Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Alat Sortasi Otomatis Buah Apel Manalagi (Malus sylvestris Mill) Menggunakan Mikrokontroler AVR atmega 16 Arga Anugrahandy; Bambang Dwi Argo; Bambang Susilo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.344 KB)

Abstract

Apel manalagi (Malus sylvestris mill) merupakan salah satu varietas apel  yang sudah dikenal luas di Indonesia, karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu cara meningkatkan nilai ekonomis buah apel terutama untuk pasar ekspor adalah dengan proses sortasi sebelum dilakukan pengiriman ke pasar. Proses penyortiran dengan menggunakan alat/mesin sortasi perlu diarahkan menuju sebuah desain alat/ mesin sortasi yang memiliki prestasi kerja yang baik, efektif dan efisien Pada penelitian ini proses perancangan alat sortasi didesain dengan bagian utama berupa mekanik alat dan elektronik. Bagian mekanik alat terdiri atas sistem hopper, sistem ruang pengumpan buah, dan pintu output hasil sortasi. Sedangkan pada bagian elektronik alat terdiri atas sistem kontrol dengan mikrokontroller ATMega 16 dan perangkat komputer dengan program Delphi 7.0 untuk pengolahan data ukuran diameter buah. Hasil pengujian kapasitas kerja alat didapatkan data rata-rata sebesar 20 buah/222.67 detik atau sama dengan 324.57 buah/jam. Hal ini masih dibawah kapasitas kerja efektif yang bisa didapatkan pada alat sortasi buah ini yaitu sebesar 600 buah/jam. Kata kunci: Alat sortasi buah otomatis, Apel manalagi, Mikrokontroler ATMega 16
PENGARUH METODE PENGERINGAN TERPHADAP KARAKTERISTIK KUPASAN KEMIRI (Aleurites moluccana.L Willd) Bambang Dwi Argo; Sumardi Hadi Sumarlan; Asdin .
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.892 KB)

Abstract

Buah kemiri (Aleurites moluccana Willd), mempunyai nilai ekonomis yang baik. Biji kemiri banyak digunakan masyarakat sebagai bumbu masak atau diambil minyaknya untuk keperluan industri, seperti bahan baku pembuat pernis, sabun, kosmetika, dan obat-obatan. Selama ini, proses pengolahan kemiri yang dilakukan petani masih sederhana, yaitu pengeringan di bawah sinar matahari dan pengupasan dengan rotan. Hal ini mengakibatkan hasil kupasan kemiri banyak yang pecah sehingga harga jual kemiri menjadi rendah. Penelitian ini merupakan  studi tentang perbandingan efektivitas pengeringan kemiri antara pengeringan dengan mesin pengering dan pengeringan sinar matahari dalam menghasilkan kupasan kemiri utuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pangeringan dengan mesin pengering memberikan hasil yang lebih baik daripada pengeringan dengan sinar matahari. Persentase kemiri utuh yang dikupas melalui pengeringan dengan mesin pengering sebesar 20,2% (7 kg) dari 34,5 kg kemiri yang dipecahkan, sedangan dengan sinar matahari 1,5% (0,5 kg) dari 33,25 kg kemiri. Kemiri pecah kulit sebesar 43,4% (15 kg) dengan mesin pengering dan 3% (1 kg) dengan sinar matahari. Kemiri terbelah dua sebesar 10,1% (3,5 kg) dengan mesin pengering 12,7% (4,25 kg) dengan sinar matahari. Kemiri tidak pecah sebesar 26% (9 kg) dengan mesin pengering dan 75,1% (25 kg) dengan sinar matahari.
Hidrolisis Enzimatik Ampas Tebu (Bagasse) Memanfaatkan Enzim Selulase dari Mikrofungi Trichoderma reseei dan Aspergillus niger Sebagai Katalisator dengan Pretreatment Microwave Ferys Ika Oktavia; Bambang Dwi Argo; Musthofa Lutfi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.313 KB)

Abstract

Ampas tebu (bagasse) adalah salah satu sumber lignoselulosa untuk pembuatan bioetanol. Pada penelitian hidrolisis dilakukan secara enzimatik dengan memanfaatkan enzim selulase dari mikrofungi Trichoderma reseei dan Aspergillus niger. Proses hidrolisis dilakukan dengan memvariasikan perbandingan dari kedua enzim selulase serta pengamatan terhadap waktu hidrolisis. Variasi perbandingan  volume enzim selulase antara Trichodermai reesei : Aspergillus niger yaitu  1:0, 0:1, 1:1, 1:2, 2:1, sedangkan untuk waktu pengambilan sampel dilakukan pada jam ke- 6, 12, 18, 24, 30, 36, 42, serta pada jam ke-48. Pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan metode DNS (Dinitrosalicylic acid) dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan hasil tertinggi diperoleh pada variasi dengan perbandingan 0 T.reesei : 1 A.niger dengan waktu hidolisis selama 12  jam yang menghasilkan glukosa sebesar 47,213 %.   Kata Kunci: ampas tebu, hidrolisis enzimatik, glukosa 
Uji Kinerja Kompor Spiral Tipe Vertikal Dengan Bahan Bakar Minyak Jelantah Dian Yulianto; Wahyunanto Agung Nugroho; Bambang Dwi Argo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.09 KB)

Abstract

Kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar untuk konsumsi rumah tangga maupun industri yang didominasi oleh gas LPG masih belum dapat terpenuhi. Bumi Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah telah menyediakan berbagai jenis energi alternatif yang masih belum dimanfaatkan salah satunya yaitu minyak goreng. Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah suatu trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Minyak jelantah adalah minyak makan hasil penggorengan yang telah digunakan berulang-ulang kali, kebanyakan minyak jelantah sebenarnya merupakan minyak yang telah rusak sehingga tidak baik untuk kesehatan. Minyak yang telah rusak ini dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif dengan metode pembakaran secara langsung. Dalam penelitian ini dilakukan uji performansi kompor tekan dengan menggunakan bahan bakar campuran minyak tanah dan jelantah dengan konsentrasi 75%, 90% dan 100%. Performansi kompor dapat diketahui dengan melakukan beberapa pengujian antara lain: lama penyalaan, tekanan minimal, waktu operasi, laju konsumsi bahan bakar, panas sensibel, panas laten, input energi panas dan efisiensi termal. Pada masing-masing proses pengujian dilakukan ulangan sebanyak tiga kali. Pengujian kinerja kompor menggunakan bahan bakar 100% minyak jelantah didapatkan hasil lama penyalaan 11 menit, tekanan optimal 4 bar, laju konsumsi bahan bakar 0,375 kg jam-1 dan efisiensi termal 36,99%. Hasil pengujian menggunakan bahan bakar 90% minyak jelantah membutuhkan lama penyalaan selama 10,85 menit, tekanan optimal 5 bar, laju konsumsi bahan bakar 0,4 kg jam-1 dan efisiensi termal 29,7%. Hasil pengujian menggunakan bahan bakar 75% minyak jelantah diperoleh lama penyalaan sebesar 7,62 menit, tekanan optmal 4 bar, laju konsumsi bahan bakar 0,968 kg jam-1 dan efisiensi termal 20,53% Kata Kunci: Bahan Bakar, Minyak Sawit, Performansi
Rancang Bangun Pengendali Intensitas Cahaya Pada Fotobiorektor Vertikal Nugroho Nimpuno; Musthofa Lutfi; Bambang Dwi Argo; Moch. Bagus Hermanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.621 KB)

Abstract

Fotobioreaktor vertikal merupakan alat simulasi untuk pengembangbiakan atau budidaya mikroalga. Dengan ada nya fotobioreaktor yang sudah ada, perlu adanya penyempurnaan terhadap alat itu sendiri. Fotobioreaktor yang ada akan disempurnakan yaitu adanya penambahan naungan (atap) dengan maksud untuk mengendalikan intensitas cahaya yang dibutuhkan pada pertumbuhan mikroalganya. Didalam mengetahui hasil yang terbaik dari alat pengatur naungan (atap) pada Fotobioreaktor ini maka diperlukan beberapa pengujian yaitu sensitivitas sensor cahaya dan pengujian pergerakan naungan (atap) Fotobioreaktor yang akan dilakukan di Laboratorium Workshop Mekatronika Agroindustri Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Pengujian sensitivitas dan pergerakan naungan dilakukan di Laboratorium dan dilaksanakan selama satu hari untuk mengetahui sensitivitas sensor cahaya Pengambilan dan pencatatan data dilakukan pada titik-titik ekstrim yang menunjukkan kondisi perubahan intensitas cahaya yaitu pada pukul 06.00 WIB, 09.00 WIB, 12.00 WIB, 15.00 WIB, 18.00 WIB. Pengambilan sampel pada jam tersebut dikarenakan waktu-waktu itulah terjadi perubahan intensitas cahaya secara ekstrim. Sejalan dengan pengujian tersebut, peengujian dengan pengembangbiakkan mikroalga jenis Chlorella sp. Grafik pertumbuhan mikroalga mengalami kenaikan semenjak hari pertama hingga hari keempat, kemudian grafik mengalami penurunan di hari kelima dan seterusnya. Intensitas cahaya yang tertinggi selama penelitian berlangsung yaitu 868 lux, rata – rata intensitas cahaya yaitu diantara 600 lux hingga 900 lux. Kemudian derajat bukaan naungan (atap) atau pergerakan yang terbesar yaitu 85˚. Terakhir yaitu kepadatan mikroalga Chlorella sp. yang tertinggi yaitu pada hari keempat sebesar 2,63 x 107 sel/ml.
Efektifitas Pengaplikasian Sludge Biogas Pada Tanaman Jagung di Lahan Kering Syaifuddin Purwo Utomo; Musthofa Lutfi; Bambang Dwi Argo; Ary Mustofa Ahmad
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280 KB)

Abstract

Jagung merupakan penyumbang terbesar kedua setelah padi dalam subsector tanaman pangan. Kebutuhan pangan yang semakin meningkat tersebut bertolak-belakang dengan lahan pertanian, Lahan yang masih jarang termanfaatkan tetapi berpotensi sebagai lahan produksi jagung adalah lahan kering. Lahan kering umumnya memiliki kandungan unsur hara sedikit. Sludge merupakan hasil teknologi biokenversi yang mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman. Sludge merupakan hasil keluaran biodigester yang sudah terfermentasi yang mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga dapat mempebaiki unsur hara pada tanah yang menunjang pertumbuhan tanaman. Sludge diharapkan dapat meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah sehinga dapat membantu pertumbuhan vegetatif dan genertif tanaman jagung sampai akhirnya juga bisa meningkatkan hasil tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Perlakuan dari dua faktor yaitu aplikasi sludge organik (A), perlakuanya yaitu disebar permukaan, diaduk dengan tanah, dan di benamkan/dikubur. Faktor kedua yaitu dosis aplikasi sludge (D) terdiri dari 20 dan 30 tonha-1. Hasil dari penelitian yaitu dosis dan cara aplikasi sludge organik ternyata memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan perkecambahan, pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman jagung di lahan kering, daya perkecambahan, jumlah daun, tinggi tanaman, diameter tanaman, jumlah bunga dan jumlah tongkol tanaman jagung. Cara aplikasi pemupukan yang efektif dengan menggunakan sludge terhadap tanaman jagung di lahan kering yaitu dengan cara diaduk dengan dosis 30 ton ha-1. Aplikasi pemupukan yang efektif dan tepat dengan menggunakan sludge hasil keluaran bio-digester sebagai pupuk pada pertubuhan vegetatif dan generatif tanaman jagung di lahan kering yaitu dengan cara diaduk dengan hasil pertumbuhan perkecambahan sebesar >98%, tinggi 155,60cm, jumlah daun 13helai, diameter batang 2.35cm, jumlah bunga 119 dan jumlah tongkol 157buah.   Kata kunci : Jagung, lahan kering, sludge organik
EFEK PENGEMASAN VAKUM PADA KUALITAS BENIH KEDELAI (Glycine max, L) VARIETAS ANJASMORO SELAMA PENYIMPANAN Lastriyanto Anang; Bambang Dwi Argo; Dhika Aringtyas
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.566 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pengembangan tanaman kedelai adalah tersedianya benih bermutu dengan penanganan pasca panen yang tepat, antara lain sistem pengemasan selama penyimpanan. Oleh karena itu diperlukan adanya teknologi penyimpanan dan pengemasan yang baru seperti sistem pengemasan vakum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perubahan kadar air benih kedelai yang disimpan pada jenis pengemas polietilen, polipropilen dan aluminium foil lebih kecil dibanding kadar air benih kedelai kontrol yang disimpan pada karung goni. Kadar air awal benih sebesar 10.44%, dan setelah disimpan selama 3 bulan, kadar air benih yang disimpan dalam karung goni naik menjadi 15.44%. Benih yang disimpan dalam polietilen dengan 3 luasan yang berbeda kadar airnya menjadi (11.52, 11.99, dan 11.79%), untuk kemasan polipropilen kadar airnya menjadi (11.83, 11.63, dan 11,51%), untuk kemasan aluminium foil dengan 3 luasan berbeda kadar airnya menjadi (11. 48, 11.38, dan 11.53%). Daya tumbuh benih kedelai yang disimpan pada ketiga jenis bahan pengemas vakum lebih baik dibandingkan dengan benih kedelai sebagai kontrol. Daya tumbuh awal benih yaitu 98% dan setelah 3 bulan daya tumbuhnya kontrol menurun menjadi 88.25%. Benih yang disimpan dalam  polietilen dengan 3 luasan yang berbeda daya tumbuhnya menurun menjadi (95, 95.25, dan 94.5%), untuk kemasan polipropilen menjadi daya tumbuhnya menurun (94.5%, 94.75%, 95.5%), dan untuk kemasan aluminium foil daya tumbuhnya menurun menjadi (95, 95.75, dan 95.5%). 
Analisis Kandungan Abon Ikan Patin (Pangasius pangasius) dengan Treatment Alat “Spinner Pulling Oil” sebagai Pengentas Minyak Otomatis Bambang Dwi Argo; Yusron Sugiarto; Alvian Budhi Irianto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.113 KB)

Abstract

Desa Banturejo merupakan sebuah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Koperasi Wanita (KOPWAN) Srikandi menangkap peluang bisnis dengan menjadikan sumber ikan – ikan yang berada di Bendungan Selorejo menjadi produk abon ikan salah satunya adalah abon ikan patin (Pangasius pangasius). Abon ikan merupakan produk olahan makanan dari hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan tersebut. Namun permasalahan yang dihadapi KOPWAN Srikandi yakni mutu dari abon yang dihasilkan masih memiliki kadar minyak yang tinggi sehingga menyebabkan produk abon ikan tersebut tidak tahan lama. “Spinner Pulling Oil” merupakan alat pengentas minyak otomatis yang dilengkapi dengan alat pengukur waktu sehingga dapat mengeluarkan kandungan minyak yang terdapat didalam abon ikan. Dalam memasarkan produk abon ikan ke kalangan konsumen, maka abon tersebut harus memenuhi persyaratan Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk abon. Adapun syarat – syarat dalam pengujian kimia  pada abon ikan atau yang lebih di kenal uji kandungan PROKSIMAT meliputi : kadar lemak, kadar protein, kadar abu, kadar air, dan kadar karbohidrat. Hasil pengujian PROKSIMAT menunjukkan kadar lemak 24,82%; kadar protein 34,14; kadar air 2,59; kadar abu 5,56; dan kadar karbohidrat 32,89. Hasil ini telah memenuhi persyaratan Badan Standarisasi Nasional (BSN) .
Perbandingan Efektivitas Mesin Gilingan Susunan 3 Rol dan 4 Rol dengan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT. PG. Candi Baru Sidoarjo Mayadiana Susilowati Ningsih; Wahyunanto Agung Nugroho; Bambang Dwi Argo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.19 KB)

Abstract

Penambahan 1 rol pada susunan rol mesin gilingan di unit gilingan I dan IV (menjadi susunan 4 rol) sebagai upaya peningkatan kapasitas giling telah dilakukan, oleh karena itu informasi mengenai efektivitas pada masing-masing susunan rol sangat dibutuhkan. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai alat ukur efektivitas dalam implementasi TPM banyak diterapkan di Jepang. Pengukuran efektivitas dilakukan pada perbandingan mesin gilingan susunan 3 rol dan 4 rol menggunakan metode OEE, selanjutnya mengkaji besarnya kontribusi penyebab rendahnya efektivitas pada efektivitas terkecil dari perbandingan tersebut menggunakan metode Six Big Losses. Berdasarkan hasil penelitian, nilai efektivitas antara mesin gilingan susunan 3 rol dan 4 rol telah memenuhi standar. Namun dari perbandingan, mesin gilingan susunan 3 rol mempunyai nilai efektivitas terkecil dengan rata-rata 96,434% dimana rata-rata nilai availability 99,076%, performance efficiency 97,815% dan rate of quality product 99,514%. Serta faktor six big losses yang berkontribusi besar terhadap rendahnya efektivitas yaitu pada reduced speed losses.
Analisis Efektivitas Mesin Penggiling Tebu dengan Penerapan Total Productive Maintenance (In Press, JKPTB Vol 1 No 2) Agus Jiwantoro; Bambang Dwi Argo; Wahyunanto Agung Nugroho
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.91 KB)

Abstract

Tujuan TPM adalah untuk mengetahui six big losses yang terdapat pada mesin produksi. Overall equipment effectiveness (OEE) digunakan sebagai alat ukur dalam penerapan total productive maintenance (TPM) di PG. Jatitujuh. Analisa mesin penggiling tebu ini diukur melalui availability, performance efficiency dan rate of quality product serta menentukan komponen-komponen kritis mesin penggiling tebu. Pengukuran efektivitas mesin penggiling tebu I-IV dilakukan mulai tanggal 16 Mei -22 Agustus 2011. Data kerusakan komponen peralatan mesin penggiling I-IV yang diambil yaitu; ampas plate, metal roll gilingan, rantai feeding roll, roll gilingan (roll pengisi/feeding roll, roll depan, roll atas/top roll dan roll belakang (bagasse roll), skraper, dan alat kelengkapan gilingan (hidraulik gilingan, intermediate carrier (IMC), reducer dan turbin (elektromotor penggerak). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kerusakan komponen mesin penggiling I paling besar. Faktor yang mempengaruhi efektivitas mesin penggiling yaitu breakdown (kerusakan peralatan) dan setup (penyetelan peralatan), hal ini mengakibatkan kinerja mesin turun, tingkat menganggur mesin tinggi serta produktivitas rendah. Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin penggiling tebu PG. Jatitujuh mulai tanggal 16 Mei – 22 Agustus 2011 telah memenuhi standart dengan nilai rata-rata 92,36%, dimana nilai availability 93,8%, performance efficiency 99,09% dan rate of quality product 99,34%. Kata Kunci: TPM , OEE, Six Big Losses
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Agus Jiwantoro Alvian Budhi Irianto Alvianto, Dikianur Amin Setyo Leksono Amin Setyo Leksono Anang Lastriyanto Angky Wahyu Putranto Anik Wulandari Anung Nugroho Jayalaksono Arga Anugrahandy Arsyika Oktaviani Arta Harianti Ary Mustofa Ahmad Asdin . Atiek Iriany Aulia Rakhmawati Azhar, Wilda Aulia Bambang Guritno BAMBANG SUSILO Bambang Susilo Basri Basri Bobby Wirasantika Budi Swastomo Chandra Satya Pujiarga Chatarina Umbul Wahyuni Choirul Muslim Cici Damayanti Cicik Rahayu Danang Ariyanto Dewi Maya Maharani Dhanny Septimawan Sutopo Dhika Aringtyas Dian Anggianda Marpaung Dian Aris Setiawan Dian Umniyati Dian Yulianto Dimas Firmanda Al Riza Dina Wahyu Indriani Dinia Cholidia Dwi Setiawan Faisz Kasifalham Fara Aulia Agustin Nurhadi Farisatun Ni’mah Febriyanti Ariska Amaliyah Ferys Ika Oktavia Fiona Drefin Oktadina Firda Pramesti Puspaningarum Gracia Deborah Alfons, Gracia Deborah Gunarko Gunarko Gunomo Djojowasito Gunomo Djoyowasito Gunomo Djoyowasito Haris Ferdiansyah Irnia Nurika Irvan Adhin Cholilie ishak usman Islami, Reydita Claudy Izza, Ni'matul Izza, Sylvia Ni’matul Jannur Majesty Jatmiko Eko Witoyo Joko Prasetyo Joko Prasetyo Khoir, Nurul Hidayatul Korleone, Jorgi Kusuma Faisal M La Choviya Hawa La Choviya Hawa Larasati, Indri Asiani Lestari, Anggi Luthfi Mubarok Malul Akbar Mantong, Jimmy Olsanaya Marhen Andan Prasetyo Maurice Andreane Mayadiana Susilowati Ningsih Moch. Bagus Hermanto Mochamad Bagus Hermanto Mochammad Bagus Hermanto Mufidah, Elya Muhamad Firdaus Muhammad Alvian Muhammad Assidiq Muhammad Fadhil Muhammad Fathussalam Mukaromah, Sintya Laylie Musthofa Lutfi Musthofa Lutfi Mustofa Lutfi Nadya Villarasty Naily Ulya Naim Irmayani Nelsy Dian Permatasari Ni'maturohmah, Eva Niken Lila Widyawati Nova Yogantoro Nugroho Nimpuno Nur Komar Nur Komar Nuraini Puji Astuti Nurfauzi, Sobirin Nurhaya Kusmiah Oktaria Eka Y Palupi Widiyastuti Pamungkas, Bangkit Puji Putra Perdana, Lita Puspita Rizka Rama Oktavian, Rama Ramadhan, Faisal Randy Cahya Wihandika Retno Damayanti Rika Wahyuni Arsianti Rini Yulianingsih Rosyida Ayu Pratiwi Sadimantara, Muhammad Syukri Safitri Rizka Rahmawati Sandra Sandra Sellyan Lorenza Olanda Putri Shinta Rosalia Dewi Shinta Rosalia Dewi Sidauruk, Jocelyn Latreia Ronauli SIMON BAMBANG WIDJANARKO Siti Asmaniyah Mardiyani Slamet Wahyudi Souma Wiryo Pamungkas Sri Hartini Sudarminto Setyo Yuwono Sukardi Sukardi Sumardi H. S. Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Sumardi Hadi Sumarlan Susinggih Wijana Susinggih Wijana Syaifuddin Purwo Utomo Takase, Hayato Tri Priyo Utomo Turangga Bagus Setya Graha Ubaidillah Ubaidillah Ulwan Zuhdi Umi Mianadhiroh Wahyunanto Agung Nugroho Wenny Surya Murtius Yahya Wahyu Prasetya Yusron Sugiarto Yusuf Hendrawan Yusuf Wibisono