p-Index From 2020 - 2025
9.032
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Jurnal Analisa PRISMA ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar INSPIRAMATIKA JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) JTAM (Jurnal Teori dan Aplikasi Matematika) JCES (Journal of Character Education Society) International Journal on Emerging Mathematics Education Jurnal Tadris Matematika Indiktika : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika AXIOM : Jurnal Pendidikan dan Matematika SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education MEJ (Mathematics Education Journal) Journal of Authentic Research on Mathematics Eduacation (JARME) M A T H L I N E : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika de Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika Equals : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Jurnal Educatio FKIP UNMA JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika) Jurnal Padegogik Arithmetic : Academic Journal of Math Hipotenusa : Journal of Mathematical Society Range : Jurnal Pendidikan Matematika Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Jambura Journal of Mathematics Education Asimetris: Pendidikan Matematika dan Sains Jurnal PEKA (Pendidikan Matematika) Edumatika Journal of Advanced Sciences and Mathematics Education Jurnal Cakrawala Pendas Inovasi Matematika (Inomatika) International Journal of Trends in Mathematics Education Research (IJTMER) AN-NAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Tadris Matematika Jurnal Matematika Ilmiah Universitas Muhammadiyah Kuningan
Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Model Reciprocal Teaching dengan Pendekatan RME terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMP Nurul Aeni; Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1613

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki, namun pada kenyataannya kemampuan ini masih tergolong rendah. Penggunaan model pembelajaran serta pendekatan pembelajaran dapat menjadi solusi efektif untuk melatih siswa dalam memecahkan suatu permasalahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching dengan pendekatan RME terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis khususnya siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cibadak. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif, jenis Quasi Experimental dengan desain pretest-posttest control group design. Terdapat tiga kelas penelitian yang diberikan perlakuan dan ketiga kelas penelitian dipilih secara random. Analisis uji statatistik dari hasil kemampuan akhir (posttest) menggunakan uji Anava Satu Jalur Sel Tak Sama. Kemudian, berdasarkan hasil analisis uji lanjutan Anava (Scheffe) dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model Reciprocal Teaching dengan pendekatan RME lebih baik dibandingkan yang memperoleh model Reciprocal Teaching; serta (2) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model Reciprocal Teaching dengan pendekatan RME lebih baik dibandingkan yang model pembelajaran langsung.
Penerapan Model Pembelajaran LAPS-Heuristic Dengan Pendekatan RME Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Aryanti Septiani; Hamidah Suryani Lukman; Nur Agustiani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 6 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i3.1638

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan model yang lebih baik antara model pembelajaran LAPS-Heuristic dengan pendekatan RME, model pembelajaran LAPS-Heuristic, dan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan jenis eksperimen berupa quasi eksperiment. Populasi dari penelitian yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Islam Terpadu Nurul Falah dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak tiga kelas dengan pembagian menjadi kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa lima butir soal uraian dan lembar observasi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu nilai sehingga keputusan uji menolak . Sehingga, kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara model pembelajaran LAPS-Heuristic dengan pendekatan RME, model pembelajaran LAPS-Heuristic dengan pendekatan RME dengan model pembelajaran langsung, dan model pembelajaran LAPS-Heuristic dengan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa SMP. Sehingga diperoleh model yang lebih baik dari ketiga model yang diberikan yaitu model pembelajaran LAPS-Heuristic dengan pendekatan RME.
Pengembangan Instrumen Tes PLSV Berdasarkan Indikator Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Nur Agustiani; Ana Setiani; Hamidah Suryani Lukman
Jambura Journal of Mathematics Education Vol 3, No 2: September 2022
Publisher : Department of Mathematics, Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jmathedu.v3i2.15837

Abstract

This study aims to develop a test instrument of linear equation in one variable based on critical thinking and problem-solving indicators, which validate by experts. The type of this research is R D research with the ADDIE model. This study is limited only to Analysis (Analysis), Design (Design), and Development (Development). The instrument used in this study was an expert validation sheet. This study involved five mathematics lecturers as validators. The expert validation data were analyzed using V'Aiken. The results of the study indicate that the average value of the V'Aiken index for the feasibility of the content aspect is 0.92, with very high criteria. The feasibility of the linguistic aspect is 0.92 with very high criteria; conformity with the critical thinking indicator is very high with a value of 0.90 for questions number 1, 2, and 4, and for item number 3 is 0.91. The suitability of the solution indicator is very high, with a value of 0.89 for questions number 1, 2, and 4, and for item number 3, it is 0.90. Overall, the test instrument developed is very feasible to use.
PENGEMBANGAN APLIKASI KOPI D’LIMA UNTUK PEMBELAJARAN MERDEKA Astri Sutisnawati; Hamidah Suryani Lukman; Elnawati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 4 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i4.3268

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi KOPI D’LIMA (Konten Pendidikan Inovatif berbasis digital, literasi dan numerasi) yang merupakan aplikasi berbasis android untuk pembelajaran diferensiasi pada kurikulum merdeka. Aplikasi ini dikembangkan dengan pendekatan pembelajaran diferensiasi pada kurikulum merdeka yang diharapkan mampu menjembatani guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode pengembangan (Research and Development)  dengan menggunakan pendekataan ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Subjek dalam penelitian ini adalah Guru-guru Sekolah Dasar di kota dan kabupaten Sukabumi yang melaksanakan pembelajaran kurikulum merdeka di kelas sesuai dengan fasenya. Hasil penelitian ini baru sampai pada tahap Development (Pengembangan). Pada Pendekatan tahapan ADDIE yang pertama yaitu menghasilkan analisis kebuthan guru dan siswa akan adanya media pembelajaran berbasis aplikasi yang efektif dan efisien sehingga guru dan siswa dapat melaksanakan pembelajaran merdeka terutama di sekolah dasar. Tahap kedua merupakan tahap desain dengan membuat flowchart,stodyboard dan layout dari aplikasi yang akan dikembangkan. Tahap ketiga dalam penelitian ini adalah development yaitu pengembangan aplikasi menggunakan android studio berdasarkan desain yang telah dibuat dalam peencanaan. Saat ini, penelitian dilaksanakan baru pada tahap pengembangan, untuk tahapan selanjutnya segera dilaksanakan implementasi dan evaluasi untuk memastikan produk yang dibuat layak untuk digunakan.
Students’ Mathematical Problem-Solving Ability in Mobile Learning with Microsoft Kaizala Application Ana Setiani; Nenden Mutiara Sari; Hamidah Suryani Lukman; Ida Rahmawati
International Journal on Emerging Mathematics Education IJEME, Vol. 6 No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/ijeme.v6i2.23385

Abstract

This research was motivated by the fact that the mathematical problem-solving ability of junior high school students during the Covid-19 pandemic in Indonesia was low. The strategy and approach used in learning mathematics are success factors in the mathematics learning process. One of the objectives of this research is to analyze the mathematical problem-solving ability of junior high school students using mobile learning with the Microsoft Kaizala application. The method used in this research is an experiment with a Pre-Experimental Design Research and One-Group Pretest-Posttest Design Research Design. The research was conducted at SMPN 50 Satap Oku, Ogan Komering Ulu Regency, South Sumatra Province. The results showed that the final mathematical problem-solving ability of students who received learning using mobile learning with the Microsoft Kaizala application was better than the students’ initial mathematical problem-solving ability and the average percentage of students’ mathematical problem-solving ability achievement after using the Microsoft Kaizala application was 85.16% (excellent). It means that the students’ problem-solving ability is getting better after using mobile learning with Microsoft Kaizala application.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP Pujia Siti Balkist; Hamidah Suryani Lukman; Nita Andriani
De Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the validity of animation-based teaching material of social arithmetic topic animation-based teaching material of social arithmetic to improve students' understanding of mathematical concepts. The method used in this research is R&D research with Borg and Gall development model which is limited to 5 stages, namely potential and problems, finding information, product design, design validation, and design improvement. By involving 3 experts namely 2 material experts and 1 media expert. The results of the study show that animation-based teaching material of social arithmetic are very valid with an average percentage of material experts at 93.5% and 96% of media experts.
Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematika Iryani Dinar Dinar; Yanti Mulyanti; Hamidah Suryani Lukman
De Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the metacognitive ability and level of metacognition of class XII SMK students in the process of solving mathematical problems. Metacognition ability in solving the problem in question is the awareness of thinking by involving the planning process, monitoring/monitoring process and evaluation process at Polya's steps, namely the stages of understanding the problem, planning, completing and re-examination. This study uses a descriptive approach. This research was conducted at SMK Negeri 3 Sukabumi with subjects from class XII Catering 4 consisting of three students as representatives of the high, medium and low problem solving groups. Data collection using test and interview methods. The test instruments used are three explanations of problem solving material limits on algebraic functions. The data analysis process in this study includes data reduction, data presentation and conclusion drawing. Based on the results of data analysis, it was found that the dominant metacognitive ability possessed by high subjects was the process of planning, monitoring and evaluation at the stage of understanding and planning for completion. Meanwhile, the metacognitive abilities of the moderate and low groups were dominantly not seen as complete and fulfilled in every step of problem solving. The metacognition level of the high group students was at the level of strategic use, the middle group students was at the level of aware use and the low group students was at the level of tacit use.
MODUL AJAR MATEMATIKA SD BERDASARKAN PERSPEKTIF TPACK-21 Hamidah Suryani Lukman; Astri Sutisnawati; Elnawati Elnawati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.366 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i4.6235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesesuaian dan validitas konten dari lima buah modul ajar pembelajaran Matematika SD Fase C pada Kurikulum Merdeka yang dilengkapi dengan video pembelajaran animasi berdasarkan perspektif indikator TPACK-21. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development yang dibatasi sampai langkah ADD (Analysis, Design, and Development) dan validasi tim ahli. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi konten menggunakan indikator TPACK-21. Data yang dihasilkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa modul ajar matematika yang dilengkapi dengan video pembelajaran animasi memenuhi kriteria Pedagogical Knowledge 21 (PK-21) sebesar 91,6%, Technological Knowledge 21 (TK-21) sebesar 90%, Content Knowledge 21 (CK-21) sebesar 90%, kriteria Pedagogical Content Knowledge 21 (PCK-21) terpenuhi 91,6%, kriteria Technological and Pedagogical Knowledge 21 (TPK-21) memenuhi 91,6%, kriteria Technological and Content Knowledge 21 (TCK-21) terpenuhi 93,4%, dan kriteria Technological Pedagogical Content Knowledge 21 (TPACK-21) terpenuhi 90%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, kelima modul ajar matematika yang dilengkapi dengan video pembelajaran animasi sudah memenuhi kesesuaian kriteria pada seluruh aspek TPACK-21 sebesar 91,2%, tergolong sangat valid, dan layak digunakan dalam pembelajaran. This study aims to analyze the level of conformity and content validity of five teaching modules for Elementary School Mathematics Learning Phase C in the Merdeka Curriculum which is equipped with animated learning videos based on the perspective of the TPACK-21 indicator. The research uses Research and Development which is limited to the ADD (Analysis, Design, and Development) step and validation by a team of experts. The instrument used is a content validation sheet using the TPACK-21 indicator. The resulting data were then analyzed descriptively. The results showed that the teaching modules equipped with animated learning videos met the criteria for Pedagogical Knowledge 21 (PK-21) of 91.6%, criteria for Technological Knowledge 21 (TK-21) were met by 90%, criteria for Content Knowledge 21 (CK-21) ) met 90%, Pedagogical Content Knowledge 21 (PCK-21) criteria met 91.6%, Technological and Pedagogical Knowledge 21 (TPK-21) criteria met 91.6%, Technological and Content knowledge 21 (TCK-21) criteria met 93.4%, and the criteria for Technological Pedagogical Content Knowledge 21 (TPACK-21) were met 90%. Thus, it can be concluded that overall, the five mathematics teaching modules equipped with animated learning videos have met the suitability of criteria for all aspects of TPACK-21 of 91.2%, classified as very valid, and suitable for use in learning.
Pengembangan Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berdasarkan Teori Krulik dan Rudnick: Analisis Validitas Konten Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7 No 1: Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v7i1.1761

Abstract

Biasanya instrument asesmen yang dirancang guru lebih berfokus pada ranah kognitif, khususnya pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sehingga kurang menggali kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Oleh karena itu, perlu dikembangkan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator heuristic Krulik dan Rudnick sebagai alah satu alternatif solusi untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan model ADDIE. Namun pada artikel ini tahapan penelitian yang dilakukan terbatas hanya sampai tahap ADD (Analysis, Design, dan Development). Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi instrumen yang terdiri dari tiga aspek penilaian yaitu penilaian kelayakan isi, penilaian aspek bahasa, dan penilaian kesesuaian butir soal dengan indikator Krulik dan Rudnick yang disajikan dalam 38 pertanyaan. Proses validasi dilakukan oleh lima orang Ahli Pendidikan Matematika menggunakan Teknik delphi. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, produk instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis denagn indikator Krulik dan Rudnick, 92% telah memenuhi kriteria penilaian kelayakan isi dan tergolong kategori sangat valid. Pada aspek kelayakan bahasa, 88% kriteria penilaian sudah terpenuhi dan tergolong kategori sangat valid. Pada aspek kesesuaian butir soal dengan indikator Krulik dan Rudnick, 90,20% kriteria penilaian sudah terpenuhi dan tergolong kategori sangat valid. Dengan demikian, secara keseluruhan 90% kriteria penilaian kelayakan instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis Krulik dan Rudnick sudah terpenuhi, tergolong kategori sangat valid, serta layak digunakan dalam pembelajaran.
Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Berdasarkan Teori FRISCO Hamidah Suryani Lukman; Ana Setiani; Nur Agustiani
SJME (Supremum Journal of Mathematics Education) Vol 7 No 1 (2023): Supremum Journal of Mahematics Education
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/sjme.v7i1.6960

Abstract

This study aims to analyze the content validity of the test instrument for the mathematical critical thinking ability of junior high school students using the FRISCO indicator as an alternative solution to help teachers realize learning that develops students' mathematical critical-thinking ability. This study uses the Research and Development method with the ADDIE model. However, the stages are limited to the ADD (Analysis, Design, and Development). The instrument used an instrument validation sheet consisting of three assessment aspects: content feasibility assessment, language aspect assessment, and assessment of the suitability of items with FRISCO indicators, presented in 26 questions. The validation was carried out by five Experts in Mathematics Education Experts using the Delphi technique. Data were analyzed descriptively. Based on the results of data analysis, the product of the mathematical critical thinking ability test instrument with the FRISCO theory, 92% have met the content feasibility assessment criteria and are categorized as very valid. In the aspect of language feasibility, 86.60% of the assessment criteria have been met and classified as very valid categories. In the aspect of the suitability of the items with the FRISCO indicators, 92.20% of the assessment criteria have been met and classified as very valid categories. Thus, overall, 90.20% of the criteria for assessing the feasibility of the critical thinking ability test instrument with the FRISCO theory have been met and classified as very valid categories, and are suitable for use in learning.