Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Penguatan Kompetensi Profesional Guru MGMP Kimia: Pengembangan Instrumen Evaluasi Diagnostik Multi–tier Arif Sholahuddin; Rizki Nur Analita; Syahmani Syahmani; Atiek Winarti; Abdul Hamid; Bambang Suharto; Iriani Bakti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i2.2809

Abstract

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran merupakan salah satu kompetensi profesional guru yang penting untuk mengukur kualitas hasil belajar siswa. Pada mata pelajaran kimia, evaluasi pembelajaran tersebut perlu dilakukan secara detil hingga diketahui sejauh mana pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Salah satu instrumen evaluasi pembelajaran yang dapat digunakan adalah tes diagnostik bentuk bertingkat atau multi–tier. Beberapa penelitian di Indonesia melaporkan bahwa guru cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen evaluasi yang berbasis diagnostic multi–tier. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) berikut bertujuan untuk membantu guru menjadi terampil dalam mengembangkan instrumen evaluasi diagnostik multi–tier. Peserta kegiatan adalah seluruh guru kimia dari MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Kimia Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kegiatan PkM dilaksanakan sebanyak dua kali secara daring. Metode kegiatan meliputi: (1) Penyampaian materi oleh narasumber; (2) Diskusi dan tanya–jawab antara narasumber dengan peserta; (3) Penugasan kepada peserta; dan (4) Evaluasi hasil penugasan. Instrumen evaluasi diagnostik multi–tier yang telah dikembangkan oleh peserta kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan dapat menguatkan kompetensi profesional guru Kimia Implementation of learning evaluation is one of the teacher's professional competence that is important to survey students' quality of learning outcomes. The evaluation in chemistry subject needs to be done detailly in determining how students understand the concepts. One of the learning evaluation instruments that can be used is multi-tier diagnostic. Several studies in Indonesia reported that teachers experience difficulties developing evaluation instruments based on multi-tier diagnostic. The following community service activities aimed to help teachers become skilled in developing multi-tier diagnostic evaluation instruments. Participants in the activity were all chemistry teachers from the MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) of Barito Kuala Regency, South Kalimantan. The activity was carried out twice online. Methods of activity included: (1) Delivering material by the speakers; (2) Discussions between speakers and participants; (3) Assigning participants; and (4) Evaluating the assignment's result. There was expected that the multi-tier diagnostic evaluation instruments developed by participants of community service could strengthen their professional competence.
Sosialisasi Pembelajaran Inovatif Abad 21 yang Berorientasi Keterampilan Metakognisi pada MGMP Kimia se-Kalimantan Selatan Syahmani - Syahmani; Rusmansyah Rusmansyah; Leny Leny; Rilia Iriani; Mahdian Mahdian; Iriani Bakti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v3i2.2869

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru tentang implementasi model pembelajaran inovatif abad 21 berbasis keterampilan metakognisi pada pembelajaran kimia. Sasaran kegiatan ini adalah guru-guru MGMP Kimia yang berada pada wilayah Kalimantan Selatan, yang berjumlah 132 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan metode ceramah, presentasi, dan diskusi/tanya jawab. Data diperoleh melalui kuesioner dan angket. Materi sosialisasi terdiri dari: (1) pembelajaran abad 21, (2) model pembelajaran yang berorientasi keterampilan metakognisi, (3) desain perangkat pembelajaran meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan alat evaluasi, dan (4) contoh video implementasi pembelajaran yang berorientasi keterampilan metakognisi. Berdasarkan hasil sosialisasi yang dilaksanakan menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang model pembelajaran inovatif abad 21 berorientasi keterampilan metakognisi, dan implementasinya. Selain itu kegiatan berjalan lancar dan besarnya antusias peserta terhadap kegiatan ini. Melalui kegiatan sosialisasi ini peserta dapat menggunakan model pembelajaran inovatif berorientasi metakognisi sebagai alternatif pembelajaran kimia di kelas. This community service activity aims to increase teachers' understanding of the application of innovative 21st-century learning models based on metacognition skills in chemistry learning. The target of this activity is 132 MGMP Chemistry teachers throughout South Kalimantan. This activity is carried out through lectures, presentations, discussions, and questions and answers. The socialization material consists of: (1) 21st-century learning, (2) learning models oriented towards metacognition skills, (3) design of learning tools which include syllabus, lesson plans, student worksheets, and evaluation tools, (4) video examples of learning applications metacognition skills. Based on the socialization results, it showed an increase in students' knowledge and understanding of the learning model, the design of chemistry learning tools oriented to metacognition skills, and examples of its application. Besides that, the activity went well, and the participants were very enthusiastic about participating in this activity. Through this socialization activity, participants can use an innovative learning model oriented towards metacognition as an alternative to learning chemistry in the classroom. 
Peningkatan Profesionalitas dan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Atiek Winarti; Syahmani Syahmani; Almubarak Almubarak; Iriani Bakti; Leny Leny; Restu Prayogi
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.218 KB) | DOI: 10.20527/btjpm.v1i1.1917

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini ialah meningkatkan ketrampilan guru dalam menulis artikel ilmiah. Metode kegiatan menggunakan sosialisasi formal. Sasaran kegiatan ini ialah guru SMAN 1 Amuntai Utara sebanyak 30 orang. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa para guru telah mengetahui secara tepat mekanisme dan sistematika penulisan artikel ilmiah, serta proses publikasi artikel  ilmiah. Hasil kegiatan ini diharapakan para guru mampu mengaktulisasikan pengetahuan yang diperoleh selama kegiatan sehingga dapat meningkatkan profesionalitas dan kompetensi guru. Community service aims to improve the teacher's skills in writing scientific articles. The method of activity uses formal socialization. The target of this activity is 30 teachers of SMAN 1 Amuntai Utara. The results of the events showed that the teachers knew the mechanism and system of writing scientific articles, as well as the process of publishing scientific articles. It hoped that the results of this activity would enable the teachers to be able to activate the knowledge gained during the event to increase the professionalism and competence of teachers.
Sosialisasi Model Scientific Critical Thinking (SCT) untuk Pembelajaran Daring Era Pandemi Iriani Bakti; Atiek Winarti; Muhammad Kusasi; Baseran Nor; Gunawan Sabilillah; Ahmad Baihaki; Rima Yanti
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7930

Abstract

Adanya guru-guru yang mengalami kendala dalam pengelolaan pembelajaran daring karena kurang memahami model-model pembelajaran yang digunakan. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru-guru terhadap penerapan Model Scientific Critical Thinking (SCT) di era daring dalam upaya meningkatkan self-regulation, berpikir kritis, dan self-efficacy bagi peserta didik. Adapun jumlah peserta kegiatan pengabdian sebanyak 77 orang yang terdiri atas guru-guru tingkat SMA dan SMK se-Kalimantan Selatan dan mahasiswa FKIP ULM. Kegiatan pengabdian menggunakan aplikasi zoom cloud meeting pada bulan Oktober-Desember 2021. Tahap persiapan dimulai dengan melakukan diskusi dengan guru-guru terkait permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran daring, penyusunan panduan dan materi sosialisasi. Tahap pelaksanaan berupa penyampaian materi tentang Model SCT dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Tahap evaluasi dengan membagikan kuesioner dalam upaya mengukur pemahaman dan antusias peserta terhadap Model SCT. Adapun hasil yang diperoleh adalah guru-guru lebih memahami Model SCT beserta kelebihan dan kekurangannya dalam proses pembelajaran serta antusias untuk menerapkannya di sekolah sebagai usaha untuk meningkatkan self-regulation, berpikir kritis, dan self-efficacy bagi peserta didik.Some teachers experience problems managing online learning because they do not understand the learning models. This service aims to increase teachers' understanding of applying the Scientific Critical Thinking (SCT) Model in the online era to increase students' self-regulation, critical thinking, and self-efficacy. The number of participants in the community service activity was 77 high school and vocational school teachers from South Kalimantan and ULM FKIP students. Community service activities use the zoom cloud meeting application in October - December 2021. The first step in the planning stage is to discuss with teachers the difficulties of online learning. Next comes the creation of guidelines and outreach materials. Delivering information on the SCT Model and students' critical thinking abilities is part of the implementation step. During the evaluation stage, questionnaires were distributed to participants to gauge their knowledge of and excitement for the SCT Model. The results are that teachers better understand the SCT Model and its advantages and disadvantages in learning. They are enthusiastic about implementing it in schools to increase student self-regulation, critical thinking, and self-efficacy.