Anak-anak dan jajanan tidak dapat dipisahkan. Anak-anak memiliki kebiasaan mengonsumsi jajanan yang beresiko mengandung zat berbahaya. Kandungan zat berbahaya dalam makanan jajanan seperti formalin, pemanis buatan, serta zat karsinogen dapat menyebabkan penyakit jangka panjang pada anak SD seperti obesitas, diabetes dini, gangguan ginjal dan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan sakarin, aspartam, formalin, dan rhodamin B dalam jajanan anak Sekolah Dasar (SD) di Kota Metro serta mengidentifikasi risiko kesehatannya. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan survei di lima kecamatan di Kota Metro. Sebanyak 50 sampel jajanan (25 makanan dan 25 minuman) diuji menggunakan Rapid Test Kit untuk mendeteksi kandungan zat berbahaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55% sampel minuman positif mengandung sakarin, 33% positif mengandung aspartam, dan 71% sampel makanan positif mengandung formalin. Tidak ditemukan kandungan rhodamin B dalam sampel yang diuji. Konsumsi zat-zat yang berkepanjangan mampu menimbulkan kerusakan organ hati dan ginjal, serta berdampak pada metabolic anak. Maka dari itu, perlu dilakukan pengawasan yang ketat dan edukasi kepada pedagang, orang tua siswa, serta pihak sekolah dalam meningkatkan kesadaran bahaya jajanan yang mengandung zat aditif berbahaya.