Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Diversity and Conservation Status of Sharks Based on Samudera Kutaraja Fishery Port, Banda Aceh Hikmal, Zulhaikal; Salmarika, Salmarika; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Muliari, Muliari; Rusman, Renggalyta; Farhan, Muhammad; Valentinoo, Bagas Arie Maulana
Jurnal Perikanan Terpadu Vol 6, No 1 (2025): Jurnal Perikanan Terpadu Volume 6 Nomor 1
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpterpadu.v6i1.12045

Abstract

Sharks are a group of cartilaginous fish that are vulnerable to the impacts of overfishing due to their slow growth and limited reproductive ability. Therefore, it is important to periodically collect data on shark species to update population information and identify endangered species. This study used a direct observation method with data collection based on morphological characters to identify the shark species found. Data analysis was carried out descriptively qualitatively. The results of the study recorded 44 individual sharks from various species. Chiloscyllium punctatum was recorded as the most commonly found species with 14 individuals, while Chiloscyllium hasselti was only recorded as 5 individuals. Based on conservation status, 5 shark species were found that were included in Appendix II of CITES and there were 3 non-Appendix species. These findings indicate the importance of conservation efforts to prevent future declines in shark populations
Sosialisasi Gerakan Bersih Pantai Sebagai Upaya Mengurangi Sampah di Desa Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang Erniati, Erniati; Andika, Yudho; Imanullah, Imanullah; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Syahrial, Syahrial; Jannah, Misbahul
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 3, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Iboih merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Sukakarya yang mempunyai potensi kelautan dan perikanan, dengan kondisi itu sektor Kelautan dan Perikanan di Desa Iboih memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat sekitar. Salah satu potensi kelautan dan perikanan yang berada di Desa Iboih adalah wisata pantai. Banyaknya pengunjung yang berwisata ke pantai Iboih dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, banyaknya pengunjung juga dapat menimbulkan masalah lain. Pengunjung yang berwisata seharian penuh memerlukan kebutuhan untuk makan dan lainnya. Makanan dapat mereka bawa dari rumah dan juga dapat dibeli di sekitar pantai Iboih. Hal inilah yang menjadikan timbulnya masalah karena diperlukan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan kampanye sadar lingkungan melalui kegiatan aksi bersih pantai kepada masyarakat Desa Iboih sehingga memiliki wisata pantai yang lestari. Sesi 1, Tim Pengabdian memberikan materi tentang pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan wisata pantai dalam upaya meningkatkan wisata pantai yang bersih dan alami. Sesi 2, kegiatan aksi bersih pantai yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Berdasarkan hasil pengabdian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa sosialisasi pelestarian dan kebersihan lingkungan wisata pantai Desa Iboih Kecamatan Sukakarya Kota Sabang dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan wisata pantai sehingga dapat dikelola dengan optimal yang berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan.
Sosialisasi Penggunaan Teknologi Bagan Apung Pada Ikan Air Tawar Sebagai Alat Bantu Pembudidayaan Ikan di Desa Paya Gaboh Aceh Utara Suryadi, Suryadi; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Kembaren, Emmia Tambarta; Fadli, Fadli; Febyola, Salsabilla; Chairissa, Teungku Siti
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 2, No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagan apung merupakan alat pembudidayaan ikan yang biasanya dioperasikan tidak jauh dari perairan pantai dan danau, aktivitas dilakukan pada malam hari dengan bantuan cahaya lampu sebagai attractor agar ikan berkumpul. Bagan pertama sekali digunakan oleh masyarakat Makassar dan Bugis di Sulawesi Selatan pada awal tahun 1950, dan kemudian dikenal hampir diseluruh wilayah perairan Indonesia. Bagan telah banyak mengalami modifikasi sesuai dengan kearifan budaya dan fungsinya di suatu wilayah pada saat ini. Desa Paya Gaboh merupakan kawasan strategis dimana memiliki kolam air yang luas yang berada Aceh Utara Provinsi Aceh. Produksi unit pembudidayaan dan penangkapan bagan apung yang ada di Perairan Aceh pada tahun 2013 mengalami kenaikan dari 1.615,3 ton menjadi 1.864,2 ton pada tahun 2014, dengan jumlah unit dan trip penangkapan yang relatif sama yakni 67 unit dan 9.662 trip. Hal ini menunjukkan bahwa adanya upaya peningkatan hasil perikanan bagan apung yang terdapat di Perairan Aceh, baik dalam hal manajemen pemanfaatan sumberdaya target pemeliharaan maupun penggunaan alat bantu yang digunakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pemuda Desa Paya Gaboh terhadap penggunaan bagan apung untuk melakukan pembudidayaan ikan. Sementara manfaat kegiatan yang diharapkan yaitu pemuda Desa Paya Gaboh bisa memanfaatkan penggunaan bagan apung dan dapat meningkatkan hasil yang lebih baik.
Pelatihan Penggunaan Teknologi Penangkapan Ikan (Fish Finder) Kepada Nelayan Desa Cot Seurani Kabupaten Aceh Utara Erniati, Erniati; Andika, Yudho; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Imanullah, Imanullah; Muliani, Muliani; 'Akla, C. M. N.; Muliari, Muliari; Syahrial, Syahrial; Ruzanna, Arina; Salmarika, Salmarika; Irmayunita, Irmayunita; Tauladan, Toha Ali; Rahmadian, Alfina Wahyu; Aprilita, T. Salsa
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 2, No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya memanfaatkan sumberdaya perikanan secara maksimal, maka perlu didukung dengan  engetahuan dan teknologi. Lokasi penangkapan ikan oleh nelayan Desa Cot Seurani cenderung tidak tepat karena umumnya hanya mengandalakan tanda-tanda alam, perasaan, dan faktor keberuntungan. Bahkan tidak jarang pula saat menurunkan alat tangkap (seperti jaring, pancing, dan lain-lain). Penggunaan teknologi yang tepat merupakan salah satu alternatif yang dapat memecahkan masalah penangkapan ikan. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh nelayan adalah fish finder. Fish finder merupakan teknologi yang dapat mendeteksi objek bawah laut yang dengan memanfaatkan gelombang suara (akustik). Fish finder dapat memberikan informasi yang detail yaitu tentang kelimpahan, sebaran, dan posisi ikan, serta alat ini mampu memberikan data real time. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan peningkatan keterampilan kepada nelayan khususnya kelompok nelayan desa cot seurani tentang manfaat penggunaan fish finder. Pengabdian ini menggunakan metode pendekatan community development (pengembangan masyarakat) melalui pelatihan berdasarkan teori dan praktik dengan ceramah serta diskusi yang terarah (Focus Group Discussion/FGD). Pelaksanaan pengabdian ini dimulai dengan survei lokasi, penandatanganan Kerjasama dengan kelompok nelayan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian terlaksana dengan baik, terstruktur, lancar serta sukses, dimana pelaksanaan kegiatannya dilakukan dengan 2 sesi yaitu sesi teori dan sesi praktik. Dampak dari pengabdian ini nelayan mampu menggunakan Fish Finder dengan baik serta nelayan mengerti dan memahami hasil luaran (membaca layar) dari Fish Finder sehingga nantinya diharapkan mampu meningkatkan produksi perikanan tangkapan dan meningkatkan kesejahteraan kelompok nelayan.
Penggunaan Alat Tangkap Perikanan yang Ramah Lingkungan untuk Keberlanjutan Pendapatan Nelayan Tradisional Matriadi, Faisal; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Chalirafi, Chalirafi; Ikramuddin, Ikramuddin; Arifin, A. Hadi
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 3, No 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan menjadi issue yang sangat mendominasi masyarakat nelayan. Data menunjukkan jumlah masyarakat miskin masih sangat tinggi di Provinsi Aceh termasuk di Kota Lhokseumawe yang pada tahun 2021 tercatat mencapat 11.16 persen. Kemiskinan nelayan salah satunya disebabkan oleh rendahnya pendapatan akibat jumlah tangkapan yang semakin menurun. Penurunan jumlah tangkapan nelayan salah satunya disebabkan oleh kerusakan ekosistem laut dimana jumlah populasi ikan diperairan semakin menurun. Demikian juga dengan pola tangkap yang berlebih serta penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan telah menjadi penyebab utama kerusakan ekosistem laut yang menyebabkan keberlajutan proses penangkapan ikan menjadi terhenti. PElatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada masyarakat nelayan bahwa penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan akan mengancam pendapatan mereka dimasa yang akan datang. Demikian juga budaya menjaga kebersihan lingkungan pesisir menjadi sangat strategis dalam upaya menjaga kesehatan ekosistem perairan dan Kesehatan populasi ikan. Selanjutnya sebagai alternative kegiatan yang dapat menambah pendapatan dan mereduksi kemiskinan adalah dengan cara meningkatkan dan kemampuan ketrampilan masyarakat dibidang tertentu sekaligus membuka lapangan kerja serta membangun usaha mandiri. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih masyarakat. nelayan dalam menggunakan alat tangkap ramah lingkungan serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan ekosistem laut. Selanjutnya kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat nelayan terhadap berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan mereka dalam menghindari peningkatan kemiskinan.
Toxicity test of LC-50 (Lethal Concentration) surfactant LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonate) against white snapper (Lates calcarifer) fingerlings on a laboratory scale Daulay, Anggi Mayulina; Erniati, Erniati; ˜Akla, Cut Meurah Nurul; Erlangga, Erlangga; Imamshadiqin, Imamshadiqin
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 3 (December, 2022)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v9i3.6780

Abstract

LAS (Linear Alkylbenzene Sulfonate) surfactants are the main cleaning agents from the anionic group found in detergents that are widely used in Indonesia. LAS decomposes in surface water for 1-2 days, in sediments it decomposes for 1-3 days, in marine and estuarine systems it decomposes for 5-10 days. LAS is generally degraded by as much as 90% within 3 months, with a time ranging from 5-30 days (World Health Organization, 1996). LAS surfactants can cause damage to the gill epithelium and blockage of branchiola channels in fish. This study aims to determine the toxic effect of LAS surfactant on the survival of white snapper (Lates calcarifer) fry and to determine the toxicity value of LC50 (Lethal Concentration) of LAS surfactant to white snapper (Lates calcarifer) fry on a laboratory scale. This research was carried out on September 21 - October 04, 2021 at the Marine Science Laboratory, Faculty of Agriculture, Malikussaleh University using laboratory experimental methods with 5 treatments, namely: control treatment A (0 ppm), B (0.83 ppm), C (1.58 ppm). ), D (2.16 ppm), and E (2.91 ppm). The results of this study cause barramundi to experience irregular movements, mouth opening and operculum tend to be fast and irregular, scales are pale and peeling, and cause death, LAS surfactants affect water quality such as pH and dissolved oxygen, but have no effect on salinity and temperature. The 24-hour LC50 value is 1.95 ppm, the 48-hour LC50 value is 1.86 ppm, the 72-hour LC50 value is 1.70 ppm, and the 96-hour LC50 value is 1.58 ppm.Key words: LAS surfactant; LC50; toxicity; white snapper
Analysis of oceanography parameters for the suitability tourism in Bangka Jaya Beach District of Dewantara, North Aceh Erlangga, Erlangga; Husaen, Yusril; Andika, Yudho; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Imanullah, Imanullah
Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal Acta Aquatica: Jurnal Ilmu Perairan, Vol. 9: No. 3 (December, 2022)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/aa.v9i3.7038

Abstract

Bangka Jaya Beach is located in Krueng Geukueh Village, Dewantara sub-district. Many tourists who often visit Bangka Jaya beach tourism, therefore it is necessary to analyze the suitability of beach tourism, through this research it will be known the level of tourism suitability to the parameters that have been determined as a determination of the level of security for tourists who carry out beach tourism activities. This study aims to determine the condition of oceanographic parameters for the suitability of Bangka Jaya beach tourism in a beach tourism object and analyze the level of tourism suitability based on the potential of existing resources in the coastal area of Bangka Jaya. Primary data that must be taken in the field include tourism suitability data. The tourism suitability data taken include beach type, beach width, water depth, brightness, current speed, water base material, coastal slope, coastal land cover, hazardous biota and freshwater availability. Primary data collection was carried out in the morning when the sea water was high and in the afternoon when the sea water was receding. The sampling method in this study used a purposive sampling method in December - January 2022. The method used was descriptive analysis using the Tourism Suitability Index (IKW) analysis. The results of the study of the tourism suitability index (IKW) obtained the results of measuring the parameters of tourism suitability of 90.47% which was a very suitable category (S1). The tourism suitability parameter in the tourism suitability index table (IKW) can be seen that almost every parameter is included in the very suitable category (S1) of all parameters there are two parameters that fall into the appropriate category (S2), namely the beach type parameter and the beach slope parameter.Keywords: Beach; Oceanography; Suitability; Tour
Keanekaragaman Bivalvia Di Perairan Kabupaten Aceh Utara Erniati, Erniati; Andika, Yudho; Imanullah, Imanullah; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Salmarika, Salmarika; Yulistia, Elva Dwi; Lazuardi, Rafly; Maulana, Sanja
Buletin Oseanografi Marina Vol 13, No 1 (2024): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v13i1.53099

Abstract

Kabupaten Aceh Utara memiliki potensi sumberdaya hayati laut yang melimpah salah satunya adalah bivalvia. Sebagai langkah awal dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi bivalvia di wilayah Kabupaten Aceh Utara maka perlu dilakukan penelitian terkait dengan keanekaragaman dan kepadatan bivalvia. Tujuan penelitian untuk melihat keanekaragaman dan pola sebaran bivalvia di Perairan Kabupaten Aceh Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2022 di perairan Kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan plot 1 x 1 m dengan analisis PCA dan cluster. Hasil penelitian melaporkan ditemukan 7 jenis bivalvia di Kabupaten Aceh Utara yaitu Geloina erosa, Donax cuneatus, Crassostrea sp1., Crassostrea sp2., Maretrix sp., Donax faba, dan Anadara granosa. Keanekaragaman bivalvia di Kabupaten Aceh Utara tergolong rendah berkisar 0 – 0,67. Ada jenis yang mendominasi dengan kepadatan tertinggi yaitu jenis A. granosa yaitu sebesar 23 Ind/m2. Kepadatan tertinggi bivalvia ditemukan pada Kecamatan Syamtalira Bayu yaitu sebesar 19 Ind/m2. Karakteristik kualitas perairan masih dalam rentang baku mutu untuk kelangsungan kehidupan biota laut. A. granosa telah dimanfaatkan oleh masyarakat Aceh Utara untuk dijual atau dikonsumsi sendiri. Untuk mengatasi masalah eksploitasi secara berlebihan maka perlunya pengelolan sumberdaya kerang ini untuk pemanfaatan secara berkelanjutan.  North Aceh District has abundant marine biological resource potential, one of which is bivalves. As a first step in the management and utilization of the potential of bivalves in the North Aceh district, it is necessary to carry out research related to the diversity and density of bivalves. The aim of the study was to look at the diversity and distribution patterns of bivalves in the waters of North Aceh District. The research was carried out in July - August 2022 in the waters of North Aceh Regency. The method used was purposive sampling with a 1 x 1 m plot with PCA and cluster analysis. The results of the study reported that there were 7 types of bivalves in North Aceh District, namely Geloina erosa, Donax cuneatus, Crassostrea sp1., Crassostrea sp2., Maretrix sp., Donax faba, and Anadara granosa. Bivalve diversity in North Aceh District is low, ranging from 0 to 0.67. There is a type that dominates with the highest density, namely A. granosa, which is 23 Ind/m2. The highest density of bivalves was found in Syamtalira Bayu District, which was 19 Ind/m2. Characteristics of water quality are still within the range of quality standards for the survival of marine biota. A. granosa has been used by the people of North Aceh for sale or self-consumption. To overcome the problem of overexploitation, it is necessary to manage these shellfish resources for sustainable use.
Inovasi desain keramba untuk budidaya tiram dalam meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir di Gampong Cot Seurani, Kabupaten Aceh Utara (Innovation of cage design for oyster cultivation on improving the economy of coastal communities in Cot Seurani Village, Aceh Utara District) Imamshadiqin, Imamshadiqin; Erniati, Erniati; Muliari, Muliari; Salmarika, Salmarika; Ruzanna, Arina; Imanullah, Imanullah; Fikri, Rizalul; Sitanggang, Hizrah Ayumi
Buletin Pengabdian Vol 3, No 3 (2023): Bull. Community. Serv.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/bulpengmas.v3i3.34975

Abstract

Cot Seurani Village is one of the coastal villages in Muara Batu District, North Aceh Regency which has fisheries and marine potential that can be used as oyster cultivation land. The people in Cot Seurani Village predominantly work as fishermen, the potential of existing oysters has not been utilized optimally, they still collect them directly from nature, such as on rocks at TPI and its surroundings. The aim of this service activity is to introduce, socialize and directly practice the innovation of oyster cages which can be used as oyster cultivation business land in Cot Seurani Village, North Aceh in order to encourage oyster farmers to open oyster cultivation businesses independently and in a measurable manner using economical materials. The stages of this activity include program planning, preparation, socialization on making oyster cages, lowering oyster cages into the sea and monitoring and evaluating to publishing the results of the service in print media and scientific journals, as well as making reports on the results of the service. The final result, in the form of samples of oyster cage products that have been lowered into the sea, can be used by oyster farmers as an environmentally friendly oyster cultivation area to facilitate the production process and improve the welfare of oyster farmers in Cot Seurani Village.
Pemanfaatan limbah budidaya udang vannamei menjadi pupuk kompos di Gampong Ulee Pulo Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara (The utilization of vannamei shrimp culture waste become compost fertilizer in Ulee Pulo Village, Dewantara Sub District North Aceh District) Erniati, Erniati; Syahrial, Syahrial; Imamshadiqin, Imamshadiqin; Imanullah, Imanullah; Erlangga, Erlangga; 'Akla, Cut Meurah Nurul; Andika, Yudho; Irmayunita, Irmayunita; Handayani, Meutia; Mataniari, Azhari; Dila, Nuriana; Prasetyo, Repki
Buletin Pengabdian Vol 2, No 1 (2022): Bull. Community. Serv.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/bulpengmas.v2i1.23557

Abstract

This community service aims to provide education and improve the skills of the residents of Ulee Pulo Village in making good use of vannamei shrimp waste. Service activities were carried out using the community development approach method through training based on theory and practice with lectures and focused discussion (focus group discussions). The results of the service were carried out well, structured, smoothly, and successfully involving the community directly, especially the wives of the aquaculture farmers of Gampong Ulee Pulo. The target achieved is that the participants already have the skills and practice the process of making compost independently. In conclusion, the community is skilled in making compost independently.
Co-Authors 'Akla akla 'Akla, C. M. N. Alfi Syahrin, Alfi Andika Syahputra, Andika Andika, Yudho Anggi Mayulina Daulay Aprilita, T. Salsa Arifin, A. Hadi Arina Ruzanna Ayub Sugara Azhari Mataniari Chairissa, Teungku Siti Chalirafi, Chalirafi Cut Meurah Nurul ‘Akla Daulay, Anggi Mayulina Dila, Nuriana Dodi Fanhalen Siregar Elva Dwi Yulistia Erlangga Erlangga Erlangga Erlangga Erlangga Erlangga Erlangga Erniati Erniati Erniati Erniati Erniati Erniati, Erniati Fadli Fadli Febyola, Salsabilla Gara Hasonangan Ritonga Handayani, Meutia Hefni Effendi Helmi Gusnita Hikmal, Zulhaikal Husaen, Yusril Ikramuddin, Ikramuddin Ilhami, Bq Tri Khairani Imanullah Imanullah Imanullah Imanullah Imanullah Imanullah, Imanullah Irmayunita Irmayunita Irmayunita irmayunita Irmayunita, Irmayunita Kembaren, Emmia Tambarta Lazuardi, Rafly Mataniari, Azhari Matriadi, Faisal Maulana, Sanja Meutia Handayani Misbahul Jannah Muhammad Farhan MUJIZAT KAWAROE Muliani Muliani, Muliani Muliari Muliari Muliari Muliari NEVIATY PUTRI ZAMANI Nuriana Dila Nurmayana, Nurmayana Prasetyo, Repki Rafly Lazuardy Rahmadian, Alfina Wahyu Ramadansyah, Syahrul Repki Prasetyo Rian Firdaus Riri Ezraneti Riri Ezraneti Ritonga, Gara Hasonangan Rizalul Fikri, Rizalul Roza Yusfiandayani Rusman, Renggalyta Ruzanna, Arina Saiful Adhar Salmarika, Salmarika Sanja Maulana Siregar, Dodi Fanhalen Sitanggang, Hizrah Ayumi Sohibil Yamin Suryadi Suryadi Syahrial Syahrial SYAHRIAL SYAHRIAL Syahrial Syahrial Tauladan, Toha Ali Valentinoo, Bagas Arie Maulana Wilman shobara Yudho Andika Yudho Andika Yudho Andika Yulistia, Elva Dwi ˜Akla, Cut Meurah Nurul