Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Modifikasi Flake Ubiriga sebagai PMT bagi ibu Hamil KEK di Kota Kupang Anak Agung Ayu Mirah Adi; Meirina S Loaloka; Juni Gressilda L.Sin; Astuti Nur
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8526

Abstract

Kehamilan merupakan suatu kondisi yang rentan terhadap segala macam stress dimana peningkatan proses metabolisme dapat memicu terbentuknya oxidatif stress yang akhirnya berpengaruh terhadap kelangsungan proses kehamilan terutama pada ibu dengan masalah gizi kurang. Pemberian makanan tambahan dapat mengurangi masalah gizi kurang pada ibu hamil. Salah satu inovasinya adalah flake. Flake ubiriga merupakan flake dengan tepung komposit (ubi jalar kuning, kacang turi dan kulit buah naga merah) dan untuk memperbaiki rasa dan aroma produk ditambahkan sirsak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan gizi, antioksidan dan daya terima flake ubiriga yang dimodifikasi dengan ekstrak sirsak. Penelitian ini menggunakan RAL dengan perbandingan tepung komposit : ekstrak sirsak, P0 (100 : 0), P1 (95:5) ,P2 (90:10), P3(85:15), P4(80:20) dengan 3 kali pengulangan. Hasil organoleptik dianalisis dengan uji Kruskall Wallis dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil : perbandingan tepung komposit dengan ekstrak sirsak yang paling baik dari segi warna, rasa, aroma dan tekstur yakni perbandingan (95:5). Karakteristik kimia yang dihasilkan dari 5 formulasi flake yaitu protein (6,97%-7,56%), lemak (6,74% - 8,22%), karbohidrat (74,87% - 85,23%), serat kasar (13,84% - 15,42%) dan kadar antioksidan (9184,88mg-10404,56mg). Kadar karbohidrat, protein dan lemak Flake telah memenuhi standar SNI 01-4270-1996
Pelatihan Pembuatan dan Pemberian PMT Pangan Lokal Melalui Program Otas di Oesapa Selatan Meirina S Loaloka; Anak Agung Ayu Mirah Adi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.8077

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Indonesia termasuk dalam urutan tertinggi kasus stunting dengan prevalensi 37,2 % dibandingkan negara-negara tetangga lain. Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14% pada tahun 2024, sementara angka stunting di tahun 2021 mencapai 24%. Dampak dari kejadian stunting adalah adanya peningkatan angka kesakitan dan kematian pada anak, pertumbuhan postur tubuh atau tinggi badan yang tidak optimal dibandingkan umur anak, terganggunya perkembangan motorik, meningkatkan angka kejadian penyakit degeneratif, performa belajar yang kurang optimal dan yang lebih jauh lagi adalah peningkatan biaya Kesehatan. Pemerintah Kota Kupang dalam upaya menekan angka prevalensi Stunting dibawah 10% di tahun 2024 melakukan kerja konvergensi atau kerjasama lintas sektoral dalam lingkup Pentahelix (Pemerintah, PT, Swasta, Masyarakat, dan Media Masa). Program orang tua asuh merupakan salah satu bentuk kepedulian dan upaya yang dilakukan dengan melibatkan semua sektor dalam percepatan pencegahan dan penanganan balita stunting. Kelurahan yang dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah Oesapa Selatan Kota Kupang, dengan tujuan ikut berperan dalam pencegahan dan penanganan stunting melalui Program Orang Tua Asuh Anak Stunting dengan memberikan makanan tambahan disertai dengan pelatihan pembuatan PMT pangan lokal kepada ibu balita.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL BERBASIS KELOR DI KOTA KUPANG Meirina Sulastri Loaloka; Asweros Umbu Zogara; Anak Agung Ayu Mirah Adi; Maria Goreti Pantaleon
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.849

Abstract

Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu pangan lokal yang memiliki kandungan yang gizi yang tinggi. Daun kelor kaya akan beta karoten, vitamin C, vitamin E, polifenol, dan sumber antioksidan alami yang baik. Akan tetapi tanaman kelor masih kurang dimanfaatkan secara maksimal sebagai bahan pangan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan kader posyandu dan ibu balita tentang olahan kelor, yaitu kroket kelor, cendol kelor dan bolu kelor. Sasaran kegiatan ini adalah kader dan ibu balita di Posyandu Kamboja II, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 metode, yaitu ceramah dan demo/praktik. Hasil kegiatan ini adalah seluruh peserta paham tentang pembuatan makanan berbasis kelor dan mampu menghasilkan keuntungan dari penjualan produk tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat ibu balita memiliki variasi makanan yang diberikan kepada balita dan juga produk ini dapat dijual untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Upaya Peningkatan Status Gizi Lansia Melalui Pendampingan Kader Posyandu di Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang Anak Agung Mirah Adi; Meirina S Loaloka; Santa Luciana da Costa
Joong-Ki : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3: September 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/joongki.v1i3.1001

Abstract

Periode lansia merupakan periode kehidupan yang rentan terhadap penyakit degeneratif dan kualitas hidup semakin menurun. Prevalensi penderita hipertensi pada Lansia di wilayah kerja Puskesmas Oesapa Sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu dengan kategori hipertensi ringan sebanyak 76,10 %, hipertensi sedang sebanyak (16,28 dan hipertensi berat sebanyak (7,08 %). Pola makan suka gorengan memicu timbulnya obesitas, sementara kunjungan ke posyandu lansia belum mencapai 100% sehingga tidak maksimal dalam memantau kesehatan lansia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui status gizi lansia, meningkatkan pengetahuan kader dan lansia terkait gizi seimbang, mengajarkan pengolahan menu kudapan sehat bagi lansia yang berbasis pangan lokal . Sasaran kegiatan ini adalah kader dan lansia di Posyandu Lansia, Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 metode, yaitu ceramah dan demo/praktik. Hasil kegiatan ini adalah diketahuinya status gizi lansia, seluruh peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang gizi seimbang bagi lansia dan memahami pembuatan kudapan sehat berbasis pangan local. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat lansia mampu menjaga kesehatannya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan memiliki variasi menu kudapan sehat yang dapat diinfomasikan kepada keluarganya.
EDUKASI GIZI MENINGKATKAN PENGETAHUAN GIZI ORANG TUA DAN SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA KUPANG Asweros Umbu Zogara; Meirina Sulastri Loaloka; Maria F Vinsensia DP Kewa Niron
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.3515

Abstract

Masa tumbuh kembang yang cepat perlu didukung dengan status gizi yang baik. Akan tetapi masalah gizi pada siswa sekolah dasar masih cukup banyak Masalah gizi pada siswa sekolah dasar bukan hanya terbatas pada masalah kurang gizi, tetapi juga masalah kelebihan gizi (overweight dan obesitas). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi pada siswa sekolah dasar, yaitu melakukan pendidikan gizi. Harapan dari upaya ini adalah orang dapat memahami pentingnya makanan dan gizi, sehingga mau bersikap dan bertindak mengikuti norma-norma gizi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober 2022 di SD Inpres Oebufu, Kota Kupang. Sasaran kegiatan ini adalah orang tua dan siswa di SD Inpres Oebufu dengan total peserta 40 orang. Edukasi gizi ini dilaksanakan dalam beberapa metode, yaitu ceramah dan pemutaran film. Hasil perhitungan pretest dan posttest menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa dan orang tua terhadap seluruh materi penyuluhan yang diberikan. Nilai rata-rata pretest sebesar 47, sedangkan nilai rata-rata post test sebesar 77,25.
Pelatihan Pembuatan dan Pemberian PMT Pangan Lokal Melalui Program Otas di Oesapa Selatan Meirina S Loaloka; Anak Agung Ayu Mirah Adi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.8077

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Indonesia termasuk dalam urutan tertinggi kasus stunting dengan prevalensi 37,2 % dibandingkan negara-negara tetangga lain. Indonesia menargetkan angka stunting turun hingga 14% pada tahun 2024, sementara angka stunting di tahun 2021 mencapai 24%. Dampak dari kejadian stunting adalah adanya peningkatan angka kesakitan dan kematian pada anak, pertumbuhan postur tubuh atau tinggi badan yang tidak optimal dibandingkan umur anak, terganggunya perkembangan motorik, meningkatkan angka kejadian penyakit degeneratif, performa belajar yang kurang optimal dan yang lebih jauh lagi adalah peningkatan biaya Kesehatan. Pemerintah Kota Kupang dalam upaya menekan angka prevalensi Stunting dibawah 10% di tahun 2024 melakukan kerja konvergensi atau kerjasama lintas sektoral dalam lingkup Pentahelix (Pemerintah, PT, Swasta, Masyarakat, dan Media Masa). Program orang tua asuh merupakan salah satu bentuk kepedulian dan upaya yang dilakukan dengan melibatkan semua sektor dalam percepatan pencegahan dan penanganan balita stunting. Kelurahan yang dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah Oesapa Selatan Kota Kupang, dengan tujuan ikut berperan dalam pencegahan dan penanganan stunting melalui Program Orang Tua Asuh Anak Stunting dengan memberikan makanan tambahan disertai dengan pelatihan pembuatan PMT pangan lokal kepada ibu balita.
Edukasi Sarapan Pagi, PHBS, dan Pemberian Makanan Tambahan Pada Anak Sekolah Dasar di SD Inpres Sanenu Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang Maria Goreti Pantaleon; Santa Luciana Diaz Vera da Costa; Meirina Sulastri Loaloka
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8338

Abstract

Anak Usia Sekolah Dasar adalah anak yang berusia 6 hingga 12 tahun. Salah satu kelompok umur yang rentan terhadap masalah gizi dan kesehatan yaitu usia sekolah. Informasi kesehatan sebaiknya diberikan kepada kelompok masyarakat sejak dini, salah satunya melalui kegiatan edukasi pada anak sekolah dasar. Beberapa topik yang dibutuhkan oleh anak sekolah dasar untuk meningkatkan kesehatannya adalah tentang sarapan pagi dan pola hidup bersih dan sehat. Rutin sarapan pagi yang bergizi tinggi berfungsi agar anak mendapatkan sumber energi dan zat gizi untuk berpikir, belajar, dan melakukan aktivitas secara optimal setelah bangun pagi. Pemberian edukasi tentang PHBS juga sangat dibutuhkan oleh anak sekolah dasar karena dapat menumbuhkan kesadaran dan sikap positif anak untuk menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong anak untuk memiliki kebiasaan hidup bersih dan sehat. Materi diberikan dengan metode ceramah interaktif dan permainan sehingga semua peserta terlibat aktif dan memahami materi yang diberikan. Jumlah peserta dalam kegiatan ini sebanyak 50 orang, berlokasi di SD Sanenu Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Hasil dari kegiatan ini disimpulkan bahwa semua peserta memahami materi yang disampaikan, dibuktikan dengan kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan dan berperan aktif selama kegiatan. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan motivasi belajar, minat belajar, dan hasil belajar siswa. Nearpod merupakan salah satu media pembelajaran interaktif yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Nearpod sebagai media pembelajaran. Hal ini penting karena penggunaan media pembelajaran interaktif, seperti Nearpod, dapat meningkatkan motivasi belajar, minat belajar, dan hasil belajar siswa. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 24 November 2023. Pelatihan diikuti oleh 8 guru . Pelatihan dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi, dan praktik. Materi pelatihan meliputi pengenalan aplikasi Nearpod, fitur-fitur aplikasi Nearpod terutama Quizzes & Games, dan cara membuat dan menggunakan pengalaman pembelajaran di Nearpod. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa pemahaman dan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Nearpod meningkat. Hal ini ditunjukkan peserta pelatihan mampu membuat dan menggunakan pengalaman pembelajaran di Nearpod dengan baik. Berdasarkan hasil pelatihan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan penggunaan aplikasi Nearpod sebagai inovasi pembelajaran di SD Negeri 3 Berta telah berhasil mencapai tujuannya. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut.
Penyuluhan Gizi seimbang dan Pemberian PMT Bagi siswa sekolah dasar di SD Inpres Tarus 2 Di Kabupaten Kupang Meirina S Loaloka; Anak Agung Ayu Mirah Adi; Agustina Setia; Asweros Umbu Zogara; Astuti Nur
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8882

Abstract

Gizi seimbang merupakan Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang memiliki tujuan untuk memberikan dan meningkatkan pemahaman siswa-siswi mengenai pentingnya penerapan gizi seimbang pada anak usia sekolah dasar dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan gizi seimbang dan Pemberian PMT yang diadakan pada SD Inpres Tarus II dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa-siswi dalam pemahaman asupan gizi yang seimbang. Melalui kegiatan ini siswa siswi dapat mengetahui asupan gizi yang seharusnya di konsumsi sesuai dengan usia dan kondisi tubuhnya. Anak-anak yang sejak dini di ajarkan atau di beri pemahaman mengenai gizi seimbang akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan menjadi pondasi untuk kedepannya dalam memperhatikan asupan makanan yang masuk dalam tubuh, siswa-siswi juga dapat memilah-milah makanan yang baik untuk tubuh mereka karena sudah memiliki pemahaman yang sudah di dapat sebelumnya
Status Gizi dan Kaitannya dengan Body Image dan Aktivitas Fisik pada Remaja Putri Zogara, Asweros Umbu; Pantaleon, Maria Goreti; Nur, Astuti; Loaloka, Meirina Sulastri; Ruaida, Nilfar; Sammeng, Wahyuni
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.32414

Abstract

Remaja putri rentan mengalami masalah gizi dibandingkan remaja laki-laki. Pola makan memberikan kontribusi paling besar pada masalah kekurangan gizi remaja putri. Faktor-faktor lainnya, yaitu body image dan aktivitas fisik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kota Kupang pada bulan Mei sampai Agustus 2021 dengan sampel berjumlah 397 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Variabel dalam penelitian ini akan diuji menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan body image (p value = 0.000) dan aktivitas fisik (p value = 0.008) berhubungan dengan status gizi remaja putri. Faktor body image dan aktivitas fisik merupakan faktor yang dapat diubah. Remaja putri perlu diberikan pemahaman agar dapat beraktivitas fisik secara teratur dan memandang berat dan bentuk tubuhnya secara positif.
Analisis Perbedaan Nilai Hematokrit pada Penderita Hipertensi Derajat Satu dan Derajat Dua Djami, Supriati Wila; Tangkelagi, Marni; Bria, Meliance; Loaloka, Meirina Sulastri
Jaringan Laboratorium Medis Vol 6, No 1 (2024): May 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jlm.v6i1.10594

Abstract

Blood pressure is the pressure exerted by blood against the walls of blood vessels and is generated by the pressure of blood against the walls of arteries when the blood is pumped from the heart to the tissues. The amount of pressure varies depending on the blood vessels and heart rate. Hypertension is a non-communicable disease that triggers health problems that occur throughout the world. Kupang Regency is one of the districts with the highest cases of hypertension in NTT province with 1,582 cases. Hypertension is closely related to hemoglobin levels, hematocrit values and erythrocyte counts. There is a significant positive relationship between hematocrit values and diastolic blood pressure. Increased blood pressure has a significant positive relationship between hemoglobin levels, hematocrit values and erythrocyte counts. Apart from that, factors that influence hypertension with hemoglobin levels, hematocrit values and erythrocyte counts are age, gender, circulating fibrinogen and red blood cell aggregation. The aim of this research is to determine the difference in hematocrit values in sufferers of grade one and degree two hypertension. This research uses a cross-sectional analytical research design based on primary data originating from examination results in Bone Village, Nekamese District, Kupang Regency in April 2023 which meets the research sample criteria. Sampling for this research was determined using the Purposive Sampling technique. The research respondents were 30 hypertension sufferers in Bone Village, Nekamese District, Kupang Regency. Research on blood pressure and hematocrit values was carried out on all respondents. The results showed that hypertension sufferers consisted of 5 (17%) men and 25 (83%) women with the highest age of hypertension sufferers being 56 years old, 24 people (80%). There were 9 (30%) people suffering from grade 1 hypertension and 21 (70%) people suffering from degree 2 hypertension with the hematocrit value of most hypertensive sufferers still within normal limits, 18 (60%) and low hematocrit values as many as 12 (40%). The results of this study were processed using SPSS software with Mann-Whitney Test analysis and presented descriptively regarding the analysis of hematocrit values in sufferers of degree one and degree two hypertension. The results of statistical analysis show p-value 0.05, which means there is no significant difference between variables and vice versa. The results of the study showed that there was no difference in hematocrit values in sufferers of degree one and degree two hypertension with a value of p=0.295. In this study, hypertension sufferers generally had normal hematocrit values, but in second-degree hypertension sufferers the hematocrit values tended to be low.