Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA)

Studi Keausan Mata Pahat Pada Proses Pembubutan Material ST 37 Manurung, Meilani Mandhalena; Leksonowati, Nur Fitria Pujo; Saputra, Agung; Pamungkas, Nurman; Stefani, Windy; Batubara, Ninda Hardina; Purba, Adi Syahputra; Muvariz, Mufti Fathonah
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - June 2024
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v6i1.7418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat keausan pada tiga jenis pahat insert bubut, yaitu CNMG120408-NM4 WPP20, CNMG432-MS3, dan CNMG 150604r-k 4325, dalam kondisi pemotongan yang identik. Variabel kedalaman potongan dan kecepatan spindle ditetapkan pada 1,0 mm dan 560 rpm, dengan material yang digunakan adalah besi ST 37. Hasil menunjukkan bahwa CNMG 150604r-k 4325 mengalami kehilangan massa paling besar, sedangkan CNMG120408-NM4 WPP20 menunjukkan keausan paling rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan ini meliputi gesekan, temperatur tinggi, kecepatan potong, material yang diproses, dan kondisi pemotongan. Penelitian ini memberikan highlight tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keausan pada pahat insert bubut sehingga dapat dijadikan referensi untuk pemilihan pahat yang tepat untuk meningkatkan efisiensi proses permesinan
STUDI KOMPARATIF PENGGUNAAN YOKE AC DAN DC UNTUK DETEKSI CACAT SUBSURFACE PADA MATERIAL BERLAPIS CAT Leksonowati, Nur Fitria Pujo; Pamungkas, Nurman; Mufariz, Mufti Fathonah; Purba, Adi Syahputra; Manurung, Meilani Mandhalena; Stefani, Windy; Batubara, Ninda Hardina; Dupan, Pandi
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v7i1.8565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbandingan efektivitas yoke AC dan yoke DC dalam mendeteksi cacat bawah permukaan (subsurface defect) pada pelat baja karbon A36 yang dilapisi cat dengan ketebalan bervariasi menggunakan metode Magnetic Particle Inspection (MPI). Lima spesimen baja dengan ketebalan lapisan cat 100, 200, 300, 400, dan 500 mikron diuji. Metode visible wet particle diterapkan setelah kalibrasi yoke AC dan DC sesuai standar BS 6072. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketebalan cat 100 mikron, yoke AC mendeteksi 93% cacat, sedangkan yoke DC mendeteksi 98%. Seiring dengan meningkatnya ketebalan cat, performa yoke AC menurun drastis, terutama pada ketebalan 500 mikron, di mana yoke AC hanya mampu mendeteksi 38% cacat, sementara yoke DC masih mampu mendeteksi 43%. Dengan demikian, yoke DC lebih efektif dalam mendeteksi cacat bawah permukaan pada spesimen dengan lapisan cat yang lebih tebal dibandingkan yoke AC.
IDENTIFIKASI FAKTOR KERUSAKAN MESIN BUBUT DI LABORATORIUM MANUFAKTUR MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA): Studi Kasus: Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam Mutiarani , Mutiarani; Gianluca Fenta, Sandro; Pamungkas, Nurman; Aryswan, Adhe; Giat Juangsa Putra, Lalu
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - June 2025
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v7i1.9257

Abstract

Dalam kegiatan praktikum di Laboratorium Manufaktur Politeknik Negeri Batam terdapat beberapa mesin bubut konvensional yang beroperasi. Namun dalam pengoperasinnya, terkadang terjadi masalah dengan proses produksi karena kerusakan mesin yang signifikan sehingga menyebabkan proses belajar menjadi terganggu. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi komponen utama penyebab kerusakan pada salah satu mesin bubut konvensional dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan cara menghitung Risk Priority Number (RPN) dan memberikan rekomendasi. Dengan menghitung nilai RPN dapat diidentifikasi risiko kerusakan tertinggi dari komponen mesin bubut tersebut sehingga prioritas perawatan yang dibutuhkan dapat diketahui. Berdasarkan analisis, nilai RPN terbesar diperoleh sebesar 192 oleh gearbox mesin bubut, kemudian eretan pemutar sumbu x sebesar 36 dan kopling transmisi roda gigi sebesar 32. Karena seluruh komponen tersebut memiliki nilai RPN < 200, maka mitigasi risiko yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan corrective maintenance namun untuk mencegah kerusakan mesin bubut sebelum terjadi dan memperkecil risiko gangguan pada praktikum, diperlukan peningkatan strategi yang lebih tepat pada preventive dan predictive maintenance.  
Pengaruh Proses Tacking dan Welding Sequence Terhadap Distorsi Pada Pengelasan Butt Joint Pipa Dengan Flange Berbahan Carbon Steel Pamungkas, Nurman; Leksonowati, Nur Fitria Pujo; Mufariz, Mufti Fathonah; Hakim, Rahman; Baharudin, Budi; Dzulfiqar, Mohamad Alif; Saputra, Ihsan; Aryswan, Adhe; Reynaldi, Muhammad Ryan
Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Teknologi dan Riset Terapan (JATRA) - December 2023
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jatra.v5i2.6893

Abstract

This research explores the issue of distortion in spool pipes within the context of the fabrication process, with a specific focus on pipe connections with flanges. The main objective of this study is to investigate the impact of distortion caused by the tacking process during fit-up and the sequence of welding sequences in the welding process. The experiments were conducted by collecting data through inspections of concentricity in the connections using the Total Station Sokkia CX 101 S/N GP1159 tool, with tolerances set at 1, and 0.75 for capping weld. Fabrication Piping and Structure Onshore served as the testing location, with ASTM A671 CC60-12 as the testing material. All tests were conducted at room temperature. The inspection results were used as a guide for the repair process, providing instructions to the Fitter for improving the connections and enabling the welder to maintain the precision of the pipe connections with flanges to avoid distortion. Based on the experimental results, the concentricity of pipe connections reflects the occurring distortion, while welding sequences show a counter effect at each welding step. The distortion after welding, measured at 0.75, still complies with client specifications.