Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Pengembangan Diklat Vokasi Pelayaran Dalam Rangka Implementasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia : Konsep Road MAP Menuju Industrialisasi SDM Yang Berorientasi Ekonomi Moejiono, Moejiono
KALAO'S MARITIME JOURNAL Vol 4 No 1 (2023): Kalao's Maritime Journal
Publisher : Politeknik Pelayaran Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69754/kalaos.v4i1.42

Abstract

Bidang perhubungan merupakan sektor industri yang sangat komplek dengan berbagai jenis kompetensi yang dibutuhkan. Perhubungan tidak sekedar transportasi, tapi juga logistik dan konektifitas. Keunggulan disektor perhubungan harus ditunjang dengan kualitas sumber daya manusia/ tenaga kerja yang efisien yang berorientasi pada pemanfaat teknologi informasi yang mumpuni. SDM harus mengikuti kemajuan industri dan bukan sebaliknya. Konsep inilah yang melahirkan kompetensi-kompetensi baru yang berlaku secara global (global recoqnized). Kompetensi SDM harus masuk dalam suatu kerangka kualifikasi dan industri maritim menjadi batang tubuhnya. Untuk itu baik kerangka maupun batang tubuh harus benar-benar dapat dipetakan dalam bentuk peta okupasi sehingga tidak akan ada gap antara kebutuhan industri dengan ketersediaan SDMnya. Pada paper ini penulis memetakan seluruh diklat pelayaran baik Kompetensi Kepelautan (Nomor PK. 07/Bpsdmp-2016, Tentang Kurikulum Program Pendidikan Dan Pelatihan Pembentukan Dan Peningkatan Kompetensi Di Bidang Pelayaran) maupun teknis fungsional (Sk. 416 tahun2014, tentang Kurikulum Diklat Teknis Fungsional) , dari hasil pemetaan diperoleh draft rancangan Peta Okupasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pelayaran yang mungkin dapat digunakan sebagai pemikiran bersama dan untuk mengawali desain penetapan SKKNI bidang pelayaran yang lebih komprehensif.
Peran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Dalam Peradigma Pendidikan Vokasi Nasional Strategi Dan Pengembangan Moejiono, Moejiono
KALAO'S MARITIME JOURNAL Vol 4 No 2 (2023): KALAO’S MARITIME JOURNAL
Publisher : Politeknik Pelayaran Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69754/kalaos.v4i2.45

Abstract

Pendidikan vokasi harus inovatif, artinya riset harus diperbesar sehingga inovasiinovasi yang ada betul-betul dikerjakan sehingga konkret, riil dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan terhubung dengan dengan kebutuhan dunia usaha (link and match). Pendidikan vokasi harus dinamis mengikuti perkembangan jaman sehingga muncul prodi dan jurusan-jurusan baru yang lebih dibutuhkan masyarakat. Pada kajian ini penulis melakukan analisa terhadap, perguruan tinggi dan lembaga diklat dibawah Kementerian Perhubungan yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan Vokasi. Dari hasil analisa dengan menggunakan aplikasi online vessel finder dan membandingkan dengan Peraturan Menteri nomor 70 tahun 1998 tentang persyaratan minimal sertifikat perwira dikapal niaga pelayaran semua lautan diperoleh hasil bahwa Jumlah Awak Kapal Dunia saat Ini (semua jenis Kapal): 3,382,035 Orang, Jumlah awak kapal Dunia > 500 GT : 1,491,097 Orang. Kebutuhan Awak kapal tiap tahun (Faktor penyusutan SDM dan pertumbuhan kapal baru per tahun): 155,574 Orang. Untuk jumlah awak kapal dalam negeri saat ini: 128,218 orang, tingkat penyusutan sdm karena pensiun dll, (1,3%) dan pertumbuhan kapal per tahun (1,6%), jumlah kebutuhan awak kapal dalam negeri tiap tahun : 3,741 orang. Dari analisa jumlah SDM bidang pelabuhan berdasarkan PM.36/2013 tentang Ortaker kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan diketahui perkiraan kebutuhan SDM Regulator dan Operator yang memerlukan penangan serius melalui pendidikan Vokasi baik program Politeknik, maupaun Balai. Dengan memperhatikan jumlah Pelabuhan Saat ini yang mencapai kurang lebih 609 pelabuhan (terdiri dari pelabuhan utama, KSOP, UPP dan Terminal Khusus), maka dapat diketahui total SDM Pelabuhan (Regulator dan Operator) adalah sebesar kurang lebih 62009 orang. Sementara dengan adanya PM. 122 tahun 2018 tentang Ortaker Kementerian Perhubungan Dan munculnya kebijakan rencana penyerahan 400 pelabuhan kelas UPP (pelabuhan penyeberangan) ke dinas perhubungan akan dibutuhkan SDM kurang lebih 34.569 orang.
PELATIHAN PEMADAMAN API MENGGUNAKAN POMPA PORTABLE PADA NELAYAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI POPOH TULUNGAGUNG Arleiny; Moejiono, Moejiono; Siahaan, Renta Novaliana; Rahayu, Trisnowati; Santoso, Agus Dwi; Ratih, Sindy
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/tgb34563

Abstract

Salah satu bahaya serius yang dapat mengancam nyawa dan kerugian harta benda adalah kebakaran. Dalam konteks pelabuhan nelayan kesiapan dalam menghadapi kebakaran di kapal sangatlah krusial. Peralatan pemadam kebakaran di pelabuhan perikanan sangat penting untuk memastikan keselamatan personel, perlindungan properti, dan pengendalian kebakaran yang efektif. Tujuan dari kegiatan pengabidan pada Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dasar peningkatan motivasi, wawasan dan kompetensi nelayan Pantai Popoh dalam menangani kebakaran. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan melalui penyampaian materi berupa pelatihan keselamatan terkait pemadaman api dengan menggunakan Pompa Portable. Dimana yang menjadi sasaran kegiatan adalah nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Popoh. Kegiatan pengabdian ini berjalan lancar sesuai dengan yang diagendakan. Hal ini karena antusiasme yang tinggi dari peserta dan dukungan penuh dari Pelabuhan Perikanan Pantai Popoh Tulungagung.
Analisis Kerusakan Impeller Pada Sea Water Cooling Pump Mesin Induk Yanmar di Kapal Self-Propelled Oil Barge Seroja XXI Chahyono, Muhammad; Moejiono, Moejiono; Putri, Indah Ayu Johanda; Robbi, Shofa Dai; Kristiyono, Antonius Edy; Gunarti, Monika Retno
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.948

Abstract

Kerusakan pada impeller sea water pump mesin induk dapat menyebabkan penurunan kinerja sistem pendingin, yang berpotensi merusak mesin induk dan mengganggu operasional kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kerusakan pada impeller sea water pump serta dampaknya terhadap kinerja pompa dan sistem pendingin secara keseluruhan. Metode yang digunakan dalam analisis ini meliputi inspeksi visual, pengukuran getaran, dan analisis material untuk mendeteksi cacat atau keausan pada impeller. Hasil analisis menunjukkan bahwa kerusakan impeller umumnya disebabkan oleh faktor-faktor seperti keausan akibat gesekan dengan partikel di dalam air laut, korosi akibat lingkungan laut yang agresif, serta kegagalan mekanis yang disebabkan oleh desain atau material impeller yang tidak sesuai. Kerusakan ini dapat menyebabkan penurunan aliran air laut yang masuk ke sistem pendingin mesin induk, yang pada akhirnya dapat meningkatkan suhu mesin dan memperpendek umur pakai komponen. Oleh karena itu, pemeliharaan yang tepat dan pemilihan material yang tahan terhadap korosi sangat penting untuk mencegah kerusakan yang lebih parah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terkait perawatan dan penggantian impeller yang lebih efisien serta pemilihan material yang lebih tahan lama untuk meningkatkan keandalan pompa air laut pada mesin induk kapal.
Analisis Kerusakan Piston Pada Kompresor Udara Type Hatlapa Hamworthy V-Line 150 Di Kapal MT. Prima Lautan II Yakin, Moh. Ainul; Moejiono, Moejiono; Ajie, Kuntoro Bayu; Kristiyono, Antonius Edy; Robby, Shofa Dai; Nugroho, Azis
Impression : Jurnal Teknologi dan Informasi Vol. 4 No. 2 (2025): July 2025
Publisher : Lembaga Riset Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59086/jti.v4i2.963

Abstract

Kompresor udara merupakan mesin bantu yang sangat penting dalam sistem permesinan kapal, khususnya dalam proses starting main engine yang membutuhkan tekanan udara tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kerusakan piston pada kompresor udara type Hatlapa Hamworthy V-Line 150 dan dampak yang ditimbulkan terhadap operasional kapal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung di atas kapal MT. Prima Lautan II, wawancara dengan perwira mesin (KKM, Masinis 2, dan Masinis 3), serta dokumentasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kerusakan piston adalah tersumbatnya intercooler akibat korosi dan kotoran, kualitas pelumas yang menurun karena melebihi jam kerja (running hours), serta pemakaian material piston yang telah melewati batas jam kerja yang ditentukan. Dampak dari kerusakan ini adalah terganggunya sistem udara, kegagalan start main engine, dan menurunnya efisiensi operasional kapal. Analisis dilakukan menggunakan metode fishbone untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya pemeliharaan rutin, penggantian suku cadang sesuai manual book, dan peningkatan kesadaran kru kapal terhadap pentingnya perawatan sistem udara.   The air compressor is a very important auxiliary engine in the ship's engine system, especially in the process of starting the main engine which requires high air pressure. This study aims to analyze the cause of piston damage in the Hatlapa Hamworthy V-Line 150 type air compressor and the impact it has on ship operations. The research method used is qualitative, with data collection techniques through direct observation on board the MT ship. Prima Lautan II, interviews with mechanical officers (KKM, Machinist 2, and Machinis 3), as well as field documentation. The results of the study show that the main cause of piston damage is intercooler clogging due to corrosion and dirt, decreased lubricant quality due to exceeding running hours, and the use of piston materials that have exceeded the specified working hour limit. The impact of this damage is the disruption of the air system, the failure of the main engine start, and the decline in the ship's operational efficiency. The analysis was carried out using the fishbone method to identify the root of the problem. The results of this study emphasized the importance of routine maintenance, replacement of spare parts according to the manual, and increased awareness of the ship's crew on the importance of air system maintenance.  
Path Analysis of the Effect of Safety Climate and Job Satisfaction on Safety Behavior of Seafarers Using PLS Puspitacandri, Ardhiana; Moejiono, Moejiono
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 37 No. 1 (2025): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v37i1.2325

Abstract

This study aims to analyze the path of effect through which safety climate and job satisfaction influence sailors’ safety behavior. The population in this study comprises the deck crew (seafarers) from several domestic shipping companies, totaling 210 individuals. The sample was selected using simple random sampling with data collected from 141 seafarers. The data were processed using Partial Least Square (PLS) with PLS Smart Software. The results indicate a direct and significant positive relationship between safety climate and safety behavior, with a path coefficient value of 0.421. Additionally, there is an indirect effect of safety climate on safety behavior mediated by job satisfaction, with a path coefficient value of 0.177. The analysis also reveals a significant positive relationship between safety climate and job satisfaction, with a path coefficient of 0.631, and a direct significant positive relationship between job satisfaction and sailors’ safety behavior, with a path coefficient value of 0.280. The structural model analysis using PLS demonstrates that safety climate and job satisfaction influence sailors’ safety behavior, with an overall predictive power of 52.45%. This indicates that the overall predictive capability of the model is considered strong. Although the safety climate and job satisfaction influence the safety behavior of ship crews, there are also other factors such as intelligence (IQ), special skills, physical condition, personality, emotions, thinking style, perceptions, and work attitudes that can influence behavior as external factors in this study. As a practical recommendation, shipping companies are advised to improve the safety climate and job satisfaction. This can be done by providing safety facilities, regular training, policies that priorities crew safety, and effective communication between management and employees.
Environmentally Friendly Human Resources Management for Indonesia Gold 2045 Container Ports With Maximize Green HRD Port Amrullah, Romanda Annas; Moejiono, Moejiono; Imanto, Frenki; Arleiny, Arleiny; Rahkman, Rizqi Aini; Prayitno, Prayitno
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1467

Abstract

Container ports are one of the investment attractions, the busier the port, the more investment there will be and vice versa, but the success of a port is determined by good service. Environmentally friendly human resources of container ports determine performance improvement. This study uses a qualitative approach method, environmentally based human resources. the data collected is interpreted to produce a deeper understanding of the phenomena observed in the field. The data will then be constructed into themes that have significant meaning. The results of the study found a new concept of Maximize Green Hrd Port which was tested on the management of a container port in Indonesia.
Path Analysis of the Effect of Safety Climate and Job Satisfaction on Safety Behavior of Seafarers Using PLS Puspitacandri, Ardhiana; Moejiono, Moejiono
Warta Penelitian Perhubungan Vol. 37 No. 1 (2025): Warta Penelitian Perhubungan
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/warlit.v37i1.2325

Abstract

This study aims to analyze the path of effect through which safety climate and job satisfaction influence sailors’ safety behavior. The population in this study comprises the deck crew (seafarers) from several domestic shipping companies, totaling 210 individuals. The sample was selected using simple random sampling with data collected from 141 seafarers. The data were processed using Partial Least Square (PLS) with PLS Smart Software. The results indicate a direct and significant positive relationship between safety climate and safety behavior, with a path coefficient value of 0.421. Additionally, there is an indirect effect of safety climate on safety behavior mediated by job satisfaction, with a path coefficient value of 0.177. The analysis also reveals a significant positive relationship between safety climate and job satisfaction, with a path coefficient of 0.631, and a direct significant positive relationship between job satisfaction and sailors’ safety behavior, with a path coefficient value of 0.280. The structural model analysis using PLS demonstrates that safety climate and job satisfaction influence sailors’ safety behavior, with an overall predictive power of 52.45%. This indicates that the overall predictive capability of the model is considered strong. Although the safety climate and job satisfaction influence the safety behavior of ship crews, there are also other factors such as intelligence (IQ), special skills, physical condition, personality, emotions, thinking style, perceptions, and work attitudes that can influence behavior as external factors in this study. As a practical recommendation, shipping companies are advised to improve the safety climate and job satisfaction. This can be done by providing safety facilities, regular training, policies that priorities crew safety, and effective communication between management and employees.
Manajemen Kolaborasi dan Komitmen Perusahaan Dalam Operasional Pelabuhan Sebagai Bentuk Implementasi Smart Port Dahri, Muhammad; Arisusanty, Dian Junita; Santoso, Agus Dwi; Moejiono, Moejiono
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.14549

Abstract

PT.terminal petikemas Surabaya telah mengimplementasikan smart port sejak tahun 2021 dan terus melakukan pengembangan hingga saat ini. Guna mendukung pengembangan smart port di masa adaptasi kebiasaan baru, maka komitmen perusahaan memegang kendali yang sangat besar, disamping perlu didukung dengan manajemen kolaborasi yang memadai. Manajemen kolaborasi merupakan bagian atau sub konsep dari manajemen yang berfokus pada efektivitas dan efisiensi dalam membangun kolaborasi atau kerjasama, yang memerlukan pengelolaan dan pengaturan khusus. Manajemen kolaborasi di PT.terminal peti kemas Surabaya diatur dalam sebuah etika bisnis perusahaan. Etika bisnis perusahaan ini mengatur hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan pengguna jasa, hubungan dengan pemasok, hubungan dengan kreditur, hubungan dengan aparatur pemerintah, hubungan dengan pekerja dan hubungan industrial, hubungan dengan pesaing, hubungan dengan masyarakat dan lingkungan, hubungan atasan terhadap bawahan, hubungan bawahan terhadap atasan, hubungan dengan media, hubungan serikat pekerja, hubungan dengan anak perusahaan, hubungan dengan pemerintah sebagai regulator, hubungan dengan legislatif, hubungan dengan lembaga yudisial, hubungan dengan investor dan Lembaga keuangan, hubungan dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi, hubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan dan lingkungan kerja serta hubungan dengan debitur. Disamping manajemen kolaborasi, komitmen perusahaan merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya dalam implementasi smart port. Komitmen merupakan inti daripada semua hubungan kerja yang sukses. Komitmen perusahaan terminal petikemas Surabaya diatur dalam sebuah visi, misi, nilai inti dan budaya perusahaan serta standar pedoman etika dan perilaku. Salah satu komitmen PT. terminal petikemas Surabaya yaitu Perusahaan akan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik kepada pengguna jasa pelabuhan yang diwujudkan dalam program pelayanan prima, Perusahaan juga berusaha melakukan pemeliharaan, perbaikan dan penataan berbagai fasilitas pelabuhan secara bertahap sesuai skala prioritas, agar ketersediaan fasilitas maupun peralatan tetap terjamin dengan kualitas memadai. Untuk dapat memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik kepada pengguna jasa pelabuhan, perusahaan secara rutin mengadakan pertemuan dengan pengguna jasa pelabuhan serta memantau hasil pertemuan agar dapat mengetahui kebutuhan pengguna jasa pelabuhan tersebut dan dapat memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan keinginannya, disamping itu perusahaan melakukan dan memiliki sertifikat ISO 9001:2015 terkait Mutu, ISO 14001:2015 terkait lingkungan, ISO 45001:2018 terkait keselamatan dan kesehatan kerja, ISO 28000:2007 terkait keamanan informasi sebagai bentuk komitmen dalam hal standarisasi mutu dan sistem pelayanan jasa kepelabuhanan secara terintegrasi.