Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan

SEJARAH UNTUK KEDAULATAN BANGSA hanafiah hanafiah; Aulia Rahman
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 1 No 1 (2014): Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.23 KB)

Abstract

Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dapat di masukkan dalam kategori“rawan” dalam konteks kedaulatan Indonesia. Dalam sejarahnya, Aceh-Jakarta sempat beberapa kalimengalami hubungan pasang surut. Ini menunjukkan adanya sebuah permasalahan antara kedua belahpihak yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.Salah satu kunci penting dalam keberlangsungan sebuah negara adalah nasionalisme.Pembangunan kesadaran nasionalisme dan pemumukan rasa nasionalisme menjadi hal yang tidak bisadiabaikan begitu saja. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui upaya penggalian danpenelusuran sejarah lokal di Aceh. Mengingat Aceh memiliki sumber daya arsip yang melimpahmengenai sejarah lokal yang sudah tersimpan rapi. Hasil dari penelusuran tersebut kemudian disosialisasikan melalui sekolah-sekolah ataupun melalui media masa agar informasinya dapat diterimasecara luas. Dengan demikian memang ada upaya yang terstrukturTulisan ini adalah sebagai salah satu upaya sumbang saran-pemikiran dari kami untukmencairkan hubungan antara Aceh-Jakarta. Karena pada dasarnya Aceh adalah bagian penting dariIndonesia. Bukan Indonesia namanya jika Aceh tidak termasuk didalamnya.
Bioskop: Hiburan Modern di Langsa Tahun 1910-1936 hanafiah hanafiah; Aulia Rahman
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 1 No 2 (2014): Seuneubok Lada
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.046 KB)

Abstract

Kolonialisme Belanda di Aceh tidak melulu menyisakan duka dan derita perang. Kolonialisme tersebut juga berdampak terhadap modernisasi, mulai dari modernisasi transportasi, modernisasi industry, bahkan modernisasi gaya hidup. Tulisan ini membahas mengenai modernisasi gaya hidup, khususnya dalam hal perkembangan bioskop di Aceh pada umumnya dan di Langsa pada khususnya.
SAMALANGA DI BAWAH PEMERINTAHAN TUN SERI LANANG 1613-1659 hanafiah hanafiah; Fadliansyah Fadliansyah
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 2 No 1 (2015): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.021 KB)

Abstract

Kebesaran Kesultanan Islam Malaka hancur setelah Portugis menaklukkannya tahun 1511. Banyak pembesar kerajaan yang menyelamatkan diri ke kerajaan lainnya yang belum dijamah Portugis. Perkembangan tersebut membuat gundah Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1530). Sultan berkeinginan untuk membebaskan negeri Islam di Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu ini dari cengkeraman Portugis. Keinginan Sultan didukung penuh oleh pembesar negeri Aceh dan para pencari suaka dari Melaka yang menetap di Bandar Aceh. Sultan memproklamirkan “Kerajaan Islam Aceh Darussalam” pada tahun 1512, dengan visi utamanya menyatukan negeri kecil seperti Pedir, Daya, Pasai, Tamiang, Perlak dan Aru. Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui siapakah Tun Seri Lanang yang dinobatkan oleh Sultan Iskandar Muda sebagai Uleebalang pertama Samalanga, dan bagaimana keadaan Samalanga di bawah pemerintahan Tun Seri Lanang serta usaha apa saja yang dilakukan oleh Tun Seri Lanang dalam memerintah Kerajaan/Kenegrian Samalanga, karena pada masa pemerintahannya Samalanga menjadi sebagai pusat pengembangan Islam.
PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI ACEH TAMIANG PADA MASA ORDE BARU (1967-1998) hanafiah hanafiah; Siti Hajar
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 2 No 2 (2015): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.05 KB)

Abstract

Studi ini membahas tentang perkembangan pencak silat di Aceh Tamiang pada masa orde baru (1967-1998). Pertanyaan pokok yang ingin dijawab adalah sejarah munculnya pencak silat di Tamiang dan penggunaan pencak silat dalam kepentingan politik Orde Baru pada tahun 1967-1998. Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan gambaran kesenian dari kebudayaan pencak silat di Aceh Tamiang. Sejarah munculnya pencak silat dan sejauhmana penggunaan pencak silat dalam kepentingan politik Orde Baru. Penelitian ini merupakan kajian sejarah sosial. Metode yang digunakan mencakup empat langkah yaitu: (1) Heuristik yaitu tahapan untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang dianggap relevan, (2) Kritik sumber yaitu tahapan menganalisis secara kritis sumber-sumber sejarah yang telah didapat pada tahap heuristik, (3) Interprestasi yaitu memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh dan (4) Historiografi yaitu tahap penulisan sejarah. Pada tahap ini, setelah sumbr didapat dikritik serta diinterprestasikan, kemudian disusun dalam bentuk tulisan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, secara historis kemunculan pencak silat di Aceh Tamiang dilatar belakangi pengalaman yang didapat dari mempertahankan diri di waktu menghadapi serangan dari binatang buas dan suku-suku lain, kemudian oleh pemuda suku Tamiang untuk mendapatkan ilmu bela diri, mereka hubungkan dengan cara mendapatkan ilmu kebatinan. Pada masa Orde Baru tahun 1967-1998 pencak silat di Tamiang sangat berkembang, pencak silat dijadikan kekuatan politik pada masa Orde Baru. Di Aceh Tamiang orang yang mempunyai ilmu bela diri sangat diperhatikan karena dapat memberi pengaruh yang besar bagi masyarakat Tamiang dan setiap penampilan pencak silat harus diawasi oleh pemerintah stempat kemudian nama-nama dari anggota pencak silat diberikan kepada pemerintah.
PENGUATAN PENDIDIKAN DI MEUNASAH SEBAGAI BENTENG KEIMANAN MASYARAKAT ACEH Aulia Rahman; Hanafiah Hanafiah; Madhan Anis
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 4 No 1 (2017): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.812 KB)

Abstract

Sebagai satu-satunya wilayah di Indonesia yang menerapkan Syari’at Islam, tentu saja pembinaan nilai-nilai keislaman perlu mendapatkan tempat yang istimewa. Terlebih lagi pada era globalisasi seperti sekarang ini, banyak sekali hal-hal yang dapat menyebabkan menurunnya nilai-nilai keislaman bagi masyarakat Aceh yang salah satu indikatornya yaitu lembaga meunasah sudah mulai ditinggalkan terutama di perkotaan, seperti misalnya di Kota Langsa. Akibatnya, sudah ada tanda-tanda yang menunjukkan penurunan nilai-nilai keislaman masyarakat Aceh, khususnya di Kota Langsa. Contoh yang dapat diukur terkait penurunannya tersebut adalah banyaknya kasus-kasus yang ditangani oleh dinas syari’at Islam (polisi Syari’at Islam) seperti judi, mabuk-mabukan, dan Zina. Meunasah merupakan salah satu lembaga keagamaan dan adat di Aceh yang memiliki kemampuan untuk melakukan penguatan nilai-nilai keislaman di Aceh. Dengan demikian, dilakukannya penguatan lembaga meunasah akan sangat membantu dalam pelaksanaan Syari’at Islam di Aceh pada umumnya dan Kota Langsa pada khususnya. Adapun yang dijadikan tempat penelitian adalah 5 (lima) meunasah yakni Meunasah At-Taqwa Gampong Jawa, Meunasah Al-Ikhlas BTN Asamera Matang Seulimeng, Meunasah Gampong Sungai Pauh Tanjong, Meunasah Al-Muhtadin Gampong Daulat, Meunasah Babussalam Gampong Tengoh.
DIAGNOSIS PENANGANAN KONFLIK DALAM ORGANISASI hanafiah hanafiah
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan Vol 4 No 1 (2017): SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.226 KB)

Abstract

Kehadiran konflik dalam organisasi tidak dapat dihindarkan tetapi hanya dapat dieliminir. Konflik dalam organisasi dapat terjadi antara individu dengan individu, baik individu pimpinan maupun individu anggota staff. Konflik individu dengan kelompok maupun konflik antara kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Tidak semua konflik merugikan organisasi konflik yang ditata dan dikendalikan dengan baik dapat berujung pada keberuntungan organisasi sebagai suatu kesatuan. Penerapan perilaku organisasi pembahasan tentang konflik dalam organisasi memang sangat penting dikaji, karena dalam setiap organisasi pasti akan timbul konflik sehingga untuk memahami konflik kita perlu memahami beberapa pembahasan tentang cara mendiaknosis dan cara menangani konflik dengan baik sehingga kita dapat mengatasi konflik itu dengan baik.