Kemampuan membaca permulaan merupakan keterampilan dasar yang berperan penting dalam penguasaan literasi dan keberhasilan belajar siswa di jenjang pendidikan dasar. Namun, hasil observasi di SDN 2 Guyangan Jepara menunjukkan 60% siswa kelas I belum mencapai ketuntasan, dengan pembelajaran yang masih didominasi buku cetak sehingga kurang menarik dan minim inovasi. Media pembelajaran interaktif seperti Smart Apps Creator (SAC) berpotensi mengatasi permasalahan tersebut melalui integrasi teks, audio, visual, animasi, dan umpan balik langsung yang memotivasi siswa. Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan kemampuan membaca permulaan siswa sebelum dan sesudah penggunaan SAC serta mengukur kontribusinya terhadap peningkatan keterampilan tersebut. Metode kuantitatif dengan desain eksperimen One-Group Pretest-Posttest digunakan pada 25 siswa dengan instrumen tes membaca permulaan mencakup ketepatan, lafal, intonasi, kelancaran, dan kejelasan suara. Analisis data meliputi uji normalitas, homogenitas, paired sample t-test, dan regresi linier sederhana menggunakan SPSS. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan nilai rata-rata dari 64,48 menjadi 79 (p < 0,05; t hitung 13,577 > t tabel 2,064) dengan kontribusi SAC sebesar 52,3% (R Square = 0,523) terhadap kemampuan membaca permulaan. Integrasi SAC dengan pembelajaran kolaboratif tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis membaca, tetapi juga motivasi, keterlibatan aktif, dan keterampilan sosial siswa. Kebaruan penelitian ini terletak pada penggabungan media interaktif dengan strategi kolaboratif yang mengembangkan aspek kognitif dan afektif secara simultan, sehingga layak diimplementasikan secara luas di sekolah dasar sebagai alternatif inovatif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar membaca permulaan.