Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology

Analisis Kelayakan Transformator 60 MVA Pada GI Ulee Kareng Wisnu Bekti Nugraha; Syukri; Muliadi
Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Iskandarmuda Jl. Kampus Unida No.15, Surien, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh 23234 Propinsi Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/ajeetech.v3i2.646

Abstract

Berdasarkan demand forecast RUPTL 2021-2030 pertumbuhan beban di Provinsi Aceh adalah sebesar 5,7%. Beban Puncak GI Ulee Kareng pada Agustus 2022 adalah sebesar 24 MW (47%) dan akan terus naik pada tahun-tahun berikutnya, untuk mengantisipasi kenaikan beban puncak tersebut dan meningkatkan keandalan penyaluran daya dan fleksibilitas operasi GI Ulee Kareng serta memindahkan sebagian beban dari Gardu Induk Banda Aceh / Lambaro, maka Trafo Daya (TD#1) di GI Ulee Kareng perlu ditambah baik unit dan kapasitasnya. Sedangkan untuk saat ini TD#1 di GI Ulee Kareng hanya berjumlah 1 unit dengan kapasitas 60 MVA Dari hasil simulasi menggunakan aplikasi ETAP versi 16.0.0 berdasarkan RUPTL 2021-2030, maka bisa diketahui pembebanan TD#1 GI pada tahun 2024 sebesar 47,1 MW (82,1%) dengan beroperasinya Extension TD#2 GI Ulee Kareng dapat menurunkan pembebanan TD#1 menjadi 23.5 MW (41%) masih memenuhi kriteria N-1 (Tidak ada pembebanan segmen transmisi yang melebihi 50 %) sedangkan pembebanan trafo GI 150 kV Ulee Kareng pada tahun 2030 sudah masing-masing trafo daya sudah mencapai 52% sehingga perlu dipertimbangkan untuk menambah lagi agar N-1 terpenuhi. Kemudian analisa hubung singkat menunjukkan bahwa arus hubung singkat yang mungkin terjadi masih dibawah rated capacity peralatan untuk 150 kV sebesar 31,5 kA dan 275 kV sebesar 40 kA. (SK DIR NO. 216.K/DIR/2013 terkait standarisasi spesifikasi teknis MTU).
Audit Energi Listrik Pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Herri Muliadi; Muliadi; Syukri; Teuku Murisal Asyadi; Nurlaila Amna
Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Iskandarmuda Jl. Kampus Unida No.15, Surien, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh 23234 Propinsi Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/ajeetech.v3i2.650

Abstract

Energi listrik sangat penting dalam aktifitas sehari-hari, hal ini sangat menunjang dalam operasional di gedung perkantoran dan membutuhkan ketersediaan energi yang besar. Energi listrik digunakan sebagai sumber energi untuk mendukung aktivitas pekerjaan seperti pencahayaan (lampu), tata udara (AC) dan juga alat elektronik seperti komputer dan elektronik lainnya. Berdasarkan hal tersebut, salah satu usaha yang bisa ditempuh untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik adalah dengan melakukan audit energi. Pelaksanaan audit energi listrik dilakukan pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh. Pengauditan energi tersebut bertujuan untuk menghitung kosumsi energi listrik serta menentukan peluang penghematan energi pada Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif berdasarkan data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil analisis efisiensi energi terhadap pencahayaan, tata udara dan alat elektonik yang telah dilakukan, diketahui bahwa tingkat penggunaan energi listrik di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh penggunaan tergolong sangat efisien. Dengan diperoleh Intesitas Konsumsi Energi (IKE) sebesar 84 kWh/????2/Tahun dan hasil penghematan energi (PPE) sebesar 38,98 kWh/hari. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi maupun menjadi bahan pertimbangan baik dari peneliti sendiri, dan bagi pihak instansi serta menjadi acuan bagi penelitian berikutnya dalam rangka mencapai efisiensi energi.
Studi Pemeliharaan Pemutus Tenaga (PMT) Pada Gardu Induk PT. PLN (Persero) UPT Banda Aceh Fadhli, Cut; Muliadi; Syukri
Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Iskandarmuda Jl. Kampus Unida No.15, Surien, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh 23234 Propinsi Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/ajeetech.v4i1.661

Abstract

Gardu induk (GI) merupakan infrastruktur yang paling penting dalam penyediaan pasokan listrik. GI bertugas untuk mendistribusikan energi listrik dari sumber energi ke berbagai titik di wilayah Indonesia. Namun, untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar peran tersebut dilakukan oleh GI UPT Banda Aceh agar dapat mendukung aktivitas ekonomi dan perkembangan sosial masyarakatnya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeliharaan terhadap semua komponen pendukung kinerja GI salah satunya yaitu pemutus tenaga (PMT). PMT adalah suatu peralatan yang memiliki fungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan abnormal. Adapun pemeliharaan yang dilakukan terhadap PMT yaitu dengan cara melakukan pengukuran nilai tahanan isolasi, tahanan kontak, tahanan pentanahan, dan pengujian keserampakan kontak PMT. Studi ini bertujuan untuk menganalisis praktik pemeliharaan pemutus tenaga (PMT) pada Gardu Induk PT. PLN (Persero) UPT Banda Aceh. Metode penelitiannya yaitu dengan melakukan studi literatur dan survei lapangan dengan pendekatan observasional dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemeliharaan PMT pada Bay A, B, dan C di Gardu Induk UPT Banda Aceh masih sangat layak dioperasikan. Nilai tahanan isolasi PMT di fasa R, S, dan T pada titik ukur atas–tanah dan titik ukur bawah–tanah di Bay A memiliki nilai yang sama baik pada tahun 2021 maupun 2022 sedangkan nilai tahanan isolasi pada titik ukur atas–bawah nilainya berbeda dan nilai tahanan isolasi pada PMT Bay B dan C dimana memiliki nilai yang bervariasi pada setiap titik ukurnya termasuk pada fasa R, S, dan T. Nilai tahanan kontak dan tahanan pentanahan dalam dua periode pemeliharaan masih di bawah batas yang diijinkan. Selanjutnya, nilai keserampakan kontak PMT pada Bay A relatif sama dengan Bay C yaitu 53,00 ms dan 55,00 ms (close) serta 29,00 ms dan 29,50 ms (open), Bay B yaitu 29,00 ms dan 29,50 ms (close) serta 22,50 ms dan 23,00 ms (open) dengan selisih nilai keserampakan kontak PMT pada masing-masing Bay yaitu 0,5 ms dan 2 ms.