Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN POLA ADAPTASI MASYARAKAT TERHADAP KETERBATASAN LAHAN DI PULAU PANGGANG KEPULAUAN SERIBU DKI JAKARTA Anggraini, Dini Feti; **), Ahmad Cahyadi
Pendidikan Geografi Vol 11, No 22 (2013): Volume 11 Nomor 22 Desember 2013
Publisher : Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pertumbuhan penduduk menyebabkan bertambahnya luas lahan untuk permukiman. Namun demikian, tidak semua tempat memiliki sumberdaya lahan yang cukup luas untuk mendukung hal tersebut. Salah satu wilayah yang memiliki lahan sangat terbatas adalah Pulau Panggang Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta yang termasuk pulau sangat kecil. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Pulau Panggang, Tahun 2004 sampai 2008, dan (2) mengetahui pola adaptasi masyarakat di Pulau Panggang terhadap keterbatasan lahan. Perubahan penggunaan lahan dianalisis berdasarkan ekstraksi penggunaan lahan dari Citra Ikonos Tahun 2004 dan 2008, sedangkan adaptasi masyarakat terhadap keterbatasan lahan dilakukan dengan melakukan pengamatan lapangan dan in-depth interview. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan lahan permukiman di Pulau Panggang semakin bertambah luas dan telah menutup hampir seluruh daratan Pulau Panggang. Selain itu pembangunan permukiman menyebabkan terjadinya perluasan daratan Pulau Panggang. Hal ini terjadi karena masyarakat Pulau Panggang memperluas daratan dengan menggunakan batu karang untuk mengurug perairan dangkal di sekitar pulau guna membangun rumah.   Kata Kunci: Adaptasi, Keterbatasan Lahan, Perubahan Penggunaan Lahan, Pulau Panggang
ANALISIS KARAKTERISTIK AKUIFER BERDASARKAN PENDUGAAN GEOLISTRIK DI PESISIR KABUPATEN CILACAP JAWA TENGAH Purnama1, Setyawan; Febriarta, Erik; Cahyadi, Ahmad; Khakhim, Nurul; Ismangil, , Lili; Prihatno, Hari
Pendidikan Geografi Vol 11, No 22 (2013): Volume 11 Nomor 22 Desember 2013
Publisher : Pendidikan Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Airtanah merupakan sumberdaya potensial untuk memenuhi kebutuhan air manusia. Keberadaanya di alam berbeda-beda menurut ruang dan waktu. Keberadaan airtanah sangat terkait dengan karakteristik akuifer di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer. Peneiltian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer yangmeliputi jenis material dan ketebalan akuifer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geolistrik dengan konfigurasi Schlumberger. Hasil analisis menunjukkan bahwa  akuifer potensial terdapat pada titik A,C,D dan E. Titik-titik tersebut memiliki material akuifer berupa pasir sampai dengan krakal dengan ketebalan lebih dari 70 meter. Selain itu,  hasil penelitian menunjukkan bahwa material pada titik B,F,G,H dan I. didominasi oleh material lempung dan lanau dengan kedalaman lebih dari 70 meter. Hal ini menunjukkan bahwa pada titik-titik tersebut merupakan lokasi dengan potensi airtanah yang kecil.   Kata Kunci: Airtanah, Akuifer, Cilacap, Geolistrik, Pesisir
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP RETENSI POTENSIAL AIR OLEH TANAH PADA KEJADIAN HUJAN SESAAT (STUDI KASUS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI DAS GARANG JAWA TENGAH) Cahyadi, Ahmad; Yananto, Ardila; Wijaya, Muhammad Sufwandika; Nugraha, Henky
Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) Vol 1, No 5 (2012): Geoinformatic And GIS
Publisher : Jurusan Teknik Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan di DAS Garang Jawa Tengah Tahun 1994, 2001 dan 2008 terhadap retensi potensial maksimum air oleh tanah pada kejadian hujan sesaat (storm rainfall). Metode yang digunakan adalah metode SCS yang dikembangkan oleh The Soil Conservation Services. Data yang digunakan adalah data penggunaan lahan yang diekstrak dari citra Tahun 1994, citra 2001 dan citra 2008 menggunakan software ENVI dan peta tanah DAS Garang skala semi detail. Hasil penelitian menunjukkan bahwa retensi potensial maksimum air oleh tanah pada kejadian hujan sesaat di DAS Garang semakin menurun. Hal ini disebabkan semakin luasnya lahan terbangun dan semakin sempitnya lahan non-terbangun. Kondisi ini akan menyebabkan imbuhan terhadap airtanah di DAS Garang semakin kecil dan debit puncak banjir akan semakin besar.
Typology, Dynamics, and Potential Disaster in The Coastal Area District Karst Gunungkidul Marfai, Muh Aris; Cahyadi, Ahmad; Anggraini, Dini Feti
Forum Geografi Vol 27, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the typology, dynamics and potential disasters  in the coastal area of Gunungkidul, Yogyakarta Special Province. The results showed that the typology formed in the coastal region is structurally shaped karst Gunungkidul coast, Wave Erotion Coast, marine deposition coast, coast erosion land, coast and sub-aerial deposition of man-made coastal typology. Coastal dynamics that occur in karst  Gunungkidul coastal areas affected by dominant geodinamic processes, hydrodynamic and antropodinamic. There are several potential disaster in the karst Gunungkidul coastal region, namely tsunami, rip currents, abrasion, and waves reflection.
Effect of the Meteorological Conditions to Spring Water Availability in Some Karst Region at Gunungkidul Districts (Meteorologist Water Balance Analysis Study for Drought Mitigation) Darmanto, Darmakusuma; Cahyadi, Ahmad
Forum Geografi Vol 27, No 1 (2013): July 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v27i1.5085

Abstract

The objective of this study is to understand the influence of meteorological conditions of logva water availability in karst area, Gunungkidul Regency. Meteorological condition analysis was determined by creating meteorological water balance using Thornthwaite Mather method. Water availability condition was determined by using multi-temporal images. Then, the result of water balance was matched with the logva water availability derived from multi-temporal images. The result shows that meteorological conditions will influence logva water availability in karst area, Gunungkidul Regency. It was shown by comparing the amount of logva in surplus months and deficit months. The amount of logva in surplus months is more than in deficit months. In addition, the longer meteorological water deficit, the amounts of detected logva decreases. Based on that condition, it means that meteorological water balance analysis can be used to plan disaster mitigation based on the time and duration of deficit months.
Typology, Dynamics, and Potential Disaster in The Coastal Area District Karst Gunungkidul Marfai, Muh Aris; Cahyadi, Ahmad; Anggraini, Dini Feti
Forum Geografi Vol 27, No 2 (2013): December 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v27i2.2373

Abstract

This study aims to determine the typology, dynamics and potential disasters  in the coastal area of Gunungkidul, Yogyakarta Special Province. The results showed that the typology formed in the coastal region is structurally shaped karst Gunungkidul coast, Wave Erotion Coast, marine deposition coast, coast erosion land, coast and sub-aerial deposition of man-made coastal typology. Coastal dynamics that occur in karst  Gunungkidul coastal areas affected by dominant geodinamic processes, hydrodynamic and antropodinamic. There are several potential disaster in the karst Gunungkidul coastal region, namely tsunami, rip currents, abrasion, and waves reflection.
USING REMOTE SENSING MULTI-TEMPORAL IMAGE TO ANALYSE THE LAND USE CHANGES AND ITS IMPACT ON THE PEAK DISCHARGE IN GARANG WATERSHED CENTRAL JAVA Cahyadi, Ahmad; Nugraha, Henky; Nurjani, Emilya; Yananto, Ardila; Wijaya, Muhammad Sufwandika
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 13 No 2 (2012)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan penggunaan lahan di Kota Semarang akibat pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi telah menyebabkan terjadinya urban sprawl. Banjir rob, land subsidence, intrusi air laut dan tercemarnya air tanah di Kota Semarang Bagian Utara menyebabkan terjadinya perkembangan Kota Semarang dominan ke arah selatan. Hal ini menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun sehingga jumlah air hujan yang langsung menjadi limpasan akan semakin banyak. Hal ini akan menyebabkan bahaya banjir bandang di Kota Semarang semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perubahan lahan yang terjadi di DAS Garang selama tahun 1994 dan 2001, dan (2) mengetahui dampak perubahan penggunaan lahan terhadap besarnya debit puncak yang terjadi di DAS Garang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra Landsat TM tahun 1994, Citra Landsat ETM tahun 2001, dan Citra Alos AVNIR 2008, peta tanah DAS Garang, peta kemiringan lereng DAS Garang, peta jaringan sungai DAS Garang, dan data curah hujan harian Stasiun Ungaran tahun 1952 sampai dengan tahun 2009. Ditemukan bahwa luas lahan terbangun bertambah lebih dari dua kali lipat dari tahun 2001 sampai dengan 2008, lahan pertanian meningkat hampir 50% dan luas hutan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Namun demikian, debit puncak di DAS Garang tidak bertambah secara ekstrem meskipun mengalami sedikit perubahan. Change due to land use in the city of Semarang as an impact of population growth and economic activity has led to urban sprawl. Rob flooding, land subsidence, seawater intrusion and contamination of ground water in the northern part of Semarang lead to the development of the southern part. Consequently, this leads to changes in land use so that the amount of rain water runoff will increase. This may cause the danger of flash floods in the greater city of Semarang. This study were aimed to: (1) determine the changes that occur in the Garang watershed lands during 1994 and 2001, and (2) determine the impact of land use changes on the size of the peak discharge occurring in the Garang watershed. The data used in this study were the 1994 Landsat TM, Landsat ETM 2001, and Citra Alos AVNIR 2008, Garang watershed soil map, slope map of Garang watershed stream network, and daily rainfall data at Ungaran Station of 1952 until 2009. It was found that developed land has been increasing more than doubled from 2001 to 2008, agricultural land increased by nearly 50% and the forest area were decreased from year to year. However, the peak discharge at the Garang watershed has not increased to the extreme though there was a slight change.  
Analisis Kerentanan Airtanah terhadap Pencemaran di Pulau Koral Sangat Kecil dengan Menggunakan Metode GOD Cahyadi, Ahmad
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i1.18411

Abstract

Air tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan air di pulau sangat kecil. Pengelolaan sumberdaya airtanah sangatlah penting agar keberlanjutan pemanfaatan airtanah dapat tercapai. Salah satu landasan penting dari pengelolaan airtanah adalah analisis kerentanan airtanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerentanan airtanah di Pulau Koral Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode GOD. Data yang digunakan dalam penentuan kelas kerentanan airtanah terhadap pencemaran adalah tipe akuifer, jenis batuan (litologi) dan kedalaman muka airtanah. Selain itu, dianalisis pula kandungan fecal coli dalam airtanah untuk memvalidasi hasil analisis kerentanan airtanah yang telah dilakukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Pulau Koral Pramuka masuk dalam kategori kerentanan ekstrem. Hal ini sesuai dengan hasil analisis kandungan Fecal coli yang menunjukkan sebagian besar sampel melebihi baku mutu airtanah.Groundwater has a very important role in meeting water needs on a very small island. Management of groundwater resources is important so that the sustainable use of groundwater can be achieved. One important foundation of groundwater management is the analysis of groundwater vulnerability. This study tried to analyze groundwater in Pramuka Cay, Kepulauan Seribu Regency, DKI Jakarta. The method used in this study is GOD method. The data used in the classification of groundwater classes against pollution is the type of aquifer, type of rock (lithology) and depth of groundwater table. In addition, also analyzed the content of fecal coli in groundwater to validate the results of the analysis of groundwater assessments that have been carried out. The analysis shows that Pramuka Cay has extreme groundwater vulnerability. This is in accordance with the results of the analysis of fecal coli content which shows that most samples exceed groundwater quality standards.
Kajian Daerah Imbuhan Airtanah di Kabupaten Ngawi Purnama, Setyawan; Tivianton, Tommy Ardian; Cahyadi, Ahmad; Febriarta, Erick
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 16, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v16i1.18358

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan daerah imbuhan airtanah di daerah penelitian dan mengkaji keterkaitan daerah imbuhan dengan bentuk lahan wilayahnya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan klasifikasi daerah imbuhan airtanah berdasarkan parameter konduktivitas hidrolik batuan, curah hujan, tanah penutup, kemiringan lereng dan kedalaman muka freatik. Masing-masing parameter mempunyai pengaruh terhadap resapan air ke dalam tanah yang dibedakan dengan nilai bobot. Parameter yang mempunyai nilai bobot paling tinggi merupakan parameter yang paling menentukan kemampuan peresapan untuk menambah air tanah secara alamiah pada suatu cekungan airtanah Hasil skoring dari beberapa parameter tersebut kemudian dianalisisi dengan unit analisis bentuk lahan daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Ngawi terdapat dua klasifikasi daerah imbuhan airtanah yaitu daerah imbuhan utama, dan daerah imbuhan tidak berarti. Klasifikasi daerah imbuhan airtanah utama didapatkan pada daerah tengah dan sisi selatan hingga bagian tengah daerah ini. Menurut bentuk lahannya, wilayah yang merupakan daerah imbuhan utama merupakan lereng Gunungapi Lawu, dataran aluvial, hingga lembah Sungai Bengawan Solo, sedangkan pada daerah perbukitan struktural (sinklinal dan antiklinal) terklasifikasikan menjadi imbuhan airtanah tidak berarti. Secara keseluruhan apabila dilihat dari luas total Kabupaten Ngawi, maka Kabupaten Ngawi memiliki 74,5% daerah imbuhan utama, dan 25,5 % daerah imbuhan tidak berarti.The purpose of this study is to determine the groundwater recharge area in the research area and examine the linkages between the recharge area and the region’s landform. To achieve this goal, classification of groundwater recharge areas is carried out based on rock hydraulic conductivity parameters, rainfall, , soil material, slope and depth of phreatic. Each parameter has an influence on water absorption into the soil which is distinguished by the weight value. Parameters that have the highest weight value are the parameters that most determine the ability of infiltration to naturally add groundwater to a groundwater basin. The final score  of these parameters were then analyzed with a unit of analysis of the research area’s landform. The results of the study show that in Ngawi Regency there are two classifications of groundwater recharge areas, namely the main recharge areas, and insignificant recharge areas. The main classification of groundwater recharge areas is found in the central and southern regions to the central part of this area. According to the landform, the area which is the main recharge area is the slope of Lawu Volcano, alluvial plain, to the Bengawan Solo River valley, while in the area of structural hills (sinklinal and anticlinal) classified as groundwater recharge is meaningless. Overall, when viewed from the total area of Ngawi Regency, Ngawi Regency has 74.5% of the main recharge area, and 25.5% of the recharge area is meaningless.
GROUNDWATER VULNERABILITY TO POLLUTION IN KASIHAN DISTRICT, BANTUL REGENCY, INDONESIA Purnama, Setyawan; Cahyadi, Ahmad
Forum Geografi Vol 33, No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v33i2.7672

Abstract

The groundwater vulnerability to pollution refers to the ease of pollutants reaching groundwater, so the groundwater will be polluted. The concept shows a probability that pollution will occured which basically bases on the assumption that the physical environment can prevent the flow of pollutants into the aquifer. The purpose of this study was to predict the vulnerability of groundwater in the study area against pollution. To achieve these objectives beside base on secondary data, also measured the depth of phreatic surface, slope and groundwater sampling. Location of measurement and sampling is determinated by considering location of infiltration measurement ever done by Purnama in 2017. To conduct groundwater vulnerability analysis on pollution in the study area, carried out by SINTACS Method which bases on a numerical system of weight and rating. Weight are determined based on the significance of the effect of the parameters on groundwater pollution, while the rating is determined based on the significance of the influence of variables in each parameters against groundwater pollution. As a result, it is known that groundwater vulnerability indeks in research area range from 117,0 to 189,9. According to criteria of SINTACS, the value are classified as moderate vulnerability and rather high vulnerability. Areas that include moderate levels of vulnerability generally located in Sentolo Formations that consist of limestone and has grumusol soil type. Areas that classified as rather high vulnerability is located in Yogyakarta Formation that consist of volcanic rock and has regosol soil type. Based on this phenomena, it can be said that geological aspect and type of soil greatly affect the vulnerability of groundwater to pollution in the research area.
Co-Authors Abdul Karim Ade Yuniati Pratiwi Afid Nurkholis Agus Riyanto, Indra Aji Dwi Pratama Andung Bayu Sekaranom Anindya Arma Risanti Ardila Yananto Aries Dwi Siswanto Awanda Sistia Risky Azura Ulfa Danang Sri Hadmoko Darmakusuma Darmanto Darmakusuma Darmanto Darmakusuma Darmanto Dicky Satria Dini Feti Anggraini Diwijaya, Sonna Dwi Laksono, Angga Dwi Putra, Rakhmat Dwi Septiyanto, Dwi Dwi Sismoyo Dzakwan Taufiq Nur Muhammad Eko Haryono Eko Haryono Eko Haryono Eko Haryono Emilya Nurjani Erick Febriarta Erik Febriarta Erik Febriarta Fajar Sugiarto Fajri Ramadhan Fajri Ramadhan Febriarta, Erick Febriarta, Erik Fedhi Astuty Hartoyo Gemasakti Adzan Ghalih Nur Wicaksono Gifari Shadad Ramadhan Hakim, Arief Abdurrahman Hamzah Fathoni Hari Prihatno Hari Prihatno Hendi Fatchurrohman Hendy Fatchurohman Hendy Fatchurohman Henky Nugraha Henky Nugraha, Henky Hilary Reinhart Husna Diah Igor Yoga Bahtiar Ikhwan Arbi Kurniawan Indra Agus Riyanto Indra Agus Riyanto Indra Agus Riyanto Indra Agus Riyanto Kurniawan Andre Cahyono Labib, M. Ainul Latifah Latifah Lely Andriani Nasution Lili Ismangil M Widyastuti M Widyastuti M. Widyastuti Marfai, Muh Aris Margaretha Widyastuti Melati Ayuning Putri Muchammad Amin Nurrohman Muh Aris Marfai Muh. Aris Marfai Muhammad Naufal Muhammad Naufal Muhammad Naufal, Muhammad Muhammad Sufwandika Wijaya MULYONO, NANANG Naufal Fattah Tastian Naufal Fattah Tastian Novita Rahmawati Nursiah Chairunnisa Nurul Khakhim Nurul Khakhim Nurwidayati, Ratni Prakoso, Puguh Budi Pramono Hadi, Mohammad Putra, Rakhmat Dwi Rakhmat Dwi Putra Ramadhan, Fajri Raras Endarto Rasyiida Acitya Ratna Destra Kurniasari Ratri Abdatush Sholihah Risma Sari Septianingrum Riyanto, Indra Agus Rizki, Raden Ludhang Pradipta Roesdi Fitra Ariefin Romza Fauzan Agniy Romza Fauzan Agniy Romza Fauzan Agniy Safira Prameswari Satrio, Fahry Adhi Sembodo Noviandaru Setyawan Purnama Setyawan Purnama Setyawan Purnama Setyawan Purnama Setyawan Purnama Setyawan Purnama1 Sigit Heru Murti Slamet Suprayogi Sudarmadji Sudarmadji Sudrajat sudrajat Susianti, Noor Alia Tivianton, Tommy Ardian Tjahyo Nugroho Adji Tjahyo Nugroho Adji Tjahyo Nugroho Adji Tjahyo Nugroho Adji Tjahyo Nugroho Adji Tjahyo Nugroho Adji Tommy Ardian Tivianton Victor Kusuma Ramadan Vienastra, Septian Wahyu Hidayat Wahyu Ristiawan, Angga Wilda Aulia Fathoni Wisnu Agung Waskita Wisnu Agung Waskito Wisnu Agung Waskito