Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Hubungan Antara Umur, Pendidikan dan Lama Kerja Bidan dengan Penerapan Asuhan Persalinan Normal di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Juli 2010 Tiara Fatrin
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 2 No. 2 (2017): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.576 KB)

Abstract

Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan salah satu kebijakan Departemen Kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dengan melakukan persalinan yang bersih dan aman sehingga dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pendidikan dan lama kerja bidan di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2010. Metode penelitian ini menggunakan Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah bidan yang berada di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Muhammaiyah Palembang. Sampel dalam penelitian ini diambil secara Random dengan menggunakan teknik Simpel Random Sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 16 responden. Hasil analisis univariat menunjukan jumlah responden yang menerapkan asuhan persalinan normal (APN) sebanyak 11 orang (68,8 %) yang tidak melakukan asuhan persalinan normal sebanyak 5 orang (31,3 %), responden yang umur produktif sebanyak 12 orang (75,0 %), responden yang umur tidak produktif sebanyak 4 orang (25,0 %), responden yang pendidikan tinggi sebanyak 11 orang (68,8 %), responden yang berpendidikan rendah sebanyak 5 orang (31,3 %). Berdasarkan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik Fisher Exact Test menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur bidan dengan penerapan asuhan persalinan normal ( X2 = 1,024), ada hubungan antara pendidikan bidan dengan penerapan asuhan persalinan normal (X2 = 5,083), dan ada hubungan antara lama kerja bidan dengan penerapan asuhan persalinan normal (X2 = 4,964). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa umur bidan tidak mempunyai hubungan singnifikan dengan penerapan asuhan persalinan normal sedangkan pendidikan dan lama kerja bidan mempunyai hubungan yang signifikan dengan penerapan asuhan persalinan normal. Diharapkan kepada bidan agar dapat melaksanakan penerapan asuhan persalinan normal karena penerapan asuhan persalinan normal bermanfaat bagi ibu dan bayi baru lahir. Care of normal Childbirth is one of the Health Department policy to improve the health status of mothers and children by doing a clean and safe childbirth so it can maternal mortality rate and infant mortality rate. The aim of the research to determine the relationship between age, education, of midwives in the Muhammadiyah Hospital Palembang in 2010. This Method uses an analytical survey with cross sectional approad. Population of the study are the midwive who were in the obstetrics room of Muhammadiyah Hospital Palembang. The sampel is taken random using simpel random sampling technique and showed the number of 16 respondents. Univariate analysis results show that the number of respondents who applied care deliveries as much as 11 people, who do not applied care deliveries as much as 5 people, productive respondents age is 12 people, unproductive respondents age is 4 people, respondents of higher education as much as 11 peopel, less educated respondents were 5 people. Bases analysis using statistical bivariat fisher exact test showed that there was no relation between the age of midwives with the application of normal childbirth (X2 = 1,024), there was a relation between education with the implementation of midwives normal Childbirth (X2 = 5,083), and there is a relation between the lenght of work midwife with the application of normal childbirth (X2 = 4,964). Bases on of the research result that has been done shows that the age of midwives do not have a singnificant relationship with the application of normal childbirth, while education and job experience of midwives have a singnificant relationship with the application of normal childbirth care. Expected to midwives in order to carry out the application because the application of normal childbirth of normal birth care beneficial for mother and newborn.
Gerakan Pelvic Rocking terhadap Lamanya Kala I pada Ibu Bersalin Multipara di BPM Lismarini Tahun 2018 Yona Sari; Ririn Anggraini; Tiara Fatrin; Mely Eka Gusti Ayu
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 6 No. 2 (2021): Cendekia Medika
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.216 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v6i2.97

Abstract

Pelvic rocking merupakan salah satu gerakan dengan menggoyangkan panggul kesisi depan, belakang, sisi kiri dan kanan. Teknik ini sering disarankan selama  persalinan terutama pada kala I untuk meningkatkan relaksasi dan memungkinkan gaya gravitasi untuk membantu perjalanan bayi melalui jalan lahir. Karena pada saat posisi berdiri ukuran panggul 28% lebih besar pada pintu bawah panggul dan memperkuat dorongan meneran. Secara anatomi posisi tegak lurus (berdiri,jongkok) merupakan posisi yang paling sesuai untuk melahirkan, karena sumbu panggul dan posisi janin berada pada arah gravitasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan gerakan pelvic rocking terhadap lamanya kala I pada ibu bersalin multipara di BPM Lismarini tahun 2018. Penelitian ini dilakukan di BPM Lismarini Palembang Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Experimen  dengan kategori True Experimental Design yaitu jenis rancangan penelitian yang mempunyai ketelitian tinggi karena sampelnya dipilih secara acak dan ada kelompok kontrolnya menggunakan pendekatan Randomized Posttest Only Control Design yaitu ada dua kelompok yang dipilih secara acak, kemudian satu kelompok diberi treatment, sedangkan lainnya tidak diberi perlakuan dan kemudian langsung diamati atau diukur . Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji Chi-Square . Hasil penelitian menunjukkan nilai p Value (0,037) lebih kecil dari α (< 0,05) hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara gerakan pelvic rocking terhadap lamanya Kala I pada ibu bersalin multipara.
Penerapan Senam Bayi Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik Bayi 3-12 Bulan Ririn Anggraini; Tiara Fatrin
Cendekia Medika: Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja Vol. 7 No. 1 (2022): Cendekia Medika : Jurnal STIKes Al-Ma'arif Baturaja
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.683 KB) | DOI: 10.52235/cendekiamedika.v7i1.111

Abstract

Perkembangan motorik merupakan perkembangan kematangan dan pengendalian gerak tubuh yang berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot. Baby gym (Senam bayi) merupakan bentuk permainan gerakan pada bayi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Senam bayi sangat penting karena dapat membuat bayi merasa segar. Penelitian ini bertujuan agar diketahuinya cara penerapan senam bayi terhadap motorik bayi dengan menggunakan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori yang ada (e-book) dimana jurnal yang telah di review yaitu sebanyak 12 jurnal. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa senam bayi dapat mempengaruhi perkembangan motorik bayi dengan usia 3-12 bulan. Adapun gerakan-gerakan dalam melakukan senam bayi yaitu terlentang dan tengkurap. Kemudian lakukan senam ini 2 kali dalam satu minggu dalam kurun waktu 10-15 menit dan perlu dilakukan dalam waktu pagi dan sore. Bagi tenaga kesehatan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan kepada bidan dan tenaga kesehatan untuk memotivasi ibu atau keluarga untuk melakukan senam bayi, karena senam bayi berpengaruh terhadap peningkatan perkembangan motorik bayi.
The Efficacy of Temu Putih Fraction (Curcuma Zedoaria (Berg) Roscoe) Related Quality and Quantity of Spermatozoa in Male Wistar Rats Tiara Fatrin; Salni Salni; Sri Nita; Rachmat Hidayat; Triwani Triwani; Joko Marwoto; Ziske Maritska; Mgs Irsan Saleh; Nita Parisa; Nia savitri Tamzil; Evi Lusiana; Ayeshah Agusta Rosdah
Bioscientia Medicina : Journal of Biomedicine and Translational Research Vol. 1 No. 1 (2017): Bioscientia Medicina: Journal of Biomedicine and Translational Research
Publisher : HM Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/bsm.v1i1.12

Abstract

Background Male participation in KB is still relatively low when compared to the participationof women. Researchers have to do research to find the contraception drug. Temu putih (Curcuma Zedoaria (Berg) Roscoe) is one of traditional herb that used as antifertility. Aim of Study Aim of this study to examine change in the amount, motility, morphology, and viability spermatozoa male rats (rattus norvegicus) due to temu putih fraction suplementation. Methods This study was an experimental study using a completely randomized design (CRD), post test with control group design. The sample in this study was 30 male rats, 10 weeks old, weight 150-200 gram. Rats were given temu putih fraction (n hexan, etylacetate and methanol-water) at dose of 300 mg/kgBB/day for 48 days. Temu putih was extracted by ethanol and did fractionation by liquid-liquid methods. The results of this study were assayed by SPSS 18. Results The amount, motility, morphology and viability of spermatozoa in the group of metanol fraction of water decreased compared with the control group (p= 0,000), motilitas of spermatozoa in the group of metanol water fraction decreased compared with the control group. Conclusion Temu putih fraction can reduce the amount, motility, morphology, and viability of spermatozoa in male rats. Keywords: Fraction, Temu Putih, Amount of spermatozoa, Motility of spermatozoa, Viability Of Spermatozoa
Perbedaan Efektivitas Pijat Oksitosin dan Breast Care terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas (Post Partum) Tiara Fatrin; Marchatus Soleha; Nopiza Herbiatun
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.942

Abstract

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, ASI mengandung zat gizi dengan jumlah dan komposisi ideal yang dibutuhkan oleh bayi. Adapun kendala dalam pemberian ASI secara dini dimana produksi ASI yang keluar sedikit pada hari pertama setelah melahirkan. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi ASI dengan melakukan pijat oksitosin dan breast care. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan antara pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum. Penelitian ini menggunakan Metode eksperimental bersifat two group pre-post test dengan pengambilan sampel dilakukan secara quota sampling yang berjumlah 30 responden. Hasil analisis univariat pada ibu yang diberikan pijat oksitosin sebagian besar dikategorikanProduksi ASI yang lancar sebanyak 73,3% dan yang diberikan breast care sebagian besar dikategorikan produksi ASI yang lancar sebanyak 80%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapatnya perbandingan efektivitas pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI. (ρ value = 0,000) dengan perbandingan mean untuk pijat oksitosion 34,4 dengan mean breast care yaitu 52,9. dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI.
Pengaruh Pemberian Jus Bayam terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan Anemia Ringan Marchatus Soleha; Tiara Fatrin; Karmila Karmila
Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan
Publisher : LPPM Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.514 KB) | DOI: 10.37402/jurbidhip.vol9.iss2.199

Abstract

Anemia is a condition of mothers with hemoglobin (Hb) levels in the blood less than 12 g%, so that it can increase the risk of premature birth, maternal and child mortality, and infectious diseases. To overcome anemia in pregnancy, one of them is by drinking spinach juice as an alternative way to increase hemoglobin levels in pregnant women. This study aimed to determine the effect of drinking spinach juice on increasing hemoglobin levels in pregnant women with mild anemia. This study used the literature study method, so an analysis of the search results of journals (e-journals) and articles was carried out with a review of existing theories (e-books). This study revealed that the duration of drinking spinach juice which was effective in increasing hemoglobin levels in pregnant women with mild anemia was for 10 days with the amount of spinach was 100 grams of spinach and 150 ml of boiled water with a frequency of 1x1 day and there was no different effectiveness between the method of giving spinach juice and consuming spinach as vegetable. Health workers, especially midwives, could provide counseling and education to pregnant women related to the effect of drinking spinach juice on increasing hemoglobin levels as an alternative way to increase hemoglobin levels.
HUBUNGAN USIA, PARITAS, DAN RIWAYAT ABORTUS PADA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATURUS Tiara Fatrin; Ririn Anggraini
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurrahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.574 KB) | DOI: 10.55045/jkab.v11i2.142

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO), terdapat 600.000 ibu hamil dan bersalin meninggal setiap tahun diseluruh dunia. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, paritas, dan riwayat abortus dengan kejadian partus prematurus di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014. Desain penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mengalami partus prematurus di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2014, dengan sampel penelitian sebanyak 317 responden diambil secara Random Sampling dengan teknik Systematic Random Sampling. Pengambilan sampel melalui rekam medik menggunakan Check-lisk. Data diolah secara analisis univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat didapatkan responden yang mengalami partus premturus sebesar 32,5%, responden yang usia berisiko tinggi sebesar 56,8%, responden yang paritas tinggi sebesar 17,7%, responden yang mengalami riwayat abortus sebesar 63,1%. Hasil analisis bivariat dengan uji statistik Chi-Square pada continuity correction, pada usia di peroleh nilai ρ-value sebesar 0,004 < α = 0,05, ada hubungan antara usia dengan kejadian partus prematurus, pada paritas diperoleh nilai ρ-Value sebesar 0,001 < α = 0,05, ada hubungan antara paritas dengan kejadian partus prematurus. Pada riwayat abortus diperoleh nilai ρ-Value sebesar 0,170 > α = 0,05 berarti ada tidak ada hubungan antara riwayat abortus dengan kejadian partus prematurus. Kata kunci : Kejadian Partus Prematurus, Usia, Paritas, dan Riwayat Abortus
Perbedaan Efektivitas Pijat Oksitosin dan Breast Care terhadap Peningkatan Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Nifas (Post Partum) Tiara Fatrin; Marchatus Soleha; Nopiza Herbiatun
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.942

Abstract

ASI adalah makanan terbaik bagi bayi, ASI mengandung zat gizi dengan jumlah dan komposisi ideal yang dibutuhkan oleh bayi. Adapun kendala dalam pemberian ASI secara dini dimana produksi ASI yang keluar sedikit pada hari pertama setelah melahirkan. Adapun cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi ASI dengan melakukan pijat oksitosin dan breast care. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan antara pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum. Penelitian ini menggunakan Metode eksperimental bersifat two group pre-post test dengan pengambilan sampel dilakukan secara quota sampling yang berjumlah 30 responden. Hasil analisis univariat pada ibu yang diberikan pijat oksitosin sebagian besar dikategorikanProduksi ASI yang lancar sebanyak 73,3% dan yang diberikan breast care sebagian besar dikategorikan produksi ASI yang lancar sebanyak 80%. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapatnya perbandingan efektivitas pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI. (ρ value = 0,000) dengan perbandingan mean untuk pijat oksitosion 34,4 dengan mean breast care yaitu 52,9. dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara pijat oksitosin dan breast care terhadap peningkatan kelancaran produksi ASI.
Pengaruh Pemberian Buah Kurma pada Ibu Hamil Trimester II yang Anemia terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Tiara Fatrin; Yona Sari; Aryanti Aryanti
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan: Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i2.888

Abstract

Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian buah kurma pada ibu hamil trimester II yang anemia terhadap kenaikan kadar hemoglobin. Metode penelitian ini menggunakan quota sampling dengan menggunakan model control group pre-test post-test, Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan uji t-test. Sampel dalam   penelitian ini adalah ibu hamil trimester II yang anemia dengan jumlah 20 responden data merupakan data primer dimana ibu hamil dilakukan pemeriksaan kadar hb apabila ibu hamil yang mengalami anemia maka dijadikan sampel. Hasil penelitian didapatkan dari 20 responden ibu hamil trimester II yang anemia yang diberikan buah kurma 50 gr/hari mengalami peningkatan sebanyak 18 responden (90%) dan yang tidak mengalami peningkatan sebanyak 2 responden (10%). Hasil analisa bivariat diperoleh nilai p value = 0,000, mean 8,670:9,470 dengan selisih rata-rata 0,8 gr/dl sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian buah kurma pada ibu hamil trimester II yang anemia terhadap kenaikan kadar hemoglobin.
Perbandingan Lamanya Pelepasan Tali Pusat Dengan Menggunakan Benang dan Umbilical Clamp : Tinjauan Literatur Aryanti; Tiara Fatrin; Ayu Citra Lestari
Lentera Perawat Vol. 4 No. 2 (2023): Lentera Perawat
Publisher : LPPM STIKES Al-Ma'arif Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52235/lp.v4i2.233

Abstract

Tingginya angka kematian neonatal bayi baru lahir disebabkan oleh beberapa faktor seperti kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR, kelainan cacat bawaan, ikterus, asfiksia, down symdrom, perdarahan intrakranial, sianosis, kelainan jantung, respiratory distress syndrome, infeksi tali pusat sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pelepasan tali pusat dan lainnya.Terkait dengan lamanya pelepasan tali pusat dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti infeksi, kelembaban tali pusat, kondisi sanitasi lingkungan, cara memandikan bayi yang salah, perawatan tali pusat, dan alat pengikat tali pusat. Ada beberapa jenis pengikatan tali pusat yang dapat mempengaruhi pelepasan tali pusat diantaranya adalah menggunakan benang katun steril dan klem plastik/umbilical clamp. Tujuan pengikatan tali pusat dengan menggunakan benang dan umbilical clamp untuk mengetahui lamanya pelepasan tali pusat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan lamanya pelepasan tali pusat dengan menggunakan benang dan umbilical clamp dengan metode studi literatur maka dilakukan analisis terhadap hasil penelusuran jurnal (e-journal) dan artikel dengan tinjauan teori . Kesimpulan pada penelitian ini mengungkapkan bahwa lama pelepasan tali pusat menggunakan benang lebih cepat dibandingkan menggunakan umbilical clamp. Hasil penelitian ini merekomendasikan pelepasan tali pusat menggunakan pengikatan dengan menggunakan benang tali pusat (benang yang berdasarkan katun). Saran pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan asuhan kepada bayi baru lahir terutama dalam perawatan/pengikatan tali pusat dengan menggunakan benang tali pusat dan menggunakan umbilical clamp karena selain dapat membantu pelepasan tali pusat juga merupakan asuhan sayang bayi.