Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Global Farmasi

Gambaran Pengetahuan dan Personal Hygiene Santriwati Terhadap Penyakit Skabies di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 balqis
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 1 No. 2 (2023): JIGF - September
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v1i2.16

Abstract

Skabies meruoakan penyakit kulit yang ditimbulkan oleh tungau Sarcoptes scabiei varian hominis. Skabies ini biasanya menyerang orang-orang yang hidup dalam kelompok-kelompok seperti di desa, rumah, penjara, asrama, dan panti asuhan yang memiliki layanan lingkungan yang buruk. Penyakit skabies ini mudah menular dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.dan juga manusia ke manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan dan personal hygiene santriwati terhadap penyakit skabies di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 Mantingan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan desain sampel jenuh. Sampel ini diambil sebanyak 37 santriwati dengan menggunakan teknik nonprobability sampling (Skala Likert). Hasil pengetahuan berdasarkan definisi dan gejala skabies dengan persentase 59,45%, berdasarkan penyebab skabies dengan persentase 62,62%, berdasarkan pencegahan skabies dengan persentase 51,35%, berdasarkan pengobatan skabies dengan persentase 48,64%. Personal hygiene berdasarkan kebersihan kulit dengan persentase 51,35%, berdasarkan kebersihan badan dengan persentase 62,16%, berdasarkan kebersihan kuku dan tangan dengan persentase 43,24%, berdasarkan kebersihan handuk dengan persentase 64,86%, berdasarkan kebersihan genital dengan perentase 81,08%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar pengetahuan santriwati termasuk dalam kategori baik dan Personal hygiene santriwati sebagian besar termasuk dalam kategori baik.
STUDI PENGARUH KETINGGIAN WILAYAH TERHADAP KADAR SAPONIN PADA LABU AIR (Lagenaria siceraria (Molina) Standl) DAERAH PACET DAN PURI, MOJOKERTO JAWA TIMUR Kurniawan; R, Ramadhanty; K, Nadia Mira
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 1 No. 2 (2023): JIGF - September
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v1i2.18

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional adalah labu air. Buah labu air (Lagenaria siceraria (Molina) Standl) mengandung saponin yang digunakan sebagai antimikroba. saponin di dalam bidang kesehatan digunakan sebagai bahan baku untuk sintesis hormon steroid. Kadar senyawa aktif yang terkandung pada tanaman obat selain dipengaruhi oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tipe saponin yang ada pada ekstrak labu air dengan metode sokletasi. Labu yang digunakan berasal dari daerah yang memiliki ketinggian yang berbeda yakni Pacet dengan tinggi 700 mdpl dan Puri dengan tinggi 50-100 mdpl. Dilakukan pengujian untuk menghitung kadar saponin pada ekstrak labu air dan dilakukan perhitungan serta perbandingan untuk mengetahui adanya perbedaan kadar saponin pada ekstrak labu air di daerah Pacet dan Puri dengan Metode Gravimetri. Gravimetri merupakan penetapan kuantitatif atau jumlah sampel melalui perhitungan berat zat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa labu air mengandung saponin triterpenoid. Ditandai dengan pembentukan lingkaran cokelat pada uji Liebermann-Burchard. Hasil dari randemen ekstrak labu air di Pacet 20,05% dan Puri 22,10%. Ada perbedaan jumlah kadar saponin dari labu air, yaitu daerah Pacet sebesar 10,37% dan daerah Puri 14,61%, perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti ketinggian pada dimana sampel diambil.
Uji Efektivitas Kombinasi Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica Val.) Dan Madu Multiflora Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhi dan Bacillus cereus Secara In Vitro Jannah, Miftakhul; Marfu’ah, Nurul; Fitrian, Ahyana; Kurniawan, K
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 1 (2024): JIGF - Januari
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i1.32

Abstract

Salmonella typhi adalah salah satu bakteri gram negatif, bakteri patogen penyebab demam tifoid atau tipus (typus). Bacillus cereus merupakan bakteri gram positif, tumbuh secara aerob, menyebabkan keracunan dengan gejala muntah dan diare. Beberapa bakteri mulai resisten terhadap antibiotik karena terlalu sering digunakan. Sebagai pengobatan alternatif, tanaman yang memiliki sifat antibakteri seperti kunyit memiliki senyawa kurkumin dan minyak atsiri, sedangkan madu memilki senyawa flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efektivitas kombinasi ekstrak kunyit (Curcuma domestica Val.) dan madu multiflora serta daya hambat yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dan Bacillus cereus secara In Vitro. Ekstraksi yang dilakukan adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% serta perbandingan kombinasi ekstrak kunyit dan madu multiflora 100%:0 b/v; 75%:25% b/v; 50%:50% b/v; 25%:75% b/v; 0:100% b/v. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi disk (Kirby-Bauer). Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas kombinasi, dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi (0,00) dan Bacillus cereus (0,01) berbeda nyata signifikan (P<0,05). Salmonella typhi dengan rata-rata aktivitas antibakteri paling optimal pada konsentrasi kombinasi kunyit dan madu 0:100% yaitu 16,73 mm, sedangkan pada bakteri Bacillus cereus aktivitas antibakteri paling optimal pada konsentrasi kombinasi kunyit dan madu 0 :100% yaitu 1,47 mm.
ANTIOXIDANT ACTIVITY TEST ON KEFIR WHEY WITH TURMERIC NATURAL DYE (Curcuma longa L.) Rohmah, Nilna Alfa; Estikomah, Solikah Ana; Kurniawan, Kurniawan; Budi Sawitri, Satwika
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 1 (2024): JIGF - Januari
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i1.34

Abstract

Excess free radicals in a person's body to exceed the body's ability to manage them can cause a condition called oxidative stress. Oxidative stress is a condition of imbalance between the amount of free radicals present and the amount of antioxidants in the body. One of the Prevention of oxidative stress is by increasing the intake of antioxidants. During this time whey in most cheese companies just becomes a waste. As we know that the Whey contains high nutrients and has health benefits and contains antioxidants. The purpose of this study was to determine the use of cheese whey in kefir whey beverage processed products with turmeric natural dyes that are rich in antioxidants. This study was conducted by an experimental method consisting of 5 (five) stages, namely the first stage of making kefir whey drink with turmeric natural dyes. The second stage is testing pH, the third stage is testing water content, the fourth stage is antioxidant activity testing, the fifth is testing hedonic (liking). The results showed that the variant concentration of cheese whey significantly affect the water content, antioxidant activity and preferences (color, flavor, scent). But there is no real effect on the pH value because the average pH value is the same. Variable pH value, water content and hedonic (preference) does not affect antioxidant activity. So it can be concluded that kefir whey with turmeric natural dye has the potential as a drink that contains antioxidants that can reduce levels and can prevent oxidative stress.
PENGARUH LESITIN SEBAGAI EMULSIFIER ALAMI TERHADAP KARAKTERISTIK SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) Budi Sawitri, Satwika; Kurniawan, Kurniawan; Masikah, Nisrina; Mahardika, Muladi
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 2 (2024): JIGF - Mei
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i2.45

Abstract

Daun Alpukat (Persea americana Mill.) memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Berdasarkan potensi daun alpukat tersebut dapat dimanfaatkan dalam formulasi sediaan krim. Sehingga dapat dikembangkan suatu formula sediaan krim dengan menggunakan emulsifier alami seperti lesitin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik fisik sediaan krim ekstrak daun Alpukat (Persea americana Mill.) dengan variasi konsentrasi lesitin sebagai emulsifier alami. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Krim dibuat menjadi 4 formula dengan variasi konsentrasi lesitin sebesar 0,25%; 0,5%; 0,75%; dan 1%. Uji evaluasi mutu sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, pH sediaan, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Hasil menunjukkan bahwa F1-F4 memiliki karakteristik sediaan yang memenuhi standar mutu fisik sediaan krim berdasarkan hasil uji organoleptis, homogenitas, pH (6,63-7,05), viskositas (2052,1-8078,6 cPs), daya sebar (5,14-6,35 cm), dan daya lekat (7-9 detik). Formula 4 tidak memenuhi kriteria standar mutu sediaan krim berdasarkan nilai pH yang dihasilkan.
EFEKTIVITAS SEDIAAN KRIM EKSTRAK KULIT PISANG AMBON (Musa paradisiaca Var. Sapientum) SEBAGAI PENUTUP LUKA SAYAT SECARA IN-VIVO PADA TIKUS PUTIH Fitrian, Ahyana; Budi Sawitri, Satwika; Kurniawan, Kurniawan; Aulia R, Nadina
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 2 (2024): JIGF - Mei
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i2.50

Abstract

Kulit pisang Ambon merupakan salah satu tanaman yang sering ditemui dan memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaatnya dapat membantu menyembuhkan luka karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas sediaan krim ekstrak kulit pisang Ambon sebagai penutup luka sayat pada tikus. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Kulit pisang Ambon dimaserasi dengan etanol 70%. Ekstrak dibuat menjadi sediaan krim dengan variasi konsentrasi 10%, 15% dan 20%. Berdasarkan hasil uji karakteristik sediaan krim ekstrak kulit pisang Ambon didapatkan sediaan krim memnuhi syarat mutu menurut standar SNI. Krim ekstrak kulit pisang Ambon dilakukan uji secara in-vivo dalam penutupan luka sayat pada tikus putih. Analisis data penutupan luka diuji normalitasnya menggunakan Shapiro-Wilk Test dengan hasil data terdistribusi secara normal pada semua kelompok uji dengan nilai signifikasi p>0,05. Dilanjutkan uji menggunakan One Way ANOVA dengan hasil 0,00 yang artinya kulit pisang Ambon efektif dalam mempercepat penutupan luka sayat pada tikus putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula sediaan krim ekstrak kulit pisang Ambon memiliki karakteristik mutu sediaan yang memenuhi standar menurut SNI 16-4954-1998 adalah F2 dan F3. Sediaan krim ekstrak kulit buah pisang Ambon efektif mempercepat proses penutupan luka sayat pada tikus putih dengan konsentrasi ekstrak yang paling efektif sebesar 20% pada F3 dengan nilai p<0,05
Formulasi Sabun Cair Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Dengan Variasi Kombinasi Crude Palm Oil (CPO) Dan Virgin Coconut Oil (VCO) Kurniawan, Kurniawan; Maulidah, Fildzah; Mira K, Nadia; Suciati, Anugerah
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 2 (2024): JIGF - Mei
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i2.51

Abstract

Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Telah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bentuk sediaan topikal dan oral. Dalam studi ini, para peneliti memilih bentuk sediaan sabun cair yang bertujuan untuk memberikan perawatan yang dapat digunakan di setiap lingkaran dan mudah digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun cair dengan kombinasi CPO dan VCO sebagai dasar pembuatan sabun cair. Ekstrak daun sirih merah tebal dibuat dengan pelarut etanol 70%. Formulasi sabun cair ekstrak daun sirih merah dengan variasi kombinasi CPO dan VCO dibuat dalam 5 formula, dengan variasi kombinasi CPO dan VCO yaitu; Formula 1 (CPO 50), Formula 2 (VCO 20: CPO 30), Formula 3 (VCO 25: CPO 25), Formula 4 (VCO 30: CPO 20), Formula 5 (VCO: 50). Persiapan diuji untuk sifat fisik termasuk organoleptik, uji pH, uji busa tinggi, kadar air dan uji homogenitas yang dianalisis menggunakan uji One Way Anova. Uji stabilitas meliputi uji organoleptik, pH, dan busa tinggi. Hasil uji sifat fisik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi CPO dan VCO, yang ditunjukkan oleh perbedaan warna, tekstur, pH, kadar air, dan tinggi busa sabun cair ekstrak daun sirih cair. Dapat disimpulkan bahwa sabun ekstrak daun sirih merah cair dengan kombinasi CPO dan VCO dengan konsentrasi VCO 25 dan CPO 25 memiliki kriteria baik sebagai sabun cair dengan pH 9,6, tinggi busa 1,7 cm, kadar air 27 cm. , 4%, dan stabil dalam uji stabilitas penyimpanan dipercepat.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN MASKER SERBUK DARI DAUN PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) Kurniawan, Kurniawan; Aida, Ayu; Budi Sawitri, Satwika; Mahirotun, Anggun
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 2 (2024): JIGF - Mei
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i2.52

Abstract

Kosmetik merupakan suatu bahan atau obat yang digunakan untuk mempercantik diri. Pada zaman modern saat ini, banyak ditemukan kosmetik dipasaran yang menggunakan bahan sintetik. Penggunaan bahan sintetik yang terus menerus akan menyebabkan masalah pada kesehatan. Melihat dari banyaknya komoditas tanaman pisang di Indonesia yang terus menerus semakin meningkat, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada salah satu bagian dari tanaman pisang kepok. Daun pisang kepok (Musa paradisiaca L.) yang merupakan bagian dari tanaman pisang, diketahui mengandung senyawa antioksidan alami. Sebagai antioksidan yang terdapat pada daun pisang, senyawa aktif ini dapat ditambahkan pada sediaan masker, salah satunya adalah sediaan masker serbuk. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Pada penelitian ini sebelum dilakukan pembuatan sediaan masker, diuji aktivitas antioksidan pada daun pisang dengan konsentrasi (40 %, 50 %, dan 60 %) menggunakan metode DPPH. Selanjutnya, dilakukan pembuatan sediaan dengan menggunakan Na CMC sebagai variasi konsentrasi pengikat untuk 3 formulasi (2%, 4%, dan 6%)
AKTIVITAS ANTIINFLAMASI SENYAWA FLAVONOID EKSTRAK HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DENGAN METODE STABILITAS MEMBRAN SEL SECARA IN VITRO Budi Sawitri, Satwika; Fitrian, Ahyana; Fadholah, Amal; Kurniawan, Kurniawan; Rahma, Nidya
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 3 (2024): JIGF - September
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i3.76

Abstract

Inflamasi merupakan respon suatu jaringan terhadap munculnya rangsangan fisik maupun kimia sehingga akan dilepaskan mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin dan prostaglandin. Kerusakan sel akibat inflamasi mempengaruhi leukosit untuk mengeluarkan enzim lisosomal dan asam arachidonat. Penangan kejadian inflamasi dengan penggunaan obat antiinflamasi non steroid (AINS) dan antinflamasi steroid. Penggunaan jangka panjang obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) dengan kandungan metabolit sekunder seperti senyawa flavonoid dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan karena efektivitasnya sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol herba meniran sehingga dapat menghambat terjadinya reaksi inflamasi. Penelitian ini menggunakan metode stabilitas membran sel secara in vitro berdasarkan perhitungan nilai IC50. Kemampuan ekstrak dalam menghambat inflamasi dapat dilihat berdasarkan pengaruhnya terhadap stabilitas membrane sel. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pengujian aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol herba meniran terhadap stabilitas membran sel yang dilakukan dengan menghitung presentase stabilitas membrane sel menunjukkan bahwa pada konsentrasi 800 ppm ekstrak herba meniran mempunyai aktivitas antiinflamasi tertinggi sebesar 99,26%. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan maka potensi dalam menstabilkan membran sel yang induksi larutan hipotonik akan semakin meningkat. Nilai IC50 yang diperoleh menunjukkan dalam penelitian ini menunjukkan pada angka 44,236 ppm yang berarti bahwa ekstrak herba meniran memiliki aktivitas antiinflamasi dalam kategori sangat akif karena < 50 ppm.
FORMULASI ORAL DISINTEGRATING TABLET (ODT) EKSTRAK LABU AIR (Lagenaria siceraria (Molina) Standl) KOMBINASI SUPERDISINTEGRANT CROSPOVIDONE® dan SODIUM STARCH GLYCOLATE® Kurniawan, K; Tsalsabila, Zaviera; Estikomah, Solikah Ana; Al Hasanah, Fauziyyah
Jurnal Ilmiah Global Farmasi (JIGF) Vol. 2 No. 3 (2024): JIGF - September
Publisher : PC IAI Sragen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jigf.v2i3.77

Abstract

Sediaan obat mengalami perubahan yang dinamis, seiring perkembangan teknologi. Salah satunya sedaiaan ODT, keuntungan utama ODT adalah kemudahan pemakaian obat karena dapat ditelan tanpa membutuhkan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi superdisintegrant crospovidone dan sodium starch glycolate terhadap mutu fisik sediaan ODT ekstrak labu air dan pada konsentrasi berapakah kombinasi kedua superdisintegrant tersebut yang mampu menghasilkan ODT ekstrak labu air dengan waktu hancur yang cepat. Buah labu air diekstraksi menggunakan metode soxhletasi dengan pelarut methanol 70%. Ekstrak kering buah labu air dibuat dengan menggunakan aerosil. Sediaan ODT ekstrak labu air dilakukan dengan metode kempa langsung dengan berbagai kombinasi bahan. Variasi kombinasi superdisintegrant crospovidone dan sodium starch glycolate yang digunakan yaitu 6:2, 5:3, dan 3:5. Dilakukan pengujian terhadap sifat fisiknya meliputi waktu alir dan sudut diam. Pencetakan tablet dilakukan dengan mesin cetak tablet single punch dengan bobot tiap tablet 500 mg. Pengujian sifat fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, pembasahan, waktu hancur dan tanggap rasa. Data dianalisis dengan pendekatan teoritis dan statistik dengan menggunakan uji One-Way Anova dilanjutjan dengan uji Post Hoc metode Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah labu air dapat dibuat sediaan ODT, formula tablet ekstrak labu air kombinasi superdisintegrant crospovidone dan sodium starch glycolate dengan perbandingan 6:2, 5:3 dan 3:5 dapat menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan sifat alir, sudut diam, keseragaman ukuran, kekerasan tablet, waktu pembasahan dan waktu hancur tablet. Sementara parameter persyaratan ODT yang paling baik pada formulasi I. perbedaan variasi kombinasi superdisintegrant crospovidone dan sodium starch glycolate berpengaruh terhadap kualitas mutu fisik tablet ekstrak buah labu air (Lagenaria siceraria (Molina) Standl). Kombinasi superdisintegrant crospovidone(6%) dan sodium starch glycolate (2%) menghasilkan waktu hancur yang cepat dibandingkan dengan formulasi yang lainnya, yaitu 22,87 detik.