Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga Dan Motivasi Diri Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Ariska Praptiningtiyas; Sunanto; Achmad Kusyairi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit jantung koroner disebabkan gangguan pada jantung, pembuluh darah dan penyempitan pembuluh darah, adanya flek yang menumpuk di pembuluh darah. Jantung koroner berfungsi sebagai nutrisi dan O2 bagi sel-sel otot jantung. Dukungan keluarga dapat digunakan sebagai strategi coping yang sangat penting mengatasi permasalahan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dan motivasi diri dengan kepatuhan minum obat jantung koroner pasien Poli RSUD dr. Haryoto Lumajang Perancangan dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel Accidental Sampling dimana populasi responden diambil sampelnya berdasarkan sampel yang kebetulan ditemukan. Kuesioner yang digunakan adalah Sosiodemografi, Dukungan Keluarga, dan Motivasi dengan jumlah responden 66 orang. Hasil penelitian diperoleh data dukungan keluarga rendah sebanyak 28 orang (42,4%), motivasi rendah sebanyak 39 orang (59,1), dan ketidakpatuhan berobat sebanyak 38 orang (57,6%). Uji korelatif terdapat hubungan antara faktor Dukungan dan Motivasi Keluarga dengan Kepatuhan Berobat dengan p value 0,000 < 0,05 yang berarti Ha diterima dimana terdapat hubungan antara dukungan dan motivasi keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien jantung koroner. Dukungan keluarga akan mempengaruhi seseorang berobat karena dukungan dari luar membuat seseorang merasa diperhatikan, dibutuhkan berobat, selain dukungan keluarga, faktor motivasi diri seseorang berobat
Pengaruh Moist Wound Healing Terhadap Kondisi Luka Menggunakan Instrumen Bates Jensen Wound Assessment Tool (BJWAT) Pada Penderita Luka Kaki Diabetik Grade 1 Fery Hendy Hermawan; Rizka Yunita; Sunanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 10 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v3i10.1447

Abstract

Luka kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes melitus, luka kaki diabetik merupakan pembusukan yang terjadi karena DM ada diseluruh tubuh. Solusi untuk penanganan luka kaki diabetik salah satunya adalah perawatan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh moist wound healing terhadap kondisi luka menggunakan instrumen bates jensen wound assessment tool (BJWAT) pada penderita luka kaki diabetik grade 1. Penelitian ini merupakan pra-experiment pendekatan one group pre-test post-test design. Data diambil pada tanggal 05 Juni-19 Juni 2024 di Poli Bedah RSUD dr. Abdoer Rahem. Populasi penderita luka kaki diabetik grade 1 sejumlah 40 responden. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan sampel penderita luka kaki diabetik grade 1 sejumlah 36 responden. Penilaian luka menggunakan instrumen bates jensen wound assessment tool (BJWAT). Pengolahan data meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating. Kemudian dianalisis dengan uji wilcoxon. Hasil analisa data kondisi luka pada penderita luka kaki diabetik grade 1 sebelum diberikan moist wound healing didapatkan nilai rata-rata 22.94 dan setelah diberikan moist wound healing dengan nilai rata-rata 13.61. Hasil uji statistik wilcoxon menunjukkan P Value = 0,000 < alpha (α) = 0,05 berarti terdapat pengaruh moist wound healing terhadap kondisi luka menggunakan instrumen Bates Jensen Wound Assessment Tool (BJWAT) pada penderita luka kaki diabetik grade 1. Diharapkan perawat dalam melakukan perawatan luka selain harus memperhatikan kebersihan luka, memilih cairan dan cara irigasi yang benar, melakukan debridement jaringan nekrotik, juga diperlukan cara memilih balutan yang sesuai dengan keadaan luka. Pemilihan balutan harus bertujuan untuk menjaga luka agar tetap lembab karena keadaan luka yang moist atau lembab dapat meningkatkan proses mitosis, meminimalkan rasa sakit dan trauma saat ganti balutan, serta membantu pergerakan sel pada luka.
Pengaruh Edukasi Diet Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Media Flipchart Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Bungatan Kab.Situbondo Fadil Hasan; Rizka Yunita; Sunanto
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jikmc.v4i3.1652

Abstract

Diabetes Melitus tipe II gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin, melalui edukasi media Flipchart mengenai pengetahuan penderita DM bertujuan perubahan perilaku diet DM. Dampak jika tidak mengikuti anjuran yaitu peningkatan gula tidak terkontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi diet diabetes melitus tipe 2 dengan media flipchart terhadap penurunan kadar glukosa darah. Desain penelitian ini menggunakan pra experimental rancangan penelitian pre test-post test dalam two group pre-post test design. Populasi semua pasien diabetes melitus di Puskesmas Bungatan berjumlah 50 dengan menggunkan teknik sampel non probability pengambilan simple purposive sampling sampel sebagian pasien diabetes melitus di Puskesmas Bungatan berjumlah 44. edukasi degan flipchart sangat efektif dilakukan, nilaii rata-rata gula darah kelompok kontrol dan intervensi post test penderita DM tipe II 126,86 mg/dL ke 105,18 mg/dL Instrumen pada penelitian menggunakan SOP dan alat ukur Stik glukosa darah (easy touch). Dengan hasil uji statistik paired T test. Diketahui bahwa nilai kadar glukosa darah pada kelompok kontrol dengan rata-rata pre test 243,05 mg/dL post test 129,86 dan kelompok intervensi pre test sebelum edukasi diet 170,91 mg/dL post test sesudah diedukasi diet 105,18 mg/dL Sig.(2 tailed) sebesar 0,02 <0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil edukasi diet diabetes melitus tipe 2 dengan media flipchart terhadap penurunan kadar glukosa darah. Diharapkan perawat dalam memberikan edukasi diet dengan media flipchart dapat memperhatikan materi yang diberikan meliputi 3J yaitu tepat jenis, jumlah dan jadwal makan juga dapat memperhatikan durasi serta frekuensi dalam pemberian edukasi melalui flipchart, dengan begitu materi yang disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh responden dan merubah perilaku responden dalam melakukan diet sehingga menurunnya kejadian DM tipe 2.