Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

POTENSI AIR SUNGAI DI SEBAGIAN BENTUKLAHAN KAKI VULKAN MERAPI PADA MANGSA KARO TAHUN 2020 Ashari, Arif; Wardoyo, Muhammad Asrori Indra; Jamaludin, Syarif; Kharisma, Kharisma; Rosa, Amalia Fadila
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 19, No 1 (2021): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v19n1.p35-48

Abstract

Pada bentuklahan kaki Vulkan Merapi terdapat sungai-sungai yang bersifat perennial sehingga masih memiliki aliran pada mangsa karo. Dalam sistem pranata mangsa, ini merupakan musim dengan keterbatasan sumberdaya air. Agar potensi yang terbatas ini dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan studi kuantitas dan kualitas air sungai. Dalam paper ini, kami melakukan analisis debit aliran dan kualitas air pada sebagian wilayah kaki Vulkan Merapi. Data dikumpulkan melalui observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif didukung dengan analisis statistik menggunakan independent sample t-test dan regresi linear sederhana. Hasil studi menunjukkan bahwa potensi sumberdaya air masih dijumpai pada berbagai sungai yang ada di wilayah ini. Investigasi pada delapan sungai menunjukkan bahwa debit aliran tidak selalu dijumpai di sepanjang lembah sungai tetapi tergantung kedudukan mataair. Debit dan kualitas air secara umum bervariasi dan tidak menunjukkan perbedaan antara bagian atas dan bawah kaki gunungapi. Secara ringkas, temuan studi ini memberikan alternatif informasi sebagai bahan pertimbangan untuk berbagai pemanfaatan selama mangsa dengan keterbatasan sumberdaya air ini.
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi Sriadi Setyowati; Bambang Saeful Hadi; Arif Ashari
Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.733 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13427

Abstract

ABSTRAK Pengembangan sistem informasi bencana ini dilakukan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan: 1) menyusun peta tingkat bahaya dan sebaran bahaya pasca erupsi 2010, dan 2) menyusun informasi spasial untuk pengurangan risiko bencana. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif pada setiap satuan medan. Analisis spasial dilakukan dengan bantuan SIG, yang terlebih dulu dilakukan pengharkatan terhadap atribut datanya. Hasil penelitiannya adalah, pertama, terdapat tiga kelas bahaya erupsi di lereng selatan Gunungapi Merapi yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Tingkat bahaya erupsi sedang meliputi 73% wilayah, sedangkan tingkat bahaya rendah dan tinggi meliputi 27% wilayah. Faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya adalah jarak dari kepundan, jarak dari alur sungai utama, kemiringan lereng, dan relief. Kedua, terdapat empat jalur evakuasi yang disarankan untuk digunakan dalam pengelolaan bencana dengan memperhatikan tingkat bahaya, penduduk, aksesibilitas, serta keberadaan fasilitas pendukung. ABSTRACT This research aims to: (1) map the hazard level and distribution after 2010 eruption, based on new morphological database at southern flank of Merapi Volcano. (2) make spatial information for disaster risk reduction according to renovated hazard level information. This research employs explorative survey methods. Population sampling is done through purposive sampling methods. Samplings are taken in terrain units. The analysis technique employs in this research are GIS, scoring, and descriptive spatial analysis. Result shows: (1) there are three level of eruption hazard in southern flank of Merapi Volcano, namely: low, middle, and high. Middle eruption hazard level to includes 73% area, low and high hazard level to includes 27% area. The factors that influence hazard level are distance from crater, distance from main river channel, slope, and relief. (2) there are four routes suggested to use in disaster management by looking at hazard level, population, acessibility, and facility.
Pengembangan Sistem Informasi Bahaya Erupsi untuk Pengelolaan Kebencanaan di Lereng Selatan Gunungapi Merapi Sriadi Setyowati; Bambang Saeful Hadi; Arif Ashari
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.733 KB) | DOI: 10.22146/mgi.15922

Abstract

Strategi Penghidupan Masyarakat Pasca Erupsi 2010 Kaitannya Dengan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Berikutnya Nurhadi Nurhadi; Suparmini Suparmini; Arif Ashari
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.716 KB) | DOI: 10.22146/mgi.29129

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis: (1) strategi penghidupan masyarakat pasca erupsi, (2) karakteristik lingkungan fisik dan potensi sumberdaya pendukung penghidupan, (3) tingkat kesiapsiagaan masyarakat berdasarkan strategi penghidupan dan karakteristik lingkungan fisik serta potensi sumberdaya pendukung; pada kawasan rawan bencana III Kecamatan Srumbung. Metode yang digunakan adalah deskriptif-eksplanatif dengan pendekatan ekologi. Data dikumpulkan dengan wawancara, FGD, dan observasi. Hasil penelitian: (1) Kerusakan lahan dan tanaman pasca erupsi menyebabkan petani tidak dapat memperoleh penghidupan dari usaha tani. Dalam situasi darurat, upaya memperoleh penghidupan terutama dengan bekerja di bidang lain sebagai pedagang, buruh, pertambangan tradisional, dan karyawan swasta. Berdasarkan tipologi strategi penghidupan rumahtangga, sebagian besar termasuk dalam strategi konsolidasi dan paling sedikit strategi akumulasi. (2) Potensi sumberdaya alam cukup banyak berupa sumberdaya lahan, air, hayati, dan mineral. (3) Kesiapsiagaan menghadapi bencana berikutnya masih perlu ditingkatkan, didasari oleh masih sedikit masyarakat yang mengalokasikan tabungan untuk situasi darurat dan cara bertani masih sama dengan sebelum bencana. This Research aims to analyze: (1) community livelihood strategies after eruption, (2) characteristics of physical environment and potential resources to support livelihood, (3) level of preparedness community based livelihood strategies and characteristics of physical environment and resources; at disaster-prone areas III Srumbung Subdistrict. The method used is descriptive-explanative with ecological approach. Data were collected through interviews, FGD, and observations. The result: (1) Land and crop damage after the eruption caused farmers cannot earn living from farming. In emergency situation, efforts to obtain a living mainly by working in other fields as merchants, laborers, traditional mining, and private sector employees. Based on the typology of livelihood strategies of households, mostly included in consolidation strategy and and the least is accumulation strategy. (2) There are quite a lot of natural resources such as land, water, biological, and mineral resources. (3) Preparedness in the face of the next disaster still needs to be improved.  
Hidrogeomorfologi dan Potensi Mataair Lereng Baratdaya Gunung Merbabu Arif Ashari; Edi Widodo
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.667 KB) | DOI: 10.22146/mgi.35570

Abstract

Karakteristik bentanglahan pada suatu wilayah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi spasial mataair. Penelitian ini dilaksanakan pada lereng baratdaya Gunung Merbabu dengan tujuan: (1) menganalisis persebaran mataair berdasarkan satuan bentuklahan, (2) menganalisis jenis mataair serta kualitas dan kuantitas air. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara sistematik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan memperhatikan aspek spasial didukung analisis SIG dengan nearest neighbour analysis dan pencocokan. Hasil penelitian: (1) terdapat pola persebaran mataair di Lereng Baratdaya Gunung Merbabu pada perbatasan lereng gunungapi dengan kaki gunungapi dan kaki gunungapi dengan dataran kaki gunungapi. Kedudukan mataair berada pada ketinggian 1000-1500 mdpal yang menunjukkan sistem sabuk mataair vulkanik. Pola persebaran mataair yang relatif tidak teratur menunjukkan mulai bekerjanya proses denudasi pada morfologi kerucut vulkan Merbabu. (2) berdasarkan pengamatan pada 30 sampel mataair, diketahui jenis mataair umumnya berupa mataair celah, debit bervariasi antara 0,057 liter/detik hingga 2 liter/detik. Kualitas air yang meliputi suhu air, pH, DHL, dan DO relatif seragam.
Virtual fieldwork: inovasi pembelajaran aspek geografi fisik pasca pandemi COVID-19 Arif Ashari; Bagas Syarifudin; Muhammad Asrori Indra Wardoyo; Amalia Fadila Rosa; Kharisma Kharisma; Syarif Jamaludin
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v19i1.40107

Abstract

Pandemi global COVID-19 telah berdampak pada kehidupan penduduk dunia di 223 negara termasuk Indonesia. Sektor pendidikan merasakan dampak besar dengan ditutupnya banyak institusi pendidikan, sehingga pembelajaran harus dipindahkan ke dalam ruang virtual. Kondisi ini memberikan tantangan besar bagi pembelajaran geografi fisik yang membutuhkan penyampaian materi secara kontekstual didukung dengan studi lapangan. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gagasan inovasi pembelajaran aspek geografi fisik di sekolah menengah maupun perguruan tinggi dengan sistem virtual fieldwork. Gagasan ini disertai dengan contoh implementasi yang telah dilakukan di Laboratorium Geografi Fisik UNY dalam pelaksanaan praktikum daring selama masa pandemi COVID-19 pada semester kedua 2020/2021. Virtual fieldwork dapat dilakukan melalui pembelajaran sikron tidak langsung atau dengan mengembangkan video pembelajaran yang didesain untuk memberikan visualisasi kondisi lapangan secara detail ke dalam ruang pembelajaran online. Penyajian video dan ruang lingkup materi perlu disesuaikan untuk mengakomodir kebutuhan ini. Inovasi pembelajaran semacam ini sangat diperlukan sebagai solusi pembelajaran daring pada masa pandemi dan juga tuntutan inovasi pembelajaran di Abad 21.
Hidrogeomorfologi mataair kaki Vulkan Merapi bagian selatan Sholu Ratih; Hervina Nur Awanda; Anton Cesar Saputra; Arif Ashari
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 1 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.142 KB) | DOI: 10.21831/gm.v16i1.20977

Abstract

Keberadaan mataair pada suatu wilayah merupakan potensi sumberdaya alam yang perlu dimanfaatkan secara optimal. Lereng selatan Vulkan Merapi sebagai bagian dari vulkan strato muda memiliki potensi sumber mataair. Dalam upaya melakukan pengelolaan mataair informasi mengenai distribusi spasial mataair sangat diperlukan. Penelitian ini dilaksanakan pada lereng selatan Vulkan Merapi dengan tujuan: (1) menganalisis pola persebaran mataair berdasarkan satuan bentuklahan, (2) menganalisis pengaruh kondisi morfologi terhadap persebaran mataair. Metode yang digunakan mencapai tujuan adalah survei geomorfologis dengan pengambilan sampel secara sistematik. Analisis data dilakukan secara deskriptif-eksploratif dengan memperhatikan aspek spasial didukung analisis SIG dengan nearest neighbour analysis. Hasil penelitian: (1) pada lereng selatan Vulkan Merapi terdapat pemunculan mataair dengan pola mengelompok pada satuan bentuklahan kaki vulkan dan dataran kaki vulkan. Pola mengelompok ini mengindikasikan sistem sabuk mataair. (2) kondisi geomorfologis berpengaruh terhadap persebaran mataair, terutama faktor bentuklahan, proses geomorfologi, dan litologi. Anomali persebaran mataair pada bagian timur merupakan contoh pengaruh proses geomorfologi berupa vulkanisme aktif yang membatasi keterdapatan mataair.
GEOMORPHOLOGY OF THE SOUTHERN FLANK OF MERAPI VOLCANO IN RELATION TO THE POTENTIAL HAZARDS AND NATURAL RESOURCES: A REVIEW Arif Ashari
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 2 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1496.005 KB) | DOI: 10.21831/gm.v15i2.19556

Abstract

Gunung Merapi di Jawa Tengah merupakan salah satu vulkan yang paling aktif di Indonesia. Erupsi terakhir terjadi pada tahun 2010 yang menyebabkan banyak kerugian berupa korban jiwa maupun harta benda. Dalam upaya mengurangi risiko bencana, informasi mengenai persebaran bahaya dan sumberdaya perlu untuk disediakan untuk memperkirakan tingkat kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam mengahadapi bencana. Tulisan ini bertujuan untuk (1) menganalisis kondisi geomorfologi, (2) mengetahui pengaruh dari faktor geomorfologis terhadap potensi bahaya dan sumberdaya alam; pada kawasan rawan bencana II dan III di lereng selatan Vulkan Merapi. Lereng selatan Vulkan Merapi memiliki kondisi geomorfologis yang sangat kompleks, yang terdiri dari beberapa bentuklahan serta variasi relief, batuan, struktur, dan proses geomorfologi yang berlangsung saat ini. Persebaran bahaya dan sumberdaya terpengaruh oleh faktor geomorfologis. Perbedaan bentuklahan dan relief berpengaruh terhadap jenis bahaya. Jenis sumberdaya alam antara lain berupa sumberdaya lahan, air, hayati, dan mineral. Distribusi sumberdaya tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi geomorfologis.
A STUDY ON THE HAZARD OF ERUPTION AND LANDSLIDE IN INTERVOLCANIC BASIN OF MERAPI-MERBABU CENTRAL JAVA Nurhadi Nurhadi; Arif Ashari; Suparmini Suparmini
Jurnal Penelitian Saintek Vol 20, No 1: April 2015
Publisher : Institute of Research and Community Services, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1416.756 KB) | DOI: 10.21831/jps.v20i1.5606

Abstract

This study aimed to: (1) assess the eruption and landslide hazard, and (2) create a map of the spatial distribution of hazard in intervolcanic basin of the Merapi-Merbabu, Central Java Province. The method employs in this research was exploratory surveys, with regional complex approach. The population in this study were all landscape phenomena between intervolcanic basin of Merapi-Merbabu, located in parts of sub-district Sawangan, Magelang District, and sub-district Selo, Boyolali District. Sample was determined by observation of purposive sampling technique that at each terrain unit. Data collecting was carried out with observation, interpretation of remote sensing imagery, literature review, and documentation. The analysis used GIS analysis, scoring analysis, supported by descriptive analysis. The results showed the hazard of volcanic eruption varies between moderate to high. Moderate hazard exist in the area of Merbabu Volcano, while high hazard exist in the area of Merapi Volcano. High hazard mainly affected by high level of distance from active crater of Merapi Volcano and slope. The landslide hazard varies between very low to moderate. Very low and low hazard exist in the area of Merapi Volcano, while moderate hazard exist in the area of Merbabu Volcano. Moderate hazard mainly affected by high level of slope, soil texture, soil depth, and vegetation density.
THE ESTIMATION OF FLOOD-AFFECTED AREA IN THE DOWNSTREAM OF CODE RIVER, YOGYAKARTA, INDONESIA Suhadi Purwantara; Arif Ashari; Dyah Respati Suryo Sumunar; Nurul Khotimah
JURNAL GEOGRAFI Vol 14, No 2 (2022): JURNAL GEOGRAFI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jg.v14i2.34651

Abstract

The rapid development of settlements and sediment deposition has increasingly narrowed the drainage in the Code River. This condition causes floods and wider distribution of the affected areas. This research aims to estimate the maximum amount of rain, predict the probability of flood, and predict flood-prone areas in the Code River. Data were collected by observation, remote sensing image interpretations, literature studies, and documentation. Data analysis was performed using Log Pearson Type III for design rainfall analysis, Weibull formula for flood probability analysis, and rational method for planning maximum discharge analysis. Flood modeling is carried out by the iteration method. The results show: (1) the maximum amount of rain based on the calculated design rainfall with a return period of 5 to 40 years is R5 = 106.83 mm, R10 = 116.67 mm, R20 = 127.30 mm, R40 = 134.25 mm, (2) the probability of flood that is predicted from the maximum discharge caused by the design rainfall at each return period is Q5 = 82.45 m3/sec, Q10 = 89.42 m3/sec, Q20 = 96.95 m3/sec, Q40 = 101.86 m3/sec. (3) Inundation of the flood target area in the 5-year return period covers an area of 0.4456 km2, the 10-year return period covers 0.5209 km2, the 20-year return period covers 0.6023 km2, the 40-year return period covers 0.6555 km2. This paper presents information on the potential for a flood at various return periods to increase preparedness and reduce risks due to flood disasters.Keywords: Disaster, Floods, Estimated Flood-Affected Areas, Code River, Yogyakarta
Co-Authors Abdullah, Nurul Hakimah Che Agung, Ahmad Anggraria Agung, Ahmad Anggraria Jaya Agustina, Naela Ulya Ahmad, Rizal Aji, Abdul Alrando, Raja Aksana Amalia Fadila Rosa Aminuyati Andika Setiawan, Andika Anggoro , Rahma Wangga Dwi Anggraini , Adelfia Sylvi Anggraini, Vianti Rista Anton Cesar Saputra Ayuwulanda, Aditya Bagas Syarifudin Bambang Saeful Hadi Bambang Saeful Hadi Bambang Syaeful Hadi Brotowiranti, Rayung Wulan Clara, Cindy Moyna Demi Dama Yanti Dyah Respati Suryo Sumunar Edi Widodo Ervin, Muhamad Fitriana, Kamlia Nur Fuad, Fatihin Nabiha Mohd Zekeri Ghifari, M Alvien Ghifari, M. Alvien Ginting, Arfa Sari Goreta Habeahan, Angelina Habibie , Luqmanul Hakim Hartoyo, Mufid Rizki Hawa Purnama Celala Ary Cane Herlina, Idra Hervina Nur Awanda I Putu Mahendra Indarto Indarto Jamaludin, Syarif Kharisma Kharisma Kharisma, Kharisma Krisnawati, Linda Luqmanul Hakim Mario, Frisel Mariyam Mariyam Muhammad Asrori Indra Wardoyo Muhammad Yogi Saputra Mukminan Nirwanto Nirwanto, Nirwanto Nugraha, Septa Putri Nurhadi Nurhadi Nurul Khotimah Olivia, Raisya Arzety Pastina, Henggis Pratama , Yoga Anjas Purnama, Hawa Putranto, Reyhan Puji Putri , Agustin Hermaria Rahmat Kurniawan Razali, Muhammad Syafiq Reswari, Az-Zahra Ardhana Rosa, Amalia Fadila Salma, Greace Nanda Putri Saputra, M. Yogi Saragih, Desi Savira, Adelia Veni Sholu Ratih Sihombing, Lisen Siregar, Nonny Cristine Sitanggang , Sopan E. Solly Aryza Sriadi Setyowati Sriadi Setyowati Sudarmanto, Irwan Suhadi Purwantara Suparmini Suparmini Suparmini Suparmini Syarif Jamaludin Wardoyo, Muhammad Asrori Indra Windasari, Liska Yanti, Demi Dama Yuangwidi, Kinanthi Purbaning Zekeri, Fatihin Nabiha Mohd