Fransisca Dita Mayangsari
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jawa Timur, Indonesia

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Karakteristik dan Stabilitas Fisik NLC-Koenzim Q10 dalam Sleeping Mask dengan Minyak Nilam Fransisca Dita Mayangsari; Tristiana Erawati; Widji Soeratri; Noorma Rosita
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 8 No. 2 (2021): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v8i22021.178-186

Abstract

Pendahuluan: Minyak nilam memiliki efek antioksidan dan peningkat penetrasi. Minyak tersebut berpotensi meningkatkan efektivitas produk sleeping mask dengan Koenzim Q10 (KoQ10) yang dimuat dalam Nanostructured Lipid Carriers (NLC) sebagai kosmetik anti-penuaan. Tujuan: Membandingkan karakteristik dan stabilitas fisik dari NLC-KoQ10 yang dimuat dalam sleeping mask dengan dan tanpa minyak nilam. Metode: Preparasi NLC-KoQ10 menggunakan metode High Shear Homogenization. NLC-KoQ10 dicampur dengan hydrogel dan minyak nilam, untuk F2. Sedangkan untuk F1 tanpa minyak nilam. Setelah itu diamati karakteristik dan stabilitas fisiknya yang meliputi organoleptik, pH, dan viskositas. Uji stabilitas fisik diamati pada suhu ruang selama 90 hari. Hasil: Uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa F1 memiliki bau seperti oleum cacao, sedangkan F2 memiliki bau khas minyak nilam dan sedikit bau seperti oleum cacao. F1 memiliki nilai pH 6,036 ± 0,011, sedangkan F2 memiliki nilai pH 6,062 ± 0,020. Tidak ada perbedaan yang signifikan. Namun, F1 dan F2 memiliki nilai viskositas yang berbeda. F1 memiliki nilai viskositas 199,2 ± 0,7 cp, sedangkan F2 memiliki nilai viskositas 175,6 ± 7,9 cp. Uji stabilitas fisik menunjukkan bahwa F1 dan F2 memiliki skala nilai pH berkisar 6,055 - 6,336 dan viskositas 175,6 - 239,7 cp. Nilai viskositas F1 mengalami peningkatan setelah hari ke-60, sedangkan F2 pada hari ke-90. Kesimpulan: Berdasarkan uji karakteristik dan stabilitas fisik dapat disimpulkan bahwa F1 dan F2 memiliki bau dan viskositas yang berbeda, dan F2 lebih stabil daripada F1.
UJI KARAKTERISTIK FISIK DAN HEDONIK DARI AROMATHERAPY HAND CREAM YANG MENGANDUNG MINYAK MELATI : PHYSICAL CHARACTERISTICS AND HEDONIC TEST OF AROMATHERAPY HAND CREAM WITH JASMINE OIL Fransisca Dita Mayangsari; Putri Gita Ayu Safitri; Uswatun Khasanah; Khusnul Khotimah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.213 KB) | DOI: 10.37874/ms.v7i2.325

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit ini. Namun, sering mencuci tangan dapat menyebabkan kulit kering. Hand cream merupakan salah satu produk pilihan untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisik dan tingkat kesukaan konsumen (hedonik) terhadap produk hand cream yang mengandung minyak melati 1% (HC-1) dan hand cream tanpa minyak melati (HC-0). Parameter karakteristik fisik yang diamati meliputi organoleptik, homogenitas visual, pH, dan daya sebar. Organoleptik dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan pH dan daya sebar dianalisis menggunakan analisis statistik Mann-Whitney. Pada uji hedonik parameter yang dinilai adalah aroma, warna, dan tekstur. Data uji hedonik dianalisis menggunakan analisis statistik Mann-Whitney. Hasil uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa HC-1 memiliki aroma melati sedangkan HC-0 tidak memiliki aroma. HC-1 dan HC-0 memiliki warna putih. Kedua formula juga terlihat homogen secara visual. HC-1 memiliki nilai pH 5,69 ± 0,01, sedangkan HC-0 6,04 ± 0,01. Nilai-nilai ini berbeda secara statistik. HC-1 dan HC-0 memiliki nilai daya sebar yang sama, sekitar 3,7 cm. Berdasarkan uji hedonik, penilaian panelis terhadap HC-1 untuk parameter aroma lebih tinggi dibandingkan dengan HC-0. Sedangkan untuk parameter warna dan tekstur tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan 1% minyak melati pada hand cream mempengaruhi aroma, pH, dan tingkat kesukaan konsumen (untuk parameter aroma).
Pengaruh Waktu Pengadukan Terhadap Karakteristik Fisik Nanostructured Lipid Carriers Menggunakan Metode High Shear Homogenization Rizka Amalia Fachriani; Putri Gita Ayu Safitri; Uswatun Chasanah; Fransisca Dita Mayangsari
Majalah Farmasetika Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v8i1.41860

Abstract

NLC (Nanostructured Lipid Carrier) merupakan generasi kedua dari SLN (Solid Lipid Nanopartikel). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembuatan NLC adalah HPH (High Shear Homogenization). Waktu pengadukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ukuran partikel NLC. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa pengaruh variasi waktu pengadukan terhadap karakteristik fisik NLC. Variasi lama pengadukan yang diamati adalah 26 menit-5 siklus (sampel A) ; 30 menit-6 siklus (sampel B) ; 34 menit-7 siklus (sampel B). Ketiga sampel uji dibuat menggunakan kecepatan 5000 rpm. Karakteristik fisik yang diamati meliputi ukuran partikel, indeks polidispersitas, pH dan viskositas. Data yang didapatkan dianalisa secara statistik menggunakan One Way Anova. Hasil uji ukuran partikel menunjukkan bahwa ketiga sampel memiliki ukuran partikel yang memenuhi spesifikasi. Ukuran partikel ketiga sampel berada pada rentang 137,23 – 147,77 nm. Sampel yang memiliki ukuran partikel paling kecil adalah sampel B. Namun, sampel B memiliki indeks polidispersitas yang lebih besar daripada sampel A dan B, yaitu 0,452 ± 0,007. Berdasarkan uji organoleptis, diketahui bahwa ketiga sampel tidak memiliki perbedaan. Ketiganya memiliki warna putih, beraroma sedikit lemak dan konsistensi encer / cair. Uji pH menunjukkan bahwa pH ketiga sampel sama, yaitu 6,85-6,87. Berdasarkan uji viskositas ketiga formula memiliki viskositas yang berbeda. Sampel yang memiliki viskositas paling tinggi adalah sampel B dengan nilai 55,30 ± 0,26 cP. Walaupun memiliki nilai viskositas berbeda, tetapi ketiga formula memiliki konsistensi yang sama, yaitu encer. Waktu pengadukan yang terpilih adalah 26 menit dengan 5 siklus karena lebih efisien dari segi waktu dibandingkan waktu pengadukan yang lain. Kata kunci: karakteristik fisik, NLC, waktu pengadukan
PENGARUH KONSENTRASI CERA ALBA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN TINGKAT KESUKAAN PRODUK BALSAM STIK AROMATERAPI : THE EFFECT OF CERA ALBA CONCENTRATION ON PHYSICAL CHARACTERISTIC AND PREFERENCE LEVEL OF AROMATHERAPY STICK BALM Emilia Rahmawati; Habibatur Rohmah; Fransisca Dita Mayangsari; Primanitha Ria Utami
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.523

Abstract

Balsam stik aromaterapi adalah balsam gosok dalam bentuk stik. Produk ini mudah diaplikasikan. Selain itu, produk ini juga mengandung minyak atsiri yang dapat memberikan efek relaksasi. Oleh karena itu produk ini cukup potensial untuk dikembangkan. Salah satu komponen paling penting dari balsam stik adalah bahan stiffening agent. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi konsentrasi Cera alba (stiffening agent) pada balsam stik aromaterapi terhadap karakteristik fisik dan tingkat kesukaan/hedonik. Variasi konsentrasi Cera alba yang diamati adalah 10% (F1), 20% (F2), 30% (F3), dan 40% (F4). Parameter yang dianalisis dalam uji sifat fisik adalah organoleptis, nilai pH, homogenitas visual, dan konsistensi. Sedangkan parameter yang dianalisis dalam uji kesukaan meliputi konsistensi, warna, dan aroma. Berdasarkan hasil uji sifat fisik diketahui bahwa keempat formula tersebut berwarna putih kekuningan dan memiliki aroma khas minyak gandapura dan minyak serai dapur. Perbedaan keempat formula tersebut terletak pada konsistensinya. Semakin tinggi konsentrasi Cera alba maka konsistensi balsam stik semakin padat. Hasil uji hedonik dianalisis secara statistik menggunakan metode univariat yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa panelis lebih menyukai konsistensi F3 (30%) dan F4 (40%) dibandingkan dengan konsistensi F1 (10%) dan F2 (20%). Formula yang paling disukai oleh panelis adalah formula dengan konsentrasi Cera alba sebesar 30% dan 40%.
Pemberdayaan Kelompok PKK Desa Kebonsari Melalui Pelatihan Pembuatan Produk Balsam Stik Aromaterapi sebagai Upaya Peningkatan Ekonomi Pasca COVID-19 Fransisca Dita Mayangsari; Primanitha Ria Utami; Faricha Maf’ula
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi coronaviruse disease (COVID-19) memiliki dampak yang cukup besar pada sektorkesehatan. Namun tidak hanya itu, Pandemi COVID-19 juga berdampak pada sektor-sektor lain,seperti sektor sosial-ekonomi. Banyak perusahaan yang memilih untuk melakukan PemutusanHubungan Kerja (PHK). Selain itu, banyak juga UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) yangmengalami penurunan pendapatan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk memperbaikikondisi ekonomi pasca pandemi COVID-19 adalah dengan memaksimalkan sektor UMKM industrikreatif. Hal inilah yang mendasari tim Pengabdian Masyarakat Universitas MuhammadiyahLamongan (UMLA) untuk memberikan pelatihan pembuatan produk balsam stik aromaterapikepada ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluargaorganisasi) Desa Kebonsari, KecamatanSukodadi, Kabupaten Lamongan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengajarkan suatuketrampilan kepada masyarakat non-produktif sebagai suatu stimulus agar tercipta UMKM barudengan produk yang inovatif. Kegiatan ini juga diikuti dengan kegiatan lain sebagai kegiatanpendukung, seperti penyuluhan mengenai pemanfaatan dan budidaya Tanaman Obat Keluarga(TOGA) serta penyuluhan mengenai pemasaran produk secara online. Pelaksaaan kegiatan ini dibagimenjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap evaluasi dilakukandengan cara memberikan pretest sebelum kegiatan dan memberikan post test setelah kegiatan.Hasilnya, para peserta memiliki nilai posttest yang lebih tinggi daripada nilai pretest. Hal inimembuktikan bahwa kegiatan penyuluhan / pelatihan memiliki dampak yang positif. Keberhasilankegiatan juga dapat dilihat dari produk yang dihasilkan oleh peserta. Pada saat pelatihan, semuapeserta berhasil membuat balsam stik aromaterapi.Kata Kunci : Balsam Aromaterapi; Balsam Stik; Pelatihan Pembuatan Balsam; Pemberdayaan PKK;Pemberdayaan Desa.
UJI KARAKTERISTIK FISIK DAN HEDONIK DARI AROMATHERAPY HAND CREAM YANG MENGANDUNG MINYAK MELATI : PHYSICAL CHARACTERISTICS AND HEDONIC TEST OF AROMATHERAPY HAND CREAM WITH JASMINE OIL Fransisca Dita Mayangsari; Putri Gita Ayu Safitri; Uswatun Khasanah; Khusnul Khotimah
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i2.325

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan salah satu ancaman kesehatan terbesar di dunia. Mencuci tangan merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit ini. Namun, sering mencuci tangan dapat menyebabkan kulit kering. Hand cream merupakan salah satu produk pilihan untuk mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisik dan tingkat kesukaan konsumen (hedonik) terhadap produk hand cream yang mengandung minyak melati 1% (HC-1) dan hand cream tanpa minyak melati (HC-0). Parameter karakteristik fisik yang diamati meliputi organoleptik, homogenitas visual, pH, dan daya sebar. Organoleptik dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan pH dan daya sebar dianalisis menggunakan analisis statistik Mann-Whitney. Pada uji hedonik parameter yang dinilai adalah aroma, warna, dan tekstur. Data uji hedonik dianalisis menggunakan analisis statistik Mann-Whitney. Hasil uji karakteristik fisik menunjukkan bahwa HC-1 memiliki aroma melati sedangkan HC-0 tidak memiliki aroma. HC-1 dan HC-0 memiliki warna putih. Kedua formula juga terlihat homogen secara visual. HC-1 memiliki nilai pH 5,69 ± 0,01, sedangkan HC-0 6,04 ± 0,01. Nilai-nilai ini berbeda secara statistik. HC-1 dan HC-0 memiliki nilai daya sebar yang sama, sekitar 3,7 cm. Berdasarkan uji hedonik, penilaian panelis terhadap HC-1 untuk parameter aroma lebih tinggi dibandingkan dengan HC-0. Sedangkan untuk parameter warna dan tekstur tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan 1% minyak melati pada hand cream mempengaruhi aroma, pH, dan tingkat kesukaan konsumen (untuk parameter aroma).
PENGARUH KONSENTRASI CERA ALBA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN TINGKAT KESUKAAN PRODUK BALSAM STIK AROMATERAPI : THE EFFECT OF CERA ALBA CONCENTRATION ON PHYSICAL CHARACTERISTIC AND PREFERENCE LEVEL OF AROMATHERAPY STICK BALM Emilia Rahmawati; Habibatur Rohmah; Fransisca Dita Mayangsari; Primanitha Ria Utami
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i1.523

Abstract

Balsam stik aromaterapi adalah balsam gosok dalam bentuk stik. Produk ini mudah diaplikasikan. Selain itu, produk ini juga mengandung minyak atsiri yang dapat memberikan efek relaksasi. Oleh karena itu produk ini cukup potensial untuk dikembangkan. Salah satu komponen paling penting dari balsam stik adalah bahan stiffening agent. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi konsentrasi Cera alba (stiffening agent) pada balsam stik aromaterapi terhadap karakteristik fisik dan tingkat kesukaan/hedonik. Variasi konsentrasi Cera alba yang diamati adalah 10% (F1), 20% (F2), 30% (F3), dan 40% (F4). Parameter yang dianalisis dalam uji sifat fisik adalah organoleptis, nilai pH, homogenitas visual, dan konsistensi. Sedangkan parameter yang dianalisis dalam uji kesukaan meliputi konsistensi, warna, dan aroma. Berdasarkan hasil uji sifat fisik diketahui bahwa keempat formula tersebut berwarna putih kekuningan dan memiliki aroma khas minyak gandapura dan minyak serai dapur. Perbedaan keempat formula tersebut terletak pada konsistensinya. Semakin tinggi konsentrasi Cera alba maka konsistensi balsam stik semakin padat. Hasil uji hedonik dianalisis secara statistik menggunakan metode univariat yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Duncan. Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa panelis lebih menyukai konsistensi F3 (30%) dan F4 (40%) dibandingkan dengan konsistensi F1 (10%) dan F2 (20%). Formula yang paling disukai oleh panelis adalah formula dengan konsentrasi Cera alba sebesar 30% dan 40%.
Formulasi Krim Deodoran-Anti perspiran Alami yang Mengandung Kombinasi Minyak Atsiri sebagai Pengaroma Mayangsari, Fransisca Dita; Pratiwi, Elasari Dwi; Sari, Diah Indah Kumala; Aula Nurwanda, Friska Selsabillah
Majalah Farmasetika Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i1.49912

Abstract

Masyarakat pada umumnya menggunakan produk krim deodoran-antiperspiran untuk menghilangkan bau badan. Namun, sebagian produk krim deodoran-antiperspiran dipasaran mengandung alumunium klorohidrat yang berpotensi menyebabkan kanker payudara bila digunakan terus menerus dalam jangka panjang. Pada penelitian ini dibuat formulasi sediaan natural krim deodoran-antiperspiran cream dengan bahan aktif tawas dan zinc ricinoleat. Namun, sediaan ini tidak memiliki aroma. Sedangkan aroma adalah salah satu aspek terpenting pada kosmetik. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menambahkan minyak atsiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik fisik, stabilitas fisik serta tingkat kesukaan (hedonik) dari natural krim deodoran-antiperspiran cream yang mengandung kombinasi minyak atsiri (1% minyak jeruk manis dan 1% minyak nilam) (FB) dan tanpa kombinasi minyak atsiri (FA). Karakteristik dan stabilitas fisik yang diamati meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas. Sedangkan pada uji tingkat kesukaan, yang diamati meliputi tekstur, warna, dan aroma. Hasil uji organoleptis dianalisis secara deskriptif. Hasil pH, daya sebar, viskositas dan hedonik dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penambahan kombinasi minyak atsiri (minyak nilam dan minyak jeruk manis) berpengaruh pada aspek aroma, warna dan pH dari natural krim deodoran-antiperspiran cream. Penambahan kombinasi minyak atsiri juga berpengaruh terhadap tingkat kesukaan. Panelis lebih menyukai aroma dari sediaan yang mengandung kombinasi minyak atsiri. Pada uji stabilitas fisik, diketahui bahwa penambahan kombinasi minyak atsiri mempengaruhi pH dan viskositas sediaan selama periode penyimpanan selama 90 hari pada suhu ruang (25°C ± 2°C).
Optimasi Konsentrasi Lemak Tengkawang dalam Sistem Nanostructured Lipid Carriers Arrohmah, Nabilah; Lailiyah, Qurrotul; Anugrahayu Harsart, Yully; Dita Mayangsari, Fransisca
Majalah Farmasetika Vol 9, No 5 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i5.50295

Abstract

Salah satu komoditi ekspor dari kelompok hasil hutan bukan kayu (HHBK) adalah buah tengkawang. Dalam dunia perdagangan, buah tengkawang dikenal dengan nama illipe nut atau borneo tallaw nut. Namun, penggunaan lemak tengkawang pada kosmetik belum banyak dikenal. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengembangkan produk kosmetik dengan basis lemak tengkawang sebagai pelembab untuk mengatasi xerosis pada kaki. Efek lemak tengkawang sebagai pelembab diharapkan dapat semakin optimasi dengan memformulasikan lemak tengkawang ke dalam suatu advanced delivery system seperti NLC (Nanostuctured lipid carriers). Tujuan dari penelitian ini untuk mengamati pengaruh variasi konsentrasi lemak tengkawang (5% ; 10% ; 15%) dalam sistem NLC (Nanostuctured lipid carriers) terhadap karakteristik fisik. NLC pada penelitian ini dibuat menggunakan metode High Shear Homogenization. Karakteristik fisik yang diamati meliputi organoleptis, pH, viskositas, ukuran partikel dan indeks polidispersitas. Data yang didapatkan dianalisa secara statistik menggunakan One Way Anova. Berdasarkan uji organoleptis, diketahui bahwa ketiga sampel tidak memiliki perbedaan. Hasil uji ukuran partikel menunjukkan bahwa ketiga partikel memenuhi spesifikasi dengan rentang  115,77-175,77 nm. Secara statistik formula yang memiliki ukuran partikel paling kecil adalah F1. Sedangkan formula yang memiliki indeks polidsispersitas yang paling besar adalah F3. Berdasarkan uji viskositas ketiga formula memiliki viskositas yang berbeda. Formula yang memiliki viskositas paling tinggi adalah F3 dengan nilai 26,66 ± 0,133 cP. Walaupun ketiga formula berbeda tetapi memiliki konsistensi yang sama yaitu encer. Perbedaan konsentrasi lemak tengkawang berpengaruh pada ukuran partikel, indeks polidispersitas dan viskositas tetapi tidak berpengaruh pada organoleptis dan pH.
Optimization of the Mixing of Hibiscus Flower (Hibiscus rose sinensis) Extract as a Lip Balm Color with Variations in Concentration Kumala Sari, Diah Indah; Mayangsari, Fransisca Dita; Pratiwi, Elasari Dwi
Journal of Fundamental and Applied Pharmaceutical Science Vol 4, No 1 (2023): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jfaps.v4i1.16179

Abstract

Hibiscus rosa sinensis L. is widely used by the community to decorate the garden because of its splendor. In addition, Hibiscus flowers containing anthocyanin and flavonoids have antioxidants, which function as antioxidants against free radicals. This natural dye can be obtained by extracting Hibiscus flowers through maceration using 96% ethanol. In this research, Hibiscus flowers were obtained from Sendang Rejo Village, Lamongan Regency. In the extract process, the Hibiscus flower’s petals were blended until smooth, then added to 96% ethanol (1 liter) and stirred for 30 minutes. Filtrate results were taken, placed in a porcelain dish, and put in an oven at 60 °C for a day. Four formulas were made with varying levels of Hibiscus flower extract: F1 (0%), F2 (2%), F3 (4%), and F4 (6%). Physical evaluation included organoleptic, homogeneity, dispersibility, pH, and qualitative tests for the identification of anthocyanins. The results of the organoleptic, homogeneity, dispersion, pH, and identification of anthocyanins evaluations were then analyzed descriptively. The data from the organoleptic test indicated that F1 had an odorless white color, while F2, F3, and F4 had a red and white color with a distinctive Hibiscus flower aroma. The homogeneity test revealed that while F1 had good homogeneity, F2, F3, and F4 were not homogeneous (heterogeneous). The spreadability test on the four formulas did not fall within the range of requirements, namely 5-7 cm, with an average value of 3.53, but this was related to several significant reasons. In addition, the pH test results matched the requirements for topical preparations, namely 4.5–6.5, with an average value of 5.075. In conclusion, Hibiscus flower extract obtained through the maceration method with 96% ethanol could not give a homogeneous red color from the anthocyanin substance. Physical evaluation and anthocyanin identification tests also obtained good results.