AbstrakObesitas merupakan salah satu masalah gizi yang semakin meningkat di kalangan remaja dan menjadi tantangan serius bagi kesehatan masyarakat. Masa remaja merupakan fase penting dalam perkembangan fisik dan psikososial, sehingga gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas. Pola makan yang tidak teratur dan tinggi kalori dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi, sedangkan rendahnya aktivitas fisik memperburuk kondisi tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak dan remaja usia 5–17 tahun melakukan aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat minimal 60 menit per hari untuk mencegah kelebihan berat badan dan obesitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola makan dan aktifitas fisik terhadap kejadian obesitas pada remaja di SMK Negeri 4 Meulaboh. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 71 siswa/siswi yang dipilih dengan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 16 s/d 19 Januari 2025 menggunakan kuesioner, dan dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis hubungan pola makan dengan kejadian obesitas menunjukkan nilai p sebesar 0,009< 0,05, dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas menunjukkan nilai p sebesar 0,015< 0,05. Kesimpulan: ada hubungan pola makan dan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas pada remaja di SMK Negeri 4 Meulaboh. Saran: Pihak sekolah dapat memberikan edukasi kepada siswa/siswi dan orang tua tentang pola makan dan aktivitas yang baik pada remaja agar tidak mengalami obesitas.