021 (<0.05), it can be concluded that self-control and gadget use have a significant effect simultaneously (together) on student procrastination.
Dampak Pola Asuh Orang Tua Generasi Milenial terhadap Perilaku Keagamaan Anak Usia Dini Mufarochah, Siti; Wulandari, Fitrianti; Kusnadi, Starry Kireida; Zuroida, Aironi
Psycho Aksara : Jurnal Psikologi Vol 3 No 1 (2025): Volume 3, Nomor 1, Januari 2025
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/pyschoaksara.v3i1.1712

Abstract

Perilaku keagamaan menjadi salah satu pedoman pada kesehatan psikis yang dimiliki oleh anak usia dini, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah dampak apa saja yang terjadi pada anak usia dini yang memiliki usia 30-47 (Generasi Milenial) dan kegiatan apa saja yang dilakukan agar anak mempunyai perilaku keagamaan yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah menemukan dampak apa saja yang didapatkan oleh anak yang memiliki orang tua usia 30-47 tahun (Generasi Milenial) dalam pengkondisian perilaku keagamaan serta hal apa saja yang dilakukan oleh orang tua agar anaknya memiliki perilaku keagamaan yang kuat pada zaman yang serba cepat ini. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini dengan 3 informan terpilih dari 63 wali murid RA Al Azhar Menganti Gresik yang berusia sekitar 30-47 tahun. Hasil penelitian ini adalah anak yang memiliki orang tua generasi milenial lebih terkondisikan baik dari segi pendidikan, fisik dan psikis dan pihak sekolah juga banyak melakukan kegiatan keagamaan baik kegiatan inti maupun ekstrakulikuler dengan menyesuaikan tahab The Fairy Tale Stage (Usia 3-6 Tahun) melalui metode bercerita dan mendongeng tentang para Nabi dan Wali ALLAH sedangkan orang tua mengoptimalisasikan pada kondisi fisik, psikis dan pendidikan yang ada pada anak, pemberian makanan bergizi dan menghindarkan anak pada makanan siap saja, pembatasan bermain handphone serta pengawasan ketika akan bermain di luar rumah, selalu mengajak anak dalam kegiatan keagamaan merupakan langkah agar anak dapat mengenal agama secara mendalam
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SD AL KAUTSAR TENTANG BULLYING DAN KEKERASAN DI SEKOLAH Kusnadi, Starry Kireida; Zuroida, Aironi; Nurlaily, Lutfiana; Lestari, Bayu Andriyani Wahyuning
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2374

Abstract

Bullying is a form of aggressive action, violence, hurting others that is carried out continuously. The causes are diverse, ranging from a family environment that is always fighting, less educational shows, a less child-friendly community environment and even teachers who still do not fully understand how to overcome bullying behavior in schools. One of the factors causing bullying behavior is a school situation that is not harmonious or discriminatory. Sometimes the phenomenon of bullying that occurs in schools is not realized by the school and parents. Most parents and school authorities consider the habit of disturbing friends, arguing, and mocking each other as a common behavior among school children and not a threatening thing. The problems faced by SD Al Kautsar Surabaya are classified into 3 aspects, namely cognitive aspects, affective aspects and psychomotor aspects. The cognitive aspect is the lack of knowledge and understanding about bullying and violence. The affective aspect is the lack of understanding of the psychological impact of bullying and violence. While the psychomotor aspect is the lack of preventive and handling actions against bullying and violent behavior. The solution to the problem is to provide workshops to increase the competence of SD Al Kautsar Surabaya teachers in understanding bullying and violence, as well as providing assistance to form an anti-bullying and violence task force at school as an effort to reduce cases of bullying and violence. The output targets to be achieved are measuring with pretests and posttests to teachers to determine the extent of the increase in teacher competence regarding bullying and violence, teachers better understand the psychological conditions of the impact of bullying and violence, and teachers can have effective prevention and handling actions. From this assistance, it is hoped that teachers will be more aware, sensitive, alert and understand the psychological conditions of students and have effective preventive and handling actions against bullying and violent behavior that occurs in schools. The implementation method used in this program is through workshops and mentoring carried out in stages related to bullying and violence (providing material, film screenings, case studies, discussions, ice breaking, games facts or myths related to bullying and violence).
PPM PROGRAM PERENCANAAN KARIR PADA SISWA DI SMA WIJAYA PUTRA Zuroida, Aironi; Grahani, Firsty Oktaria; Kusnadi, Starry Kireida; Firnanda, Fikri Ardiansya; Sabila, Tutus Risda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 7 (2024): PKMCSR2024: Kolaborasi Hexahelix dalam Optimalisasi Potensi Pariwisata di Indonesia: A
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v7i0.2376

Abstract

SMA Wijaya Putra merupakan salah satu Sekolah Swasta yang berada di Surabaya Barat. Dari hasil FGD serta wawancara yang dilakukan dengan Guru BK SMA Wijaya Putra, diketahui bahwa permasalahan mitra pada siswa terutama kelas XII yang akan lulus banyak siswa yang mengalami kebingungan dalam merencanakan karir, memilik untuk langsung bekerja atau kuliah setelah lulus SMA. Sejauh ini siswa SMA Wijaya Putra masih kurang memiliki pemahaman akan pentingnya menyusun jenjang karir, kurang memiliki self awareness terkait pentingnya menyusun jenjang karir sejak dini. Hal ini disebabkan pula oleh Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai jenis karir. Belum jelas dalam hal memilih karir yang tepat sesuai dengan minat dan bakat, dan belum memiliki informasi secara detil mengenai karir yang diminati, sehingga berdampak pula kepada kurangnya aksi terkait penyusunan/goal setting akan perencanaan karir. Berangkat dari permasalahan yang ada, solusi yang ditawarkan adalah sebagai berikut : (i) Memberikan Psikoedukasi berkaitan dengan pengembangan karir; (ii) Memberikan psikoedukasi mengenai jenis-jenis karir dan potensi karir yang ada di dunia kerja; (iii) Siswa dapat mengetahui minat dan potensi dibantu dengan instrument tes minat dan bakat; (iv) Memberikan pemahaman kepada siswa agar tumbuh Self awareness terkait pentingnya perencanaan karir; (v) Siswa diminta untuk membuat perencanaan karir jangka pendek. Metode yang digunakan adalah dengan Psikoedukasi dan pendampingan.
ART THERAPY SEBAGAI SARANA DALAM PELEPASAN EMOSI (KATARSIS) PADA ANAK di SEKOLAH SUNGAI SURABAYA Irmayanti, Nur; Kusnadi, Starry Kireida; Milenia Putri, Futy Oktav; Derman, Yuvensius
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i1.6186

Abstract

The purpose of providing visual art therapy to children at school is an effort to control children's emotions and provide education on how to increase self-confidence in children. As is known, children need more attention in controlling their emotions so that emotions remain stable and avoid unwanted emotional behavior. The method used in this activity is training on visual art therapy and providing education on how to increase self-confidence packed with interesting games. This activity can get a good response from the participants, it can be seen from the enthusiasm in carrying out the training activities, and it is observed that there is an increase after the training, the students have increased self-confidence, it can be seen that during discussions they are enthusiastic in expressing their opinions and this activity is sustainableabstract in bahasaTujuan dari pemberian visual art therapy pada anak di Sekolah adalah upaya untuk mengontrol emosi anak dan memberikan edukasi tentang cara meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Seperti diketahui anak memerlukan perhatian lebih dalam pengontrolan emosinya agar emosi tetap stabil dan menghindari perilaku emosi-emosi yang tidak diinginkan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan tentang visual art theraphy dan memberikan edukasi tentang cara meningkatkan rasa percaya diri dikemas dengan permainan yang menarik. Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari peserta terlihat dari antusias dalam melaksanakan kegiatan pelatihan, dan secara observasi ada peningkatan setelah adanya pelatihan siswa memiliki rasa percaya diri yang meningkat terlihat saat berdiskusi mereka antusias dalam menyampaikan pendapatnya dan kegiatan ini bersifat berkelanjutan.