Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN DRIBBLE BOLA BASKET TERHADAP KOORDINASI MATA DAN TANGAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB DEWISARTIKA INDRA DEVI, ANGELIA; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak tunagrahita tidak secepat perkembangan motorik anak normal, dan kurangnya koordinasi gerakan merupakan indikator motorik yang dimiliki anak tunagrahita.Gerakan motorik tentunya menunjang untuk aktivitas kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dribble bola basket terhadap koordinasi mata dan tangan. Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen semu dengan menggunakan rancangan pretest posttest. Sampel penelitian sebanyak 20 sampel dengan mengunakan purposive sampling. Penelitian ini mengunakan instrumen melempar bola sejauh-jauhnya dengan bola handball. Hasil penelitian diperoleh rata-rata koordinasi gerak mata dan tangan pada pretest sebesar 2,10 kali lemparan dan pada posttest sebesar 2,20 kali lemparan. Berdasarkan uji normalitas data pretest diperoleh (0,067 > 0,05) dan posttest (0,091 > 0,05), sehingga data berdistribusi normal. Perhitungan uji perbedaan rata-rata koordinasi gerak manipulatif sebelum dan sesudh diberi pelakuan dribble bola basket diperoleh nilai sig sebesar 0,0678. Dengan taraf signifikansi kurangdari 0,05 ,maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh dribble bola basket terhadap koordinasi mata dan tangan tetapi peningkatan tidak signifikan karena seharusnya semakin tinggi rasio pelatihan, maka semakin kecil rasio istirahat.Growth and development of mentally retarded children is not as fast as normal motoric development of children, and lack of coordination of movement is a motor indicator that has a mentally retarded child. Motor movement certainly supports daily activities. The purpose of this study was to determine the effect of giving dribble basketball to eye and hand coordination. This study used a quasi-experimental type using a pretest posttest design. The research sample was 20 samples using purposive sampling. This research uses instruments to throw the ball as far as possible with a handball. The results of the study obtained an average eye and hand motion coordination at pretest of 2.10 throws and at the posttest of 2.20 throws. Based on the normality test thedata was pretest obtained (0.067> 0.05) and posttest (0.091> 0.05), so that the data were normally distributed. Calculation of the test of the difference in the average coordination of manipulative motion before and after being given basketball treatment dribble obtained sig value of 0.0678. With a significance level of less than 0.05, it can be concluded that there is an effect of basketball dribble on eye and hand coordination but the increase is not significant because the higher the training ratio, the smaller the rest ratio.
PENGARUH MASASE OLAHRAGA DAN PEREGANGAN EKSTREMITAS ATAS TERHADAP KELENTUKAN ATLET HOCKEY UNESA , WINDRO; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sport Massage is not only needed for sportsmen but also needed for people who are not sportsmen for the sake of what is needed and restoring weak physical conditions with stimulating effects on bodily functions and carried out activities, besides Sports massage also affects flexibility. This study aims to determine the effect of sport massage manipulation and stretching on athletes flexibility Hockey Unesa, with a research sample of 12 active athletes in routine training at the UNESA UKM Hockey. This study uses a type of experimental research with a pre-post test design method. Instrument test for measurement of flexibility using a sit and reach tool. For data analysis the results of the study were processed by t test, with a significant level of 0.05. The results of the study can be seen from the average value of the pre-test and post-test results of UNESA Hockey athletes. The difference in the average value of 6.34 cm sports massage while the average value of stretching is 4,5 cm. It can be concluded that administration of sports massage and stretching of the upper extremities affect the flexibility, this effect is evidenced by an increase in flexibility after being given a sports massage treatment and stretching the upper extremities, and analyzed using the SPSS22 application with the results, of sports massage and stretching of the upper extremities affecting the flexibility with sig Sport Massage exercises upper limb 0.02 and sig value stretching upper limb 0.00. Keywords: Sports Massage of the upper extremities, flexibility
ANALISI STATUS GIZI DAN MOTORIK KASAR SISWA SDN GUNUNGSEKAR 1 SAMPANG AKBAR KURNIAWAN, MOH; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Perkembangan merupakan hal yang sangat penting bagi anak. Penguasaan keterampilan motorik ini wajib dimiliki oleh anak sebagai dasar untuk menguasai keterampilan motorik selanjutnya yang lebih kompleks dan. Zat gizi merupakan bahan bakar bagi tubuh manusia, zat gizi bisa didapatkan dari suplai makanan yang masuk kedalam tubuh. Jika kecukupan pangan tidak tercukupi, maka tumbuh kembang anak juga akan terganggu. Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis status gizi dan motorik kasar. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dekskriptif dengan dekatan korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN Gunungsekar 1 sampang yang berjumlah 23 orang. Adapun sempel untuk penelitian sebanyak 23 sempel yang diambil dengan menggunkan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan istrumen tes dan pengukuran untuk mengetahui hasil status gizi dan motorik kasar siswa. Hasil: penelitian diperoleh berdasarkan uji tes status gizi dan pengukuran mototorik kasar, Berdasarkan hasil analisis data, pengujian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bawa hasil yang diperoleh dari status gizi dan motorik kasar siswa kelas 1 SDN Gunungsekar sampang bervariasi. Dari 23 siswa memiki nilai status gizi, nilai Min -0,72, Max 2,77 rata-rata 0,47 dan nilai standart deviasi 0,98, hasil motorik kasar nilai Min 174, Max 263, nilai rata-rata 200 dan nilai standart deviasi 22 dan di temukana hasil korelasi sebesar 0,0148 kesimpulan: sehingga dapat dinyatakan tingkat korelasi sangat rendah. Kata kunci : Status Gizi, Motorik Kasar
PENGARUH PELATIHAN SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI (VO2MAKS) WANITA USIA 30-39 TAHUN WAHYU INDAH ROSSI, DEANDA; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 7, No 2 (2019): Edisi Juli 2019
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada usia 30 tahun daya tahan kardiorespirasi mengalami penurunan sebanyak 10%. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan kardiorespirasi dengan melakukan senam aerobik intenistas sedang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam aerobik intensitas sedang terhadap daya tahan kardiorespirasi pada wanita usia 30-39 tahun. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen kuantitatif dengan One Group Pretest-Posttest Design. Subjek penelitian berjumlah 12 orang diukur daya tahan kardiorespirasi sebelum dan sesudah perlakuan. Daya tahan kardiorespirasi diukur dengan jalan cepat 1 mil. Data sebelum dan sesudah dianalisis menggunakan uji paired sample test. Hasil terdapat pengaruh senam aerobik intensitas sedang terhadap daya tahan kardiorespirasi (sig < 0,05) dan peningkatan daya tahan kardiorespirasi dari 30,551 menjadi 34,173. Disimpulkan senam aerobik intensitas sedang berpengaruh terhadap daya tahan kardiorespirasi. Kata Kunci: Senam Aerobik, Daya Tahan Kardiorespirasi, IRT. Abstract the age of 30 years has cardiorespiratory endurance of 10%. To maintain and increase cardiorespiratory endurance by doing moderate internal aerobic exercise. The study aimed to determine the effect of moderate intensity aerobic exercise on cardiorespiratory endurance in women aged 30-39 years. This research includes quantitative experimental research with One Group Pretest-Posttest Design. The research subjects were 12 people measured cardiorespiratory endurance before and after treatment. Cardiorespiratory endurance is measured by 1 mile brisk walking. The data of prestest and posttest were analyzed using paired sample test. The results were the effect of moderate intensity aerobic exercise on cardiorespiratory endurance (sig <0.05) and increased cardiorespiratory endurance from 30.551 to 34.173. It was concluded that moderate intensity aerobic exercise had an effect on cardiorespiratory endurance. Keywords: Aerobics, Cardiorerpiratory Endurance, Housewife
PERBEDAAN TINGGI DAN BERAT BADAN SISWA SEKOLAH DASAR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER DAN NON EKSTRAKURIKULER IDHOFI FAKRIADI, MOCH; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berat dan tinggi badan merupakan dua indikator yang mempengaruhi indeks massa tubuh seseorang. Usia sekolah dasar merupakan masa pengembangan gerak dasar sebagai modal anak dalam melakukan gerakan yang lebih rumit. Dalam proses pengembangan gerak dasar anak, IMT memegang peranan penting dalam mempercepat atau mempermudah proses belajar gerak pada anak. Penelitian bertujuan untuk menguji perbedaan berat dan tinggi badan siswa sekolah dasar yang mengikuti ekstrakurikuler dan non ekstrakurikuler dengan metode eksperimen. Jumlah sampel 14 orang dipilih menggunakan metode purposive sampling pada siswa usia 10-12 tahun. Pengumpulan data melalui analisa hasil belajar siswa (raport). Analisa deskriptif menunjukkan bahwa 43% siswa mengikuti ekstra bolavoli 36% mengikuti ekstra renang, dan 21% mengikuti ekstrakurikuler drumband. Hasil rerata berat dan tinggi badan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler sebesar 25,14 kg dan 108,64 cm, sedangkan pada anak yang tidak mengikuti ekstrakurikuler sebesar 20,14 kg dan 120,26 cm. Hasil uji Mann whitney U-test berat dan tinggi badan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler dan non ekstrakurikuler berturut-turut adalah sebesar 0,001 dan 0,002. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada berat dan tinggi badan siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti ekstrakurikuler dengan kecenderungan nilai IMT dari rerata berat dan tinggi badan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler lebih baik (IMT ekstrakurikuler 21,16 Kg/m2 ; IMT non ekstrakurikuler 13,98 Kg/m2 ) Kata Kunci : Berat badan, tinggi badan, ekstrakurikuler
POLA PERTUMBUHAN SISWA SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH SWASTA IRIS AYU, MEISKE; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola pertumbuhan pada siswa sekolah dasar mempengaruhi perkembangan kualitas gerak anak.Pertumbuhan yang tidak terkontrol pengaruh pada kondisi overweigh,bahkan obesitas.Dua kondisi tersebut memberikan dampak negatif pada kehidupan anak.Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pola pertumbuhan pada siswa perempuan sekolah dasar swasta.Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan metode cross-sectional.27 siswa sehat secara jasmani dan rohani dari populasi MI AMANATUL IZZAH SIDOARJO diambil berdasarkan teknik purposive sampling.Instrumen penelitian menggunakan protokol pengukuran tinggi badan dan berat badan menggunakan penimbang berat dan micro toa.Analisis data menguunakan aplikasi Microsoft exel.Hasil penelitian menunjukkan ada laju pertumbuhan yang meningkat pada pengukuran rata-rata Tinggi Badan kelas IV 130,6 Cm,kelas V rata-rata tinggi badan 134,4 Cm,dan kelas VI rata-rata tinggi badan sebesar 144,1 Cm.Sementara pada pengukuran berat badan ada penurunan laju pertumbuhan dari rata-rata kelas IV ke kelas V,yaitu rata-rata kelas IV sebesar 32,4 Kg,sementara kelas V rata-rata sebesar 29,6 Kg,namun ada peningkatan yang cukup signifikan pada rata-rata berat badan kelas VI yaitu sebesar 41,4 Kg.Simpulan penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan kenaikan tinggi badan dari kelas IV hingga VI,sedangkan berat badan meingkat signifikan dari kelas V menuju VI.
KONTRIBUSI KONSENTRASI TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SHORT SERVE ATLET BULUTANGKIS RIDHWAN KURNIAWAN WIDYANTO, INDRA; ANITA KUMAAT, NOORTJE
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurnal Kesehatan Olahraga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Olahraga adalah aktivitas gerak seseorang untuk menjaga kestabilan kesehatan dan kebugaran jasmani yang berpengaruh terhadap gaya hidup seseorang, bahkan dapat meningkatkan mental, kepercayaan diri, tanggung jawab serta mengembangkan pribadi yang lebih kuat dan cerdas. Salah satu jenis cabang olahraga yang bisa dilakukan dengan minat seseorang baik secara individu maupun kelompok salah satunya adalah permainan bola besar yaitu bulutangkis karena olahraga ini sering kita lihat tidak hanya di gor bulutangkis tetapi bisa dijumpai di taman bermain maupun di depan rumah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kontribusi konsentrasi terhadap ketepatan pukulan short serve atlet bulutangkis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini meneliti sebanyak 45 subjek penelitian yang terbagi atas 15 subjek pada kategori anak-anak. 15 subjek pada kategori pemula, dan 15 subjek pada kategori remaja. Teknik analisis data yang digunakan adalah mean, standart deviasi, persentase, uji normalitas, uji korelasi, dan uji koefisien determinansi. Hasil penelitian yang didapatkan pada atlet PB Suryanaga Surabaya menunjukkan bahwa pada kategori anak-anak usia 11-12 tahun terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi dan point short serve kanan sebesar 80% dan terhadap point short serve kiri sebesar 55%. Pada kategori pemula usia 13-14 tahun, terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi dan point short serve kanan sebesar 81% dan terhadap point short serve kiri sebesar 26%. Pada kategori remaja usia 15-16 tahun, terdapat hubungan yang signifikan antara konsentrasi dan point short serve kanan sebesar 86% dan terhadap point short serve kiri sebesar 33% yang dimana semua kategori usia memiliki arti bahwa konsentrasi tersebut memiliki kontribusi yang searah dan positif terhadap ketepatan pukulan short serve. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat adanya hubungan yang signifikan antara kontribusi konsentrasi dengan hasil ketepatan pukulan short serve atlet bulutangkis pada kategori anak-anak, pemula dan remaja. Kata kunci : Bulutangkis, Konsentrasi, Kontribusi, Short Serve
Comparison of Team Sports and Individual Sports on Health Status and Emotional Intelligence of Children Aged 13-16 Years Gandang Eka Prayoga; Anung Priambodo; Noortje Anita Kumaat
Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education (BirLE) Journal Vol 5, No 2 (2022): Budapest International Research and Critics in Linguistics and Education, May
Publisher : BIRCU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birle.v5i2.5334

Abstract

This study aims to determine the comparison of team sports and individual sports on the health status and emotional intelligence of children aged 13-16 years. In this study, the research method used is a quantitative approach with experimental research methods. The data analysis technique used MANOVA. The data collection process was carried out using a questionnaire instrument, namely the KIDSCREEN-27 questionnaire to measure health status and the Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Adolescent Short Form was used to measure emotional intelligence. Then the data is processed using the SPSS version 22.0 application. The results showed: (1) There was a significant difference between team sports and individual sports on the health status of children aged 13-16 years with a significant value of 0.007 < 0.05; (2) There is no difference in the effect of team sports and individual sports on the emotional intelligence of children aged 13-16 years with a significant value of 0.918 > 0.05. 
Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Kebugaran Jasmani Dan Keterampilan Sosial Siswa Dadit Daryanto; Purbodjati Purbodjati; Noortje Anita Kumaat
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 10, No 3 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v10i3.2706

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahu pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap kebugaran jasmani dan keterampilan sosial anak, jenis penelitian ex post facto. Sampel Pada penelitian ini kelas atas di SDN Alastuwo 2 Magetan  Sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 43 siswa. apabila populasi kurang dari 100, maka sampel diambil dari keseluruhan populasi yang ada sehingga disebut penelitian populasi. Instrumen Intensitas Penggunaan Smartphone Untuk mengukur intensitas penggunaan smartphone, peneliti mengadaptasi kuisioner dari mobile Phone Dependence Questionnaire (MPDQ) Kebugaran Jasmani menggunakan TKJI untuk anak usia 10-12 tahun. Sedangkan instrumen untuk mengukur keterampilan sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Skills Improvement System (SSIS), hasil perhitungan menunjukan nilai sig 0,498 > 0.05,bahwa ada pengaruh antara smartphone terhadap keterampilan sosial, sedangkan nilai sig  0,127 > 0.05 jadi bisa dikatakan bahwa smartphone mempengaruhi kebugaran jasmani. Kesimpulan menunjukan bahwa adanya pengaruh intensitas penggunaan smartphone terhadap kebugaran jasmani dan keterampilan sosial anak.
Analisis Kondisi Fisik Atlet Karate Kabupaten Tuban Menghadapi Porprov 2025 Melalui Biomotorik Daya Tahan Kardiovaskuler R. Zufar Fulvian Noor Haq; Noortje Anita Kumaat
Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika Vol 2 No 2 (2024): Maret : Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika
Publisher : LPPM Politeknik Pratama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/bersatu.v2i2.625

Abstract

The martial art of Karate is an expression and human work that is used to protect oneself or defend oneself without using weapons. This research was conducted with the aim of exploring and analyzing the use of physical conditioning programs for Tuban Karate athletes who will face Porprov 2025 through aspects of biomotor endurance. The research participants consisted of 20 athletes, with 10 female athletes and 10 male athletes, who were preparing for Porprov 2025. The research method used was quantitative descriptive. The research results showed that the MFT test on Tuban Regency Karate athletes, consisting of 20 athletes (10 men and 10 women), showed an average height of 167.75 cm and an average body weight of 60.80 kg. The average body mass index (BMI) value of Karate athletes in Tuban Regency is 21.59. The highest and lowest values ​​for aerobic capacity (VO2Max) are 46.2 and 28. The average overall ability of Tuban Regency Karate athletes, with an age range of 16-22 years, is 34.3 ml/kg/min, which is included in the category good (Good). The conclusion of this research is that Tuban Regency Karate athletes, aged 16-22 years, have good VO2Max abilities when facing Porprov 2025.