Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

EDUKASI PENCEGAHAN ANEMIA DAN DETEKSI DINI PADA REMAJA PUTRI DI SMA N I JETIS YOGYAKARTA Tuti Rohani; Fiya Diniarti
PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 3 (2022): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/pakdemas.v1i3.51

Abstract

ABSTRAK Target pengurangan kejadian anemia sebesar 50 % pada wanita usia reproduktif secara global pada tahun2025. Anemia adalah konsentrasi jumlah dan ukuran sel darah merah berada pada kondisi di bawah normal. Prevalensi anemia terus meningkat pada usia reproduktif yang tidak hamil, peningkatan terjadi setiap tahunya 29,4% sampai 33,3 % sehingga berakibat meningkatnya anemia pada populasi global. Prevalensi teritinggi terjadi diwilayah afrika, asia tenggara dan mediterania timur anemia terjadi pada usia 12-15 tahun , di Wilayah Asia Tenggara lebih dari 25% anak perempuan remaja menderita anemia kecuali Thailand dan mencapai 50 % di beberapa negara lainya. Banyak remaja yang tidak mengetahui anemia sacara baik sehingga anemi tidak ter deteks. Kata Kunci: anemia, remaja putri ABSTRACT The target is to reduce the incidence of anemia by 50% in women of reproductive age globally by 2025. Anemia is the concentration of the number and size of red blood cells under normal conditions. The prevalence of anemia continues to increase in non-pregnant reproductive age, the increase occurs every year from 29.4% to 33.3%, resulting in an increase in anemia in the global population. The highest prevalence occurs in Africa, Southeast Asia and the East Mediterranean, anemia occurs at the age of 12-15 years, in the Southeast Asia Region more than 25% of adolescent girls suffer from anemia except Thailand and it reaches 50% in several other countries. Many teenagers do not know anemia well enough so that anemia is not detecte. Keywords: anemia, teenage girl
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HEPATITIS B PADA IBU HAMIL Fiya Diniarti; Tuti Rohani; Wulandari Prasentya
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.097 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v14i1.1971

Abstract

Hepatitis B adalah penyakit peradangan hati atau yang disebabkan oleh virus hepatitis. Hepatitis B pada ibu hamil meningkatkan faktor risiko kematian maternal maupun neonatal akibat perdarahan karena kegagalan fungsi hati.  Pada tahun 2020, jumlah kasus Hepatitis B pada ibu hamil (HBsAg) 70 kasus. Penelitian ini bertujuan diketahuinya Analisis Faktor Risiko Hepatitis B Pada Ibu Hamil Berbasis Spasial Di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021 di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021. Metode penelitian: desain penelitian analitik dengan pendekatan case control, data primer dengan menyebarkan kuesioner pada 70 responden hepatitis positif dan 70 responden  hepatitis negatif di Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunaan Uji Chi-Square.  Hasil penelitian: Gambaran kasus hepatitis B di Wilayah Kota Bengkulu penyebarannya meliputi  di Wilayah Kerja 20 Puskesmas dengan kelompok (51,4%) dengan umur 16-40 tahun, sebagian responden (54,3 %) dengan tingkat pendidikan rendah, sebagian responden (52,9 %) yang memiliki riwayat keluarga. lebih dari sebagian (73,6 %) tidak memiliki riwayat imunisasi, lebih dari sebagian 80 responden (57,1 %) multigravida. Hasil analisis bivariate Ada hubungan yang singnifikan antara umur (P value=0,004) OR=2,8; 95%CI=1,4-5,6, tingkat pendidikan (P value=0,004) OR=2,8; 95%CI=1,4-5,7;riwayat keluarga (P value=0,001)OR=3,6;95%CI=1,7-7,4, riwayat imunisasi (P value=0,002) OR=3,7; 95%CI=1,6=8,5, gravida (P value=0,004) OR=2,9; 95%CI=1,4-5,8 dengan kejadian Hepatitis B pada Ibu Hamil di Wilayah Kota Bengkulu Tahun 2021.  Saran: upaya pencegahan hepatitis B adalah sosialisasi dan edukasi dan penderita Hepatitis B melakukan Deteksi Dini di puskesmas untuk kejadian Hepatitis B pada Ibu Hamil dan memanfaatkan media digital aplikasikan dalam bentuk pemetaan analisis spasial
APLIKASI SMARTPHONE “TEENFIT” DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM SUPLEMEN ZAT BESI PADA REMAJA DI BANTUL INDONESIA Tuti rohani; Fiya Diniarti; Henni Febriawati
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 9, No 3 (2022): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v9i3.3253

Abstract

ABSTRAKPrevalensi anemia kekurangan zat besi pada usia 12-15 tahun di beberapa negara mencapai 50 %. Prevalensi anemia zat besi pada remaja putri dapat dicegah dan diturunkan dengan pemberian Weekly Iron-Folic Acid Supplementation (WIFS). Berbagai upaya promotif dan preventif belum menunjukkan keberhasilan. Aplikasi kesehatan "TEENFIT" dilengkapi dengan materi tentang perilaku anemia dalam mengonsumsi suplemen zat besi. Tujuan : Penggunaan “TEENFIT” dapat meningkatkan pengetahuan yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan konsumsi suplemen zat besi pada remaja sekolah. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design.  Penelitian dilakukan pada remaja sekolah putri berusia 15-17 tahun, sampel kelompok intervensi (n=48) dan kelompok kontrol (n=47) dilakukan secara random. Penelitian dilakukan 12 minggu menggunakan App “TEENFIT”. Analisis uji beda dengan menggunakan paired sample test. Analisis mann-withney untuk menguji keefektifan kepatuhan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan signifikansi 5 %.  Hasil: terdapat peningkatan kepatuhan pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p 0.000) dan perbedaan sebelum dan setelah dilakukan intervensi menggunakan App “TEENFIT” (P 0.000). Kesimpulan: penggunaan Aplikasi “TEENFIT” meningkatkan kepatuhan minum suplemen Tablet Tambah darah pada remaja putri sekolah. Kata kunci: Aplikasi Kesehatan, Kepatuhan, anemia remaja, Tablet Tambah Darah
Hubungan Status Gizi Dan Praktik 3M Dengan Kejadian DBD Di Kota Bengkulu Tahun 2022 Putri Ramayani; Ida Samidah; Fiya Diniarti; Jipri Suyanto
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v1i2.120

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) or Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), commonly called Dengue Haemorrhagic Fever (DHF), is a disease caused by the dengue virus, which is transmitted by Aedes Aegypti and Aedes Albopictus mosquitoes. The World Health Organization (WHO) states that the number of reported cases of dengue fever has increased more than eightfold over the last four years, from 505,000 cases in 2013 to 4.2 million in 2019. Based on data from the Ministry of Health for 2020, cases of dengue hemorrhagic fever (DHF) in Indonesia reached 71,700 cases. According to data from the Bengkulu Provincial Health Office, the incidence of DHF in Bengkulu Province is relatively high, with morbidity and mortality rates above the national target. There were 1,261 cases of DHF that occurred in Bengkulu Province in 2020 (Bengkulu Provincial Health Office, 2020). This research is a quantitative descriptive analytic research with a case-control design, namely an analytic observation research conducted by comparing the case group and the control group based on their exposure status (retrospective). This design moves from the effect (illness) to the cause (exposure). aims to determine whether there is a relationship between nutritional status and 3M practises and the incidence of DHF. The results of this study show that there is a relationship between nutritional status and the incidence of DHF in Bengkulu City in 2022, and there is a relationship between 3M practises and the incidence of DHF in Bengkulu City in 2022.
Analisis Implementasi Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Pada Lansia Di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang Anita Anita; Tuti Rohani; Wulandari Wulandari; Fiya Diniarti
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 1 No 2 (2022)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v1i2.138

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi karena tidak ada keluhan dan tidak bergejala yang biasanya ditemukan pada tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir pada kecacatan atau dapat menyebabkan kematian. PTM terjadi akibat berbagai faktor risiko yaitu merokok, aktivitas fisik yang kurang, pola makan yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol, gaya hidup, dan lain-lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) pada lansia di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang. Metode yang digunakan adalah penelitian ini studi kasus dengan menggunakan metode kualitatif rancangan deskriptif, data dikumpukan dengan melakukan wawancara secara terstruktur kepada informan penelitian yang terdiri dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pengedalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kabupaten Empat Lawang, Kepala Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang, Pengelola Program dan Ketua kader masing-masing Posbindu dan masyarakat (lansia). Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari reduksi data, triangulasi dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program Posbindu PTM di di Puskesmas Rawat Inap Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang sudah sesuai dengan tahapan yang telah di tetapkan oleh Menteri Kesehatan, mulai dari tahap registrasi, wawancara, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pemeriksaan tekanan darah dan juga identifikasi faktor resiko PTM. Peneliti menyarankan kepada Dinas Kesehatan agar dapat memberikan pelatihan kepada kader-kader kesehatan untuk meningkatkan kualitas kader, perlunya pemantauan langsung terkait program Posbindu PTM yang telah dijalankan sehingga dapat melakukan evaluasi terkait implementasi program Posbindu PTM apakah sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian HIV/AIDS Di Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2022 Femi Herlinda; Fiya Diniarti; Darmawansyah Darmawansyah
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 2 No 1 (2023)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v2i1.139

Abstract

HIV/AIDS di Kota Bengkulu tahun 2020 sebesar 73 kasus, tahun 2021 sebesar 111 kasus. Kasus HIV/AIDS tertinggi tahun 2021 berada di puskesmas Penurunan sebesar 111 kasus. Penelitian ini bertujuan menganalisis Faktor –faktor yang berhubungan dengan Kejadian HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan rancangan case control study. Jumlah sampel 66 responden yang terdiri dari 33 sampel kasus dan 33 sampel kontrol dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling pada sampel kasus dan purposive sampling pada sampel control dengan menggunakan instrumen kuesioner dan pengolahan data menggunakan SPSS 16. Hasil penelitian dari hasil uji statistik Chi-Square (continuity correction) usia yaitu dengan p-value=0,258> a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 4,639 (95% CI = 8,987-6,765), jenis kelamin yaitu dengan p-value= 0,010 > a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 6,719 (95% CI=8,657-3,765), pengetahuan yaitu dengan p-value= 0,00,012< a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 3,517 (95% CI = 0,543-11,765), dan riwayat IMS yaitu dengan p-value= 0,013 > a0.05 dan nilai OR didapat sebesar 2,719 (95% CI = 1,876-13,875), Saran bagi Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Diharapkan puskesmas dapat mengoptimalkan dan meningkatkan pencegahan HIV/AIDS dengan melakukan pelaksanaan program kegiatan, pembinaan, dan konseling dalam upaya meningkatkan pengetahuan pencegahan HIV/AIDS.
Analisis Spasial Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kota Bengkulu Agiel Anugrah Sidharta; Fiya Diniarti; Darmawansyah Darmawansyah
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 2 No 2 (2023)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v2i2.162

Abstract

Jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan ke WHO meningkat lebih dari 8 kali lipat selama dua dekade terakhir, dari 505.430 kasus pada tahun 2000, menjadi lebih dari 2,4 juta pada tahun 2010, dan 5,2 juta pada tahun 2019 (World Health Organization, 2022). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko Demam Berdarah Denguei dan memetakan sebaran kasus Demam Berdarah Dengue menggunakan analisis spasial diwilayah Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control, data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner pada 44 responden yang DBD dan 44 responden negatif DBD di Wilayah Kerja Puskesmas se-Kota Bengkulu dengan teknik total sampling. Penelitian ini menunjukkan, tidak ada hubungan usia dengan kejadian DBD dimana nilai P (0,82), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan kejadian DBD dimana nilai P (0,83), tidak ada hubungan pendidikan dengan kejadian DBD dimana nilai P (1,00), tidak ada hubungan pendapatan dengan kejadian DBD dimana nilai P (1,00), tidak ada hubungan obat anti nyamuk dengan kejadian DBD dimana nilai P (0,19), ada hubungan menguras TPA dengan kejadian DBD dimana nilai P (0,002), tidak ada hubungan kawat kasa dengan kejadian DBD dimana nilai P (1,00), tidak ada hubungan genangan air dengan kejadian DBD dimana nilai P (0,83). Diharapkan kepada petugas DBD Puskesmas di Kota Bengkulu agar dapat memperhatikan pencatatan data alamat penderita DBD secara lengkap dan jelas. Penambahan informasi seperti nomor telepon dapat dimasukkan pada buku register DBD.
Hubungan Pendapatan Orang Tua dengan Kejadian Stunting di Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Winda Lestari; Ida Samidah; Fiya Diniarti
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.62 KB)

Abstract

Stunting merupakan masalah kekurangan gizi kronis pada balita yang menyebabkan gangguan pertumbuhan linear. Salah satu penyebab tidak langsung dari masalah stunting adalah pendapatan ekonomi keluarga yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan stunting pada anak usia 4 sampai 5 tahun di Kota Lubuklinggau. Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 17955 anak dan sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, yaitu 390 anak. Pengukuran jumlah sampel tersebut disesuaikan dengan derajat kesalahan 5%. Kemudian pengambilan sampel tersebut berdasarkan dari kriteria umur anak yaitu 4-5 tahun dan orang tua bersedia anaknya menjadi responden. Hasil dari penelitian ini adalah nilai R hitung yang diperoleh ialah 0,696. Hal ini berarti nilai R hitung lebih besar dari nilai R tabel 0,098. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan stunting pada anak usia 4 sampai 5 tahun di Kota Lubuklinggau.
ASUHAN PADA IBU NIFAS DENGAN ROBEKAN PERINEUM DI PUSKESMAS TELAGA DEWA KOTA BENGKULU NANDA MAHARANI; RIALIKE BURHAN; FIYA DINIARTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4118

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data WHO, komplikasi pada ibu nifas merupakan penyebab utama kematian pada ibu hampir (75%) yakni berupa perdarahan hebat setelah melahirkan, infeksi, tekanan darah tinggi selama kehamilan, komplikasi dari persalinan, dan aborsi yang tidak aman. Kunjungan nifas bertujuan mecegah komplikasi dengan cara memenuhi kebutuhan ibu selama periode nifas, salah satu kebutuhan ibu nifas adalah senam nifas. Senam nifas bermanfaat mengencangkan otot dinding perut dan perineum, memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul dan mencegah terjadinya komplikasi. Metode: Metode yang adalah metode penelitian deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah studi penelaahan kasus (case study). Hasil dan Pembahasan: Setelah dilakukan pengkajian selama 10 hari didapatkan keadaan umum baik kesadaran composmentis, Abdomen: hari pertama TFU 2cm dibawah pusat, hari kedua TFU 2cm di bawah pusat, hari ketiga TFU 3cm dibawah pusat, hari keempat TFU pertengahan pusat sympisis, hari kelima TFU 2cm di atas sympisis, hari keenam TFU 1cm diatas sympisis dan hari ketujuh sampai hari ke sepuluh TFU sudah tidak teraba lagi konsistensi keras, kontraksi uterus baik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil pengkajian data disimpulkan bahwa dari data subjektif dan objektif bahwa Ny. D mengalami luka jahitan pada perineum terbukti dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Diagnose masalah yang ditegakan pada Ny. D sesuai dengan kasus tersebut. Asuhan yang diberikan pada Ny. D adalah memberikan konseling tentang kebutuhan nutrisi, cairan, dan istirahat cukup, perawatan luka perineum, serta mengajarkan senam nifas. Setelah dilakukan asuhan selama 10 hari, hasil pemeriksaan TFU tidak teraba lagi dan tidak ada tanda infeksi perineum.
HUBUNGAN UMUR, JENIS KELAMIN, DAN RIWAYAT INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DENGAN KEJADIAN HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENURUNAN KOTA BENGKULU TAHUN 2022 DIYAH TEPI RAHMAWATI; FIYA DINIARTI; ICE RAKIZAH SYAFRIE
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i1.4144

Abstract

HIV (Human immunodeficiency virus) merupakan salah satu masalah kesehatan Global berdasarkan laporan epidemi HIV global unit united nasional program HIV/AIDS tahun 2019 menyatakan bahwa terdapat 38 juta penduduk di dunia mengidap penyakit HIV pada tahun 2019 bahkan sebanyak 7,1 juta penduduk di dunia tidak mengetahui bahwa setelah terinfeksi HIV epidemi HIV merupakan masalah dan tantangan besar bagi kesehatan masyarakat di dunia baik di negara maju maupun negara berkembang yang salah satunya adalah Indonesia (Kemenkes RI, 2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur, jenis kelamin dan riwayat IMS dengan kejadian HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel dalam penelitian ini 41 orang responden di Wilayah Kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2022. Hasil dalam penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (53,7%) negatif HIV/AIDS, sebagian besar responden (70,7%) <40 tahun, sebagian besar responden (58,5%) dengan jenis kelamin laki-laki, sebagian besar responden (58,5%) tidak ada riwayat IMS. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square didapatkan bahwa Ada hubungan jenis kelamin (p=0,002), riwayat IMS (p=0,001) dan tidak ada hubungan umur (0,077) dengan kejadian HIV/AIDS di Wilayah Kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2022. Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan landasan pelaksanaan program kegiatan bimbingan konseling kesehatan reproduksi sejak dini atau mulai dari remaja, PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu.untuk pencegahan dan membantu mengurangi kejadian HIV/AIDS.