Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI MITIGASI RISIKO PADA SUPPLY CHAIN UD. WAYANG SEMARANG DENGAN HOUSE OF RISK MODEL Wisnu Adi; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.892 KB)

Abstract

Wisnu Adi, Strategi Mitigasi Risiko Pada Supply Chain UD. Wayang Semarang Dengan House of Risk. UD. Wayang Semarang yang terletak di Jl. Kompol Maksum No. 217 Semarang merupakan salah satu perusahaan jasa pembuatan maket dan aksesoris maket yang selalu mengedepankan kualitas, pelayanan dan hasil maket. Dalam melakukan kegiatan operasionalnya, UD. Wayang Semarang selalu menghadapi ketidakpastian yang terkait dengan system supply chain yang rumit. Metode yang digunakan oleh perusahaan saat ini dalam mengantisipasi ketidakpastian supply chain menggunakan system tambal sulam dimana ketika terjadi kejadian yang tidak diinginkan langsung diantisipasi tanpa adanya langkah pencegahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi-strategi mitigasi mengenai risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode House of Risk yang merupakan perkembangan dari metode FMEA. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi kejadian risiko yang berpotensi timbul kemudian mengukur tingkat severity serta occurrence dari kejadian risiko serta agen risikonya. Kemudian dari nilai severity dan occurrence tersebut dibuat sebuah matriks HOR 1 sehingga dapat diketahui kejadian risiko mana yang harus dipilih serta dimitigasi. Strategi mitigasi tersebut kemudian dikaitkan dengan agen risikonya dalam sebuah matriks HOR 2 sehingga didapat strategi manakah yang harus diprioritaskan perusahaan. Pada UD. Wayang Semarang strategi mitigasi risiko yang diprioritaskan terlebih dahulu adalah strategy stock dengan nilai Effectiveness 1851, koordinasi dengan supplier dengan nilai 1768.5, koordinasi dengan konsumen dengan nilai 1152 serta yang terakhir pembuatan SOP tertulis dengan nilai 684.AbstractWisnu Adi, Risk mitigation strategy in Supply Chain UD Wayang Semarang with House of Risk. UD Wayang Semarang is located in Jl Kompol Maksum No 217 Semarang is involving in producing miniatur maket model and accessories which always prioritize quality, service and its products. During its operational activity, UD Wayang Semarang often faces uncertainty regarding complex supply chain management problems. The current method used by UD Wayang Semarang to overcome supply chain management problem is not preventive, instead, UD Wayang Semarang fix the arised problems right away. This research aims to assign mitigation strategies that might occur in UD Wayang Semarang. This research is using House of Risk method as an improvement of FMEA. This research includes risk identification along with severity and occurence level of risks and risk agents. Then HOR 1 matrix is created based on the severity and occurrence data. HOR 1 matrix is helpful to decide which risks should be prioritized and mitigated quickly. Mitigation strategy is associated with risk agents in a matrix HOR 2 afterward. This concludes which mitigation should be prioritized amoing other mitigations. UD Wayang Semarang prioritizes strategy stock with 1851 value of effectiveness, coordination with supplier with 1768,5 value of effectiveness, cordination with customer with 1152 value of effectiveness and at last written SOP with 684 value of effectiveness.
Implementasi Posture Evaluation Index Untuk Perancangan Meja RBTI dengan Menggunakan Virtual Environment Human Modelling Muhammad Rizky; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 2 (2016): Wisuda April Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.115 KB)

Abstract

Ruang Baca Teknik Industri (RBTI) merupakan salah satu sarana penunjang dalam kegiatan perkuliahan berupa perpustakaan yang terletak di lantai 2 kampus Teknik Industri Universitas Diponegoro. Meja merupakan salah satu fasilitas pokok yang harus dipertimbangkan dalam pelayanan di RBTI. Hasil kuesioner awal terhadap 30 responden  menunjukkan bahwa 66,67% responden merasakan kurang nyaman terhadap desain meja yang ada karena pengguna harus membungkukkan badan supaya dapat membaca dan menulis dengan baik. Penelitian ini mengkaji aspek ergonomi dalam lingkungan virtual pada meja aktual, sehingga aspek ergonominya dapat dibandingkan dengan rancangan meja usulan yang sudah disesuaikan dengan ukuran antropometri penggunanya. Tujuan penelitian ini adalah memberikan penilaian dan membandingkan postur pengguna menggunakan meja aktual dengan rancangan meja usulan dengan menggunakan metode Posture Evaluation Index (PEI). PEI mengintegrasikan nilai low back analysis (LBA), ovako working posture analysis (OWAS) dan rapid upper limb assessment (RULA). Analisis dilakukan dengan menggunakan model manusia yang disediakan virtual environment pada software jack 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PEI pada meja aktual memiliki nilai yang lebih tinggi daripada meja usulan. Hal ini mengindikasikan nilai PEI yang semakin rendah maka akan semakin baik postur tersebut.  ABSTRACTReading Room of Industrial Engineering (RBTI) is one means of supporting the learning activities in the form of a library that is located on the 2nd floor of Industrial Engineering Diponegoro University campus. The desk is one of the main facilities that should be considered in service in RBTI. The results of the initial questionnaire to 30 respondents indicated that 66.67% of respondents felt less comfortable to design a desk that is due to be bent so that the user can read and write well. This study examines aspects of ergonomics in a virtual environment on actual desk, so that aspect of ergonomics can be compared to recommended desk that have been adapted to the size of its anthropometry. The purpose of this study is to provide an assessment and compare the posture of the user using the actual desk to recomended desk by using Posture Evaluation Index (PEI). PEI integrate low back value analysis (LBA), Ovako working posture analysis (OWAS) and rapid upper limb assessment (RULA). Analyses were performed using a virtual human model that is provided on the software environment jack 8. The results showed that the actual value of PEI at the table have a higher value than recommended desk. This indicates that the lower the PEI value, the better the posture.
PENYUSUNAN BARCODE DAN PENENTUAN REORDER POINT MATERIAL 07 PADA GUDANG BAHAN KIMIA STUDI KASUS PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Risna ‘Ainun Cahya Nugraheni; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.428 KB)

Abstract

Untuk memudahkan proses penyimpanan barang, maka diperlukan adanya suatu kode material yang akan memudahkan petugas saat akan melakukan pengecekan ketersediaan barang dan untuk membedakan barang satu dengan lainnya. Saat ini, kode material pada gudang bahan kimia PT.Pupuk Sriwidjaja yang digunakan untuk menyimpan material 07 hanya berupa tulisan yang ditempatkan pada sebuah papan didepan tumpukan material yang disimpan. Barang yang datang dari supplier dilakukan proses pengujian kualitas terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam gudang. Untuk mengetahui jumlah barang yang ada di gudang bahan kimia, petugas gudang bahan kimia maupun departemen Pengendalian Material dan Produk harus memasukkan kode material dari barang yang ingin dicari. Namun, masih saja terdapat kesalahan mengenai informasi ketersediaan barang pada gudang bahan kimia. Data pada sistem inventory sering tidak terupdate, sehingga menimbulkan informasi yang berbeda dari yang seharusnya. Oleh karena itu, PT.Pupuk Sriwidjaja membutuhkan suatu penambahan sistem inventory (desain barcode) dan penentuan reorder point dengan tujuan mengetahui waktu yang tepat untuk memesan barang. Tujuan dari penelitian ini adalah Merancang desain berbasis barcode untuk memudahkan petugas gudang bahan kimia pada saat pencatatan barang masuk dan keluar serta menemukan angka re order point yang baik untuk mengatur persedian barang dalam gudang penyimpanan. Metode yang digunakan untuk penyusunan desain barcode adalah menggunakan software barcode generator dan perhitungan re order point dengan metode probabilistik sederhana. Abstract Barcode Arranging and Determination Reorder Point of 07 Material in the Chemical Warehouse Study Case PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. To facilitate the process of storage of goods, so it’s needed a material code that will make it easier when officers will check the availability of goods and to distinguish the goods of one another. Currently, material code in PT.Pupuk Sriwidjaja’s chemicals warehouse that are used to store the material 07 only in the form of writing that is placed on a board in front of a pile of material stored. Goods which come from suppliers are conducted to quality testing process before finally entering into the warehouse. To determine the amount of goods in the chemicals warehouse, chemicals as well as a warehouse clerk Material and Product Control department must enter the material of the items that want to search. But, there is an error regarding the availability of information on chemicals warehouse. Information on the inventory system is not updated frequently, so giving rise to different information than they should. Therefore, PT.Pupuk Sriwidjaja require an inventory replenishment system (barcode design) and determination of the reorder point with the aim of knowing the right time to order goods. The goal of this study was designing barcode-based design to facilitate a chemical warehouse clerk when recording of incoming and outgoing goods as well as found better re-order point numbers to regulate supply of goods in the warehouse. The method that use for preparation barcode design is generator barcode software and re-order point calculations with simple probabilistic methods.  
PENENTUAN JUMLAH KEBUTUHAN MOBIL TANGKI DALAM PROSES DITRIBUSI BBM PADA PT PERTAMINA (PERSERO) INTEGRATED TERMINAL SEMARANG Shara Bilqis Akhlissa; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 10, No 3 (2021): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2021
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakIntegrated Terminal Semarang merupakan salah satu unit operasi PT Pertamina (Persero) yang beroperasi di wilayah Marketing Operation Region IV. IT Semarang menggunakan mobil tangki sebagai moda transportasi untuk mendistribusikan produk BBM ke SPBU. Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi yang meningkat akan mempengaruhi jumlah kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berujung pada peningkatan kegiatan distribusi di Terminal BBM. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kenaikan jumlah kebutuhan mobil tangki di Terminal BBM. Jumlah mobil tangki yang terlalu banyak mengakibatkan biaya pengangkutan BBM terlalu tinggi, sedangkan jumlah mobil yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan kurangnya alokasi waktu untuk memenuhi permintaan konsumen. Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah kebutuhan mobil tangki yang optimal yaitu metode cluster dan metode proporsional. Berdasarkan hasil perbandingan kedua metode tersebut, penggunaan metode proporsional akan lebih efisien dan menghasilkan tingkat utilitas tinggi dengan hasil sebanyak 115 unit mobil tangki dengan peningkatan ritase sebesar 2,03 rit/hari yang dapat mengoptimalkan proses distribusi BBM dan memenuhi kebutuhan konsumen.Kata Kunci: mobil tangki, cluster, proporsional, ritaseAbstractIntegrated Terminal Semarang is one of the unit operations of PT Pertamina (Persero) which is operating in the area of Marketing Operation Region IV. IT Semarang using a tank car as a mode of transportation to distribute petroleum products to gas stations. The needs of the community against the increasing of transport will affect the amount of demand for fuel oil which resulted in increased activities of distribution in the fuel terminal. This will certainly affect the increase in the number of car needs a tank at fuel terminals. The number of the car the tank is too much result in the cost of fuel transportation are too high, while the number of cars too little can result in a lack of time allocation to meet consumer demand. The method used to determine the amount of the needs of the car the tank is optimal i.e. the cluster method and the method of proportional. Based on the results of the comparison of the two methods, the use of the method of the proportion will be more efficient and produce a level of high utility with the outcome as much as 115 unit tank car with increased ritase equal to 2.03 rit/day which can optimize the process of distribution of fuel and meet the needs of consumers.Keywords: tank car, cluster, proportional, ritase
ANALISIS SIMULASI ANTRIAN PADA KEGIATAN MUAT BARANG PT.XYZ Daru Rahmawati; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antrian atau bottleneck pada alur kegiatan proses barang perusahaan manufaktur, dapat muncul disebabkan oleh laju perpindahan barang yang melebihi kapasitas, sehingga barang tersebut tidak dapat segera diproses disebabkan kesibukan pada stasiun kerja. PT.XYZ juga mengalami kejadian antrian pada saat kegiatan muat barang dan bila terjadi peningkatan pengiriman barang, perusahaan akan mengambil kebijakan lembur atau overtime hingga semua barang siap untuk didistibusikan. Namun, jika kebijakan overtime sering dilakukan maka dapat menimbulkan kerugian pada pihak perusahaan dan kelelahan kerja pada operator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem antrian dari kegiatan muat barang PT.XYZ berdasarkan lama antrian dan panjang antrian barang agar dapat ditentukan solusi alternatif yang baik, sehingga tidak terjadi banyak antrian dan dapat ditentukan pula jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan pada masing-masing proses kerja sehingga kegiatan muat barang dapat dilalukan dengan efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simulasi, yang dibantu dengan perangkat lunak komputer Extend versi 4. Diketahui model alternatif yang baik adalah dengan menerapkan 3 stasiun kerja pada bagian scanner, 2 stasiun kerja pada bagian penimbangan dan I stasiun kerja pada bagian periksa dan muat pada sistem muat barang. AbstractQueues Simulation Analysis On Unloading Goods Activities at XYZ,Inc.Queues or bottlenecks in the flow of process activities goods manufacturing company, may appear due to the movement of goods that exceeds of capacity, so that the goods can not be processed immediately due to busyness at the work station. PT.XYZ also experienced the queues incident during unloading activities of goods and if any increase in freight, the Company will take the overtime policy until all shipment is ready to distribute. However, if the overtime policy is often done, it could caused losses to the company and make occupational fatigue to the operator. The purpose of this study was to determine the queuing system of the loading of the PT.XYZ goods by the waiting of queue and the length of queue, so we can determine an alternative solution that will not make a lot of queuing and we can determine the amount of work stations that required at each of work process, so that the loading of the goods can be done effectively and efficiently. The method that used in this research is the method of simulation, which is assisted by computer software Extend version 4. From this research we can find a good alternative model is to implement three work stations on the scanner, two work stations on the weighing and one work station at the check and load on the system loading.
Usulan Perbaikan Aliran Material pada Warehouse Veneer pada PT. EBAKO Nusantara dengan menggunakan Sistem Barcode dan Desain rak Cynthia Yenitasari Sinuraya; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 2 (2016): Wisuda April Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.883 KB)

Abstract

PT EBAKO Nusantara Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang furniture. Diantara beberapa produk yang di produksi terdapat pesanan khusus dengan detail tertentu,detail permukaan ini menggunakan kayu khusus yang dipotong tipis yang dikenal dengan sebutan veneer. Veneer adalah lembaran kayu tipis yang dihasilkan dari irisan, kupasan dan serutan gelondongan kayu / Logs (balok). Dalam proses produksi dengan penggunaan veneer yang memiliki ketipisan yang relatif rawan rusak diperlukan kondisi warehouse veneer yang baik. Warehouse veneer merupakan gudang penyimpanan untuk menyimpan veneer untuk produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.Didalam warehouse ini terdapat sistem pengambilan veneer yang tidak teratur. Veneer yang letaknya diatas, akan dipergunakan dahulu dan veneer yang letaknya dibawah terus ditumpuk – tumpuk sehingga terjadi kerusakan pada kayu veneer mulai dari pecah hingga robek. Hal ini tidak memenuhi kaidah FIFO, yaitu First In, First Out (Pertama Masuk, Pertama Keluar), sebuah kegiatan yang berhubungan dengan cara mengatur dan memanipulasi data relatif terhadap waktu dan prioritas. Cara ini menggambarkan prinsip teknik pengolahan antreanpermintaan yang saling bertentangan dengan proses pemesanan berdasarkan perilaku first-come, first-served. Maka, hal ini dapat diatasi dengan pembuatan barcode yang berguna untuk pelabelan dan pembuatan desain rak agar veneer dapat mudah diambil. AbstractPT EBAKO Nusantara Indonesia is a company engaged in furniture. Among some of the products produced there are special orders with specific details, the details of this surface using special wood which cut thin, known as veneer. Veneers are thin sheets of wood produced from slices, peelings and shavings logs. In the production process with the use of the veneer that has a relatively prone to damage required a good veneer warehouse conditions. Veneer Warehouse is the storage repository for storing veneer to the production amounts and time frames that are then distributed to the desired location on request. In this warehouse there retrieval system veneer irregular. Veneer is located above, will be used first and is located under the veneer that keeps stacked - stacked, causing damage to the wood veneer ranging from crack  to tearing. This does not meet the rules of FIFO (First In, First Out), an activity that deals with how to organize and manipulate the data relative to time and prioritization. This process describes the principle of line processing techniques conflicting demands by ordering process is based on the behavior of first-come, first-served. So, this can be overcome by making the barcode that is useful for labeling and manufacture of veneer rack design that can be easily retrieved.
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD Iren Debora Siringo Ringo; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.982 KB)

Abstract

Kinerja karyawan merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu perusahaan sehingga perhatian serius terhadap pengelolaan SDM mutlak diperlukan. Selama ini, pengukuran kinerja yang dilakukan PT. XYZ hanya menilai softskill karyawan dan bersifat subyektif. Maka dari itu, perlu adanya pengukuran kinerja SDM secara komprehensif atau menyeluruh seperti pada Human Resources Scorecard (HRSC). HRSC dinilai dari empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Dari tiap perspektif ini akan diukur berdasarkan KPI dari masing-masing perspektif. Pengukuran yang dilakukan adalah dengan pembobotan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process) dan OMAX (Objective Matrix) dimana penilaian dilakukan terhadap kriteria yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Abstract Employee performance is one of the benchmarks of success of a company so serious attention to the management of human resources is absolutely necessary. So far, performance measurement conducted by PT. XYZ only assesses the employee's softskill and is subjective. Therefore, there needs to be a comprehensive or comprehensive measurement of HR performance as in Human Resources Scorecard (HRSC). HRSC is judged from four perspectives, namely financial, customer, internal business processes and growth and learning. From each of these perspectives will be measured based on the KPI from each perspective. Measurements are done by weighting using AHP (Analytical Hierarchy Process) and OMAX (Objective Matrix) where the assessment is done against criteria related to company performance.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 1 (2017): Wisuda Periode Januari Tahun 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.242 KB)

Abstract

Statistical ProcessControl (SPC) merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi penyebab cacat yang ada dan membantu memperbaiki tingkat kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Penelitian dilakukan di PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur perlengkapan alat tulis. Jenis cacat yang terdapat pada produk bakery box adalah line tidak simetris, sobek, keriput, warna pudar, kotor. Dengan menggunakan diagram pareto diperoleh tingkat kecacatan produk yang terbesar adalah line tidak simetris yaitu sebesar 44,92%. Dengan menggunakan fishbone diagram diketahui penyebab cacat terdiri dari faktor manusia, mesin, material, dan metode.Abstract[Tittle : Using Statistical Process Control to Analyze Quality of Bakery Box] Statistical ProcessControl (SPC) is one way to identify the causes of defects of product and can help us to improve the quality of the products so that products can appropriate to standard that has been set by the company. This research was conducted at PT.X, a company which involved in manufacturing stationary. The defects on this product are broken line, scratch, crumpled, paled and dirty. By using Pareto diagram obtained information that broken line is the highest rate of defect, 44,92%. Based of Fishbone Diagram, causes of defects consisting of man, machine, material, and method.
PERBAIKAN TATA LETAK PENEMPATAN MATERIAL DI AREA GUDANG PENYIMPANAN MATERIAL BERDASARKAN CLASS BASED STORAGE POLICY (Studi Kasus : Gudang PT. TIMATEX SALATIGA) Shara Nica Agung Sahara; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 5, No 4 (2016): Wisuda Oktober Tahun 2016
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.088 KB)

Abstract

Saat ini penempatan material di gudang PT. Timatex Salatiga belum memperhatikan frekuensi perpindahan sehingga untuk material yang bersifat fast moving harus menempuh perjalanan jauh untuk penyimpanan dan pengambilannya. Usaha untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu melalui perbaikan tata letak. Kebijakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah class based storage policy. Pengelompokan didasarkan pada popularity. Tahapan penelitian ini dilakukan dengan menghitung utilitas gudang awal, frekuensi perpindahan, jumlah tempat penyimpanan, jarak perpindahan, ongkos material handling. Perbaikan dimulai dengan mengurutkan material berdasarkan frekuensi perpindahan dan membentuk tiga kelas, yaitu A,B dan C. Untuk melakukan perancangan tata letak, dilakukan penentuan luas penyimpanan kemudian membuat layout perbaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan frekuensi perpindahan, material dikelompokkan menjadi kelas A :Tifico dan Sulifandin, kelas B : Damatex dan Efcol , dan kelas C :Polyvinyl, Sunmorl, Neocryztal dan Diasperse Rubine SB. Layout perbaikan dapat menurunkan jarak perpindahan 52.94% dan ongkos material handling sebesar 30.81% per tahun.  Abstract [Redesign Layout of Materials Placement In Material Warehouse Based On Class Based Storage Policy] The current material placement in PT. Timatex Salatiga’s warehouse has not noticed the frequency shift  to material that is fast moving must travel long distances for storage and uptake. Attempts to solve these problems is through the improvement of the layout. Policies used in this research is class-based storage policy. Grouping based on popularity. This research is done by calculating the initial warehouse utility, frequency shift, the amount of storage space, distance moving, material handling costs. Improvement begins with the sort of material based on the frequency shift and form three classes, namely A, B and C. To do the design layout, is the determination of the storage area and then made an improvement layout. The results showed that based on the frequency of displacement, material grouped into classes A: Tifico and Sulifandin, class B: Damatex and Efcol, and class C: Polyvinyl, Sunmorl, Neocryztal and Diasperse Rubine SB. Improvement layout could decreases the displacement distance of 52.94% and material handling costs amounted to 30.81% per year.
EVALUASI DAMPAK PROSES PRODUKSI DAN PENGOLAHAN LIMBAH MINUMAN ISOTONIK MIZONE TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT Simon Pieter Hamonangan; Naniek Utami Handayani; Arfan Bakhtiar
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 2 (2017): wisuda periode april 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.632 KB)

Abstract

Pertumbuhan industri terjadi secara global termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia, salah satu industri yang bertumbuh dan berkembang pesat adalah industri minuman ringan khususnya minuman isotonik. Industri minuman isotonik di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat sejak tahun 2011, bahkan merupakan pertumbuhan tertinggi di golongan minuman ringan. Perkembangan industri ini selain membawa dampak positif namun juga membawa dampak negatif bagi lingkungan, baik dari emisi yang ditimbulkan maupun penggunaan energi. Mizone merupakan produk minuman isotonik terpopuler kedua di Indonesia, selain itu pabrik yang menjadi objek penelitian juga merupakan pabrik Danone-Aqua terbesar di Indonesia, kedua hal ini membuat Mizone pada PT Tirta Investama Klaten menjadi objek penelitian dengan harapan penelitian ini mampu merepresentasikan produk sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh proses produksi dan proses pengolahan limbah Mizone, kemudian menganalisa dampak-dampak lingkungan tersebut, lalu memberikan rekomendasi yang sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga dampak lingkungan dapat diminimalisir. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Life Cycle Assessment (LCA) dengan menggunakan database EDIP/UMIP 97 dan software SimaPro dalam perhitungannya. Setelah perhitungan LCA dilakukan, kemudian didapatkan hasil bahwa proses produksi Mizone menghasilkan dampak lingkungan terbesar yaitu pencemaran air dan tanah, sedangkan proses pengolahan limbah Mizone menghasilkan dampak lingkungan terbesar yaitu pencemaran tanah dan pemanasan global. Abstract Environmental Impact evaluation of isotonic drink “Mizone” production and waste treatment process using Life Cycle Assessment method, Industrial growth occurs globally, including in developing countries like Indonesia. In Indonesia, one of the industry that is growing and developing rapidly is the soft drink industry, especially isotonic drinks. Isotonic drinks industry in Indonesia has grown rapidly since 2011, which is the highest growth in the soft drinks category. The growth of this industry in addition to a positive impact, but also has negative impacts on the environment, both from the emissions generated and energy use. Mizone is the second most popular isotonic drink in Indonesia, in addition the factory located on Klaten that becomes the object of research is also the biggest-Aqua Danone factory in Indonesia, both of these things make Mizone on PT Tirta Investama Klaten became the object of research in hope that this study could represent a similar product. This study aims to identify the environmental impacts caused by the production process and waste treatment process Mizone, then analyze the environmental impacts and provide recommendations in accordance with the existing problems so that environmental impacts can be minimized. The method used in this study is the Life Cycle Assessment (LCA) using EDIP/UMIP 97 database and SimaPro software in its calculations. Once the LCA calculations done, then showed that the production process of Mizone generate the greatest environmental impact is pollution of water and soil, while the waste water treatment process of Mizone generate the greatest environmental impact that soil pollution and global warming
Co-Authors Adhitya Sulistyawan Adi Hardinata Huatagaol Afandi Rahmat Aris Afira Putri Firandri Agustin, Dilla Ahmad Kamil Alexandra, Alyssa Alvioni, Faradina Rizka Amalia Amalia Anggraini, Alfina Putri Anindyka Lamhot Edward Manullang Ariani Putri Winanda, Ariani Putri Aries Susanty Bambang Purwanggono Bintang Rachvadani Dzakwan Claudha Alba Pradhana Cynthia Yenitasari Sinuraya Cynthia Yenitasari Sinuraya, Cynthia Yenitasari Darminto Pujotomo Daru Rahmawati David Adrianto Denny Nurkertamanda Devy Christine GM Simanjuntak Dewi, Ferra Kurnia Diah Ayu Wulandari Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Diana Puspitasari Diana Puspitasari Dwi Jayanto, Dwi Dyah Ika Rinawati Fajarusman, Han Fildariani Massay Hapsari, Chaterine Alvina Prima Helaria Ardelia Wigi Kusuma Hendy Tantono Hery Suliantoro I Ketut Suada Iren Debora Siringo Ringo Isnindita, Fitriana Jonatan Halomoan Karlina Arfiani Kinanti, Rifendha Lulu Qolbie Konstantia Harrani Krisnanto Krisnanto Lathuihamalo, Deliana Lingga Andalia Kumalasari Loekas Soesanto Maharani, Giffari Fitri Marpaung, Klara Fitriani Maulana, Bagus Mega Aulia Silviadara Mega Aulia Silviadara, Mega Aulia Muhammad Arasyandi Muhammad Rizky Murni Elfrida Br Sipayung Murti Wisnu Ragil SASTYAWAN Nafia, Zidna Ilma Najib Fahmi Naniek Utami Handayani Parhan, Mario Pitipaldi, Knight Pratiwi, Dienda Arum Priska Retnosari Setiowati Rachmansyah Rizal Hidayat Rahmadani, Dewita Randy Maulana Nasir Ranintia Adhi Citra Pramesti Rika Gracia Risna ‘Ainun Cahya Nugraheni Sakhoi, Mohammad Iqdam Sanana, Ahmad Aslih Sembiring, Joy Irfan Shara Bilqis Akhlissa Shara Nica Agung Sahara Sihite, Richard Venry Wijaya Silalahi, Abdi R. Simon Pieter Hamonangan Sinabang, Yurike Dwicaesar Singgih Saptadi Siswanto Siswanto Sri Lestari Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sya'ban, Najwa Fathiya Tambunan, Ellery FL Tambunan, Laura E. F. Ulina, Jessika Veronica, Febby Widharto, Yusuf Wisnu Adi Yusuf Widharto Zabrina, Andi Denise Zainal Fanani Rosyada