Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Skrining dan Penetapan Kadar Flavonoid Ekstrak Etil Asetat Daun Pare (Momordica charantia L.) Secara Spektrofotometri UV-Vis Hasan, Hamsidar; Hiola, Faramita; Akuba, Juliyanty; Makkulawu, Andi; Anggai, Rifka Anggraini; Liputo, Kartika Vany
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i1.91

Abstract

Pare (Momordica charantia L.) merupakan salah satu tanaman yang fungsional. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat karena banyak mengandung senyawa aktif di dalamnya. Salah satu senyawa aktif yang terdapat dalam tanaman Pare, yaitu flavonoid. Flavonoid diketahui memiliki aktivitas farmakologis seperti antiinflamasi, antidiabetes, antibiotik, dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam ekstrak etil asetat daun Pare mengandung senyawa flavonoid dan berapa kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak etil asetat daun Pare. Metode yang digunakan, yaitu ekstraksi menggunakan metode maserasi bertingkat, uji skrining fitokimia dengan uji tabung, uji kromatografi lapis tipis, dan penetapan kadar flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun Pare positif mengandung senyawa flavonoid berdasarkan uji KLT menggunakan pereaksi AlCl3 dengan nilai Rf 0,4 dan penetapan kadar flavonoid pada panjang gelombang maksimum 410 nm ekstrak etil asetat daun Pare memiliki kadar rata-rata flavonoid sebesar 135,27 mg QE/g ekstrak.
PENGARUH PROPILENGLIKOL TERHADAP KARAKTERISASI DAN LAJU DIFUSI ETOSOME KALIUM DIKLOFENAK SEBAGAI SISTEM PENGHANTARAN TRANSDERMAL Cindana, Faradila Ratu; Anggai, Rifka Anggraini
Jurnal Farmanesia Vol 12 No 1 (2025): Jurnal Farmanesia
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jf.v12i1.5982

Abstract

Latar belakang: Sistem penghantaran transdermal menawarkan alternatif terapi yang efisien dan nyaman, terutama dalam pengobatan nyeri kronis. Etosome merupakan sistem penghantaran berbasis lipid yang memiliki fleksibilitas tinggi dalam menembus lapisan kulit. Penambahan propilenglikol (PG) sebagai enhancer dapat mempengaruhi karakteristik fisik vesikel serta meningkatkan laju difusi obat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi konsentrasi propilenglikol terhadap karakterisasi fisik dan laju difusi in vitro kalium diklofenak dalam sistem ethosome. Metode: Etosome kalium diklofenak diformulasikan dengan variasi konsentrasi PG (10%, 20%, dan 30%). Evaluasi meliputi pengukuran ukuran partikel, indeks polidispersitas, potensial zeta, efisiensi penjerapan, pH, serta laju difusi obat melalui membran selulosa menggunakan alat Franz diffusion cell. Hasil: Peningkatan konsentrasi PG dari 10% ke 30% menyebabkan penurunan ukuran partikel, peningkatan stabilitas vesikel (potensial zeta lebih negatif), peningkatan efisiensi penjerapan obat, dan peningkatan laju difusi kalium diklofenak. Formula dengan 20% PG menunjukkan karakteristik paling seimbang antara stabilitas fisik dan kemampuan penetrasi. Kesimpulan: k Konsentrasi propilenglikol berpengaruh signifikan terhadap karakteristik dan laju difusi ethosome kalium diklofenak. Konsentrasi 20% PG memberikan hasil paling optimal dan potensial dikembangkan sebagai sistem penghantaran transdermal yang efektif.  
Pelatihan Pembuatan Jamu Antidiare Berbasis Tanaman Lokal di Desa Monano Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara Hasan, Hamsidar; Madania, Madania; Ramadani, Fika Nuzul; Anggai, Rifka Anggraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 4, No 2 (2025)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v4i2.31308

Abstract

Penyakit Diare merupakan penyakit yang menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti perubahan bentuk dan konsistensi tinja menjadi lembek hingga mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari pada biasanya disertai dengan muntah-muntah, sehingga menyebabkan penderita mengalami kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasi yang pada akhirnya apabila tidak mendapatkan pertolongan segera dapat menyebabkan terjadinya keparahan hingga kematian. Masalah diare masih menjadi isu kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan atau daerah dengan akses kesehatan terbatas.. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian pada sebagian anak di negara berkembang seperti Indonesia. Diare sangat erat kaitannya dengan terjadinya kasus stunting. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang tanaman lokal yang berkhasiat sebagai obat antidiare.   Memberikan keterampilan praktis dalam meracik jamu dari bahan lokal.  Mendorong kemandirian masyarakat dalam pengobatan awal berbasis kearifan lokal. Metode pengbdian terdiri dari 3 tahap, tahap pertama, yaitu observasi tanaman lokal yang ada di Desa tersebut, Penelusuran data awal tentang prevalensi penyakit diare termasuk data dari puskesmas. Tahap kedua, pemberian kuisioner sebelum penyampaian materi terkait arti diare, Bahaya diare kalau tidak ditangani dengan cepat, manfaat tanaman yang ada disekitar, dan teknik pembuatan jamu antidiare, Tahap ke tiga, memberikan praktek langsung cara pembuatan jamu antidiare sekaligus pemberian kuisioner setelah sosialisasi. Hasil yang diharapkan masyarakat bisa melakukan swamedikasi untuk pengobatan diare dengan memanfaatkan tanaman lokal/ disekitar tempat tinggalnya. Hasil pengabdian dijelaskan terjadi peningkatan pengetahuan tentang diare dan tanaman yang berpotensi sebagai ramuan untuk diare sebesar 32%. Hal ini menunjukkan Masyarakat sudah melakukan swamedikasi untuk membuat  jamu ataupun ramuan untuk obat antidiare
PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI EFEK ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK METANOL DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala L.) SECARA IN VIVO Hasan, Hamsidar; Djuwarno, Endah Nurrohwinta; Abdulkadir, Widy Susanti; Rasdianah, Nur; Anggai, Rifka Anggraini; Hasan, Muadz
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 1 (2025): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i1.103

Abstract

Gaya hidup modern telah membawa masyarakat pada kehidupan yang serba instan, nyaman dan cepat. Dari segi kesehatan, gaya hidup ini tentu saja mempunyai dampak negatif. Oleh karena itu, banyak orang menderita berbagai penyakit. Salah satu kondisi yang sering dialami adalah pegal-pegal dan nyeri sendi. Seringkali, penyebab utama berbagai penyakit ini adalah Asam Urat, yang sering kali muncul di kemudian hari. Hiperurisemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah atau serum melebihi batas normal, yaitu >7,0 mg/dl pada pria dan >6,0 mg/dl pada wanita. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun lamtoro (Leucaena leucocephala L.) dan efeknya sebagai antihiperurisemia secara in vivo. Metode penelitian yang digunakan yakni Maserasi, skrining fitokimia, analisis kromatografi lapis tipis (KLT) dengan perbandingan eluen N-heksan : Etil asetat (8:2) dan uji efek antihiperurisemia. Dalam uji efek antihiperurisemia dilakukan menggunakan hewan uji mencit yang di bagi dalam 5 kelompok perlakuan, kelompok 1 kontrol negatif (Na-CMC), kelompok 2 kontrol positif (Allopurinol 100 mg), kelompok 3 dosis ekstrak 100 mg/kg BB, kelompok 4 dosis ekstrak 150 mg/kg BB, dan kelompok 5 dosis ekstrak 200mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun lamtoro (Leucaena leucocephala L.) mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Kemudian, ekstak daun lamtoro juga memiliki efek menurunkan kadar asam urat dengan dosis yang paling baik dalam menurunkan kadar asam urat yakni dosis 200 mg/kg BB dengan rata-rata penurunan sebanyak 4,67 mg/dL. Hasil Penelitian kemudian di analisis menggunakan uji statistik One Way ANOVA dengan nilai p<0,05 (α 0,05).
Uji Aktivitas Mukolitik Kombinasi Ekstrak Etanol 70% Daun Aur-Aur (Commelina diffusa Burm. F) Dan Daun Pulai (Alstonia scholaris L.) Secara In Vitro Thomas, Nurain; Suryadi, A. Mu'thi Andy; Tungadi, Robert; Anggai, Rifka Anggraini; Tomu, Anita Faradiana Pratiwi R.
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 2 (2025): Volume 2, Nomor 2, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i2.113

Abstract

Aur-aur dan Pulai merupakan tumbuhan dengan banyak manfaat. Secara empiris, daun dari kedua tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat batuk oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas yang baik antara dosis kombinasi kedua ekstrak dengan dosis tunggal masing-masing sediaan dan mengetahui konsentrasi dari kombinasi ekstrak yang dapat memberikan efektivitas mukolitik yang baik. Penelitian ini diawali dengan ekstraksi masing-masing sampel daun aur-aur dan daun pulai secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dan pengujian efektivitas mukolitik menggunakan viskometer Brookfield terhadap penurunan viskositas mukus sapi. Larutan uji dibuat dengan konsentrasi 0,25%, 0,5%, dan 1% dalam bentuk sediaan tunggal dan kombinasi yang dicampurkan dengan larutan mukus-dapar fosfat pH 7. Larutan uji diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37oC. Kontrol positif yang digunakan adalah obat asetilsistein 0,1% dan kontrol negatifnya adalah larutan mukus tanpa ekstrak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak daun aur-aur dan daun pulai memiliki efektivitas mukolitik yang lebih baik dibandingkan dengan dosis tunggal masing-masing ekstrak dan konsentrasi 0,25% ekstrak kombinasi sudah menunjukkan efektivitas mukolitik yang lebih baik daripada dosis tunggal masing-masing sediaan.
UJI KUALITATIF BAHAN PENYUSUN SEDIAAN MIKROSFER BSA DENGAN KITOSAN DAN NA-TPP Anggai, Rifka Anggraini; Mo’o, Faradila Ratu Cindana
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i2.1394

Abstract

This study aims to evaluate the qualitative characteristics of the components used in a protein delivery system based on microspheres, namely Bovine Serum Albumin (BSA), chitosan, sodium tripolyphosphate (Na-TPP), and maltodextrin, through organoleptic examination, Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), and Differential Thermal Analysis (DTA). Organoleptic observations confirmed that all materials met standard physical characteristics as described in recent literature. FTIR spectra of BSA revealed the presence of amide I and II bands, indicating the preservation of its secondary protein structure. Chitosan exhibited functional groups capable of forming ionic crosslinks with TPP, essential in microsphere formation. The FTIR spectrum of TPP showed characteristic P=O and P–O–P absorption bands, confirming its role in ionic gelation. Maltodextrin displayed hydroxyl and carbonyl groups, supporting its function as a stabilizer in the formulation. DTA results demonstrated that all materials possess adequate thermal stability to withstand the formulation process. These findings suggest that the combination of BSA, chitosan, Na-TPP, and maltodextrin is compatible and effective in developing a stable microsphere-based protein delivery system, both in terms of chemical structure and thermal behavior.
Web-Based Pharmacoinformatics Platform for Generic Drug Information in Gorontalo, Indonesia Paneo, Mohamad Aprianto; Tuloli, Teti Sutriyati; Nakoe, Moh Rivai; Pakaya, Nikmasari; Thomas, Nurain; Anggai, Rifka Anggraini; Latif, Multiani S.
Sciences of Pharmacy Volume 4 Issue 4
Publisher : ETFLIN Publishing House

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58920/sciphar0404366

Abstract

This study aims to evaluate the effectiveness of a web-based drug information application in providing accessible and reliable drug-related information to the public in Gorontalo Province, Indonesia. A prospective, non-randomized study was conducted with 205 participants from the Gorontalo community. Participants completed a structured questionnaire assessing their experience with the "Cari Obatmu" feature on the Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Gorontalo website. The questionnaire covered various aspects such as user interface, search efficiency, clarity of drug indications, side effects, and usability. Descriptive statistics, Cronbach's Alpha for reliability, One-Way ANOVA for demographic differences, and effect size analysis were used in data analysis. The findings indicated high user satisfaction, with mean scores ranging from 4.16 to 4.28 across different aspects assessed. A Cronbach’s Alpha value of 0.975 confirmed excellent internal consistency of the data. The One-Way ANOVA analysis revealed no significant differences in satisfaction scores among demographic groups (p = 0.636), with effect sizes being minimal. The web-based drug information application was well-received, particularly for its functionality and ease of use. However, further improvements are necessary to enhance user experience and feature development. These findings highlight the potential to expand web-based drug information tools to improve public health outcomes in Indonesia, considering the diverse demographic and user needs.
Analisis Kadar Asam Retinoat Pada Sediaan Kosmetik Krim Wajah Yang Beredar Di Kota Gorontalo Hasan, Hamsidar; Taupik, Muhammad; ., Madania; Suryadi, A. Mu'thi Andy; Anggai, Rifka Anggraini; Ismail, Rahmawati
Journal of Pharmacology and Natural Products Vol. 2 No. 3 (2025): Volume 2, Nomor 3, Tahun 2025
Publisher : Jurnal Literasi Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70075/jpnp.v2i3.85

Abstract

Asam retinoat (Retinoic Acid) adalah salah satu zat tambahan berbahaya yang dilarang oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk digunakan dalam kosmetik.Penggunaan asam retinoat dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar dan bersifat teratogenik (cacat janin).Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan asam retinoat pada sediaan kosmetik krim wajah yang beredar di Kota Gorontalo.Sampel yang dianalisis diambil dari 5 kecamatan yang ada di Kota Gorontalo. Identifikasi asam retinoat dilakukan dengan menggunakan metode KLT dengan fase gerak n-heksan-aseton (6:4) dan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan, pada metode KLT sampel E positif mengandung asam retinoat yang ditandai dengan adanya bercak biru gelap ketika pepmabacaan pada lampu UV254. Nilai Rf sampel E mendekati nilai Rf standar asam retinoat yaitu 0,87 cm dengan selisih 0,06 cm. Hasil penetapan kadar asam retinoat yang terkandung dalam krim adalah sebesar 0,0043%. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui sampel E tidak memenuhi persyaratan BPOM karena mengandung asam retinoat dalam kadar tertentu.