Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Analisis Proses Morfologis Afiksasi pada Teks Deskriptif Peserta Didik Kelas VII Muhamad Ichsan Nurjaman; Tri Mahajani; Sandi Budiana
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 7, No 2 (2015): Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : FKIP UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.143 KB) | DOI: 10.55215/pedagogia.v7i2.4896

Abstract

The research focus was the morphological process of affixation which were correct and incorrect in descriptive texts. It was conducted to the students of SMPN 1 Leuwiliang grade VII, in the district of Bogor. The method employed was qualitative descriptive. The data was taken from descriptive texts written by the students of grade VII at SMPN 1 Leuwiliang, in the district of Bogor. The result shows that there were 93 data from 31 descriptive texts. From the 93 data there were 142 affixed words, such as ber-, meN-, peN-, di-, –an, and –kan. Based on the analysis, the affixes that were correct according to morphological process were 115 words and those which were incorrect were 27 words. The correct affixed words were ber- as many as 22 words (19,13%), words with affix meN- were 41 words (35,65%), affix peN- were 8 words (6,95%), affix di- were 21 words (18,26%), affix –an were 14 words (12,17%), and affix –kan were 9 words (7,82%). The words containing incorrect affixes were words with the affix of ber- as many as 2 words (7,40%), affix meN- were 6 words (22,22%), affix peN- were 3 words (11,11%), affix di- were 12 words (44,44%), affix –an was 1 word (3,70%), and affix –kan were 3 words (11,11%). Therefore, the affixation in morphological process in the descriptive texts written by the students of grade VII at SMPN 1 Leuwiliang, in the district of Bogor, contained affixes and the most frequently and correctly used was the affix of meN- which were as many as 41 words (35,65%). The affix that was frequently used but incorrectly was the affix of di- which were as many as 12 words (44,44%).
Penggunaan Alat Kohesi Leksikal pada Teks Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Suhendra Suhendra; Tri Mahajani; Alma Patriani R
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 11, No 1 (2019): Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : FKIP UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/pedagogia.v11i1.7195

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan jenis alat kohesi leksikal pada teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Sumber data penelitian ini teks cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bogor. Alat kohesi leksikal yang menjadi fokus penelitian yaitu, repetisi, sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, dan ekuivalensi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan penggunaan alat kohesi leksikal sebanyak 140 data. Jumlah temuan yang pertama, penggunaan repetisi sebanyak 36 temuan (26%). Alat kohesi leksikal tersebut ditemukan pada pengulangan kata tak utuh pada kata ganti orang, kata utuh pada kata ganti orang, dan kata utuh pada kata keterangan waktu. Kedua, sinonim dengan total 14 temuan (10%). Pada umumnya alat kohesi ini ditemukan dengan mencermati bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Ketiga, antonim dengan total 24 temuan (17%). Alat kohesi ini dapat diidentifikasi dengan mencermati kata yang berlawanan makna dengan kata lain. Keempat, hiponim dengan total 10 temuan (7%). Hiponim kaitannya dengan kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari satu kata yang lebih umum. Kelima, kolokasi sebanyak 24 temuan (17%). Kolokasi, kaitannya dengan hubungan kata dan kata lain dalam lingkungan yang sama. Terakhir, ekuivalensi dengan total 32 temuan (23%). Alat kohesi leksikal tersebut pada umumnya, berkenaan dengan penggunaan makna yang sangat berdekatan karena penggunaan kata dasar yang sama. Dengan demikian, dari jumlah tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam cerpen siswa ditemukan banyak penggunaan alat kohesi leksikal dari 25 cerpen ditemukan jumlah temuan sebanyak 140 data dan penggunaan alat kohesi leksikal yang paling dominan terdapat pada penggunaan repetisi dengan temuan data 36 data dengan persentase 26%. Repetisi banyak digunakan siswa untuk menyatakan penegasan terhadap objek yang diceritakan. Selain itu, alat kohesi tersebut juga digunakan dengan maksud pengulangan dengan penggantian pada kata yang dirujuk oleh kata yang menggantikannya.
Kedwibahasaan Alih Kode dan Campur Kode pada Percakapan dalam Video Talk Show Sarah Sechan Tri Mahajani; Ruyatul Hilal; Rini Astuti; Iis Sri Noviyanti; Wahyu Triyana
Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 9, No 2 (2017): Pedagogia: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : FKIP UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/pedagogia.v9i2.7177

Abstract

Penelitian Kedwibahasaan Alih Kode dan Campur Kode pada Percakapan dalam Video Talk Show Sarah Sechan memfokuskan masalah padamacam, wujud, penyebab terjadinyaalih kode dan campur kode pada kedwibahasaan percakapan dalam vidiotalk show Sarah SechanTujuan penelitian ini memperoleh deskripsi tentang macam, wujud campur kode, serta penyebab terjadinyaalih kode dan campur kode pada kedwibahasaan percakapan dalam vidiotalk show Sarah Sechan, spesial bintang tamu Cinta Laura. Percakapan dilakukan oleh Cinta Laura dan Sarah Sechan yang banyak mengalihkodekan dan mencampurkodekan bahasa. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif secara induktif dan metode deskriptif analisis. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan macam-macam alih kode dan campur kode yang menimbulkan beragam struktur campuran dari kedua bahasa atau lebih. Pembahasan ini juga mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode yang muncul dalam percakapan dan juga menganalisis penyebab dalam alih kode dan campur kode tersebut. Berdasarkan hasil analisis, kedwibahasaan pada percakapan dalam video talk show Sarah Sechan dengan bintang tamu Cinta Laura terdapat macam-macam alih kode dan campur kode. Dalam alih kode terdapat alih kode ekstern, yaitu alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Sedangkan pada campur kode terdapat campur kode intern dan campur kode ekstern. Dalam campur kode intern terdapat campur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa, sedangkan dalam campur kode ekstern terdapat campur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahasa Inggris dengan bahasa Arab, bahasa Inggris dengan bahasa Sunda. Wujud alih kode terdapat alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. Wujud alih kode bahasa Inggris berupa kata, frasa, dan klausa bahasa Inggris. Wujud campur kode bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, bahasa Inggris dengan bahasa Arab, bahasa Inggris dengan bahasa Sunda berupa penyisipan kata, penyisipan frasa, penyisipan klausa. Penyebab terjadinya alih kode karena faktor penutur, lawan tutur, hadirnya penutur ketiga, dan memfokuskan pada pokok pembicaraan. Penyebab terjadinya campur kode karena faktor penutur, lawan tutur, hadirnya penutur ketiga, memfokuskan pada pokok pembicaraan, membangkitkan rasa humor, dan sekedar bergengsi.
ANALYSIS OF MOTIVATION IN THE NOVEL CINTAMU SELUAS SAMUDERA BY GOLA GONG AND ITS IMPLICATIONS FOR LEARNING INDONESIAN LANGUAGE IN SMA Ila Lovita, Sri Rahayu Dwiastuti, Tri Mahajani
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar (JPPGuseda) Vol 6, No 1 (2023): JPPGuseda (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar)
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/jppguseda.v6i1.7553

Abstract

Motivation arises when there is encouragement from within and outside a person so that there is a change in attitude to do something that is desired or desired. Motivation itself can be channeled through a literary work. This study aims to Analysis Of Motivation in the novel Love As Wide As The Ocean By Gola Gong And Its Implications For Learning Indonesia In High School. The method used in this research is descriptive qualitative method, meaning that the data found are in the form of words and the results will be presented descriptively. The data used in this study are excerpts from the novel entitled Cintamu Seluas  Samudra by Gola Gong. The data source used in this paper is the primary data source in the form of text from the novel entitled Cintamu Seluas  Samudra by Gola Gong which was published by the publisher in 2008. The technique of collecting data in this study was a note-taking technique. Checking the validity of the data in this study using the triangulation method. The analysis of motivation which is the focus of the research is internal and external motivation. Which includes internal motivation, namely self-esteem and achievement, expectations and needs, while motivation external, namely the environmental situation in general. From the results of the study, it was found that there were 57 data findings. By looking at the analysis of the motivational aspect, it can be seen that the motivation of hope is the most common finding in this analysis, while the other three forms of motivational aspects are found to be varied in data. These results provide a positive thing for learning Indonesian in high school.
ANALISIS NILAI MORAL PADA KUMPULAN CERITA RAKYAT NUSANTARA KARYA YUDHISTIRA IKRANEGARA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMP Tri Mahajani; Siti Chodijah; Sintia Andiyani
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 1, No 2 (2021): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v1i2.4468

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan nilai moral dan implikasi pada kumpulan cerita rakyat nusantara karya Yudhistira Ikranegara tersebut sebagai bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriftif kualitatif yang berupa kata-kata bukan angka-angka pada penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan pada kumpulan cerita rakyat nusantara karya Yudhistira Ikranegara. Nilai moral yang dianalisis pada kumpulan cerita rakyat nusantara yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Dari hasil analisis yang telah ditemukan peneliti sebanyak 53 temuan data., data-data yang telah ditemukan berupa kutipan kalimat. Dari temuan di atas peneliti telah mengkelompokkan tiga jenis nilai moral, pada 1) hubungan manusia dengan diri sendiri terdapat eksistensi diri, harga diri, percaya diri, takut, rindu, dendam dan kesepian, sedangkan 2) hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial terdapat rapuh, kesetiaan, pengkhianatan, kekeluargaan, dan 3) hubungan manusia dengan Tuhannya terdapat harga diri, percaya diri, dendam dan kesepian. Hasil dari temuan data sebanyak 53 temuan data dan mempunyai jumlah hasil dari ketiga jenis nilai moral yaitu hubungan manusia dengan diri sendiri berjumlah 21 kutipan mencapai hasil 40%, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial berjumlah 23 kutipan mencapai hasil 43%, dan hubungan manusia dengan Tuhannya berjumlah 9 kutipan mencapai hasil 17%. Dapat disimpulkan dari ketiga jenis nilai moral yang berjumlah banyak yaitu hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial. Berdasarkan hasil analisis pada kumpulan cerita rakyat nusantara karya Yudhistira Ikranegara dapat diimplikasikan terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP, hal ini dapat dilihat dari segi setiap isi cerita rakyat.
ANALISIS GAYA BAHASA SIMILE DAN HIPERBOLA DALAM NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Rissa Adittia Tanur; Tri Mahajani
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 2, No 1 (2022): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v2i1.5131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan gaya bahasa dalam novel Hujan Bulan Juni dan mengetahui implikasi penggunaan gaya bahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini teknik studi pustaka yaitu mengacu kepada teori-teori para ahli. Data peneliti berupa kutipan kalimat yang mengandung gaya bahasa simile dan hiperbola, kemudian dianalisis dan dideskripsikan. Hasil analisis gaya bahasa pada novel Hujan Bulan Juni ditemukan 40 kutipan, diantaranya: 19 kutipan yang mengandung gaya bahasa simile dan 21 kutipan yang mengandung gaya bahasa hiperbola. hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa di sekolah, terutama di SMA karena adanya penggunaan gaya bahasa simile dan hiperbola. Penggunaan gaya bahasa simile dan hiperbola dapat menambah pengetahuan, mempertajam perasaan, dan penalaran siswa. Dapat disimpulkan bahwa novel hujan bulan juni lebih banyak menggunakan gaya bahasa hiperbola yaitu banyaknya penggunaan kalimat yang melebih-lebihkan suatu hal, dibandingkan dengan kalimat yang menyamatan suatu hal dengan hal lain. Dengan demikian penelitian ini layak untuk dijadikan pembelajaran sastra, khususnya untuk pembelajaran gaya bahasa dalam studi Bahasa Indonesia di SMA.
Hubungan Keterampilan Memparafrasakan Puisi dengan Keterampilan Menulis Naskah Drama pada Siswa Kelas XI SMAN 9 Kota Bogor Tri Mahajani; Adinda Masri Putri
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 1, No 1 (2021): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v1i1.3220

Abstract

This study aims to determine the correlation between poetry paraphrasing skills and drama script writing skills in class XI students of SMAN 9 Bogor City. The method for this study is a quantitative with correlation techniques. The population in this study were all students of class XI of SMAN 9 Bogor with a total of 310 students. Writing drama scripts by collecting data through poetry paraphrasing skilltests is the technique of the sample which 36 students from class XI IPS 3 as the object of this study. The research hypothesis has a positive relationship between poetry paraphrasing skills and drama script writing skills. After the data was collected, the researcher calculates it by the product moment formula. Based on the theoretical (r) coefficient or r table in the product moment correlation table, it can be seen that the significant level of 5% and 1% of (N = 36) respectivelyare 0.329 and 0.424. The results show rabel (5% = 0.329) less than rxy (0.331) less thanrabel (1% = 0.424) which means that it relates to a positive relationship between the skills of paraphrasing variable (X) with drama script function variable (Y) by weak level. Thus poetry parenting skills contributed 33% to drama script writing skills. While the other 67% is influenced by other variables not examined in this study.
INOVASI PEMBELAJARAN: PENINGKATAN STUDENT WELL-BEING MELALUI BAHAN AJAR DIGITAL Suhendra Suhendra; Tri Mahajani; Muhamad Ginanjar Ganeswara; Eka Suhardi; Nur Rahmawati; Windi Kartika
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i2.3067

Abstract

Potensi yang dimiliki siswa akan dapat dikembangkan apabila proses pembelajaran di kelas berjalan kondusif dan menyenangkan. Siswa merasa aman dan nyaman secara fisik dan psikis berada di lingkungan sekolah sehingga student well-being (kesejahteraan siswa) akan dirasakan oleh siswa. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan student well-being adalah penggunaan bahan ajar digital dalam pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah rendahnya keterampilan guru dalam menyusun bahan ajar digital berbasis canva serta rendahnya student well-being pada siswa sekolah dasar. Tujuan PkM ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menyusun bahan digital serta meningkatkan student well-being siswa sekolah dasar di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode kegiatan yang dilakukan:1) Melakukan analisis kebutuhan di lapangan; 2) Menganalisis dan menelaah KI/KD yang relevan; 3) Menentukan aplikasi yang akan digunakan; 4) Memberikan keterampilan penyusunan bahan ajar digital; 5) Penggunaan bahan digital di kelas; 7) Melakukan evaluasi. Hasil yang dicapai dalam PkM ini menunjukkan peningkatan keterampilan guru yang sangat signifikan serta peningkatan student well-being siswa pada setiap dimensi, baik dimensi sosial, dimensi kognitif, dimensi fisik dan spiritual.
Development of Scaffolding in Stimulating Students Motivation and Language Acquisition Talitha, Stella; Mahajani, Tri; Rosdiana, Rina
Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/pedagonal.v7i2.8721

Abstract

This study aims to get an overview of the implementation of scaffolding in student language acquisition and describe student motivation in participating in language acquisition activities with the use of scaffolding. Through the application of scaffolding, language acquisition is obtained by learners. This study uses qualitative descriptive research design because this study presents research results based on facts that exist in everyday life as they are. Language acquisition for students on the words steel tank, gondola, scour, rivers, paddled; wings, tail, antennae, beak, muzzle, ankles, as per teacher-designed scaffolding. Of the six stages of scaffolding, five stages are carried out by teachers, the last stage is reflective of students and teachers only. For the level of motivation and intelligence starting from the highest percentage of motivation based on intelligence: students who are intelligent and motivated as much as 54%, students have average intelligence and motivated 19% who are intelligent and unmotivated, 12%; Smart and unmotivated students and average and unmotivated students, 2% each. This indicates that in general, the use of scaffolding affects student motivation in language learning with the help of other activities programmed by the school.
SEMIOTIKA DALAM NOVEL I AM SARAHZA KARYA HANUM RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SERTA IMPLIKASINYA BAGI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SMA Salsabila, Afifa; Mahajani, Tri; Talitha, Stella; Chodijah, Siti
Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, Dan Pembelajaran Vol 4, No 1 (2024): Triangulasi: Jurnal Pendidikan Kebahasaan, Kesastraan, dan Pembelajaran
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNPAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55215/triangulasi.v4i1.7231

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek tanda yang terdapat pada novel I Am Sarahza karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra serta implikasinya bagi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA. Wujud data pada peneitian ini adalah berupa kutipan yang mengandung aspek tanda pada novel I Am Sarahza. Berdasarkan wujud data dan sumber data, maka data yang berupa kutipan diidentifikasi berdasarkan aspek tanda yang terkandung dalam novel. Penelitian ini dapat diimplikasikan pada siswa kelas XII, dan dapat diterapkan pada materi unsur intrinsik dan ektrinsik pada novel. Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pendidik sebagai pengajaran bahasa Indonesia dan dapat memberikan ilmu pendidikan sastra serta bagi siswa dapat mengambil segi positif dari novel I Am Sarahza.Kata Kunci: Karya Sastra, Novel, Aspek Semiotika, Implikasi pembelajaran bahasa. ABSTRACT: The purpose of this study is to describe the aspects of signs contained in the novel I Am Sarahza by Hanum Rais and Rangga Almahendra and their implications for learning Indonesian language and literature in high school. The data source used in this research is the novel I Am Sarahza by Hanum Rais and Rangga Almahendra. The form of data in this research is in the form of quotations containing aspects of signs in the novel I Am Sarahza. This research can be implicated in class XII students, and can be applied to the intrinsic and extrinsic elements of the novel. This research can be used by educators as an Indonesian language teaching and can provide literary education and for students to take the positive aspects of the novel I Am Sarahza. Keywords: Literary Works, Novels, Semiotic Aspects, Implications of language learning.