The teaching of Arabic at the Madrasah Aliyah level often faces challenges in mastering maharah kalam or speaking skills. Maharoh kalam, in terms of language, is equivalent to the term "speaking skill" in English, which can be defined as the ability to speak. According to Asep Hermawan, speaking skill is the ability to express sounds or words to convey thoughts in the form of ideas, opinions, desires, or feelings to a conversation partner. Traditional teaching methods that focus more on memorization and grammar have hindered students' ability to communicate actively in Arabic. Therefore, this study aims to explore the effectiveness of the Community Language Learning (CLL) method in improving students' speaking skills. This study uses a Classroom Action Research (CAR) approach with two cycles of improvement. Data were collected through observations, interviews, speaking skills tests, and student reflections. The results show a significant increase in the number of students meeting the Minimum Competency Criteria (KKM), from 27.78% to 83.78%. This improvement indicates that the CLL method can create a more communicative learning environment, support students' confidence in speaking, and help them construct Arabic sentences more effectively. However, some challenges, such as differences in vocabulary acquisition levels and time constraints in learning sessions, were still encountered. Therefore, integrating the CLL method with other strategies such as role-playing, storytelling, and the use of artificial intelligence (AI)-based technologies is recommended to enhance learning effectiveness.ABSTRAKPembelajaran bahasa Arab di tingkat Madrasah Aliyah sering menghadapi tantangan dalam penguasaan maharah kalam atau keterampilan berbicara. Maharoh kalam, dalam bahasa, memiliki kesamaan makna dengan istilah "speaking skill" dalam bahasa Inggris, yang dapat diartikan sebagai keterampilan berbicara. Menurut Asep Hermawan, keterampilan berbicara adalah kemampuan untuk mengungkapkan suara atau kata-kata guna menyampaikan pikiran yang berupa ide, pendapat, keinginan, atau perasaan kepada lawan bicara. Metode pembelajaran tradisional yang lebih menekankan pada hafalan dan tata bahasa menghambat kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara aktif dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas metode Community Language Learning (CLL) dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus perbaikan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, tes keterampilan berbicara, dan refleksi siswa. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 27,78% menjadi 83,78%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa metode CLL dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih komunikatif, mendukung keberanian siswa dalam berbicara, serta membantu mereka dalam menyusun kalimat bahasa Arab dengan lebih baik. Meskipun demikian, beberapa kendala seperti perbedaan tingkat penguasaan kosakata dan keterbatasan waktu pembelajaran masih ditemukan. Oleh karena itu, integrasi metode CLL dengan strategi lain seperti role-playing, storytelling, serta penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) direkomendasikan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.