Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Analisis Fishbone Diagram Dalam Penanganan Kerusakan Thermostat Sistem Pendingin Air Tawar Auxiliary Engine Kapal MV Meratus Payakumbuh Haryono, Aditya Dwi Putra; Imanto, Frenki; Gupron, Akhmad Kasan; Kristiyono, Antonius Edy; Nugroho, Azis; Gunarti, Monika Retno
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18919

Abstract

Auxiliary engine merupakan permesinan yang berperan menghasilkan energi listrik dari energi mekanik di atas kapal. Untuk beroperasi dengan optimal dan terhindar dari overheating, auxiliary engine didukung sirkulasi sistem pendingin yang prima. Salah satu komponen mesin pendingin adalah thermostat. thermostat berfungsi untuk mengontrol aliran air coolant menuju antara ke mesin kembali atau bagian heat exchanger. Kerusakan pada thermostat akan menimbulkan dampak besar bagi kinerja auxiliary engine.Penelitian ini membahas penyebab kerusaka, dampak serta langkah penanganan pada thermostat auxiliary engine nomor 3 di kapal MV Meratus Payakumbuh. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan fishbone analysis. Proses pengambilan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan thermostat auxiliary engine disebabkan oleh faktor usia komponen thermostat dan berdampak pada tingginya suhu temperatur pada sistem pendingin air tawar mencapai 90°C. Penanganan kerusakan thermostat dilakukan dengan cara menukar sementara bagian thermostat yang ada pada auxiliary engine nomor 2 yang bertipe sama. Agar suhu temperatur pada sistem pendingin air tawar menjadi normal. Oleh karena itu, kebutuhan listrik di kapal tetap terjaga dan beroperasi dengan baik sampai ada perbaikan total. Langkah selanjutnya adalah perbaikan secara menyeluruh setelah persedian suku cadang tersedia.
Failure Mode and Effect Analysis Kebocoran Pipa Air Laut Pendingin LO Cooler Mesin Induk Kapal KMP Agung Samudera XVIII Sukron, Ainaya Alfatihah; Imanto, Frenki; Gupron, Akhmad Kasan; Kristiyono, Antonius Edy; Nugroho, Azis
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.18934

Abstract

Mesin induk adalah penggerak utama dalam operasional kapal laut. Sistem pendingin merupakan salah satu sistem dalam mendukung kinerja mesin induk. Pentingnya peran sistem pendingin maka penelitian ini membahas tentang faktor penyebab kebocoran pada pipa air laut, menentukan dampak yang terjadi, serta rekomendasi penanganan yang dilakukan untuk mengatasi kebocoran. Pada karya tulis ilmiah ini Peneliti menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dalam mempermudah analisis data. Metode pengumpulan data yang Peneliti lakukan adalah dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan kebocoran pada pipa LO Cooler ialah korosi karena air laut yang bersifat korosif. Dampak yang terjadi ialah menyebabkan kinerja pompa menjadi terganggu. Berdasarkan analisis FMEA didapatkan nilai teringgi untuk severity  adalah pompa sea water dengan point 4 , sedangkan occurance adalah pipa kapiler (tube) dengan nilai 4, dan detection adalah pompa sea water dengan nilai 5. Nilai risk priority number (RPN) paling tinggi adalah pompa sea water dengan hasil nilai 40. Oleh karena itu. Rekomendasi penanganan kebocoran pipa air laut adalah melakukan perawatan rutin dan ketersediaan suku cadang di atas kapal..