Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural dalam Perspektif Pemikiran Nurcholish Madjid Nurjannah Nasution; Erawadi Erawadi; Anhar Anhar
Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : UIN SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY PADANGSIDIMPUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/multidisipliner.v7i1.2000

Abstract

AbstractThis study aims to reveal the meaning and values of multicultural education in the perspective of Nurcholish Madjid's thinking by using the research method of character studies. The results of this study can be concluded that Nurcholish Madjid that in referring to the multicultural term Nurcholish Madjid uses the term plurality more. Plurality is a plural or plural society which is the design and sunnatulah Allah Almighty for mankind because there is no single and equal society in all aspects. The multicultural education values found, namely the value of democracy (must be absolutivism / free to express opinions and accept criticism), the value of justice (must be fair and be a referee / mediator in upholding something), the value of equality (all human beings are the same that distinguishes only the level devotion), human values (humans are not justified to denigrate one another) and tolerance values (mutual respect and respect for other religions and give freedom of worship).Keywords: Education; Multicultural; Nurcholish Madjid. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna dan nilai-nilai pendidikan multikultural dalam perspektif pemikiran Nurcholish Madjid dengan menggunakan metode penelitian studi tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nurcholish Madjid dalam menyebut istilah multikultural lebih banyak menggunakan istilah pluralitas. Pluralitas adalah suatu masyarakat majemuk atau plural yang merupakan design dan sunnatulah Allah swt untuk umat manusia karena tidak ada masyarakat yang tunggal dan sama dalam semua segi. Adapun nilai-nilai pendidikan multikultural yang didapati, yaitu nilai demokrasi (harus absolutivisme/ bebas mengutarakan pendapat dan menerima kritikan), nilai keadilan (harus bersikap adil dan menjadi wasit/penengah dalam menegakkan sesuatu), nilai kesetaraan (semua manusia sama yang membedakannya hanya tingkat ketaqwaan), nilai kemanusiaan (manusia tidak dibenarkan untuk merendahkan satu sama lain) dan nilai toleransi (saling menghormati dan menghargai agama lain serta memberi kebebasan beribadah). Kata Kunci: Pendidikan; Multikultural; Nurcholish Madjid.
MODEL KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI MADRASAH TSANAWIYAH SE KECAMATAN BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS Hasibuan, M. Efendi; Erawadi, Erawadi; Zulhimma, Zulhimma
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.603

Abstract

Pemimpin merupakan seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, mengarahkan, membujuk, menerangi, melatih serta memberikan inspirasi pada bawahannya. Setiap pemimpin memiliki kewajiban mengajak bawahannya untuk mewujudkan perubahan yang diharapkan. Keberhasilan dan kegagalan kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi institusi sekolah dipengaruhi oleh model kepemimpinan yang diterapkan. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain untuk memiliki kinerja yang baik dengan tujuan mencapai hal yang diinginkan. Kepemimpinan formal diangkat dalam wewenang formal, sedangkan kepemimpinan informal digunakan oleh orang yang berpengaruh karena memiliki keterampilan untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Hasil Penelitian bahwa kepemimpinan Kepala Madrasah Tsanawiyah Se Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas dapat dinilai baik, karena kepala madrasah memiliki kemampuan dan tanggungjawab untuk memimpin, menggerakkan, melakukan koordinasi, atau mempengaruhi para guru dan segala sumber daya ada di madrasah sehingga dapat di dayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan mampu berperan sebagai Manajer, Edukator, Administrator, Motivator, Supervisor, Inovator, dan Leader
PROGRAM PONDOK PESANTREN DALAM INTERNALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL UNTUK PENINGKATAN KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA PADA SISWA PONDOK PESANTREN MODERN UNGGULAN TERPADU DARUL MURSYID TAPANULI SELATAN Suharman, Suharman; Erawadi, Erawadi; Magdalena, Magdalena
Jurnal Literasiologi Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v10i2.604

Abstract

Pendidikan multikultural merupakan proses pengembangan seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai konsekuensi keragaman budaya, etnis, suku, dan agama. Pendidikan multikultural sejatinya menghendaki adanya penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap harkat dan martabat manusia dari manapun dia datangnya dan berbudaya apapun, dengan harapan supaya tercipta kedamaian sejati, keamanan, yang tidak dihantui kecemasan dan kebahagiaan tanpa rekayasa. Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan multikultural seperti nilai kesetaraan atau kesamaan, kemerdekaan, keadilan, menghormati perbedaan, dan toleransi. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk masyarakat Indonesia yang plural dan majemuk ini pendidikan multikultural tentu sangat cocok untuk diterapkan. Hasil penelitian Sebagai guru dan peserta didik tidak boleh membeda-bedakan baik agama, kultur, sosial, suku serta bahasa. Pemahaman guru sudah sangat baik tentang internalisasi nilai-nilai kerukunan umat beragama sehingga dapat menerapkan pendidikan multikultural dengan membangun semangat empati, equality dan toleransi kepada siswa. Dengan menekankan bahwa setiap orang dengan latar belakang apapun memiliki persamaan dalam haknya sebagai warga negara.
Pandangan Kyai tentang Multikultural dan Aktualisasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan Pondok Pesantren di Kabupaten Padang Lawas Harahap, Khoirunnisa; Erawadi, Erawadi; Magdalena, Magdalena
Jurnal Literasiologi Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v11i1.661

Abstract

Dalam lingkungan Pondok Pesantren tidak terlepas dari ragam budaya, etnis, suku, bahasa, dan daerah asal yang berbeda-beda tapi kita bisa menemukan sikap saling menghargai, menghormati, dan kerja sama antar masyarakat dalam Pondok Pesantren yang begitu tinggi sehingga jarang terdengar dalam sebuah Pondok Pesantren terjadi konflik, lain halnya di sekolah umum atau organisasi masyarakat yang sering kali terjadi konflik di antara mereka, seperti tawuran pelajar dimana-mana. Dari realita yang ada, hal tersebut menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan rasa penasaran yang begitu dalam terhadap kondisi tersebut karena notabene, di pondok pesantrenlah yang lebih rawan muncul konflik atau gesekan-gesekan antar santri yang disebabkan keragaman etnis, suku, bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan Fenomenologi diperlukan karena adanya kebutuhan untuk mempelajari suatu kelompok atau populasi tertentu dalam hal ini di Pondok Pesantren Kabupaten Padang Lawas, untuk mengidentifikasi kategori yang belum dapat di ukur, atau menemukan fakta-fakta yang tersembunyi yaitu multikultural dalam penyelenggaraan pendidikan di Pondok Pesantren. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa 1. Pandangan dari Kyai Pimpinan kedua Pondok Pesantren yang di teliti tentang multikultural adalah mereka memandang baik dan menerima positif multikultural sebagai sunnatullah dengan menerima keberagaman yang Allah swt ciptakan untuk saling mengenal, dan sebagai bentuk perwujudan semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang memiliki arti biarpun berbeda-beda tetapi tetap satu, serta melaksanakan firman Allah swt dalam Q.S Al-Hujurat ayat 13. 2. Aktualisasi multikultural yang terlihat di Pondok Pesantren Babul Hasanah dan Pondok Pesantren Al-Hakimiyah adalah dari aspek kesadaran tentang perbedaan (plurality), kesetaraan (equality), kemanusiaan (humanity), keadilan (justice) dan nilai demokrasi (democracy). Kelima aspek multikultural tersebut teraktualisasikan dalam penyelenggaraan pendidikan Pondok Pesantren dalam penerimaan santri baru, pola pengasuhan di asrama, pendisiplinan santri, penyusunan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, dan rekrutmen tenaga pendidik dan kependidikan.
Sejarah Pendidikan Pesantren Siolip di Kabupaten Padang Lawas Hsb, Mhd. Arfandi; Dalimunthe, Sehat Sultoni; Erawadi, Erawadi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.10564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah pendidikan pesantren Siolip di Kabupaten Padang Lawas. penelitian menggunakan metode historis yang menguji dan menganalisis data-data dalam empat tahap, yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan menempatkan sejarah sebagai ilmu utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdirinya Pondok Pesantren Siolip yang dipimpin oleh Muhammad Dahlan Daulay menjadi tempat menuntut ilmu agama yang paling diminati masyarakat dengan banyak murid kurang lebih 500 orang. Sistem Pembelajaran di Pondok ini masih mengaji dibangku Bulu yang menggunakan Kitab Zawi yang fokus pembelajarannya kepada Tauhid dengan tulisannya menggunakan tulisan temberang. Setelah beliau wafat, Pesantren diambil alih oleh anaknya yaitu Muhammad Tajudin. Pada tahun 1971, Pesantren mengalami kemerosotan yang membuat pesantren ditutup. Pada tahun 1985 atas desakan para alumni, murid-murid Syekh Muhammad Dahlan Daulay serta kepala-kepala desa Siolip dilakukan musyawarah untuk membuka kembali Pesantren dan akhirnya mendapat hasil Pesantren Siolip di beri nama Pesantren Dahlaniyah Siolip yang sampai saat ini masih berdiri yang dipimpin oleh Ridwan Daulay dengan 3 program pendidikan yaitu MDA, MTs, dan MA. Para siswa/siswi pesantren diwajibkan mengikuti penerapan dua kurikulum di Pondok Pesantren Siolip, yaitu kurikulum agama dan umum, serta memiliki fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin dan masjid. Jika mengacu pada teori fungsional, maka Pondok Pesantren Dahlaniyah Siolip mempunyai interaksi saling mempengaruhi dan saling memperbaiki terutama dalam bidang pendidikan agama islam.
Exploring Religious Harmony Through Dalihan Na Tolu: Local Wisdom in Peacebuilding in Indonesia Erawadi, Erawadi; Setiadi, Fadlan Masykura
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v12i3.1398

Abstract

This study aimed to investigate the dynamics of religious harmony and the strategies employed by Muslims and Christians in Mandailing Natal to build cohesive relationships through the indigenous cultural framework known as Dalihan Na Tolu. This study employed a qualitative descriptive method. Data collection was carried out through in-depth interviews, participant observation, and a literature review. Data analysis followed the Miles and Huberman model, which includes data presentation, data reduction, and conclusion drawing. The findings showed that the Muslim and Christian communities worked together to build peace and nurture religious harmony in Mandailing Natal. The cultural practice of Dalihan Na Tolu has long served as a foundation for accommodating the multicultural Mandailing society in fostering religious harmony and peace. The role of Dalihan Na Tolu could be seen in three aspects: socio-religious, economic, and customary practices. In these aspects, Muslims and Christians respected each other, fostered cooperation (gotong royong), and adopted a moderate and inclusive attitude towards diversity in their daily lives. Maintaining interfaith harmony through the cultural practice of Dalihan Na Tolu in Mandailing Natal is a crucial social modality that can contribute to peacebuilding and serve as a relevant strategy for preserving religious harmony in multicultural societies.
Profil Pesantren Entrepreneur dalam Pemberdayaan Kemandirian Ekonomi Pesantren di Kabupaten Tapanuli Tengah Anwar Efendi; Erawadi Erawadi; Magdalena Magdalena
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14512

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk Entrepreneur di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah 2 Lumut Kampung Mandailing Lk III Kecamatan Lumut dan Pesantren Tahfidz Agrowisata Darussa’adah Desa Sipange Kecamatan Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah. Dan aspek-aspek pemberdayaan kemandirian ekonomi di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah 2 Lumut Kampung Mandailing Lk III Kecamatan Lumut dan Pesantren Tahfidz Agrowisata Darussa’adah Desa Sipange Kecamatan Tukka Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk entrepreneur di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah 2 Lumut ada enam unit usaha, yaitu usaha toserba, kantin, laundry, wartel, pangkas, dan perkebunan karet. Sedangkan bentuk-bentuk entrepreneur di Pesantren Tahfidz Agrowisata Darussa’adah ada dua unit usaha yaitu, usaha peternakan (sapi, kambing, domba), dan toko pakaian muslim/muslimah. Pemberdayaan kemandirian ekonomi di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah 2 Lumut terdiri dari aspek kesejahteraan guru dan karyawan, beasiswa bagi santri yang berprestasi, pembangunan sarana prasarana pesantren, dan kegiatan-kegiatan pesantren. Sedangkan pemberdayaan kemandirian ekonomi di Pesantren Tahfidz Agrowisata Darussa’adah terdiri dari aspek kebutuhan
Cultivating Religious Moderation among Dayah Disciples in Aceh: Insights from the Naqshbandiyya al-Waliyya Order Setiadi, Fadlan Masykura; Zulfikar, Zulfikar; Erawadi, Erawadi
Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 18 No. 1 (2024): Nadwa: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : FITK UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study investigated the role of the Naqshbandiyya al-Waliyya Ṭarīqa in promoting religious moderation among the students of Dayah Mudi Mesra Samalanga, Aceh. Utilizing a qualitative case study approach, the data were collected through interviews, observations, and document analysis. The research aimed to understand how the teachings and spiritual practices of TNW shape a tolerant and balanced religious environment. The findings indicate that TNW’s practices significantly contribute to transforming the students’ attitudes from exclusive to inclusive and tolerant, characterized by high levels of social solidarity and openness towards others, regardless of their religious or ethnic backgrounds. The leadership of Abu Mudi as TNW’s murshid significantly contributes to instilling values of moderation. This study offers a new perspective on the interaction between Sufi rites and the promotion of religious moderation, a topic rarely discussed in previous literature, enriching the discourse on the role of Islamic spiritual movements in fostering peace and tolerance in pluralistic societies.
Pengembangan Media Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Model TTS (Teka-Teki Silang) untuk Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII MTsN 1 Padangsidimpuan Riski, Nesia; Erawadi, Erawadi; Magdalena, Magdalena
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam model TTS (teka-teki silang) untuk peningkatan motivasi belajar kelas VII-9 MTsN 1 Padangsidimpuan, dengan menggunakan model penelitian ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evalutation). Tahap analisis dilakukan untuk memahami kebutuhan guru dan siswa. Tahap desain melibatkan pengembangan media pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam model teka-teki silang untuk peningkatan motivasi belajar siswa. selanjutnya, tahap pengembangan melibatkan penyusunan, pengujian, dan penyempurnaan media pembelajaran. Implementasi dilakukan melalui uji coba instrument pada kelas VII-9 MTsN 1 Padangsdimpuan terhadap validasi media pembelajaran berdasarkan tanggapan dari guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kevalidan instrument media pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam model TTS (teka-teki silang) untuk peningkatan motivasi belajar kelas VII-9 MTsN 1 Padangsidimpuan memperoleh hasil dengan kriteria sangat valid, penilaian kualitas menunjukkan bahwa instrument media pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam model TTS (teka-teki silang) memiliki validitas yang sangat valid. Kualitas kevalidan media pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam model TTS (teka-teki silang) untuk peningkatan motivasi belajar kelas VII-9 MTsN 1 Padangsidimpuan dan didapatkan hasil ahli media 95 % dengan kategori sangat valid, dan ahli materi 93% dengan kategori sangat valid dan ahli Bahasa 90% dengan kategori sangat valid. Hasil penelitian dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam model TTS (teka-teki silang) untuk peningkatan motivasi belajar dengan menggunakan instrument angket kepada guru dan siswa dikategorikan sangat valid.
Pengembangan Media Pembelajaran Visual Kartu Bergambar (Flash Card) Untuk Menguatkan Hafalan Surah-Surah Pendek Dalam Al-Qur'an Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sd It Al-Izzah Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas Afifa Wardiah Pohan, Nur; Erawadi, Erawadi; Hasibuan, Hamdan
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui kevalıtan pengembangan media pembelajaran visual kartu bergambar (Flash Card) Untuk mengetahui efektivitas pengembangan media pembelajaran visual kartu bergambar (Flash Card), dan untuk mengetahui praktikalisası pengembangan media pembelajaran visual kartu bergambar (Flash Card) untuk menguatkan hafalan Surah- surah Pendek dalam Al-Qur'an pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam Penelitian yang dilakukan ını termasuk kedalam jenis penelitian Research and Develioment (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ang mengacu pada model pengembangan 4D Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik observası, valıdası angket valıdası ahlı materı dan valıdası ahlı media serta dokumentası Hasil dari penelitian pengembangan menunjukkan bahwa, hasil produk media yang dilakukan oleh validator media memperoleh persentase 90% kategori sangat layak Valıdası ahli materi 94% dikategorikan sangat layak Keduanya menunjukkan bahwa media valid dan layak digunakan rata-rata penilaian pendidik 88% dengan kategori sangat layak Penilaian yang diberikan oleh peserta didik sebesar 90% dikategorikan sangat layak Pengembangan media yang dikembangkan peneliti termasuk kedalam kategori valid atau layak digunakan pada saat pembelajaran