Rendahnya disiplin belajar siswa di Sanggar Bimbingan Rawang, Selangor, Malaysia, menjadi latar belakang dilaksanakannya program “Smart Time and Self Management”. Berdasarkan hasil observasi awal, sekitar 70% siswa tidak memiliki jadwal belajar rutin dan sering datang terlambat, serta hanya 36% siswa yang datang tepat waktu dan 40% yang mengerjakan tugas secara tepat waktu. Permasalahan ini menunjukkan lemahnya pemahaman siswa terhadap pentingnya manajemen waktu dan manajemen diri dalam proses belajar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin belajar siswa melalui penguatan keterampilan manajemen diri dan pengelolaan waktu secara terpadu. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Kegiatan dilaksanakan selama 12 hari melalui sesi sosialisasi, diskusi kelompok kecil, penyusunan rencana belajar, dan refleksi mingguan dengan melibatkan 25 siswa dari kelas gabungan 3–6. Hasil implementasi menunjukkan perubahan signifikan: jumlah siswa yang datang tepat waktu meningkat menjadi 80%, dan siswa yang mampu mengerjakan tugas tepat waktu mencapai 84%. Selain itu, siswa mulai menunjukkan kemandirian dalam belajar, mencatat waktu belajar secara mandiri, dan menunjukkan motivasi intrinsik yang lebih tinggi. Peningkatan ini juga didukung oleh testimoni siswa dan pengakuan guru pendamping mengenai perubahan sikap belajar dan tanggung jawab siswa. Kesimpulannya, program ini berhasil menanamkan kebiasaan belajar yang positif dan membuktikan bahwa strategi penguatan manajemen diri dan waktu sangat aplikatif dalam pendidikan non-formal. Keberhasilan ini membuka peluang kolaborasi jangka panjang, seperti pengadaan buku manajemen waktu anak, pelatihan untuk orang tua, serta potensi replikasi di daerah atau komunitas lain yang memiliki tantangan serupa.